-->

Latest Post

Photo Istimewa

MPA, KAB SOLOK – Lisa Amelia S.Pd putri kesayangan dari Suwardi/Oyong, menggelar resepsi pernikahan dengan Muhammad Rezky putra H. Basri (Alm). Pernikahan ini berlangsung di Komp. Permata Berlian Blok D, No 5, Sungai Sapih, Kuranji, Kota Padang, Sabtu (07/12/2019).                                                                                                                                                                           
Kesederhanaan acara terlihat berkesan, kedua mempelai tampil serasi mengenakan pakaian Adat Khas Minang. Pasangan ini adalah anak kemenakan rang Koto Gadang-Koto Anau, Kecamatan Lembang Jaya, Kab. Solok.

Yang lebih menarik lagi dari resepsi pernikahan anak kemenakan rang Koto Gadang-Koto Anau ini di hadiri oleh bakal calon Bupati Hendra Saputra SH, M.Si dan bakal calon Wakil Bupati Solok Mahyuzil Rahmat S.Ag.

Begitu juga dengan tamu undangan lainnya, yakni para ninik mamak dan kaum millennial rang Koto Anau, juga ikut memeriahkannya, begitu juga masyarakat sekitar, bersama menyaksikan kesederhanaan yang menggambarkan kesan menarik pernikahan nuansa Adat Minang ini.

Pada resepsi pernikahan itu, Hendra Saputra SH, M.Si menyampaikan pesannya untuk pasangan penganten. Imbuh Hendra, Pernikahan merupakan ikatan perjanjian untuk hidup bersama, antara sang calon suami dan calon istri. Tujuan pernikahan itu bukan hanya menjadi jalan menyatukan sepasang lelaki dan perempuan, tetapi menjadi jalan membuka pintu silahturahim antara satu keluarga dengan keluarga lainnya.

“Bila pergaulan antara suami istri terjalin dengan baik, maka kebaikan itu akan mengalir kepada semua keluarga dari kedua belah pihak. Baik keluarga suami maupun keluarga istri, sehingga mereka dapat saling bersatu untuk berbuat kebaikan”, papar Hendra.

Komitmen untuk saling hidup bersama hingga maut memisahkan, adalah komitmen rumahtangga yang dapat menjadikan pasangan saling setia. Kepada pasangan penganten Muhammad Rezky dan Lisa Amelia, S.Pd, dalam mengarungi rumahtangga, tetaplah sabar dan tegar di aneka gelombang persoalan. sebutnya.

“Mengarungi hidup berumahtangga, tidak perlu berlebihan, hiduplah sederhana dan cukup adalah lebih baik”. Kata Hendra Saputra SH, M.Si,  calon Bupati Solok ini.

Mudah-mudahan Allah SWT memberkahi pasangan pengantin, anak kemenakan kita ini. Baik ketika senang maupun disaat susah, serta selalu berdua dalam kebaikan. Selanjutnya, menjadikan pernikahan sebagai ladang menggumpulkan pahala. Sebut Hendra Saputra, mendoakan kedua mempelai.

Dikesempatan yang sama, Mahyuzil Rahmat S.Ag bakal calon Wakil Bupati Solok mendoakan, semoga keberkahan selalu ada untuk pasangan pengantin, dan tetap berada pada jalur yang benar dalam keadaan apapun. Berkah itu, bukan susah dan senangnya saja, tetapi sabar dan syukurnya. Bukan miskin atau kayanya, tetapi jihad dan shadaqahnya. Teruslah saling mengenal dan mempelajari satu sama lain dengan bijak, tetaplah saling menjaga dan bertanggung jawab satu sama lainnya.

“Dimulai berdua, kalian nantinya akan membangun keluarga kecil seperti orangtua kalian sebelumnya. Untuk itu, tetaplah saling menjaga dan bertanggung jawab. Kalian adalah harta tak ternilai bagi orangtua dan sanak saudara.” Sebut Mahyuzil, mensupport pasangan pengantin.

Tujuan yang luhur dari pernikahan adalah, agar suami isteri melaksanakan syari’at Islam dalam rumah tangganya. Oleh karena itu, setiap muslim atau muslimah, harus berusaha membina rumah tangga yang Islami. Seorang suami hendaknya bisa menjadi teladan dalam keluarganya, dihormati oleh sang isteri dan anak-anaknya kelak, katanya.

Kebahagian dalam sebuah rumah tangga tidak tercipta begitu saja. Permasalahan rumah tangga akan menjadi problem yang serius jika tidak mengetahui cara menghadapinya.

