-->

Latest Post

Photo Istimewa

MPA, KUPANG,- Setiba di Bandara El Tari Kupang, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Andika Perkasa dan rombongan disambut dengan tarian adat selamat datang, Tarian Natoni.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Candra Wijaya, dalam rilis tertulisnya di Kupang, NTT, Senin (9/12/2019)

Diungkapkan Kadispenad, setibanya di VIP Room Bandara El Tari Kupang pkl 13.45 Wita, Kasad beserta Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Ny. Hetty Andika Perkasa turut disambut Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat beserta istri.  

“Kedatangan Kasad dan rombongan di wilayah NTT ini dalam rangka melakukan kunjungan kerja selama tiga hari,” ungkap Candra.

“Agendanya antara lain meninjau rencana lokasi pembangunan satuan baru Armed dan Arhanud serta meresmikan Makodim 1629 Sumba Barat Daya dan Kompi Kavaleri Komodo Ksatria Anuraga Camplong Kupang,” imbuhnya.

Mengawali kunjungan pertama, Kasad dan Ketua Umum Persit beserta rombongan menuju Makobrigif 21 Komodo meninjau hasil kerajinan tangan Persit KCK Cabang XL Brigif 21 PD IX/Udayana.

Di sana, tambah Candra, terdapat beberapa kerajinan antara lain Suminangasih (Melukis di atas air), Kurumie (menempel gambar dengan kain), Ecoprint (memindahkan warna alami dari daun ke kain dengan cara dikukus), Sibori ( kesenian kain lipat dari Jepang), tas, kipas dan kerajinan tenun, produk makanan antara lain Stik kelor, kue ubi ungu dan produk minuman.

“Selanjutnya Kasad berkesempatan  bertatap muka dan memberikan pengarahan kepada 1.500 prajurit TNI, PNS beserta keluarga jajaran Korem 161/Kupang,” terang Candra.

Dalam pengarahan yang berlangsung akrab dan penuh kekeluargaan, Kasad menekankan akan pentingnya menjaga kesehatan diri pribadi maupun keluarga, salah satunya yaitu dengan cara  berolahraga secara teratur jalan kaki minimal 1 (satu) jam serta harus makan makanan yang bergizi dan proporsional. 

Dalam kunjungannya kali ini Kasad didampingi oleh Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, Aster Kasad, dan Waasrena Kasad masing-masing bersama istri. (Dispenad).

 Photo Istimewa

MPA, SUMBAR – Menteri Agama RI, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi menyampaikan terima kasih kepada Dewan Ulama Thariqah Internasional (DUTI), atas penyelenggaraan Pertemuan Ulama Thariqah Internasional yang diselenggarakan oleh Dewan Ulama Thariqah Internasional-Indonesia.

Fachrul Razi juga memohon maaf karena tidak bisa hadir langsung dalam kegiatan tersebut. Hal itu disampaikan oleh Menag kepada Tuangku Syekh Muhammad Ali Hanafiah Ar Rabbani mewakili DUTI.

“Pemerintah saat ini serius mengampanyekan moderasi Islam kepada masyarakat bahwa Islam itu adalah agama yang damai”, katanya.

Menurut Fachrul Razi, Islam itu memajukan bangsa. Kalau menghancurkan bangsa, maka itu bukan Islam namanya.

Menteri Agama menyampaikan bahwa pemerintah tidak mungkin dapat bekerja sendirian dalam mewujudkan Islam rahmatan lil alamin, sehingga perlu bekerjasama dari semua pihak, termasuk DUTI.

Tuangku Syekh Muhammad Ali Hanafiah Ar Rabbani selaku Ketua Dewan Mustasyar Dewan Ulama Thariqah Internasional-Indonesia, menyerahkan deklarasi DUTI. Penyerahan itu dilakukan di ruang khusus Bandara Internasional Minangkabau Padang, (7/12./2019).

Dikesempatan itu, Menag merasa sangat senang dan mengucapkan berterima kasih kepada DUTI setelah membaca hasil deklarasi tersebut, yang isinya sejalan dengan program prioritas pemerintah saat ini. (*)

Photo Istimewa

MPA, SUMBAR - Sejak dibentuknya Dewan Ulama Thariqah Internasional (DUTI) di Istambul, Turki, pada tahun 2018 lalu, kali ini Dewan Ulama Thariqah Internasional - Indonesia melaunchingnya bersama dengan masing-masing ulama thariqah ASEAN, pada tanggal 6 Desember 2019.

