-->

Latest Post


MPA, PADANG – Hobi dan minat seringkali memunculkan ide ataupun kreatifitas dari seseorang. Seperti halnya Dion Baizar, seorang remaja siswa kelas XI SMK Kartika 1.2 Padang Sumatera Barat yang juga mampu berkreasi tanpa biaya mahal. Ia berhasil merakit sebuah pesawat aeromodeling.

Hebatnya lagi, bahan pesawat aeromodeling buatannya tersebut memanfaatkan barang barang bekas karena statusnya yang masih pelajar dengan dana yang terbatas sehingga kreatifitasnyapun menjadi berkembang.

Berawal dari hobbinya bermain mobil RC (Remote Control) yang kemudian beralih ke pesawat RC. Namun karena pesawat RC mahal, maka timbul ide dari Dian Baizar untuk membuat pesawat RC sendiri.  Akhirnya ia mencoba mencari info bagaimana cara membuatnya dengan  belajar secara otodidak melalui internet untuk membuat pesawat aeromodeling. Kreatifitas yang dibuatnya mendapat dukungan dari pihak sekolah melalui bimbingan Guru Produktif TKJ, Zadri Hamid.
Danrem 032/Wbr Mengecek Kondisi Pesawat Aeromodeling 

Hari-hari Dion Baizar selepas sekolah disibukkan dengan belajar membuat pesawat aeromodelling yang menjadi hobbynya. Setelah ilmu didapat Dian Baizar ternyata masih memiliki beberapa kendala yaitu bagaimana membuat bahan body pesawat aeromodelingnya.

“Alat elektroniknya sudah lengkap namun untuk membuat body pesawatnya masih kesulitan karena bahannya di Kota Padang tidak ada. Akhirnya saya mencoba berkreasi dengan memanfaatkan styrofoam bekas selain juga untuk menghemat biaya”, ungkap Dion.

Dion membuat pesawat aeromodelling ini dari bahan Styrofoam. Didalamnya dipasang serangkaian mesin sederhana yang terdiri dari motor penggerak dan alat penangkap sinyal yang berfungsi menerima perintah dari alat kendali yaitu Remote Control. Uniknya lagi, pesawat aeromodelling buatan Dion ini juga dilengkapi dengan tambahan kamera yang bisa terkoneksi langsung ke smartphone.

Saat uji coba Pesawat Aeromodeling
Setelah melalui beberapa kali uji coba, akhirnya pada Senin (13/1/2020) kemarin pesawat aeromodeling hasil rakitan Dion inipun berhasil terbang dengan sukses yang disaksikan langsung oleh Danrem 032/Wbr Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo selaku Pembina dari Yayasan Kartika yang membawahi dari SMK Kartika tempat Dion menimba ilmu.

Kreatifitas yang dilakukannya selama ini mendapat dukungan dan apresiasi yang sangat positif dari Danrem 032/Wirabraja, dimana selama ini selalu aktif mengangkat dan menggali potensi lokal yang ada di Sumbar. Sejalan dengan program yang dilakukan oleh Danrem tersebut maka Dion diminta untuk dapat mengembangkan lagi hasil karyanya.

“Pengembangan dari hasil karyanya tersebut akan digunakan di setiap Kodim jajaran Korem 032/Wirabraja dimana nantinya dapat mendukung kelancaran tugas pokok dari TNI AD khususnya aparat kewilayahan”, Ujar Danrem.(Pen 032)


MPA, KAB SOLOK – Dalam ajaran Islam, nama memiliki kedalaman makna sekaligus merupakan doa dan harapan bagi setiap orang.

Seperti kata orang tua terdahulu, di negeri Minang ini, singkatan nama setiap pasangan pemimpin memiliki makna yang berbeda. Ada nan menyimpulkan positif dan ada juga sebaliknya. Tentunya, bergantung pada sebutan nama yang melekat di setiap pasangan itu.

“RAMAH, mendengar nya saja sudah mendatangkan aura kesejukan bagi hati setiap orang”, sebut Datuak Rangkayo Basa.

