-->

Latest Post


MPA, PADANG. --  Kegiatan subuh mubarakah di Masjid Darussalam Kelurahan Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan diikuti ratusan jamaah, Ahad (16/3/20).

Kegiatan tersebut diawali dengan shalat berjamaah dan ceramah oleh Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah.

Rangkaian subuh dilanjutkan dengan senam bersama di halaman masjid, kemudian memeriksa kesehatan gratis dari tim Puskesmas setempat.

Walikota dalam tausiyahnya mengingatkan tentang keimanan. Keimanan menuntun manusia menuju kesuksesan dunia dan akhirat. Sebab, keimanan akan mewujudkan sikap taat, disiplin, dan tidak menyimpang dari ketentuan – ketentuan yang menjadi norma.

“Kaena iman akan menjadikan kita manusia yang taat kepada Allah. Iman membuat kita lebih disiplin dalam hidup ini sehingga mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat,” kata Mahyeldi.

Lebih lanjut, Mahyeldi juga menyinggung tentang pembinaan generasi muda. Bahwa mempersiapkan generasi yang kuat adalah tanggung bersama. Hal itu wajib karena merupakan perintah Allah dalam Al Quran.

“Takutlah kamu jika meninggalkan generasi sesudah kamu, generasi yang lemah atau memiliki kelemahan – kelemahan di semua sisi. 

Untuk itu mari berikan perhatian kepada anak- anak kita agar mendapatkan pendidikan berkualitas, kesehatan berkualitas dan kegiatan positif serta pendidikan agama yang kuat,” ujar Mahyeldi.

Pada kesempatan itu, Mahyeldi juga mengingatkan warga Pasa Gadang yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai Batang Arau agar tidak membuang sampah ke sungai. Akibat perilaku tersebut menyebabkan sungai kotor dan tercemar sedangkan sampahnya akan menumpuk di pantai.

“Jagalah kebersihan lingkungan. Jangan membuang sampah ke sungai karena menyebabkan sungai kotor dan sampah menumpuk di pantai,” tegasnya.

Dalam kegiatan Subuh Mubarakah ini hadir pemangku wilayah, Camat Padang Selatan Teddy Antonius beserta para lurah di jajarannya.

Teddy Antonius kembali menegaskan yang disampaikan walikota terkait menjaga lingkungan bersih. Warga agar tidak membuang sampah sembarangan terlebih ke sungai.
“Karena Pasa Gadang dekat dengan sungai, warga diminta untuk menjaga kebersihan. Jangan membuang sampah ke sungai,” ulasnya.

Teddy juga menambahkan, kegiatan Subuh Mubarakah di Kecamatan Pasang Selatan rutin dilaksanakan setiap Ahad. Sudah beberaa kali dihadiri langsung oleh Walikota Padang.

“Subuh mubarakah merupakan program Pemerintah Kota Padang. Di Padang Selatan terus kita laksanakan di masjid – masjid yang telah dijadwalkan. Beberapa kali Bapak Walikota langsung menghadiri, bertindak senagai imam dan memberikan tausiyah,” bebernya.(hms)


Photo Istimewa

DENPASAR - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menyampaikan kesiapan dan komitmennya untuk terus membantu Pemerintah Provinsi Bali dalam mengendalikan penyakit pada babi yang dalam 1 (satu) bulan terakhir ini menjangkiti beberapa wilayah di Provinsi Bali. 

Hal tersebut disampaikan I Ketut Diarmita, Dirjen PKH pada saat menemui Gubernur Bali, I Wayan Koster, di Kantor Gubernur Bali, Jumat, 14/02/2020.

Menurut Ketut, penyakit babi yang terjadi di Bali merupakan suspek African Swine Fever (ASF), dan tindakan pengendalian yang dilakukan oleh petugas kesehatan hewan di Provinsi Bali sudah tepat, hal ini terbukti dengan terkendalinya kasus.

"Berbeda dengan daerah ataupun negara lain, kasus kematian babi di Bali saat ini hanya mencapai 0,11% dari total populasi babi di Bali yang berjumlah 800 ribu ekor. Artinya petugas sudah sigap menghadapi kasus ini," tambahnya. 

Ketut juga menjelaskan bahwa Pemerintah telah berupaya membangun kapasitas dalam menghadapi kasus seperti kematian babi di Bali ini, karena kejadian kasus memang sudah diprediksi akan terjadi sebelumnya. Hal ini mengingat adanya penerbangan langsung dari negara tertular serta praktek pemberian sisa-sisa makanan sebagai pakan (swill feeding) yang memang biasa dilakukan masyarakat. 

"Swill feeding diduga merupakan sumber masuknya penyakit ini, mengingat sifat virus yang tahan pada makanan olahan dan juga di lingkungan," ungkapnya. Namun demikian, Ketut juga menegaskan bahwa virus penyebab penyakit babi di Bali ini tidak dapat menular ke manusia (bukan zoonosis), sehingga masyarakat dihimbau tidak takut konsumsi daging babi. 

