-->

Latest Post


KAB,SOLOK - Melanjutkan pemberitaan sebelumnya menyoal peningkatan agrobisnis bidang pertanian/perkebunan di Kab. Solok. Akhirnya rahasia Bakal Calon Bupati Hendra Saputra SH, M.Si dihadapan wartawan, terbongkar juga.

Pasalnya, melalui wawancara ekslusif Dosen Muda ini dengan beberapa awak media, Jumat sore (14/02/20), panjang lebar dirinya memaparkan tips tips tentang cara termudah meningkatkan agrobisnis bidang pertanian, salah satunya pembibitan tanaman buah.

Dikatakan Hendra, dalam memproduksi bibit unggul. Tahap tahap yang perlu dilakukan adalah menyiapkan bibit untuk batang bawah, memilih bibit untuk batang atas dan melakukan penyambungan.

Memilih biji yang murni dapat dilakukan dengan cara mencucinya terlebih dahulu yakni dengan air bersih, agar daging buah yang masih menempel bisa terlepas. Selanjutnya biji yang dipilih dikeringkan pada suatu tempat terbuka, dan jangan terkena sinar matahari secara langsung. Tujuannya, agar kadar air berada pada sekitar 14 persen, sebut Dosen Muda ini, memaparkan.

Jika kita melakukan pemilihan media tanam, nan ada di kebun atau menggunakan plastik yang telah di isi tanah. Sebelumnya, siapkan terlebih dahulu tempat penanaman berupa gundukan memanjang. Berikutnya tanah dicangkul dan dicampur dengan pupuk kandang serta harus bersih dari kotoran atau bibit penyakit, katanya.

"Untuk menghindarkan jamur dan hama yang dapat merusak. Misalnya pada biji durian serta calon tanaman lainnya, media penanaman tersebut disemprot terlebih dahulu dengan fungisida dan insektisida.  Tempat penanaman di isi naungan dari paranet atau daun kelapa, tujuannya untuk melindungi bibit yang masih muda dari air hujan dan sinar matahari, imbuh Dosen Muda ini.

Sebelum Birokrat Muda Hendra Saputra meneruskan berbagi tips. Diakuinya, bahwa beground atau rekam jejak dirinya bukanlah seorang insinyur pertanian. Hanya saja beberapa penerapan cara pembibitan buah terbaik, sudah ia lakukan dan terapkan kepada banyak petani. “Alhamdulillah, mampu menghasilkan bibit buah yang berkualitas”, pungkas Hendra.

Kembali dilanjutkan Hendra Saputra, untuk penanaman biji durian dengan menggunakan plastic, maka gunakanlah plastik berwarna hitam khusus. 

Plastik di isi dengan tanah merah dan pupuk kandang yang sudah di ayak. Kemudian plastik disusun sedemikian rupa. 

Penanaman biji yang akan ditanam, direndam terlebih dahulu. Tujuannya untuk merangsang pertumbuhan dan sekaligus mencegah serangan jamur, ungkapnya. 

Setelah itu, kata Hendra, biji buah ditanam dengan jarak 15 cm x 20 cm. Jika penanamannya dilakukan dengan menggunakan plastic, maka biji buah terlebih dahulu dimasukkan ke dalam media, masing masing satu biji ke dalam satu plastic dan kemudian disiram. 

Ketika beberapa awak media menanyakan tentang bagaimana cara melakukan perawatan selanjutnya, Balon Bupati Solok ini, dengan senang hati memaparkan...

Bersambung.... 


KAB, SOLOK – Minat masyarakat terhadap produk buah lokal, semakin meningkat, sehingga menjadikan usaha agrobisnis bidang pertanian, memiliki prospek bagus. Terlebih lagi mengenai bisnis pembibitan, juga menunjukan prospek yang sama. Tentunya, bila dijalani dengan profesional.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat bidang usaha pertanian, membuat para petani mulai banyak menggelutinya. Seperti usaha pembibitan berbagai jenis tanaman buah.

"Bisa dipastikan, apabila adanya dukungan dari pemerintah daerah dalam konsep skala prioritas melalui dinas pertaniannya, tentulah akan lebih menguntungkan lagi", Sebut Nazaruddin Datuak Rajo Nan Gadang,Tokoh masyarakat Bukit Sileh Kecamatan Lembang Jaya.

Menurut Datuak, usaha pembibitan tanaman buah tidak perlu menggunakan lahan yang luas. Sebab usaha ini lebih efisien, cepat terjual dan menguntungkan.

Selain itu, petani pembibit bisa menentukan harga jual dengan tidak tergantung pada biaya produksi. Artinya, bisa ditentukan dari ukuran bibit dan kualitas.

