-->

Latest Post


PADANG - Ketua Karang Taruna Kota Padang Yaldi Chaniago menyambut baik terus bergeraknya para pemuda-pemudi terbaik yang tergabung dalam organisasi Karang Taruna di setiap kelurahan di Kota Padang.

Hal itu disampaikan Yaldi dalam sambutanya pada acara Pelantikan Ketua dan Pengurus Karang Taruna Pasie Nan Tigo, Kelurahan Pasie Pasie Nan Tigo, Kecamatan Kota Tangah, Minggu (16/2/2020).

Adapun Ketua Karang Taruna Pasie Nan Tigo terpilih Muhammad Yani beserta sejumlah pengurus itu dilantik Lurah Pasie Nan Tigo Taslim bertempat di Lapangan Sepak Bola Cendana. 

Ikut hadir menyaksikan Camat Kota Tangah Syahrul. Anggota DPRD Padang Rustam Effendi, Ketua PPM Kota Padang Yudha Putra, Ketua Karang Taruna Kecamatan Koto Tangah Yusrizal Akmal, LPM, Babinsa dan masyarakat Kelurahan Pasie Nan Tigo.

Yaldi Chaniago dalam sambutannya menyampaikan, memang seperti yang diharapkan Karang Taruna hendaknya bisa menjadi mitra pemerintah kelurahan dalam meyelesaikan permasalahan sosial dan pengembangan potensi pemuda kedepan di kelurahan.

"Semoga Karang Taruna kelurahan se-Kota Padang terus aktif dan bergerak sesuai tugas dan fungsinya. Dengan demikian para pemuda yang ada di kelurahan bisa bersatu padu membangun kelurahan masing-masing di bawah panji Karang Taruna," harap Yaldi.

Ketua Karang Taruna Kota Padang itu pun juga menyebutka bahwa pada bulan Maret 2020 inj akan dilaksanakan Penilaian Pilar-Pilar sosial berprestasi tingkat Kota Padang yang diikuti Karang Taruna Kelurahan perwakilan masing-masing kecamatan

"Kami berharap akan ada Karang Taruna Kelurahan dari Kecamatan Koto Tangah yang menjadi terbaik di tingkat Kota Padang nantinya. Semoga juga sampai ke tingkat nasional. Tentunya upaya ini mesti didukung oleh seluruh pemangku kepentingan bersama-sama," tuturnya.

Camat Koto Tangah Syahrul menyampaikan dalam sambutannya berharap dan menargetkan sampai bulan April 2020 ini seluruh Karang Taruna Kelurahan di Koto Tangah sudah melakukan temu karya untuk membentuk kepengurusan yang baru.

Di samping itu ia juga berharap Karang Taruna yang juga sebagai Parik Paga Nagari dalam Kelurahan diminta berperan aktif dalam penyelesaian Perlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) di Kelurahan.

"Siahkan mengajukan penganggaran melalui Rakorbang Kelurahan, kita siap memfasilitasinya," tukuknya.

Senada dengan itu Anggota DPRD Kota Padang Rustam Effendi juga ikut menyampaikan selamat kepada Pengurus Karang Taruna Pasie Nan Tigo yang dilantik kali ini.

"Kami siap mendukung program-program dari Muhammad Yani dan kawan-kawan ke depan dalam memajukan organisasi serta bersinergi dengan pemerintah kelurahan. Kami siap menganggarkan dukungan melalui pokok pikiran (pokir) nantinya," cetusnya. (David/YC)


PADANG – Pemerintah Kota Padang mengajak masyarakat berpartisipasi mensukseskan Sensus Penduduk 2020 secara online oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Hal itu menyusul pelaksanaannya telah mulai 15 Februari 2020 dan akan berlangsung sampai dengan 31 Maret 2020 nanti.

“Kesuksesan pelaksanaan SP 2020 secara online memungkinkan kita mendapatkan data yang valid. Sebab kebutuhan akan data yang valid merupakan kunci utama kesuksesan pembangunan. Dengan data yang berkualitas, perencanaan pembangunan menjadi lebih tajam dan lebih tepat sasaran,” kata Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah dalam Rapat Koordinasi Daerah Kegiatan Sensus Penduduk 2020 Kota Padang di Hotel Pangeran Beach, Senin (17/02/2020).

Pada kesempatan ini, Mahyeldi mengapresiasi inovasi yang telah dikerjakan BPS dalam SP 2020. Kali ini, BPS memanfaatkan data administrasi kependudukan (adminduk) sebagai dasar pelaksanaan SP 2020. Selain itu dilaksanakan secara online agar masyarakat mudah berpartisiapasi.

“Saya bangga dengan inovasi yang telahbdikerjakan BPS. Selain memanfaatkan data BPS juga dilaksanakan secara online,” kata Mahyeldi.

Menurutnya, masyarakat yang memiliki gawai dengan akses online bisa meminjamkan tetangga atau masyarakat yang lain untuk melakukan pendaftaran.

“Ini pola bermasyarakat yang saling tolong menoling atau kita sebut badunsanak,” ujarnya.

Adapun Rapat Koordinasi Daerah terkait SP 2020 ini dibuka secara resmi oleh Walikota Padang ditandai pemukulan gong bersama Kepala BPS Sumatera Barat, Pitono M.AP dan Kepala BPS Kota Padang yang baru Alfianto, S.Kom. M.Kom serta Kepala BPS yang sebelumnya Joni Suryadi, SE. MMI.