Memasuki pilkada 2020, untuk di Kabupaten Solok, kesemarakan suasananya sangat dirasakan setiap warga.

Terlepas dari semua kandidat yang muncul, pasangan RAMAH terus menjadi perdebatan banyak kalangan. Artinya, menempatkan tempat dihati rakyat. Respon positif masyarakat terhadap pasangan ini, menjadi harapan baru bagi Kab. Solok, terangnya.

HendRA – MAHyuzil (RAMAH) merupakan wujud harapan rakyat, untuk dapat memimpin Negeri “Tugu Ayam Kukuak Balenggek”. Selain memiliki kepribadian religius, kecerdasan yang dipunyainya menggambarkan tokoh nan ramah serta rendah hati. Kepribadian ini sudah melekat dalam dirinya.

Pengakuan Datuak ini disampaikan ketika HendRA – MAHyuzil mengunjungi Nagari Aripan dalam rangka silahturahmi sekaligus menampung aspirasi masyarakat.

Dikatakan Datuak, kehadiran RAMAH selalu dinantikan oleh banyak umat disetiap Nagari daerah penghasil beras terbaik Sumatera Barat ini.

“Menumpuknya undangan warga terhadap pasangan RAMAH, menandakan tingginya rasa kebersamaan dan kedekatan warga kepada HendRA – MAHyuzil”, paparnya.

Untuk di nagari kami ini saja, berbagai aspirasi masyarakat berkunci pada ke inginan mereka untuk Kab. Solok kedepan yang lebih baik dan ber-ahklak, terang Datuak Rangkayo Basa.

“Semua aspirasi masyarakat itu bertumpu pada diri pasangan RAMAH ini. Selain itu, HendRA – MAHyuzil dinilai sebagai sosok pemimpin yang Amanah”, papar ia.

Disela acara silahturahim dengan rekan rekan media dirumah Balon Cawabup Buya H. Mahyuzil Rahmat, S.Ag, Senin malam (13/01/20). Sebak haru tergambar pada wajah Hendra Saputra SH, M.Si.

“Keikhlasan luar dalam yang tertanam dalam diri seorang pemimpin, bergantung dari seberapa besar hatinya “Bersyukur”. Selain itu, kecerdasan dan keseriusan dalam menampung dan meng- eksekusi aspirasi rakyat, merupakan tolak ukur kepiawaian seorang pemimpin”, tutur Hendra.

Doa dan ke ikhlasan dukungan semua masyarakat, sangat kita harapkan untuk kemajuan bersama dan negeri ini. InsyaAllah, dengan bersama mimpi rakyat akan terwujud, sebut Hendra.

Pemimpin “Amanah” pastilah mendatangkan kesejahteraan bagi rakyatnya. Tutup Birokrat Muda Hendra Saputra SH, M.Si. (Tim).


MPA, KAB SOLOK - Selasa kemaren, kami jalan jalan ke Kabupaten Solok sekaligus memenuhi acara silahturahmi dengan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Solok (Hendra Saputra SH, M.Si dan Buya H. Mahyuzil Rahmat S.Ag) yang disingkat RAMAH.

Selanjutnya dengan tutur bahasa lembut, dari sang kandidat mengajak kami duduk di lapau kayu yang cukup besar dan banyak warga. Dalam pembicaraan itu, awalnya kami hanya tujuh orang saja. Namun, setelah sejam lamanya berdiskusi tentang ketuhanan (Allah SWT), tanpa disadari meja kami sudah digandrungi oleh seisi lapau tersebut.

Yang sangat menyenangkan, diskusi kami tidak begitu mendalam membahas seputar “Politik”. Bisa jadi lantaran salah satu pasangan RAMAH adalah seorang Guru/Buya bagi jemaahnya.

Dari hal itu, kami menyimpulkan bahwa ternyata lebih banyak orang orang tertarik membahas konten Ketuhanan jika ketimbang konten Syariat saja, apalagi membahas seputar politik.

