-->

Latest Post


JAKARTA, 21 April. 20Mega Drama Ramadan Banyak Jalan Menuju Rhoma(BJMR) Tingkat 2 siap menghiasi layar kaca Indosiar mulai Jumat, 24 April 2020 setiap hari pukul 20.00 WIB. Mega Drama ini tidak hanya menghadirkan kembali sang Raja Dangdut Rhoma Irama, namun juga bintang kawakan yang dahulu sering berkolaborasi dengan sang Raja Dangdut, yakni Camelia Malik. Dalam BJMR Tingkat 2 ini, Camelia Malik kembali beradu acting dengan RhomaIrama setelah proyek terakhirnya 30 tahun silam dalam film berjudul “Nada-Nada Cinta” dan “Jaka Swara”.Kembali bias menyaksikan acting keduanya di layar kaca tentunya sangat dinantikan oleh penggema rmereka.

Camelia Malik yang dikenal sebagai aktris dan penyanyi dangdut senior mengaku antusias bias kembali bekerja bersama Sang Raja Dang dut Rhoma Irama setelah sekian lamanya. Terutama dengan kemasan Mega Drama dan cerita baru yang lebih fresh. “Ketika pertama kali ditawarkan saya bertanya dulu mengenai ceritanya dan saya merasa cocok memerankan Mama Mia dan Pak Haji jadi Papa Rhoma yang mempunyai satu anak. Saya merasa skenario Mega Drama ini menarik.” Tutur Camelia Malik.

Mega Drama Ramadan Banyak Jalan Menuju Rhoma Tingkat 2 bercerita mengenai Pak Haji Rhoma (Rhoma Irama) yang jatuh miskin, namun terus didukung oleh istri dan anaknya yaitu Mama Mia (Camelia Malik) dan Syafa (Silvia Anggraini). Segala cara dilakukan Pak Haji Rhoma untuk memenuhi kebutuhan rumahtangganya termasuk dengan melakoni berbagai pekerjaan, sementara Mama Mia membantu dengan berjualan nasi uduk dan Syafa juga berusaha melamar kebeberapa perusahaan.

Kisah perebutan cinta Sfafa oleh Taqy (Ichal Muhammad) danAmri (Hamas Syahid) terus berlanjut. Sementara kisah cinta Taqy pada Syafa pun mendapat ujian dengan kehadiran tokoh baru yaitu Anya (Dafina Jamasir), seorang perempuan pebisnis yang hadir membuka usahanya di dekat rumah Pak Haji Rhoma yang ternyata  adalah mantan pacarTaqy.

Semakin menarik dengan tingkah Haji Jahiludin (Kubil) yang merasa tidak senang melihat kenyataan Pak Haji yang meski telah jatuh miskin tapi tetap dihormati masyarakat sehingga melakukan berbagai cara untuk menjatuhkan beliau. Namun,kehadiran Fatonah (Hj. Ipah) yang dikisahkan baru saja pulang dari pekerjaannya di Arab Saudi justru membuat Haji Jahiludin menjadi pusing karena malu  selalu dimarahi istrinya di depan orang lain.

Selain mengobati kerinduan akan adu acting Rhoma Irama dan Camelia Malik, pemirsa juga  dapat berdendang bersama dalam Live Karaoke Lagu Rhoma Irama lewat video clip lengkap dengan teks karaoke di setiap episodenya.Mari berdendang bersama lagu-lagu Sang Raja Dangdut! (*)

Papan reklame yang memuat ringkasan Hadis Nabi Muhammad tentang menangani wabah penyakit dipasang di Chicago, Amerika Serikat, saat wabah covid-19 melanda negara tersebut. Foto/The New Arab/Twitter

WASHINGTON - Saat Amerika Serikat (AS) jadi negara terparah yang dilanda wabah virus corona baru (Covid-19), nasihat Nabi Muhammad SAW tentang cara menghadapi wabah viral di negara tersebut.

Di beberapa negara, sabda yang dalam Islam disebut sebagai Hadis Nabi Muhammad itu juga ramai diperbincangkan.

Di Chicago, Amerika Serikat, sebuah papan iklan didirikan untuk memberi saran kepada penduduk setempat tentang cara mencegah penyebaran virus corona baru. Papan iklan itu memuat Hadis Nabi Muhammad yang sudah ada sejak lebih dari 1.300 tahun silam.
  