Salah satu strategi yang dilakukan agar usaha ini bisa tetap eksis adalah, dengan terus menjaga mutu bibit tanaman buah. Terutama keaslian indukan terbaik, paparnya.

“Selama ini mengenai keaslian bibit, Alhamdulillah tetap melalui indukan terbaik”, imbuhnya.

Selainjutnya, menurut Datuak Nazar, pembibitan tanaman buah sangat mudah dilakukan. Hanya saja yang menjadi tantangan para pelaku pembibitan sekarang ini, baik di pasar lokal maupun luar, ialah kesanggupan menyediakan bibit unggul dan bibit yang sedang trend dalam jumlah yang banyak dan kontinyu, imbuhnya.

"Menyeimbangi hal sedemikian. Untuk sementara ini, petani pembibit melakukan dengan cara berbagi informasi serta menjaga komunikasi sesama antara petani", terangnya.

Dalam memperbesar omzet, selusi sementara yakni dengan berusaha meminimalisir biaya dan meng-efisiensi-kan produksi. Selanjutnya, memberdayakan masyarakat petani dalam memproduksi dan merawat bibit, terangnya lagi.

Jujur saja, kata Nazaruddin Datuak Rajo Nan Gadang, usaha pembibitan yang digeluti oleh para petani disini. Seperti durian, alpokat, mangga, jengkol, petai dan buah2an lainnya. Semua itu tak terlepas dari peran dan dukungan Bakal Calon Bupati Solok Hendra Saputra SH, M.Si selama ini, akunya menjelaskan.

Dikatakan Balon Bupati Solok, Hendra Saputra SH, M.Si, Kamis (13/02/20), membangun usaha pembibitan sama halnya dengan membangun sebuah kepercayaan. Sekali kita dapat memuaskan pelanggan, maka pelanggan tersebut dikemudian hari akan loyal dan terus menjadi pelanggan bibit yang kita hasilkan. Karena itu ketika kita memulai bisnis ini, bangunlah terlebih dahulu reputasi dan kepercayaan pelanggan.

"Bagi para petani yang ingin atau hendak memulainya, ada beberapa tips atau cara termudah dalam menjalankannya", kata Hendra.
Bersambung ... (Mal).


MENTAWAI - Kasus African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika yang saat ini melanda di Asia dan telah masuk ke Sumatera Utara sejak akhir Desember 2019 lalu perlu diwaspadai oleh seluruh dinas peternakan dan peternak babi di Indonesia. Untuk itu, Kementan bersama Dinas Peternakan Sumatera Barat melakukan sosialisasi kewaspadaan ASF kepada peternak babi di Mentawai.

Acara sosialisasi ini dilaksanakan di ruang rapat kantor Bupati Mentawai, Kamis, 13 Februari 2020.  Dalam acara sosialisasi tersebut hadir para SKPD Kabupaten Mentawai seperti Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas PU, Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata, Dinas Perikanan, Badan pemeberdayaan Masyarakat, dinas perindustrian dan perdagangan, Bappeda, Bagian Hukum, Direktorat Kesehatan Hewan, Ditjennakeswan, Kementan, Dinas Peternakan Prov Sumbar, Karantina Pertanian kementan, Balai Veteriner Bukittinggi Kementan. Juga terlihat hadir Dandim, Polres, dan Lantamal Mentawai. Sosialisasi tersebut dibuka langusng oleh Wakil Bupati Kabupaten Mentawai.

Tujuan dilaksanakannya sosilasasi ASF ini adalah untuk menginformasikan, mengkomunikasikan dan mengedukasi peternak babi tentang bahaya virus ASF ini. “Melalui sosialisasi ini, peternak babi bisa lebih mengenal gejala klinis dan upaya pencegahan ASF ini,” ungkap Dr. Abdulrahman Fungsional Medik Veteriner Madya Kementan.

Untuk diketahui bahwa ASF belum ada vaksin dan obatnya. “Sehingga upaya pencegahannya dengan cara penerapan biosekuriti harus dilakukan,” tegas Abdulrahman.  

Diharapkan dengan adanya sosialisasi kepada peternak ini akan mencegah penularan virua ASF ini ke wilayah lain. Sebagai tindak lanjutnya, Pemerintah Daerah akan membuat Surat Edaran tentang pelarangan masuknya ternak babi serta produknya ke wilayah lain. Peran serta Badan Karantina juga penting, dimana akan dilakukan pengawasan lalu-lintas secara ketat di pintu-pintu pemasukan hewan.

Terkait dengan hal tersebut diperlukan peran serta dan kolaborasi dengan lintas sektoral dalam pengawasan ini. “Perlu adanya kontribusi dari Dinas Perhubungan, Dandim, Polres, dan Lantal,” tutup Abdulrahman. (YNT/Red)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.