Tak terasa empat jam diskusi berjalan, kami seperti dihipnotis oleh konten Ketuhanan yang mampu menggugah kesadaran akan kehidupan. Begitu juga orang orang yang ada di seisi lapau (warung).

Dalam hal ini, pintu masuk dakwah di tengah tengah masyarakat cukup menarik karena tingkat ke imanan ummat masih sangat tinggi, meskipun berada dalam pengaruh budaya sekuler oleh segala macam faktor.

Dituturkan Hendra Saputra, SH, M.Si, kemajuan teknologi mempengaruhi generasi dari berbagai arah. Pengaruhnya telah sedemikian rupa merasuki jiwa. Jika tidak pandai membina jiwa generasi mendatang, dengan menanamkan nilai nilai keimanan dalam nalar pikir dan akal budi mereka. Tentunya mereka bisa masuk dalam pengaruh negatifnya.

“Bila ini terjadi, sudah sepatutnya dilakukan tindakan, agar pintu spiritualitas yang terbuka tidak di isi oleh ajaran lain yang bukan berasal dari ajaran spiritualitas Islam, kata Birokrat Muda Hendra Saputra kepada kami (TIM Target dan KD).

Selanjutnya, Buya Mahyuzil dengan di iringi oleh suasana santai namun cukup mendukung, menerangkan sisi Ketuhanan (Tauhid) dan Tasauf dihadapan kami.

Dikatakan Buya H. Mahyuzil, sesungguhnya amalan lahiriah berupa ibadah mahdhah dan muamalah (aktivitas atau perbuatan yang sudah ditentukan syarat serta rukunnya, dan hubungan manusia dalam interaksi sosial sesuai syariat) tidak akan mencapai kesempurnaan, kecuali jika didasari plus diramu dengan nilai keutamaan tersebut. Sebab nilai nilai itu senantiasa mengalir dalam hati dan tertuang di setiap gerak, serta perilaku keseharian.

Seorang muslim yang ber-iman“Nalar dan hatinya bersinar, pandangan akal serta pikirannya tajam”.  Akal pikir dan nuraninya dapat berpadu dalam berinteraksi dengan Allah sekaligus sesama manusia.

Ajaran tentang ibadah didasarkan atas kesucian hati yang dipenuhi dengan keikhlasan, cinta serta dibersihkan dari dorongan hawa nafsu, egoisme dan sikap ingin menang sendiri. Agama seseorang tidak sempurna, jika kehangatan spiritualitas yang dimiliki tidak disertai dengan pengalaman ilmiah dan ketajaman nalar, sebut Buya Mahyuzil.

Pentingnya akal bagi iman, ibarat pentingnya mata bagi orang yang sedang berjalan. Hal itu tidak akan mencapai kesempurnaan, kecuali jika didasari dan diramu dengan nilai keutamaan tersebut, sebab nilainya juga senantiasa mengalir dalam hati dan tertuang pada setiap gerak serta perilaku keseharian.

Agama seseorang tidak sempurna, jika kehangatan spiritualitas yang dimiliki tidak disertai dengan pengalaman ilmiah dan ketajaman nalar. Pentingnya akal bagi iman, ibarat pentingnya mata bagi orang yang sedang berjalan. Sebut Buya H. Mahyuzil Rahmat mengulang kembali paparannya. Tanpa disadari, pandangan mata kami serasa tak mau berpaling dari kedua Kandidat ini.

Diskusi empat jam, serasa empat menit saja, karena saking menariknya percakapan kami tersebut dengan RAMAH (HendRA – MAHyuzil). Begitu juga orang orang yang ada di seisi lapau, juga merasakan hal yang sama seperti kami.

Alhamdulillah, semenjak pertemuan itulah “Optimisme” kami serasa lahir kembali. Selain itu, budaya Minangkabau sangat identik dengan agama (Islam). Hal ini tidak akan pudar, jika dirawat dengan pemaparan cara dakwah yang lembut dan mudah diterima. (Tim).

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.