Mahyeldi dalam kesempatan ini juga melakukan pendaftaran secara online melalui aplikasi BPS. Hal itu menandai pelaksanaan SP 2020 di Kota Padang.(ril)



Ketum PPWI,Wilson Lalengke.  Photo Istimewa

JAKARTA , – Dewan Pers (DP) saat ini tidak ubahnya seperti seekor kambing bandot (jantan berumur lansia) yang sedang birahi, kebelet mau kawin. Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (Ketum PPWI), Wilson Lalengke, S,Pd, M.Sc, MA kepada media, sebagai respon atas kisruh pernyataan Ketua DP M. Nuh terkait keharusan pemerintah menolak bekerja sama dengan media-media yang tidak terverifikasi DP.

Sebagaimana ramai diberitakan bahwa mantan mendiknas M. Nuh yang saat ini menjabat sebagai Ketua DP, memberikan pernyataan yang bersifat menghasut pemerintah, baik pusat maupun daerah agar tidak melakukan kerjasama dengan pengelola media yang belum terverifikasi DP. Hal itu disampaikan M. Nuh di Makassar beberapa waktu lalu. Pernyataan tersebut langsung menyulut reaksi keras dari beberapa pengelola media dan organisasi pers tanah air.

Bagi Wilson, kata dia, ucapan provokatif seperti yang dilontarkan M. Nuh bukanlah hal baru dan luar biasa. Dia melihatnya sebagai hal yang biasa saja, dan tidak perlu ditanggapi serius. “Sebagai ketua sebuah lembaga penampung para komprador yang kehilangan harga diri di tingkat nasional, wajar saja dia cari panggung pemberitaan. Jadi, itu biasa saja,” ungkap lulusan PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu, Senin, 12 Agustus 2019.

Menurut trainer jurnalisme warga bagi ribuan anggota TNI, Polri, guru, dosen, PNS, mahasiswa, wartawan, ormas, dan masyarakat umum itu, DP sedang mengalami delusi akut sebagai pejantan tangguh. “Ibarat kambing tua ompong yang sedang birahi, dia lihat institusi pemerintah sebagai betina yang sedang dilirik untuk dikawini. Di lain pihak, dia memandang lembaga-lembaga publikasi media massa yang tumbuh bak cendawan di musim hujan ini sebagai kaum muda penuh energik yang menjadi pesaingnya. Jadi, sebagai kambing bandot, dia menunjukkan tanduk tuanya ke berbagai arah yang tujuannya menggertak media-media sambil memikat hati pemerintah pusat dan daerah,” urai Wilson beranalogi.

Untuk itu, jebolan pascasarjana Global Ethics dari Birmingham University Inggris itu menghimbau kepada rekan-rekan media dan organisasi pers yang ada, agar tidak reaktif atas pernyataan sang Ketua DP itu. “Biasa sajalah. Semua orang tahu, apa sih prestasi M. Nuh saat jadi mendiknas di bawah SBY lalu? Pendidikan di negeri ini makin bobrok. Bisa dibayangkan dunia pers kita akan makin rusak yàa,” kata Wilson yang pernah menjadi guru SMPN Sapat, SMP PGRI Pekanbaru, SMP YLPI Marpoyan, SMAN Plus Provinsi Riau, SMKN 2 Pekanbaru, SMK Kansai Pekanbaru, dan dosen paruh waktu di Bina Nusantara University, Jakarta ini.

Kepada kawan-kawan pengelola media, alumni penerima beasiswa Ford Foundation dan Erasmus Mundus ini menghimbau agar tidak berkecil hati atas kelakuan para pengurus DP bersama jaringan oknum organisasi pers partisannya itu. “Saya menghimbau kawan-kawan pengelola media, jangan sekali-sekali mengemis ke pemerintah, jangan biarkan idealisme Anda tergerus oleh rupiah, jangan tiru perilaku partisan kawan-kawan di dua-tiga organisasi pers anu itu yàa. Kita harus mandiri, melalui kerja goyong-royong saling mendukung satu dengan lainnya,” imbuh Wilson lagi.

Untuk menyiasati pembiayaan pengelolaan media, kata lelaki kelahiran Kasingoli, Morowali Utara, Sulteng itu, setiap pewarta jangan menggantungkan hidup-mati medianya dari bantuan atau kerjasama dengan pemerintah. “Media dan organisasi pers harus mengembangkan jiwa entrepreneurship anggotanya. Jangan gantungkan nasibmu dari kerja-kerja jurnalistik belaka, tapi manfaatkan jaringan dan aktivitas jurnalisme untuk mendapatkan peluang usaha maupun bisnis lainnya,” jelas Wilson yang merupakan salah satu pendiri SMAN Plus Provinsi Riau dan SMK Kansai Pekanbaru belasan tahun lalu.

Sementara itu, Wilson juga menitipkan pesan ke aparat pemerintah, terutama pemerintah daerah, agar tidak terkecoh dan ikut genit-genitan bersama DP dan beberapa oknum organisasi pers konstituen DP itu. “Pemda harus sadar, para wartawan itu adalah bagian tak terpisahkan dari rakyat di daerah Anda masing-masing. Siapa lagi yang akan mengayomi dan memberdayakan mereka jika bukan pemerintah daerahnya? Anda bertanggung-jawab dunia akhirat atas rakyat yang ada di wilayah masing-masing, termasuk ribuan wartawan bersama keluarganya itu. Jangan ikutan genit bersama si bandot birahi itu,” pungkas Wilson yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Keluarga Alumni Program Persahabatan Indonesia Jepang Abad 21 (Kappija-21) itu. (APL/Red)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.