Papan iklan itu dipasang atas prakarsa Gain Peace di Amerika Serikat. Pesan dalam papan iklan itu menguraikan bagaimana Nabi Muhammad secara historis menangani pandemi selama masa hidupnya, yang semuanya itu merupakan pedoman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menangani wabah Covid-19 saat ini.

"Sering-seringlah mencuci tangan, jangan meninggalkan daerah yang terinfeksi dan jangan mengunjungi daerah yang terinfeksi," bunyi papan reklame yang merujuk pada sebuah Hadis Nabi Muhammad.

Secara ringkas bunyi Hadis Nabi Muhammad yang terkenal itu adalah; "Ketika Anda mendengar bahwa wabah ada di sebuah wilayah jangan masuk ke sana dan jika wabah itu pecah di tempat saat Anda berada di dalamnya, jangan tinggalkan tempat itu."

"Jangan menempatkan pasien yang sakit dengan orang sehat," lanjut ringkasan Hadis Nabi tersebut. Narasi dalam dalil agama Islam itu mirip dengan pedoman karantina atau pun lockdown yang diadopsi WHO dan diberlakukan di banyak negara.

Nasihat Nabi Muhammad yang telah berusia berabad-abad ini beresonansi dengan jutaan orang di seluruh dunia ketika Covid-19 menginfeksi lebih dari 2,4 juta orang dan menewaskan lebih dari 165.000 jiwa di seluruh dunia.

Pemerintah di seluruh dunia—dari AS hingga Iran—mendapat kecaman karena tidak merespons tepat waktu untuk menghentikan penyebaran wabah tersebut. Instruksi mereka sekarang untuk menghentikan penyebaran coronavirus seperti cerminan nasihat Nabi Muhammad, yang masih relevan untuk zaman modern.

"Nabi Muhammad mendirikan sebuah agama yang dibangun di atas wahyu dan kecerdasan. Alquran adalah wahyu yang memberi kita jalan hidup, dan dengan setiap zaman dan peradaban baru, kecerdasan adalah cahaya penuntun kita dan apa yang disebutnya sebagai 'batin Nabi' kita," kata seorang dosen terkemuka di London, Hussain Makke, kepada The New Arab, Selasa (21/4/2020).

"Dengan pandemi ini, intelek tidak hanya menekankan mengambil semua tindakan pencegahan, untuk menghindari virus, tetapi nasihat itu sendiri melarang menyakiti orang lain atau diri sendiri," ujarnya.
  
"Nasihat Nabi Muhammad tentang kebersihan umum, memprioritaskan dukungan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dan bahkan secara khusus mengarantina selama pandemi membuat kita mendambakan seorang pemimpin seperti dia pada masa-masa ini," paparnya.

Saat ini lebih dari 1,7 miliar Muslim bersiap untuk menyambut bulan suci Ramadhan, namun pemerintah di hampir seluruh dunia Islam telah mengambil tindakan pencegahan penyebaran Covid-19. Salah satunya, melarang sementara salat berjamaah di masjid.

Arab Saudi telah melarang jamaah Umrah memasuki kota suci Makkah dan Madinah, termasuk pada bulan Ramadhan. Mufti agung kerajaan itu juga telah menangguhkan semua bentuk ibadah berjamaah di masjid dan sebagai gantinya menyerukan beribadah di rumah selama bulan Ramadhan.

Larangan serupa telah diterapkan di Uni Emirat Arab yang pada hari Senin melarang perkumpulan massa untuk ibadah.

"Berkumpul untuk melakukan salat dapat membahayakan jiwa, tindakan yang dilarang keras dalam Islam," bunyi pernyataan otoritas keagamaan Uni Emirat Arab.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Sabtu lalu mengeluarkan fatwa yang sangat topikal di mana ia membahas pertanyaan penting tentang puasa selama bulan suci Ramadhan di tengah pandemi coronavirus.

"Tidak seorang pun diizinkan untuk membatalkan puasa selama bulan yang diberkati kecuali mereka yakin, tanpa keraguan, bahwa puasa akan menyebabkan penyakit, memperburuk penyakit yang sudah ada sebelumnya, memperpanjang periode sakit atau menunda akses ke perawatan," bunyi fatwa Khamenei.

Fatwa Khamenei itu dipicu oleh penyelidikan tentang isu abstain puasa selama krisis Covid-19 yang telah mencengkeram Iran. Secara resmi, jumlah kematian di Iran terkait Covid-19 adalah sekitar 5.000 jiwa, tetapi ada kekhawatiran bahwa jumlah sebenarnya bisa jauh lebih besar.