Pada kesempatan bertemu Gubernur Bali tersebut, Ketut memperkenalkan sebagian anggota tim ahli yang terdiri dari beberapa guru besar dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) yakni Prof. I Nengah Kerta Besung dan Prof. IGN Kade Mahardika (FKH Unud), Prof. Sri Hadi Agung Priyono dan Prof. I Wayan Teguh Wibawan (FKH IPB University), Dr. AA Gde Putra (Komisi Ahli Kesehatan Hewan), dan drh. Agung Suganda (Kepala Pusvetma) yang saat ini dalam proses mengembangkan vaksin untuk mencegah ASF. 

"Dalam waktu dekat, prototipe vaksin akan segera diujicobakan, mudah-mudahan berhasil, sehingga bisa mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut," imbuhnya.

Ketut menjelaskan bahwa pembuatan vaksin ASF ini tidak mudah, dan telah banyak negara mencoba membuatnya, namun belum ada yang berhasil membuat vaksin yang efektif mencegah penyakit. Ia berharap ada terobosan dalam pengembangan vaksin di Indonesia. 

Sementara itu, Gubernur Bali menyampaikan apresiasinya kepada Kementan atas dukungannya dalam pengendalian penyakit babi yang terjadi. Ia meminta Ida Bagus Wisnuardhana, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali dan jajarannya untuk tetap sigap dalam mengantisipasi kasus, dan mencegah penyebaran penyakit.

"Ini penting, mengingat babi merupakan penghidupan bagi masyarakat, khususnya untuk masyarakat Bali," ungkapnya.

Mengakhiri kunjungan, Ketut kembali menegaskan komitmennya untuk terus membantu pengendalian penyakit pada babi di Bali. (PBI/Red)

Narahubung:
Drh. Fadjar Sumping Tjatur Rasa, Ph.D., Direktur Kesehatan Hewan, Ditjen PKH, Kementan.


KAB,SOLOK - Melanjutkan pemberitaan sebelumnya menyoal peningkatan agrobisnis bidang pertanian/perkebunan di Kab. Solok. Akhirnya rahasia Bakal Calon Bupati Hendra Saputra SH, M.Si dihadapan wartawan, terbongkar juga.

Pasalnya, melalui wawancara ekslusif Dosen Muda ini dengan beberapa awak media, Jumat sore (14/02/20), panjang lebar dirinya memaparkan tips tips tentang cara termudah meningkatkan agrobisnis bidang pertanian, salah satunya pembibitan tanaman buah.

Dikatakan Hendra, dalam memproduksi bibit unggul. Tahap tahap yang perlu dilakukan adalah menyiapkan bibit untuk batang bawah, memilih bibit untuk batang atas dan melakukan penyambungan.

Memilih biji yang murni dapat dilakukan dengan cara mencucinya terlebih dahulu yakni dengan air bersih, agar daging buah yang masih menempel bisa terlepas. Selanjutnya biji yang dipilih dikeringkan pada suatu tempat terbuka, dan jangan terkena sinar matahari secara langsung. Tujuannya, agar kadar air berada pada sekitar 14 persen, sebut Dosen Muda ini, memaparkan.

Jika kita melakukan pemilihan media tanam, nan ada di kebun atau menggunakan plastik yang telah di isi tanah. Sebelumnya, siapkan terlebih dahulu tempat penanaman berupa gundukan memanjang. Berikutnya tanah dicangkul dan dicampur dengan pupuk kandang serta harus bersih dari kotoran atau bibit penyakit, katanya.

"Untuk menghindarkan jamur dan hama yang dapat merusak. Misalnya pada biji durian serta calon tanaman lainnya, media penanaman tersebut disemprot terlebih dahulu dengan fungisida dan insektisida.  Tempat penanaman di isi naungan dari paranet atau daun kelapa, tujuannya untuk melindungi bibit yang masih muda dari air hujan dan sinar matahari, imbuh Dosen Muda ini.

Sebelum Birokrat Muda Hendra Saputra meneruskan berbagi tips. Diakuinya, bahwa beground atau rekam jejak dirinya bukanlah seorang insinyur pertanian. Hanya saja beberapa penerapan cara pembibitan buah terbaik, sudah ia lakukan dan terapkan kepada banyak petani. “Alhamdulillah, mampu menghasilkan bibit buah yang berkualitas”, pungkas Hendra.

Kembali dilanjutkan Hendra Saputra, untuk penanaman biji durian dengan menggunakan plastic, maka gunakanlah plastik berwarna hitam khusus. 

Plastik di isi dengan tanah merah dan pupuk kandang yang sudah di ayak. Kemudian plastik disusun sedemikian rupa. 

Penanaman biji yang akan ditanam, direndam terlebih dahulu. Tujuannya untuk merangsang pertumbuhan dan sekaligus mencegah serangan jamur, ungkapnya. 

Setelah itu, kata Hendra, biji buah ditanam dengan jarak 15 cm x 20 cm. Jika penanamannya dilakukan dengan menggunakan plastic, maka biji buah terlebih dahulu dimasukkan ke dalam media, masing masing satu biji ke dalam satu plastic dan kemudian disiram. 

Ketika beberapa awak media menanyakan tentang bagaimana cara melakukan perawatan selanjutnya, Balon Bupati Solok ini, dengan senang hati memaparkan...

Bersambung.... 

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.