Photo Istimewa
MPA, PONTIANAK, KALBAR – Menutup tahun 2019, Polda Kalbar
melaksanakan konferensi pers akhir tahun yang digelar di Balai Kemitraan Polda
Kalbar. Selasa (31/12). Tampak hadir jajaran Forkopimda Provinsi Kalbar seperti
Gubernur Kalbar Sutarmidji, Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Muhammad Nur
Rahmad. Para tokoh tokoh agama, tokoh masyarakat dan media massa juga turut
diundang Polda Kalbar.
Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi
Haryono memimpin langsung pelaksaan konferensi pers mengatakan bahwa tujuan
dilaksanakan kegiatan ini sebagai wujud pertanggung jawaban kepada publik
terhadap kinerja Polda Kalbar sepanjang tahun 2019.
“Konferensi pers akhir tahun
dengan materi penyampaian hasil kinerja Polda Kalbar ialah merupakan
pertanggungjawaban kepada publik. Polri merupakan institusi milik rakyat,
termasuk dukungan anggaranya” kata Kapolda Kalbar
Irjen Pol Didi Haryono yang menjabat sebagai Kapolda Kalbar
sejak 2017 ini menjelaskan bahwa di tahun 2019 yang menjadi program Polda
Kalbar ialah “Polsek Sebagai lini Terdepan Harkamtibmas”. Dengan program ini
diharapkan memberikan nuansa baru terhadap polsek sebagai unit lengkap satuan
terkecil kewilayahan.
“Program ini sejalan dengan yang
dicanangkan oleh Gubernur Kalbar yaitu desa mandiri, maka dengan polsek sebagai
lini terdepan harkamtibmas ini salah satunya yaitu keberadaan pos kamling yang
dilengkapi dengan personel yang mempuni” jelasnya
Kasus Kejahatan di Kalbar Turun
16,55 %
Selain menjelaskan mengenai
program kerja, Kapolda Kalbar mengungkapan beberapa data baik dari bidang
pembinaan personel atau penegakan hukum selama tahun 2019.
“Jumlah total kejahatan di tahun
2018 sebanyak 5.932 kasus, sedangkan di tahun 2019 sebanyak 4.950 kasus.
Artinya tingkat kejahatan di kalbar turun 16,55% selama tahun 2019” ungkapnya
Ia melanjutkan jumlah penyelesaian kasus oleh Polda Kalbar
dan jajaran di tahun 2018 sebanyak 4.759 kasus atau 80,22%, sedangkan sepanjang
tahun 2019, presentase penyelesaian kasusnya sebanyak 4.360 kasus atau 88,08%.
Artinya kinerja penyelesaian kasus di tahun 2019 ini meningkat 7,86% jika
dibanding dengan tahun 2018.
Untuk jenis kejahatan
konvensional di tahun 2018 terdapat sebanyak 4.623 kasus; sedangkan di tahun
2019 terdapat 3.592 kasus; mengalami penurunan 1.031 kasus atau setara 22,3%.
Untuk jenis kejahatan
transnasional di tahun 2018 terdapat sebanyak 724 kasus; sedangkan di tahun
2019 terdapat 762 kasus; mengalami peningkatan 38 kasus atau setara 5,2%.
Untuk jenis kejahatan terhadap
kekayaan negara di tahun 2018 terdapat sebanyak 556 kasus; sedangkan di tahun
2019 terdapat 526 kasus, mengalami penurunan 30 kasus atau setara 5,4%.
Untuk jenis kejahatan kontijensi
di tahun 2018 terdapat sebanyak 29 kasus; sedangkan di tahun 2019 terdapat 70
kasus; mengalami peningkatan sebanyak 41 kasus.
Sepanjang 2019, Polda Kalbar
Tangani 728 Perkara Kasus Narkotika dan Sita Barang Bukti 113 Kg lebih Shabu
dan 30 Ribu Pil Ekstasi
Sepanjang tahun 2019, Polda
Kalimantan Barat menangani sebanyak 728 perkara kasus kejahatan narkotika.
Turun sebanyak 7,37% dibanding 2018 yang menangani 789 perkara. Hal ini
disampaikan Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono dalam konferensi pers akhir
tahun yang digelar di Mapolda Kalbar. Selasa (31/12)
“Untuk kasus narkoba, di banding
2018 ada penurnuan perkara sebesar 7,37%. Namun ada peningkatan dalam jumlah
barang bukti yang disita selama 2019 yang signifikan” jelasnya
Pada tahun 2018 jumlah barang
bukti yang di sita jenis shabu sebanyak 36.263 gram dan jenis ekstasi 5.568
butir, sedangkan di tahun 2019 barang bukti yang disita jenis shabu 113.528
gram (meningkat 213%) dan jenis ekstasi 30.772 butir (meningkat 452%).