"Puasa adalah kewajiban (atas perintah) Ilahi. Ini adalah berkah Allah atas para hamba-Nya yang terletak pada fondasi kemuliaan dan kesempurnaan spiritual manusia," lanjut fatwa Khamenei.

Di Uni Emirat Arab, Dewan Fatwa Emirat juga menambahkan bahwa pekerja medis yang merawat pasien Covid-19 dikecualikan dari puasa selama bulan Ramadhan. "Jika mereka khawatir puasa dapat menyebabkan melemahnya kekebalan mereka atau kehilangan pasien mereka," bunyi fatwa tersebut.

Di Mesir telah diumumkanlarangan pertemuan keagamaan publik, termasuk buka puasa bersama selama bulan suci Ramadhan. Kementerian Wakaf Islam Mesir mengatakan dalam sebuah pernyataan larangan pertemuan keagamaan itu juga akan berlaku untuk itikaf, sebuah praktik di mana umat Islam menghabiskan 10 hari terakhir bulan puasa di sebuah masjid untuk salat dan membaca Alquran.

Di Inggris, BBC akan mulai mengudarakan doa-doa Muslim mulai Jumat pagi di layanan radio lokalnya. Hal itu dikonfirmasi kepala BBC Local Radio Chris Burns dan jurnalis Harry Farley.


Dilansir dari SindoNews, Judul Artikel : Saat Covid-19 Mewabah, Hadis Nabi Muhammad Viral di AS




 Oleh: Denny JA

JAKARTA - Satu era, tapi begitu banyak Bom Atom!

Inilah mungkin ekspresi yang tepat menggambarkan batin kolektif kita di era pandemik Virus Corona. Berkali-kali kita dikagetkan oleh berita. Di antara berita itu, ada yang mungkin baru sekali kita alami seumur hidup.

Sembahyang Jumat ditiadakan. Umroh distop. Bunyi adzan diubah. Bahkan mulai diperkenalkan lebaran online.

Ratusan meriam boleh dikerahkan. Ribuan teroris boleh disebar. Tapi mustahil ia bisa memaksa Umat Islam untuk tiga kali berturut-turut tidak sholat Jumat di Mesjid.

Tapi Virus Corona bisa memaksa itu.

Muncul pula dentuman lain. Dunia akan mengalami krisis paling buruk sejak perang dunia kedua. Ekonomi aneka negara tumbuh minus. PHK dimana-mana. Social distancing. Work From Home. Pembatasan Sosial Berskala Besar. Apa pula ini?

Belum selesai reda, terdengar pula letupan berbeda. Tiga ratus orang dikarantina di Mesjid. Mayat penderita Corona ditolak warga. Kantung plastik jenazah dibuka keluarga. Mayat penderita corona dipeluk, dicium. Seratus dokter wafat terpapar Virus Corona.

Wow! Terlalu banyak bom atom. Media berhasil merekam peristiwa itu sesuai dengan kaidah apa, siapa, dimana, mengapa, bagaimana?

Tapi bagaimana suara batin mereka yang menjadi korban? Bagaimana jeritan luka itu. Ini drama batin yang terlalu dalam untuk dilupakan. Namun jurnalisme biasa memang tidak dipersiapkan berimajinasi dengan dunia batin.

Kondisi inilah yang kemudian melahirkan cerpen (cerita pendek – red) esai. Kisah sebenarnya ini perlu direkam. Namun cerpen esai hadir khusus mengangkat dan menambahkan imajinasi sisi batin. Cerpen esai dengan sendirinya berbeda dengan jurnalisme biasa.

Sisi batin itu agar lebih menyentuh bolehlah didramatisasi. Tokoh, karakter dan tempat agar lebih mengejutkan bisa diubah. Suasana pendukung tak apa diimajinasikan.

Yang penting cerpen esai menyulap peristiwa sebenarnya untuk menghasilkan bacaan yang lebih menyentuh. Yang lebih mengajak merenung. Yang lebih menggugah. Yang lebih menggerakkan!

-000-

Sayapun bereksprimen menuliskan cerpen esai itu. Dalam waktu seminggu lahir enam cerpen esai. Begitu intensnya saya mendalami aneka bom atom peristiwa. Seolah inspirasi turun dari langit menggerakkan saya.

