-->

Latest Post

Keterangan foto: Wilson Lalengke (berkopiah) & Mr. Shinichi Yamanaka

NPA, JAKARTA – Chief Representative (Kepala Perwakilan) Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia Office, Mr. Shinichi YAMANAKA, dijadwalkan akan hadir dan membuka secara resmi acara National Conference yang bakal digelar di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada Rabu, 11 Desember 2019. Kegiatan yang merupakan salah satu program unggulan dari Keluarga Alumni Program Persahabatan Indonesia – Jepang Abad 21 (Kappija-21) itu juga akan dihadiri sejumlah undangan VIP, antara lain Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Rektor UNJ, Pemerintah DKI Jakarta, dan beberapa pejabat JICA.

“Pihak JICA sudah memberikan informasi kepada kita bahwa Pimpinan Tertinggi JICA, Mr. Shinichi YAMANAKA, akan hadir di acara National Conference II di UNJ Rabu depan,” ujar Presiden Kappija-21, Mulyono Lodji kepada pewarta media ini pada acara ngopi bareng media di Mall Slipi Jaya, Jakarta Barat, Rabu, 4 Desember 2019.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa National Conference kali ini merupakan yang kedua di tahun ini, setelah acara serupa telah dilangsungkan di Palembang melalui kerjasama Kappija-21 bersama JICA dengan Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, 14 September 2019 lalu. Kegiatan itu akan diisi dengan pemaparan dari para keynote speaker dan beberapa narasumber, diskusi kelompok, dan penyampaian komitmen bersama terkait pendidikan global dan lingkungan hidup untuk pembangunan berkelanjutan.

Sebagaimana pada kegiatan-kegiatan terdahulu, pada national conference kali ini juga akan diawali dengan penanaman pohon persahabatan di areal kampus Universitas Negeri Jakarta. “Nanti akan ada penanaman pohon persahabatan yang dilakukan bersama oleh Kappija-21, JICA, Kedubes Jepang, Pemda, UNJ dan para undangan di areal yang ditentukan oleh pihak Kampus UNJ,” jelas Wilson Lalengke, Sekjen Kappija-21 yang mendampingi Mulyono saat ngopi bareng media tadi sore. (APL/Red)


  
MPA,  PADANG  Agar tercipta lapangan pekerjaan setelah anak didiknya lulus, SMK Negeri 5 Padang Provinsi Sumatera Barat memberikan arahan serta bekal yang bisa di manfaatkan oleh para siswanya. (4/12/2019).

Guru Produk Kreatif Kewirausahaan (PKK) SMK N5 Padang yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan, siswa-siswi diberi bekal untuk membuat prakarya, gunanya setelah lulus agar bisa dimanfaatkan jika mereka tidak lagi lanjut kejenjang sekolah yang lebih tinggi.


Prakarya yang dibuat seperti Jemuran Lipat, Tempat Bunga dalam ruangan, Lampu Taman, Market, dan Wastafel Portabel Uks. Nantinya, prakarya itu akan di jual ke masyarakat umum, saat ada acara seperti even di sekolah maupun di luar sekolah. Atau, jika ada yang minat boleh langsung kesekolah, "Ya, harganya menyesuaikan.

Nantinya hasil prakarya buatan siswa itu akan dijual, dan hasilnya akan dibelikan kembali ke  bahan baku produk prakarya berikutnya, sebut guru pkk pada awak media ini. 


Kepala Sekolah SMK-N5 Padang Deta Mahendra,S.Pd,MM mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh Guru Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) sangat kita dukung, kedepan, kita akan mencarikan jalan keluar  jika  ada kendala menyangkut bahan baku prakarya.

Harapan kami nantinya siswa-siswi dari SMK N5 Padang dapat berwirausaha dan mandiri setelah mereka lulus, ujar Deta. (Gusni)


Photo Istimewa

MPA, JAKARTA - Presiden Joko Widodo saat membuka Kongres XXV Kongres Wanita Indonesia (Kowani) menegaskan bahwa bangsa Indonesia sangat membutuhkan peranan kaum ibu dan perempuan dalam memajukan bangsa. Di tengah era keterbukaan informasi, peran para ibu bangsa diperlukan untuk menguatkan keluarga serta menanamkan nilai-nilai positif untuk membentuk generasi yang unggul dan berkualitas.

