-->

Latest Post


PADANG -- Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa Kunjungi Masjid Syarif Cindakir Kelurahan Teluk kabung Utara. Kec.Bungus Teluk kabung Kota Padang Sumatera Barat untuk melaksanakan subuh Mubaraqah bersama jamaah Masjid, Minggu (8/3).

Kegiatan Subuh Mubaraqah sungguh banyak nilai positif di dapat, pertama kita dapat laksanakan shalat subuh berjamaah bersama jemaah dan warga disekitarnya, udara pagi sungguh lebih segar dan bersih, waktu subuh Allah menurun rezki disegala penjuru, sebut Hendri Septa.

Maka itu mari kita biasakan dibangun disubuh hari Perbanyak berdoa kepada Allah. karena rezeki.dan jodoh serta umur adalah kuasa Allah.

Disamping itu perlu hidup bersih dan pola hidup sehat agar terhindar dari VIRUS Corona dan penyakit mematikan lainnya.

"Diharapkan kepada masyarakat dan jemaah madjid mari kita jauhi anak-anak kita dari pengaruh bahaya Narkoba. dan segala bentuk jenis maksiat", ujar Wakil Wali Kota.

lebih Jauh Hendri Septa katakan mari kita banyak berserah diri kepda Allah. Jangan sombong. taat beribadah, tegakkan shalat 5 waktu, laksanakan shalat sunat seperti shalat Duha, shalat Tahjud dan shalat sunat lainnya.

Diera Globalisasi semua mudah diperoleh kemajuan zaman, maka itu kewajiban kita sebagai orang tua harus mengawasi anak-anak agar tak terjerumus dari perbuatan
Penyakit masyarakat, seperti ada komunitas LGBT, cinta sejenis. Kawin sejenis dan sebagainya.

Kita sangat perhatin sekali ulah dan tingkah penyimpang seperti terjadi tahuran, Begal, Narkoba dan pelecehan seksual hal itu jelas musuh nyata harus ditindak lanjuti segara mungkin, disinilah peran ninik mamak, urang Sumando, Halim Ulama dan Ormas-ormas yang ada ditingkat Kecamatan, Kelurahan, Bundo Kandung, bila semua dapat melibatkan diri untuk ciptakan kenyamanan dan ketertiban di Bungus Teluk Kabung, Bungtekab. akan menjadi daerah percontohan nanti di Kota Padang, ujar Wakil Wali Kota. mengangkhirinya. (humas).


PADANG - Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa menyambut baik kehadiran Indra Sjafri yang tengah melakukan sejumlah agenda di Kota Padang, Sumatera Barat.

Kepulangan pelatih sepakbola asal Sumatera Barat (Sumbar) yang sukses malang melintang di kancah persepakbolaan nasional dan internasional itu, diketahui dalam rangka menyajikan agenda 'coaching clinic' kepada sejumlah pelatih klub dan pelatih SSB terbaik se-Sumbar. Selain itu juga bertemu dan memberikan pengenalan dan pelatihan kepada sejumlah anak-anak usia dini dalam sebuah acara yang bertajuk, “Grassroots Festival with Indra Sjafri".

Adapun dalam Grassroots Festival yang digelar oleh PT Pegadaian Area Padang itu, Indra yang kini menjabat Direktur Teknik PSSI tersebut memberikan berbagai pola latihan kepada sebanyak 600 lebih anak-anak usia 6-12 tahun yang ada di Sumbar khususnya Kota Padang. Acara ini diikuti anak-anak baik yang ada di dalam dan juga di luar Sekolah Sepak Bola (SSB).

"Atas nama Pemerintah Kota Padang, kita tentu sangat menyambut baik digelarnya Grassroots Festival bersama coach Indra Sjafri kali ini. Alhamdulillah dalam kegiatan ini para anak-anak generasi muda kita ajak untuk mencintai olahraga sepakbola dan mereka semua tampak bersemangat mengikutinya," ungkap Wawako dalam kegiatan yang dilangsungkan di Stadion GOR H. Agus Salim, Minggu pagi itu (8/3/2020). Hadir dikesempatan itu Pemimpin Wilayah II PT Pegadaian Pekanbaru Muhammad Nurkasan, Ketua KONI Kota Padang Agus Suardi, para pemain PSP U-15 sang Juara Nasional Soeratin Cup dan lainnya.

Ketua Umum PSP Padang itu melanjutkan, ia pun juga menyambut baik semakin banyaknya upaya dan kepedulian dari sejumlah pihak dalam memajukan persepakbolaan di Kota Padang, salah satu diantaranya PT. Pegadaian Area Padang.

"Terima kasih PT Pegadaian, semoga coaching clinic yang dilakukan ini bermanfaat dan sesuai harapan yang diinginkan," imbuhnya.

Sementara itu Indra Sjafri mengungkapkan, pada dasarnya prinsip dalam Grassroots Football yang mengacu pada visi FIFA “touch the world” diantaranya adalah semua anak baik laki-laki maupun perempuan punya kesempatan untuk bermain. Lalu sepak bola bisa dimainkan di mana saja, tidak perlu menunggu pemerintah membangun fasilitas lapangan yang memadai, tetapi di halaman sekolah pun memungkinkan untuk dijadikan tempat bermain sepak bola.

"Kemudian tidak ada diskriminasi, permainan harus sederhana, menarik dan mendorong anak untuk semangat bermain sepak bola," papar Indra yang didapuk menjadi 'Brand Ambassador' PT Pegadaian dalam program itu," sebutnya.

