-->

Latest Post

MPA – Dewan Ulama Thariqah Internasional Indonesia akan mengadakan pertemuan Ulama Thariqah Internasional, tanggal 6 Desember 2019 di Padang, Sumatera Barat, Indonesia.

Syaikh Muhammad Ali Hanafiah Ar Rabbani dalam konfrensi Persnya menyatakan, agenda pertemuan Ulama Thariqah Internasional bertemakan “Membangun kesadaran spiritual dunia akan isu-isu internasional”.

Adapun isu itu antara lain, tentang radikalisme dan terorisme, seperti ISIS dan FETO. Terkhusus organisasi FETO, Dewan Ulama Thariqah Asean, setahun yang lalu telah mengeluarkan fatwa tentang haramnya organisasi FETO. Hal itu disebabkna karena organisasi terlarang FETO merupakan organisasi perusak keindahan Islam, dan mencoreng tradisi sufi.



















Syaikh Muhammad Ali Hanafiah Ar Rabban

Selain itu, juga telah berani merencakanan dan melakukan kudeta pada tanggal 15 Juli 2016 silam terhadap pemerintahan yang sah Presiden Erdogan, dan bahkan telah banyak menumpahkan darah saudara-saudara kita sesama muslim di Turki. Akibatnya, kebangkitan negara Turki mengalami banyak kendala.

Dengan adanya gerakan terlarang    organisasi FETO terhadap Turki, sangat berdampak pada rakyat Turki hingga sekarang.

Dewan Ulama Thariqah Internasional Indonesia, dalam hal ini tetap mengajak Negara-negara Islam untuk bersatu menghadang masuknya FETO ke negara masing-masing. Baik atas nama kemanusiaan ataupun atas nama agama.

Bagaimanapun juga, Turki merupakan satu-satunya Negara yang berani berada digaris depan membela kepentingan Islam di Eropa maupun di Timur Tengah.

Ketika ditanya tentang serangan Turki terhadap Suriah, maka Syaikh Muhammad Ali Hanafiah selaku Rais Mustasyar Dewan Ulama Thariqah Internasional Indonesia saat berbicara terkait serangan Turki terhadap Suriah. Dirinya menyatakan bahwa Dewan Ulama Thariqah Internasional Indonesia, sangat mendukung apa yang dilakukan Presiden Erdogan dalam memerangi dan menaklukkan organisasi-organisasi teroris nan selama ini secara diam-diam melakukan propaganda yang membuat saudara muslim kita disana tertindas dan terzalimi.

Dewan Ulama Thariqah Internasional Indonesia sangat menyayangkan sebagian Negara-negara muslim yang memprotes sikap Turki tersebut, tanpa mendalami terlebih dahulu peristiwa dan tragedi yang tejadi di Suriah Utara.

Menyikapi akan banyaknya peristiwa dan tragedi tersebut, Dewan Ulama Thariqah Internasional Indonesia mengajak kepada seluruh Negara-negara Muslim untuk membuka cara pandangnya agar lebih obyektif tanpa terprovokasi sehingga ikut menyudutkan Turki, apalagi mau di intervensi oleh pihak-pihak yang membuat kita sesama muslim terpecah belah.

Bagaimanapun juga, musuh-musuh Islam akan selalu menggerogoti dan mengadu domba Negara-negara muslim. Terutama negara-negara  yang punya potensi untuk kebangkitan Islam, salah satunya adalah Turki.

Seperti yang kita tahu, bahwa negara-negara yang tergabung dalam DUTI (Dewan Ulama Thariqah Internasional), antara lain, Aljazair, Mesir, Turki, Maroko, Jerman, Prancis, Inggris, Sudan, India, Rusia, Jepang, Kazakhstan, Kirgistan, Georgia, Uzbekistan, Tajikistan, Irak, Albania, Bosnia dan Herzegovina, Tunisia, Yaman dan Negara Negara Asia Tenggara. (Hend/Mal).

Photo Istimewa

MPA, PADANG - Dewan Ketahanan Pangan Kota Padang kembali menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) 2019. Rakor yang berlangsung di Gedung Putih Palanta Rumah Dinas Wali Kota Padang, Kamis (5/12/2019) itu, dibuka secara resmi Wali Kota Padang yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan  Politik, Azwin.

Adapun tujuan dilaksanakannya Rakor ini adalah, mensinkronkan kebijakan dan kegiatan seluruh stokeholder terkait dibidang ekonomi untuk mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu dan bergizi. Kemudian seimbang dengan sumber daya, kelembagaan dan budaya lokal.

