-->

Latest Post


PADANG ---Hampir setiap malam terutama malam minggunya rasa was dan kecemasan meng hantui masyarakat dari aksi isu begal dan dan cakak banyak (Tawuran) yang belakangan memang benar-benar berseleweran isu terkait hal tersebut.

Tentu hal ini memicu ketidak nyamanan warga kota yang akan melakukan aktifitas, apa lagi jika berkendara hingga larut malam.

Antisipasi akan hal tersebut Pemerintah Kota Padang bergerak cepat agar selalu terciptanya rasa aman nyaman serta tentram di tengah-tengah masyarakat ranah Bingkuang ini.

Satpol PP bersama Tim SK4 dan Kesbangpol lakulan Patroli Wilayah mengintari wilayah Kota Padang Hingga minggu Subuh.

Satpol PP bersama tim pantau lokasi-lokasi yang diduga dijadika tempat "Cakak banyak" serta daerah yang sepi dan rawan kriminal. Sebut saja kawasan TVRI Aia Pacah, Steba, Nanggalo, Kawasan Gor Rimbo Kaluang, Kawasan Jalan Samudera Tepi Laut Padang Barat.

Tentu hal ini belum maksimal, sangat di harapkan kepedulian dari semua pihak. Dalam rangka menjaga ketentraman Kota.

Operasi ini dipimpin Langsung Oleh Kakan Kesbangpol yang di dampingi oleh Kabid Tibum Edrian Edwar dan Bambang Suprianto Yang selaku Kabid P3D Satpol PP Padang.(RIL)


MPA, PADANG. --  Kegiatan subuh mubarakah di Masjid Darussalam Kelurahan Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan diikuti ratusan jamaah, Ahad (16/3/20).

Kegiatan tersebut diawali dengan shalat berjamaah dan ceramah oleh Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah.

Rangkaian subuh dilanjutkan dengan senam bersama di halaman masjid, kemudian memeriksa kesehatan gratis dari tim Puskesmas setempat.

Walikota dalam tausiyahnya mengingatkan tentang keimanan. Keimanan menuntun manusia menuju kesuksesan dunia dan akhirat. Sebab, keimanan akan mewujudkan sikap taat, disiplin, dan tidak menyimpang dari ketentuan – ketentuan yang menjadi norma.

“Kaena iman akan menjadikan kita manusia yang taat kepada Allah. Iman membuat kita lebih disiplin dalam hidup ini sehingga mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat,” kata Mahyeldi.

Lebih lanjut, Mahyeldi juga menyinggung tentang pembinaan generasi muda. Bahwa mempersiapkan generasi yang kuat adalah tanggung bersama. Hal itu wajib karena merupakan perintah Allah dalam Al Quran.

“Takutlah kamu jika meninggalkan generasi sesudah kamu, generasi yang lemah atau memiliki kelemahan – kelemahan di semua sisi. 

Untuk itu mari berikan perhatian kepada anak- anak kita agar mendapatkan pendidikan berkualitas, kesehatan berkualitas dan kegiatan positif serta pendidikan agama yang kuat,” ujar Mahyeldi.

Pada kesempatan itu, Mahyeldi juga mengingatkan warga Pasa Gadang yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai Batang Arau agar tidak membuang sampah ke sungai. Akibat perilaku tersebut menyebabkan sungai kotor dan tercemar sedangkan sampahnya akan menumpuk di pantai.

“Jagalah kebersihan lingkungan. Jangan membuang sampah ke sungai karena menyebabkan sungai kotor dan sampah menumpuk di pantai,” tegasnya.

Dalam kegiatan Subuh Mubarakah ini hadir pemangku wilayah, Camat Padang Selatan Teddy Antonius beserta para lurah di jajarannya.

Teddy Antonius kembali menegaskan yang disampaikan walikota terkait menjaga lingkungan bersih. Warga agar tidak membuang sampah sembarangan terlebih ke sungai.
“Karena Pasa Gadang dekat dengan sungai, warga diminta untuk menjaga kebersihan. Jangan membuang sampah ke sungai,” ulasnya.

Teddy juga menambahkan, kegiatan Subuh Mubarakah di Kecamatan Pasang Selatan rutin dilaksanakan setiap Ahad. Sudah beberaa kali dihadiri langsung oleh Walikota Padang.

