-->

Latest Post

Photo Istimewa

MPA, SUMBAR - Dalam menghadapi pergantian tahun, ada ulama mengajak umat untuk tidak merayakannya, bahkan ada pula nan melarang menggantinya dengan kegiatan yang berbau ritual keagamaan, seperti berdzikir dan bershalawat.

Maka untuk menyikapi perbedaan tersebut, Tuangku Syekh Muhammad Ali Hanafiah Ar Rabbani Rois Mustasyar Dewan Ulama Thariqah Internasional, Indonesia (DUTI) memberikan pendapatnya, yakni sepakat dan sangat setuju sekali untuk mengajak umat tidak merayakan pergantian tahun baru.

Untuk merubah sesuatu yang telah menjadi kebiasaan bertahun tahun tersebut, tentulah dengan bijak kita menyikapinya. Jika memang kita melarang, harus ada solusinya, apalagi kalender resmi dipakai oleh Negara kita masih menggunakan kalender Masehi.

Dalam memaknai kegiatan dzikir dan sholawat dalam pergantian tahun, Tuangku Syekh mengatakan, tidak dapat dilekatkan dengan dalil bid'ah, karena bukan sesuatu perkara ibadah. 

Kegiatan dzikir dan sholawat, adalah perkara Riyadhah dan mujahadah (latihan dan kesungguhan jiwa) hanya menjadi penarik dan penyelamatan umat dari kegiatan yang sia sia bahkan dari perbuatan maksiat. Maka tak elok jika ada ulama yang membawa bawa ayat Qur'an, untuk melarang umat berdzikir dan bersholawat pada malam tahun baru Masehi.

Tuangku Syekh menghimbau, marilah kita saling mengormati dalam perbedaan pendapat dan sikap. Memberikan solusi masing masing dengan tujuan yang sama, yakni menghindari umat dari segala kegiatan nan dilarang oleh agama dalam pergantian tahun.

Bertakwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada, serta iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik (istigfar dan berdzikir).Niscaya kebaikan tersebut akan menghapus keburukan, dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang mulia.

Diriwayatkan oleh: at-Tirmizi no.1988, dan Imam Ahmad (5/153, 158, 177, 236. Dan ad-Darimi (2/323), dan Hakim (1/45). (red).



MPA, KAB SOLOK - Antara alam semesta dengan manusia itu pada hakikatnya sama. Yakni sama sama ciptaan Tuhan. Maka keseimbangan ekosistem bumi ini dapat terjadi ketika sudah bisa berselaras dengan tindakan manusia. Jika berperangai rusak terhadap bumi ini, maka sebaliknya Bumi juga akan demikian.

Sebab, Allah SWT Sang Pencipta dengan Maha Adilnya senantiasa memberikan keseimbangan, baik dari sisi manusia maupun alam semesta. Maka dari itulah, Buya Mahyuzil Rahmat S.Ag dengan apik menyampaikan kepada media ini untuk masyarakat luas di manapun agar selalu menanamkan kecintaan dan kebaikan pada lingkungan nya, supaya terciptanya kedamaian  di alam ini.

Dengan kecintaan kita kepada lingkungan, sama artinya melakukan pergerakan untuk selalu menggali potensi diri.

Alam semesta diciptakan dalam keadaan seimbang dan serasi, dan kita diberikan kemampuan untuk membangun konsep-konsep ilmiah.

Terjaganya alam di bawah pengelolaan tangan manusia. Tentunya semua itu dapat dilakukan karena atas seizin Allah SWT, sebut Buya H. Mahyuzil bakal calon Wakil Bupati Solok ini memaparkan.

Kelestarian dan keseimbangan alam musti tetap dijaga baik, karena hal itu menjadi tolak ukur terhadap kemakmuran bagi kemajuan pembangunan sebuah negeri.

“Konsep keseimbangan merupakan kunci dari segala keserasian atau keteraturan alam”, terang Mahyuzil.

Allah dengan segala kemurahanNYA menciptakan dan menjadikan alam ini untuk kemaslahatan dan untuk memenuhi kebutuhan kita, sebab manusia membutuhkan sumber daya alam yang tidak sedikit dan berkelanjutan.

Kearifan kita mengedepankan dan menjaga kelestarian alam, tentulah dengan sendirinya akan dapat membangun potensi dan fungsi alam untuk kebutuhan kehidupan manusia.