Indra Sjafri menjelaskan, tujuan utama dari Grassroots Football sesuai dengan visi FIFA ini adalah, membawa permainan sepak bola ke semua orang, membiarkan sebanyak mungkin orang untuk bermain dan bergembira, dan mengenalkan anak laki-laki dan perempuan pada sepak bola.

"Dalam hal melatih sepak bola bagi anak-anak maka permainan adalah guru terbaik dan kegembiraan para pemain harus selalu jadi fokus utama. Sehingga, tidak ada lagi anak-anak yang berlatih sepak bola harus lari keliling lapangan beberapa putaran, tetapi fokuskan mereka pada permainan sehingga lebih banyak bersentuhan dengan bola untuk melatih skill bermain."

"Grassroot Football juga menekankan pada pembinaan pemain sejak usia dini yang meliputi skill sepakbola, kemampuan taktital dan kecerdasan. Sehingga tidak cukup hanya bermain sepak bola tetapi perlu juga sekolah karena diperlukan orang pintar untuk membaca permainan di lapangan," terangnya.

Selain itu jelas Indra lagi, dalam pembinaan sepak bola diperlukan kemampuan fisik, bukan cuma pandai berlari, dan melompat. Terakhir dan paling penting adalah penghormatan nilai-nilai. Karena dalam sepak bola bukan cuma kalah menang, tetapi ada attitude yang perlu diperhatikan dalam hal ini yang dibutuhkan adalah pelatih-pelatih yang lebih beradab.

"Oleh karena itu, dalam sepak bola tidak ada prestasi yang bisa diraih secara instan, semua butuh proses dan pemain yang bagus lahir dari instruktur yang bagus pula. Semoga melalui coaching clinic ini akan memberikan kemajuan bagi sepakbola Sumbar dan Kota Padang khususnya," pungkas Indra sembari memberikan apresiasi dan selamat kepada PSPU-15 yang sukses menjadi juara nasional Piala Soeratin baru-baru ini.

Seperti diketahui, Indra Sjafri telah mengukir sejumlah prestasi mentereng bersama Timnas Indonesia. Dimana ia pernah membawa Timnas U-19 juara Piala AFF tahun 2013 dan Timnas U-22 juara AFF tahun 2019 yang lalu.(David/Prokopim Padang)


Wali kota  Padang yang kerap disapa Buya dinobatkan sebagai pemenang Grand IKADI Award 2020 kategori "The Most Favorite City Goverment Figures Caring for Dakwah"

JAKARTA  - Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang serta konsisten dalam menjalankan safari dakwah, Wali Kota Padang H. Mahyeldi Ansharullah akhirnya diganjar sebuah penghargaan.

Wali kota Padang yang kerap disapa Buya tengah menjabat untuk periode kedua ini dinobatkan sebagai pemenang Grand IKADI Award 2020 kategori "The Most Favorite City Goverment Figures Caring for Dakwah".
Penghargaan yang diberikan IKADI Pusat kepada Wali Kota Padang itu, setara dengan penghargaan yang diterima oleh Aa Gym dan Mamah Dede, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili, yang diserahkan malam penganugerahaan itu.

Perhargaan yang sangat bergengsi tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Bidang Kajian dan Riset Ikadi Pusat Samson Rahman, bertempat di Hotel Grand Cempaka Jakarta, Sabtu malam (7/3/2020).
Turut mendampingi wali kota, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Amrizal Rengganis, Kabag Umum Budi Payan, Kabag Kesra Amriman, Kasubag Bina Spritual Kesra Zulhasfi Lubis dan Sespri Wali kota Hanafi.

Dalam sambutan usai menerima penghargaan, Wako Mahyeldi menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-sebasarnya atas penghargaan yang diberikan oleh Ikatan Dai Indonesia (IKADI) itu.

"Alhamdullillah, ini suatu kehormatan bagi saya yang telah dianugerahi penghargaan yang sangat luar biasa. Insha Allah kedepan saya komitmen untuk terus berdakwah dan menyampaikan syiar-syiar islam kepada umat," ucapnya.

Wali kota yang selalu menekankan pentingnya pendidikan bagi generasi muda setiap penyampaian dakwahnya itu mengungkapkan, berdakwah sudah menjadi kebiasaan dirinya sejak lama, jauh sebelum menjadi menjabat sebagai wali kota. Baginya berdakwah merupakan panggilan dari Allah Swt yang wajib dilakukan setiap umat hingga ajal menjemput.

"Bagi saya, yang ada hanya alumni fakultas dakwah, tetapi alumni dakwah tidak akan pernah ada. Karena kewajiban berdakwah itu sampai akhir hayat," ujarnya sembari disambut tepuk tangan yang meriah  dari tamu undangan.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Ahmad Satori Ismail mengatakan, penghargaan IKADI Award 2020 diberikan kepada kepala daerah, tokoh-tokoh dakwah dan lembaga yang peduli terhadap perkembangan dakwah.

"Melalui penghargaan yang diberikan ini, tentunya kami berharap kepada para pejabat, tokoh-tokoh dakwah maupun para pemimpin lembaga agar istiqamah dalam berdakwah. Sehingga nantinya dakwah kedepan akan lebih berkembang untuk kemajuan umat," ujaranya. (Mul).

#tafch

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.