Secara umum, untuk kasus narkoba
di tahun 2019 mengalami penurunan baik jumlah kasus maupun jumlah tersangkanya
jika dibanding dengan tahun 2018. Namun mengalami peningkatan yang sangat
signifikan untuk jumlah barang bukti yang berhasil disita, khususnya untuk
jenis shabu dan ekstasi.
Kapolda juga menambahkan dari
total jumlah barang bukti kasus narkoba yang telah disita sepanjang tahun 2019,
sebanyak kurang lebih 998.224 jiwa berhasil diselamatkan dari penyalahgunaan
narkoba.
Sementara itu, penanganan kasus
Korupsi di tahun 2018 jumlah kasus tipikor ada 28 kasus dan di tahun 2019
menangani 26 kasus. Mengalami penurunan 2 kasus atau turun 7,14%
Jumlah Pelanggaran Lalu Lintas
Oleh Pengendara di Provinsi Kalbar Mengalami Penurunan di Tahun 2019
Selain dalam bidang penegakan
tindak kejahatan, dalam kegiatan konferensi pers akhir tahun 2019 ini Polda
Kalbar menyebutkan data terakit bidang lalu lintas. Berdasarkan data yang di
himpun Direktorat Lalu Lintas Polda Kalbar di tahun 2019 jumlah pelanggaran
lalu lintas mengalamai penurunan dibanding tahun 2018. Baik itu berupa teguran
atau tilang.
Di tahun 2018 jumlah pelangaran
lalulintas sebanyak 118.581 pelanggaran, sedangkan di tahun 2019 sebanyak
103.525 pelanggaran, turun sebesar 12,7%.
Jumlah teguran di tahun 2018
sebanyak 41.763 teguran, sedangkan tahun 2019 sebanyak 30.048, terjadi penurunan
sebesar 28,05%
Dan untuk jumlah tilang juga
turut mengalami penurunan sebanyak 4.34% yaitu dari 76.815 tilang di tahun
2018, di tahun 2019 sebanyak 73.477.
Raih Penghargaan Tingkat Nasional
Maupun Daerah Terkait Pelayanan dan Kinerja
Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi
Haryono pada kesempatan ini menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh
lapisan masyarakat yang ada di Kalimantan Barat. Karena menurutnya, pencapaian
yang dilakukan Polda Kalbar tidak lepas dari dukungan dan kerjsama seluruh
lapisan masyarakat di Kalimantan Barat.
“Kurang lebih 2 tahun 2 bulan saya memimpin Polda Kalbar, capaian
kinerja Polda Kalbar pada periode tahun 2018-2019, alhamdulillah mendapat
apresiasi dan penghargaan dari berbagai pihak. Tentunya ini adalah hasil dari
kerja keras dan kerjasama kita semua untuk selalu bahu membahu mewujudkan
wilayah kalimantan barat yang semakin maju, kompetitif, dan unggul” ucapnya
Beberapa penghargaan lainnya yang
telah didapat polda kalbar adalah penghargaan dari Kemenpan RB terhadap 4 Polres
di Polda Kalbar sebagai unit kerja pelayanan wilayah bebas dari korupsi (WBK) ,
yaitu Polresta Pontianak Kota, Polres Mempawah, Singkawang dan Sambas.
Kemudian penghargaan sebagai role
model penyelenggara pelayanan publik kategori sangat baik yaitu Polres Sambas
dan Polres Singkawang, serta 7 polres lainnya sebagai penyelenggara pelayanan
publik kategori baik.
Kemudian, pada bidang anggaran di
tahun 2019 ini 5 satker jajaran polda kalbar mendapatkan penghargaan sebagai
peringkat ke-4 sampai dengan ke-10 satker dengan nilai indeks kinerja pelaksana
anggaran (IKPA) terbaik se Provinsi Kalbar.
Demikian juga, hasil survai tim
universitas tanjungpura terhadap 4 aspek yakni aspek penegakkan hukum, aslek
pemeliharaan kamtibmas, asoek pelayanan publik dan aspek kepercayaan masyarakat
atas kinerja Polda Kalbar tahun 2019, masyarakat Kalbar memberikan penilaian
baik atas kinerja Polda Kalbar dan jajarannya,” pungkasnya.(rill)