Islam menganjurkan kita untuk memelihara alam dan ekosistemnya. Bila ekosistem terpelihara dan terjaga baik, maka alam pun bersahabat baik dengan kita.

Tindakan yang cenderung melampui batas dalam pemanfaatan potensi alam, akan berdampak pada kerusakan.

Islam telah lebih awal mengajarkan agar kita senantiasa menjaga alam dengan baik. Konsep Islam tentang pelestarian alam sangat lengkap, jelas dan tegas. Karena itu, sudah seharusnya kita untuk terus peduli dan menjaga kelestarian lingkungan di negeri yang kita cintai ini. Tutup bakal calon Wakil Bupati Solok Buya H. Mahyuzil Rahmat, S.Ag berbagi tips tentang keseimbangan alam semesta. (RED).

Photo Istimewa

MPA, PADANG -- Perlombaan Tradisional  Festival Sitinurbaya Salaju Sampan yang digelar selama dua Hari hari tanggal  14 dan 15 Desember 2019 telah berakhir, dan  melahirkan Sang Juara olahraga diatas air.

Lomba Salaju sampan tradisional diadakan di sungai Batang Arau  Kelurahan Batang Kecamatan Padang Selatan dengan resmi di tutup oleh Kadis Pariwisata dan kebudayaan Kota Padang Arfian di dampingi Camat Padang Selatan Puji Astomi dan Sekretaris Parbud Rinaldi, Minggu (15/12).

Salaju Sampan salah satu olahraga tradisional dimiliki warga Kota Padang, sangat perlu diberikan perhatian oleh Pemerintah Kota Padang, lewat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sebagai penyelenggaranya.

Festival Salaju Sampan Sitinurbaya tahun 2019 ditutup dengan resmi oleh Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang, Arfian, mengcapkan terima kasih banyak pada panitia penyelenggara yang telah sukses menggelar iven Salaju sampan dengan baik dan telah membuahkan hasil yaitu melahirkan sang juara baru  Salaju Sampan Tradisional di Kota Padang.

Disamping itu, kami juga mengucakan terima kasih pada tim pengamanan yang telah bekerja sungguh-sungguh, sehingga selama belangsung perlombaan ivent, tidak ada terjadi persoalan dan keributan dilokasi acara.

Lebih lanjut, Arfian  sampaikan kesuksesan Festival Sitinurbaya membuktikan kerinduan dan kecintaan warga kota untuk digelar setiap tahunnya, maka itu, kami beritahukan bahwa di bulan April 2020  akan digelar kembali, sebutnya.

Dalam kesempatan itu, ketua Pelaksana  Alamsyah bersama anggota  sangat bersyukur selama perlombaan berjalan tidak ada terjadi persoalan dan masalah-masalah dilapangan, ini sebagai kenyataan dan bukti bahwa warga kota mencintai olahraga tradisional  salaju sampan.

Atlet Salaju Sampan  
-Riak Bakaja vs Mentawai Past dimenangkan Riak Bakajs
sampan  warna merah

-Benteng Sepakat vs Sungai Pisang
dimenangkan, Sungai Pisang
Sampan  Hijau

Final Cari juara III dan IV
Mentwai Prast :Vs Benteng Sepakat
di menangkan Mentawai Part sebagai pendatang baru  ikut serta dan berpatisipasi,  sedangkan untuk cari juara pertama dan kedua
Riak Bakaja. vs  S.Pisang indah di menangkan oleh Riak Bakaja. 

Jadi  yang jadi Juara Pertama Riak Bakaja,   Juara  II  Sungai Pisang Indah, Juara ke-III  Mentawai Part  dan juara ke IV  Benteng Sepakat.

Perlombaan sangat nenarik sekali dan untuk di tonton  partai vinak memperebutkan papan teratas  anttara Riak Bakaja vs  Sungai Pisang Indah di menangkan Riak Bakaja, sebut Panpel 

Hadiah Tabanas dan Tropy

Juara pertama  Riak Bakaja memperoleh biaya pembinaan Rp.13.5 juta  di tambah tropy  Juara kedua diraih oleh Sungai Pisang indah terima dana pembinaan Rp.10.5 juta
Sedangkan Juara ke III di raih Mentawai Part, uang pembinaan Rp7 5 juta dan, juara ke - 4  Benteng Sepakat terima uang pembinaan Rp.4 juta  (taf-ikw ri)


Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.