“Subuh mubarakah merupakan program Pemerintah Kota Padang. Di Padang Selatan terus kita laksanakan di masjid – masjid yang telah dijadwalkan. Beberapa kali Bapak Walikota langsung menghadiri, bertindak senagai imam dan memberikan tausiyah,” bebernya.(hms)


Photo Istimewa

DENPASAR - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menyampaikan kesiapan dan komitmennya untuk terus membantu Pemerintah Provinsi Bali dalam mengendalikan penyakit pada babi yang dalam 1 (satu) bulan terakhir ini menjangkiti beberapa wilayah di Provinsi Bali. 

Hal tersebut disampaikan I Ketut Diarmita, Dirjen PKH pada saat menemui Gubernur Bali, I Wayan Koster, di Kantor Gubernur Bali, Jumat, 14/02/2020.

Menurut Ketut, penyakit babi yang terjadi di Bali merupakan suspek African Swine Fever (ASF), dan tindakan pengendalian yang dilakukan oleh petugas kesehatan hewan di Provinsi Bali sudah tepat, hal ini terbukti dengan terkendalinya kasus.

"Berbeda dengan daerah ataupun negara lain, kasus kematian babi di Bali saat ini hanya mencapai 0,11% dari total populasi babi di Bali yang berjumlah 800 ribu ekor. Artinya petugas sudah sigap menghadapi kasus ini," tambahnya. 

Ketut juga menjelaskan bahwa Pemerintah telah berupaya membangun kapasitas dalam menghadapi kasus seperti kematian babi di Bali ini, karena kejadian kasus memang sudah diprediksi akan terjadi sebelumnya. Hal ini mengingat adanya penerbangan langsung dari negara tertular serta praktek pemberian sisa-sisa makanan sebagai pakan (swill feeding) yang memang biasa dilakukan masyarakat. 

"Swill feeding diduga merupakan sumber masuknya penyakit ini, mengingat sifat virus yang tahan pada makanan olahan dan juga di lingkungan," ungkapnya. Namun demikian, Ketut juga menegaskan bahwa virus penyebab penyakit babi di Bali ini tidak dapat menular ke manusia (bukan zoonosis), sehingga masyarakat dihimbau tidak takut konsumsi daging babi. 

Pada kesempatan bertemu Gubernur Bali tersebut, Ketut memperkenalkan sebagian anggota tim ahli yang terdiri dari beberapa guru besar dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) yakni Prof. I Nengah Kerta Besung dan Prof. IGN Kade Mahardika (FKH Unud), Prof. Sri Hadi Agung Priyono dan Prof. I Wayan Teguh Wibawan (FKH IPB University), Dr. AA Gde Putra (Komisi Ahli Kesehatan Hewan), dan drh. Agung Suganda (Kepala Pusvetma) yang saat ini dalam proses mengembangkan vaksin untuk mencegah ASF. 

"Dalam waktu dekat, prototipe vaksin akan segera diujicobakan, mudah-mudahan berhasil, sehingga bisa mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut," imbuhnya.

Ketut menjelaskan bahwa pembuatan vaksin ASF ini tidak mudah, dan telah banyak negara mencoba membuatnya, namun belum ada yang berhasil membuat vaksin yang efektif mencegah penyakit. Ia berharap ada terobosan dalam pengembangan vaksin di Indonesia. 

Sementara itu, Gubernur Bali menyampaikan apresiasinya kepada Kementan atas dukungannya dalam pengendalian penyakit babi yang terjadi. Ia meminta Ida Bagus Wisnuardhana, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali dan jajarannya untuk tetap sigap dalam mengantisipasi kasus, dan mencegah penyebaran penyakit.

"Ini penting, mengingat babi merupakan penghidupan bagi masyarakat, khususnya untuk masyarakat Bali," ungkapnya.

Mengakhiri kunjungan, Ketut kembali menegaskan komitmennya untuk terus membantu pengendalian penyakit pada babi di Bali. (PBI/Red)

Narahubung:
Drh. Fadjar Sumping Tjatur Rasa, Ph.D., Direktur Kesehatan Hewan, Ditjen PKH, Kementan.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.