Tidak ada satu pun pasangan dalam rumah tangga yang bebas dari ujian dan godaan. Yang menjadi masalah dalam rumahtangga itu, bukan dinilai dari besar kecilnya, tetapi bagaimana cara mencari solusi yang baik untuk keluar dari permasalahan itu, ujar Mahyuzil.

Membangun rumah tangga yang SAMAWA adalah bagian dari salah satu tujuan pernikahan. Mudah- mudahan pasangan penganten Muhammad Rezky dengan Lisa Amelia, S.Pd menjadi keluarga yang SAMAWA, papar Buya Mahyuzil.

Bagi HendRA–MAHyuzil, setiap umat muslim yang mengundang ia pada resepsi pernikahan atau di acara bernuansa muslim lainnya. InsyaAllah, ia pasti menghadarinya,  apalagi untuk masyarakat Kab. Solok, tutup H. Mahyuzil Rahmat S.Ag bakal calon Wakil Bupati Solok ini menuturkan. (*).

MPA – Dewan Ulama Thariqah Internasional Indonesia akan mengadakan pertemuan Ulama Thariqah Internasional, tanggal 6 Desember 2019 di Padang, Sumatera Barat, Indonesia.

Syaikh Muhammad Ali Hanafiah Ar Rabbani dalam konfrensi Persnya menyatakan, agenda pertemuan Ulama Thariqah Internasional bertemakan “Membangun kesadaran spiritual dunia akan isu-isu internasional”.

Adapun isu itu antara lain, tentang radikalisme dan terorisme, seperti ISIS dan FETO. Terkhusus organisasi FETO, Dewan Ulama Thariqah Asean, setahun yang lalu telah mengeluarkan fatwa tentang haramnya organisasi FETO. Hal itu disebabkna karena organisasi terlarang FETO merupakan organisasi perusak keindahan Islam, dan mencoreng tradisi sufi.



















Syaikh Muhammad Ali Hanafiah Ar Rabban

Selain itu, juga telah berani merencakanan dan melakukan kudeta pada tanggal 15 Juli 2016 silam terhadap pemerintahan yang sah Presiden Erdogan, dan bahkan telah banyak menumpahkan darah saudara-saudara kita sesama muslim di Turki. Akibatnya, kebangkitan negara Turki mengalami banyak kendala.

Dengan adanya gerakan terlarang    organisasi FETO terhadap Turki, sangat berdampak pada rakyat Turki hingga sekarang.

Dewan Ulama Thariqah Internasional Indonesia, dalam hal ini tetap mengajak Negara-negara Islam untuk bersatu menghadang masuknya FETO ke negara masing-masing. Baik atas nama kemanusiaan ataupun atas nama agama.

Bagaimanapun juga, Turki merupakan satu-satunya Negara yang berani berada digaris depan membela kepentingan Islam di Eropa maupun di Timur Tengah.

Ketika ditanya tentang serangan Turki terhadap Suriah, maka Syaikh Muhammad Ali Hanafiah selaku Rais Mustasyar Dewan Ulama Thariqah Internasional Indonesia saat berbicara terkait serangan Turki terhadap Suriah. Dirinya menyatakan bahwa Dewan Ulama Thariqah Internasional Indonesia, sangat mendukung apa yang dilakukan Presiden Erdogan dalam memerangi dan menaklukkan organisasi-organisasi teroris nan selama ini secara diam-diam melakukan propaganda yang membuat saudara muslim kita disana tertindas dan terzalimi.

Dewan Ulama Thariqah Internasional Indonesia sangat menyayangkan sebagian Negara-negara muslim yang memprotes sikap Turki tersebut, tanpa mendalami terlebih dahulu peristiwa dan tragedi yang tejadi di Suriah Utara.

Menyikapi akan banyaknya peristiwa dan tragedi tersebut, Dewan Ulama Thariqah Internasional Indonesia mengajak kepada seluruh Negara-negara Muslim untuk membuka cara pandangnya agar lebih obyektif tanpa terprovokasi sehingga ikut menyudutkan Turki, apalagi mau di intervensi oleh pihak-pihak yang membuat kita sesama muslim terpecah belah.

Bagaimanapun juga, musuh-musuh Islam akan selalu menggerogoti dan mengadu domba Negara-negara muslim. Terutama negara-negara  yang punya potensi untuk kebangkitan Islam, salah satunya adalah Turki.

Seperti yang kita tahu, bahwa negara-negara yang tergabung dalam DUTI (Dewan Ulama Thariqah Internasional), antara lain, Aljazair, Mesir, Turki, Maroko, Jerman, Prancis, Inggris, Sudan, India, Rusia, Jepang, Kazakhstan, Kirgistan, Georgia, Uzbekistan, Tajikistan, Irak, Albania, Bosnia dan Herzegovina, Tunisia, Yaman dan Negara Negara Asia Tenggara. (Hend/Mal).