"Bangsa ini masih membutuhkan peran besar kaum ibu untuk mewujudkan sebuah Indonesia maju. Peran dalam menguatkan keluarga, mendidik dan mencerdaskan bangsa, menciptakan generasi yang berkualitas dan berbudi pekerti, menjadikan keberagaman dan toleransi sebagai landasan nilai, serta generasi yang cinta, bangga, dan setia pada tanah airnya," ujar Presiden di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 3 Desember 2019.

Saat ini, bangsa Indonesia dihadapkan pada ketatnya persaingan global. Untuk dapat menghadapi tantangan tersebut, bangsa Indonesia mesti bertumpu pada keunggulan sumber daya manusia yang dimiliki.

Oleh karena itu, Kepala Negara menyampaikan, pemerintah menyadari kondisi tersebut dan menjadikan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai fokus utama pemerintahan dalam lima tahun mendatang. Di sinilah para ibu bangsa diharapkan dapat mengambil peran.

"Saya mengajak hadirin para ibu bangsa untuk ikut serta dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang unggul ini. Kita ingin SDM kita memiliki budi pekerti yang luhur, memiliki keterampilan yang baik, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi karena memang persaingannya ke depan ada di situ," tuturnya.

Dimulai dari keluarga, SDM unggul dan hebat terlahir dari ibu dan keluarga yang hebat pula. Semenjak dalam kandungan, anak-anak juga harus terjaga baik gizi dan kesehatannya sehingga dapat bertumbuh kembang dengan baik.

Meski demikian, Kepala Negara mengakui bahwa saat ini negara kita masih harus berupaya keras menuntaskan berbagai persoalan SDM seperti salah satunya angka _stunting_ yang masih relatif tinggi. Ke depannya, Presiden menginginkan agar angka _stunting_ di Indonesia berangsur berkurang.

"Memang hal yang tidak mudah, tapi saya meyakini insyaallah ini bisa kita kejar apabila kita semuanya bekerja keras bersama-sama," kata Presiden.

Selain itu, Presiden juga berpandangan bahwa peran ibu dan perempuan untuk memajukan bangsa di berbagai lapangan pengabdian sangat terbuka lebar. Sejarah mencatat banyak perempuan hebat yang memiliki prestasi dan pengabdian yang luar biasa di berbagai bidang. Kaum ibu dan perempuan memiliki hak yang sama untuk memajukan bangsa ini. Maka, Presiden juga menegaskan bahwa tak boleh lagi ada diskriminasi terhadap peranan kaum perempuan di Indonesia.

"Di manapun tidak ada dan tidak boleh terjadi kekerasan terhadap perempuan. Di manapun tidak ada pembatasan bagi kaum perempuan untuk berkarya dalam mengembangkan bakat dan kreativitasnya serta untuk berkembang lebih maju," tuturnya.

Lebih jauh, kaum perempuan dewasa ini juga memiliki kesempatan besar untuk turut membantu meningkatkan perekonomian keluarga. Pemerintah telah memberikan peluang dan fasilitas untuk hal itu melalui salah satu programnya yang bernama Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) dengan menyediakan akses permodalan untuk dapat menjalankan usaha mikro, kecil, dan menengah.

"Saya yakin dengan penguatan ekonomi keluarga maka kita akan bisa meningkatkan kesejahteraan, menanggulangi kemiskinan, dan menggerakkan roda ekonomi agar lebih cepat lagi," ucapnya.

Presiden pun secara khusus meminta anggota Kowani untuk menyukseskan salah satu program pemerintah tersebut dengan turut memberikan pendampingan dan bantuan dalam bidang apapun agar peningkatan ekonomi keluarga Indonesia dapat betul-betul diwujudkan.

"Saya mengajak seluruh anggota Kowani menjadi bagian dalam upaya menggerakkan ekonomi keluarga. Kita harus bantu ibu-ibu rumah tangga dengan pendampingan baik dalam hal pengelolaan keuangan, memperbaiki produk, memperbaiki kemasan, dan menyambungkan dengan pasar sehingga betul-betul peningkatan ekonomi keluarga itu akan terlihat," tandasnya.


Jakarta, 3 Desember 2019
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.