Azwin dalam sambutan dan arahannya mengatakan, saat ini di Kota Padang setidaknya masih menghadapi beberapa permasalahan ketahanan pangan yang menjadi catatan dan perhatian. Antara lain mulai dari tingginya tingkat pertumbuhan penduduk otomatis menyebabkan tingkat kebutuhan pangan juga semakin meningkat. Pun begitu juga belum stabilnya harga pangan pokok terutama pada saat musim panen raya, musim paceklik dan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

"Selanjutnya juga dikarekan konsumsi pangan masyarakat masih kurang beragam, bergizi, seimbang, aman dan halal. Lalu banyaknya pangan yang beredar di masyarakat yang belum terjamin mutu dan keamanannya serta terbatasnya sarana dan prasarana pengawasan pangan yang beredar,"sebut Azwin.

Berdasarkan permasalahan diatas Azwin menekankan, maka diperlukan strategi dalam pencapaian pemantapan ketahanan pangan dengan beberapa jalan. Diantaranya melaksanakan koordinasi secara sinergis dalam penyusunan kebijakan ketersediaan, distribusi, konsumsi pangan, dan keamanan pangan segar. Selanjutnya mendorong pengembangan cadangan pangan, sistem distribusi pangan, penganekaragaman konsumsi dan pengawasan keamanan pangan segar. 

"Selain itu kita juga harus mendorong peran serta swasta, masyarakat umum, dan kelembagaan masyarakat lainnya dalam pelaksanaan kegiatan ketahanan pangan ini. Terlebih memberdayakan masyarakat agar dapat memecahkan permasalahan ketahanan pangan yang dihadapi," imbau Azwin.

Lebih jauh disampaikannya lagi, pada forum Dewan Ketahanan Pangan tersebut ia  mengharapkan dukungan seluruh OPD agar dapat memperkuat sinergi program/kegiatan demi mengatasi isu krusial pangan tersebut.

"Dan saya juga berharap Rakor Dewan Ketahanan Pangan ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan koordinasi lintas sektor dan membangun kerjasama dalam rangka membangun ketahanan pangan masyarakat."

"Maka itu mari kita dengan bersungguh-sungguh mengalokasikan sumberdaya yang memadai, membuat strategi yang tepat dan mekanisme koordinasi yang efektif agar dukungan dari stokeholders dapat bersinergi. Sehingga menjadi satu kesatuan yang saling memperkuat untuk memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan masyarakat dan mendukung terwujudnya kedaulatan pangan," pungkasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pangan Kota Padang Syahrial melalui Sekretarisnya Oktavia Delri menyebutkan, peserta Rakor Dewan Ketahanan Pangan tersebut yakni sebanyak 65 orang terdiri dari anggota Dewan Ketahanan Pangan, Kelompok Kerja (Pokja) Dewan Ketahanan Pangan serta stokeholder terkait di bidang pangan dan undangan lainnya. 

"Sedangkan untuk nara sumber pada Rakor tersebut diantaranya menghadirkan Prof. Drh. Endang Purwati, MS, Ph.D dari Pusat Bisnis Halal/Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Faterna Unand dengan mengupas materi tentang Status Kehalalan, Higienis dan Sanitasi Peredaran Pangan di Kota Padang," tuturnya.

Selain itu nara sumber lainnya kata dia, yaitu dari Dinas Perdagangan Kota Padangdengan materi Pendistribusian Tempat Penjualan Pangan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Berstandar Halal dan Sehat di Kota Padang. 

"Kemudian Ir. Djoni, Praktisi Pertanian dengan materi Kemampuan Produktifitas Sektor Pertanian dalam Pemenuhan Pangan di Kota Padangserta unsur Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang terkait Menjaga Konsumsi Pangan Halal di Kota Padang," jelas Oktavia. (David)



MPA, PADANG - Setelah resmi dilantik jadi Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma'ruf Amin melaksanakan kunjungan kerja pertamanya ke Sumatera Barat, Padang, Jumat (6/12/2019).

Kedatangan Ma'ruf Amin ke Padang hanya untuk satu agenda yaitu membuka acara Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI)  yang bertempat di Kampus Universitas Negeri Padang.

Ketua Panitia Silaknas ICMI, Ganefri yang juga Rektor UNP ini mengatakan kehadiran Ma'ruf Amin hanya dalam satu agenda saja yaitu membuka Silaknas ICMI. "Setelah membuka Silaknas ICMI, beliau akan kembali lagi ke Jakarta.

Ma'ruf Amin dijadwalkan bertolak dari Bandara Halim Perdana Kusumah sekitar pukul 09.50 WIB dan tiba di Bandara Internasional Minangkabau sekitar pukul 11.45 WIB.
Siap menunaikan shalat Jumat bersama Gubernur Sumbar dan Forkompinda, Ma'ruf Amin langsung menuju Kampus UNP untuk membuka Silaknas ICMI, Satu jam di UNP, Wapres kemudian langsung menuju ke Bandara Internasional Minangkabau untuk kembali ke Jakarta. (ar)


Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.