Photo Istimewa

MPA, PADANG - Dewan Ketahanan Pangan Kota Padang kembali menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) 2019. Rakor yang berlangsung di Gedung Putih Palanta Rumah Dinas Wali Kota Padang, Kamis (5/12/2019) itu, dibuka secara resmi Wali Kota Padang yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan  Politik, Azwin.

Adapun tujuan dilaksanakannya Rakor ini adalah, mensinkronkan kebijakan dan kegiatan seluruh stokeholder terkait dibidang ekonomi untuk mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu dan bergizi. Kemudian seimbang dengan sumber daya, kelembagaan dan budaya lokal.

Azwin dalam sambutan dan arahannya mengatakan, saat ini di Kota Padang setidaknya masih menghadapi beberapa permasalahan ketahanan pangan yang menjadi catatan dan perhatian. Antara lain mulai dari tingginya tingkat pertumbuhan penduduk otomatis menyebabkan tingkat kebutuhan pangan juga semakin meningkat. Pun begitu juga belum stabilnya harga pangan pokok terutama pada saat musim panen raya, musim paceklik dan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

"Selanjutnya juga dikarekan konsumsi pangan masyarakat masih kurang beragam, bergizi, seimbang, aman dan halal. Lalu banyaknya pangan yang beredar di masyarakat yang belum terjamin mutu dan keamanannya serta terbatasnya sarana dan prasarana pengawasan pangan yang beredar,"sebut Azwin.

Berdasarkan permasalahan diatas Azwin menekankan, maka diperlukan strategi dalam pencapaian pemantapan ketahanan pangan dengan beberapa jalan. Diantaranya melaksanakan koordinasi secara sinergis dalam penyusunan kebijakan ketersediaan, distribusi, konsumsi pangan, dan keamanan pangan segar. Selanjutnya mendorong pengembangan cadangan pangan, sistem distribusi pangan, penganekaragaman konsumsi dan pengawasan keamanan pangan segar. 

"Selain itu kita juga harus mendorong peran serta swasta, masyarakat umum, dan kelembagaan masyarakat lainnya dalam pelaksanaan kegiatan ketahanan pangan ini. Terlebih memberdayakan masyarakat agar dapat memecahkan permasalahan ketahanan pangan yang dihadapi," imbau Azwin.

Lebih jauh disampaikannya lagi, pada forum Dewan Ketahanan Pangan tersebut ia  mengharapkan dukungan seluruh OPD agar dapat memperkuat sinergi program/kegiatan demi mengatasi isu krusial pangan tersebut.

"Dan saya juga berharap Rakor Dewan Ketahanan Pangan ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan koordinasi lintas sektor dan membangun kerjasama dalam rangka membangun ketahanan pangan masyarakat."

"Maka itu mari kita dengan bersungguh-sungguh mengalokasikan sumberdaya yang memadai, membuat strategi yang tepat dan mekanisme koordinasi yang efektif agar dukungan dari stokeholders dapat bersinergi. Sehingga menjadi satu kesatuan yang saling memperkuat untuk memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan masyarakat dan mendukung terwujudnya kedaulatan pangan," pungkasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pangan Kota Padang Syahrial melalui Sekretarisnya Oktavia Delri menyebutkan, peserta Rakor Dewan Ketahanan Pangan tersebut yakni sebanyak 65 orang terdiri dari anggota Dewan Ketahanan Pangan, Kelompok Kerja (Pokja) Dewan Ketahanan Pangan serta stokeholder terkait di bidang pangan dan undangan lainnya. 

"Sedangkan untuk nara sumber pada Rakor tersebut diantaranya menghadirkan Prof. Drh. Endang Purwati, MS, Ph.D dari Pusat Bisnis Halal/Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Faterna Unand dengan mengupas materi tentang Status Kehalalan, Higienis dan Sanitasi Peredaran Pangan di Kota Padang," tuturnya.

Selain itu nara sumber lainnya kata dia, yaitu dari Dinas Perdagangan Kota Padangdengan materi Pendistribusian Tempat Penjualan Pangan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Berstandar Halal dan Sehat di Kota Padang. 

"Kemudian Ir. Djoni, Praktisi Pertanian dengan materi Kemampuan Produktifitas Sektor Pertanian dalam Pemenuhan Pangan di Kota Padangserta unsur Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang terkait Menjaga Konsumsi Pangan Halal di Kota Padang," jelas Oktavia. (David)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.