Ada tiga negara ASEAN yang hadir, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Peluncuran dalam bentuk pertemuan Ulama Thariqah Internasional ini dilaksanakan di Kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia.


Penyerahan Deklarasi DUTI kepada Menteri Agama RI, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi

Pertemuan ini merupakan acara kembaran dari Pertemuan Ulama Thariqah Internasional yang diselenggarakan di Istambul, Turki, pada satu hari sebelumnya yang dihadiri oleh perwakilan dari Turki, Aljazair, Jerman, Prancis, Kenya, dan Maroko.

Kedua pertemuan itu menghasilkan satu deklarasi bersama. Dengan didampingi para mursyid dan tokoh yang hadir, Tuangku Syekh Muhammad Ali Hanafiah Ar Rabbani membacakan deklarasi tersebut, pada hari Sabtu, 7 Desember 2019.

Deklarasi DUTI ini disampaikan kepada Menteri Agama RI, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi di ruang VIP Bandara Internasional Minangkabau, Padang.

Isi deklarasi selengkapnya adalah sebagai berikut:

DEKLARASI PERTEMUAN DEWAN ULAMA THARIQAH INTERNASIONAL

Dengan memohon rahmat dan keberkahan Allah SWT dan melepaskan

بسم الله الرحمن الرحيم

Mengajak seluruh umat untuk membangun kesadaran spiritual dan pemahaman moderat di kalangan umat Islam, serta menyetujui kerukunan antar umat beragama dalam rangka menciptakan keamanan dan perdamaian dunia.

Mendorong negara-negara berpenduduk Muslim untuk bersatu menciptakan tatanan masyarakat dunia yang damai dan toleran, dengan melawan segala bentuk perlawanan dan teror yang mengatasnamakan Islam.

Mengharamkan serta menghadang segala bentuk pemahaman keislaman yang mengarah pada tindak pencegahan dan terorisme sehingga memecah belah umat dan Islam, seperti yang dilakukan oleh FETO (Fethullah Gulen) di Turki dan DAESH (ISIS) di Timur Tengah. Khusus untuk FETO, DUTI mengaturnya sebagai organisasi pelindung dunia sebagaiman ISIS dan untuk itu akan diajukan kepada PBB untuk memasukkan FETO ke dalam daftar organisasi teroris dunia.

Untuk segala sesuatu yang berkaitan dengan negara-negara muslim untuk mencegah dan melindungi warga masyarakat, dari segala bentuk kegiatan yang ditujukan untuk anti-terorisme yang memecah persatuan dan persaudaraan seagama, sebangsa dan setanah air.

Menghimbau seluruh kaum Muslimin untuk tidak kesulitan dalam memaknai kata radikal-terorisme yang selalu dilekatkan pada Islam dan Muslim, serta menentang terorisme yang berpuluh-puluh tahun dan tidak dapat dihilangkan dalam bantuan sejarah Zionis Israel yang telah meneror dan menjajah bangsa Palestina tanpa prikemanusiaan.

Dalam Waktu secepatnya, Dewan Ulama Thariqah Internasional akan bekerjasama DENGAN Pemerintah Turki menghimpun Segala Sumber Daya SETIAP gatra Muslim untuk review Membangun Sebuah Lembaga Kemanusiaan Yang internasional Tbk untuk review Pendidikan dan Perekonomian Generasi Muda Palestina sebagai Ujung tombak Pembebasan Dan Kemerdekaan bangsanya DENGAN melibatkan Negara-gatra anggota dewan Ulama Thariqah Internasional, di memenangkan Indonesia, Turki, Aljazair, Jerman, Prancis, Kenya, dan Maroko.

Demikian deklarasi ini kami sampaikan, semoga Allah SWT menyelamatkan umat muslimin dan muslimat seluruh dunia yang masih tertindas dengan ketidakadilan; dan semoga Allah selalu menguatkan hati dan bertindak kita dalam perjuangan ini, sehingga mendapatkan ridha Allah dan syafaat dari Nabi Besar Muhammad SAW.

08 Rabiual Akhir 1441H / 06 Desember 2019 di Kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia

Dewan Ulama Thariqah Internasional.


Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.