Lahirlah itu dramatisasi, kisah nyata yang difiksikan. Dalam cerpen berjudul: “Kak, Saya Di Karantina di Mesjid,” kisah itu berinduk dari berita 300 jemaah dikarantina di Mesjid Kebon Jeruk.

Cerpen esai saya menceritakan kisah Jemaah Tabligh yang membuat acara. Betapa tokohnya menyerukan: “Jangan takut berkumpul di Mesjid walau diserang Virus Corona. Jika gara-gara Virus Corona kita mati di mesjid, maka mesjid adalah sebaik-baiknya tempat untuk mati.”

Di banyak negara, Jemaah Tabligh ini menjadi medium penular. Disamping mereka tetap berkumpul, merekapun makan bersama dalam satu nampan besar. Penularan virus mudah sekali.

Mereka gencar diberitakan, dan kemudian diamankan, di India, Malaysia, Pakistan, Bangladesh, Filipina.

Semua fakta ini masuk dalam cerpen esai saya. Itu fakta yang sangat menarik.

Namun saya menghadirkan pula suasana batin yang tak ada di semua berita. Suasana batin itu adalah fiksi, imajinasi, dan karangan saya sendiri.

Dalam cerpen esai memang sudah dijelaskan kisah ini fiksi belaka.

Maka saya karang tokoh bernama Eko yang berada dalam mesjid itu. Saya ceritakan perjalanan batinnya hingga ia masuk ke dalam Jemaah Tabligh.

Ia awalnya seorang sekuler dan liberal belaka. Belahan jiwanya wafat. “Love of My Life”-nya tiada. Ia terguncang dalam kehidupan malam. Namun segera pula ia berbalik menjadi the true believer sebuah keyakinan.

Saya kisahkan pula kedekatannya dengan sang kakak. Dan betapa sang kakak yang dulu dianggap Eko superhero, di era pandemik ini tak berdaya.

Di tengah malam, putus asa sang kakak. Berharap tapi ia tanpa kuasa.

Pada cerpen esai itu berkumpulah fakta dan fiksi. Fakta itu dapat dilihat sumbernya di catatan kaki. Dalam cerpen esai fungsi catatan kaki sangat sentral sebagai pokok cerita.

Namun, tokoh, plot, percakapan dalam cerpen esai itu sepenuhnya fiksi. Dengan menghadirkan fiksi, penulis bebas berimajinasi seluas langit biru. Bebas pula pengarang menambahkan bumbu agar berita itu lebih menyentuh.

Pola yang sama saya ulangi dalam lima cerpen esai saya lainnya.

-000-

Sudah diduga, pola penulisan cerpen esai ini segera menarik penulis lainnya. Kini para penulis, cerpenis, penyair dari Aceh hingga Papua, juga negara tetangga bergerak. Bersama mereka ingin merekam suara batin era Virus Corona dalam cerpen esai.

Kumpulan cerpen esai mereka segera rampung dan dibukukan.

Seorang pembuat film bahkan siap memfilmkan kisah dalam cerpen esai itu.

Ada pula yang sedia membuat lomba cerpen esai di Asia Tenggara. Komunitas Citizen Jurnalism (PPWI – red) lebih cepat lagi. Mereka ingin membuat lomba merekam suka dan duka bulan Ramadhan di era Virus Corona. Mereka menginginkan lomba itu dituliskan dalam cerpen esai.

Muncullah kebutuhan yang lebih tinggi: Panduan Cerpen Esai. Apa itu cerpen esai? Apa bedanya dengan cerpen biasa? Apa yang harus ada dalam cerpen esai? Apa yang IN dan apa yang OUT? Mengapa kita memerlukan cerpen esai pula?

Karena enam cerpen esai sudah saya tulis, dan keenam itu ingin dijadikan rujukan, maka saya merumuskan lima ciri cerpen esai itu.

Pertama: cerpen esai adalah fiksi dari kisah nyata. Ibu kandungnya adalah peristiwa yang benar-benar terjadi. Ia bukan semata rekaan. Tapi peristiwa itu nyata, walau kemudian ia difiksikan.

Dengan sendirinya cerpen esai berbeda dengan jurnalisme yang tak boleh ada fiksi. Cerpen esai juga berbeda dengan cerpen biasa yang bisa menulis hayalan apa saja tanpa harus merujuk kisah nyata.

Cerpen esai, sebagaimana puisi esai, adalah gabungan fakta dan fiksi.

Kedua: dalam cerpen esai, fungsi catatan kaki sangat sentral. Tak ada catatan kaki maka tak ada cerpen esai.

Catatan kaki itu wakil dari kisah nyata yang akan difiksikan. Catatan kaki bukan hanya penambah informasi atau penjelas kata yang kabur. Catatan kaki itu ibu dari kisah cerpen esai.

Tentu tak semua catatan kaki cerpen esai seperti itu. Dalam beberapa catatan kaki, ada pula fungsi sebagai penambah informasi. Namun minimal ada satu catatan kaki di sana yang menjadi pokok cerita.

Ketiga: Cerpen Esai adalah gabungan cerpen dan esai. Ia cerpen yang bercita rasa esai. Juga esai yang bercita rasa cerpen.

Cerpen dalam arti, ia fiksi. Sedang esai di sini bukan esai dalam pengertian umum, tapi esai berjenis makalah akademik. Ia esai yang dituliskan berdasarkan riset. Sumber informasinya harus valid. Sumber informasi itu yang dijadikan catatan kaki.

Keempat: sama dengan cerpen biasa, panjang cerita ini sekitar 1000- 2500 kata, atau 6000- 10.000 karakter. Batasan ini longgar saja. Semata agar ia tak terlalu pendek untuk membuat drama. Dan tak perlu terlalu panjang pula karena yang ingin dikisahkan satu kesan saja.

Cerpen berbeda dengan novel.

Dalam satu cerpen esai, jika patokannya enam cerpen esai saya, hadir 5-10 catatan kaki.

Kelima: menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan komunikatif. Cerpen esai ini ingin ikut membawa sastra semakin dimengeri khalayak luas.

Ujar Albert Einstein, untuk tahu seberapa gagasanmu komunikatif, ceritakan gagasan itu ke anak SD. Lalu minta anak SD itu menceritakan gagasan itu ke temannya yang anak SD juga. Jika mereka mengerti, dirimu sudah menggunakan bahasa yang komunikatif.

Cerpen esai, sebagaimana puisi esai, juga mempunyai paham bahasa itu: semakin mudah dimengerti orang awam, Ia semakin baik. Semakin gelap dan rumit bahasanya, semakin ia gagal.

Inilah lima prinsip dalam satu kesatuan cara bertutur yang disebut cerpen esai.

Lalu apakah cerpen esai ini mahluk yang berbeda dari cerpen sebelumnya? Cerpen esai adalah bagian dari dunia cerpen. Sebagaimana Ikan Koi adalah bagian dari dunia ikan pada umumnya.

Namun cerpen esai memiliki karakternya sendiri, sebagaimana Ikan Koi juga memiliki karakternya sendiri. Apa karakter cerpen esai? Karakternya adalah gabungan lima ciri di atas dalam satu kesatuan.

-000-

Apakah cerpen esai ini berguna? Apakah cerpen esai ini genre baru? Apakah cerpen esai ini orisinal?

Menjawab hal itu saya serahkan sepenuhnya kepada perdebatan publik. Silahkan saja mereka bertekak-tekuk dengan teori, mengutip ini dan itu, dari malam sampai pagi.

Tentu saja inovasi sehebat apapun dalam sejarah tak ada yang sama sekali baru. Tak ada yang menciptakan apapun dari kekosongan.

Tapi lima prinsip di atas, dan diberi nama cerpen esai, lalu meluas digunakan puluhan penulis lain, menjadi format lomba, itu nampaknya baru.

Cerpen esai tak ada ambisi lain kecuali memberi pilhan tambahan cara bertutur.

Di era pandemik Virus Corona, cerpen esai mendapatkan momentum. Begitu banyak drama, begitu banyak kisah sebenarnya yang bisa difiksikan agar lebih menjadi bahan renungan.

Era pandemik virus corona akan dikenang karena banyak hal. Salah satunya, ia menjadi samudera inspirasi bagi begitu banyak cerpen esai.

Tahun 2012, saya menerbitkan buku puisi esai berjudul Atas Nama Cinta. Kini sudah terbit sekitar 100 buku puisi esai ditulis oleh ratusan penulis dari Aceh hingga Papua, dari Negara Asia Tenggara hingga Australia.

Tahun 2020, segera saya terbitkan kumpulan cerpen esai, berjudul kebalikannya: Atas Nama Derita. Melihat gelagat awal, cerpen esai agaknya juga akan menggeliat mengikuti “keponakannya”: puisi esai. (*)

April 2020

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.