-->

Latest Post

Photo Istimewa

MPA, PADANG - Tidak dapat dipungkiri sebuah organisasi membutuhkan publikasi media massa untuk membuatnya berkembang dan dikenal khalayak ramai. Demikian pula halnya dengan organisasi pemerintah, apalah artinya program, kegiatan maupun kebijakan yang bagus, tetapi tidak diketahui dan dipahami masyarakat luas. Dalam hal ini, kita sangat membutuhkan kerja sama yang baik dengan media massa, tidak hanya jangka pendek mempublikasikan kegiatan pemerintah, namun juga jangka panjang membangun kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Hal itu dikatakan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Padang, Amrizal pada kesempatan menerima kunjungan Kasubag Kemitraan Bagian Humas Kabupaten Dharmasraya, Makcari beserta rombongan di ruang kerjanya, di Balaikota Padang, Aie Pacah, Rabu (8/7/2020).

“Kami datang kemari dengan harapan dapat berbagi pengalaman terkait kerja sama media, yang perlu penataan berkesinambungan mengingat dinamika media yang cukup tinggi dari waktu ke waktu. Sebagai pengguna jasa media, tentu kita ingin mendapatkan publikasi yang maksimal dengan budget yang sudah ditentukan dalam Dokumen Penggunaan Anggaran, yang harus dikelola sebaik mungkin”, kata Makcari.

“Benar, kita memang harus menata kerja sama media agar sesuai dengan aturan dan ketersediaan anggaran yang kita miliki. Setiap pekerjaan yang berurusan dengan media seperti liputan tv, liputan media cetak, liputan media online, penayangan pariwara, dialog melalui radio dan tv dan lain sebagainya direalisasikan sesuai kebutuhan dan pesananannya melalui satu pintu, agar tidak terjadi tumpang tindih media order”, ujar Kabag Prokom Amrizal menjelaskan.

“Dalam hal ini, kami memaksimalkan fungsi PPK untuk mengontrol volume kegiatan dan PPTK untuk mengawasi pelaksanaan kegiatan”, imbuh pria yang akrab disapa Rengga itu.

“Kami juga telah membuat Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan media yang memuat hak dan kewajiban pihak-pihak yang terlibat dalam kerja sama yang sedang dijalankan. Tidak mudah memang, tapi secara bertahap akan terus kita tata, mulai dari penawaran kerja sama dengan dokumen yang patut, penandatanganan PKS hingga evaluasi hasil pekerjaan. Apabila ada hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan spek yang kami minta, kami berhak mengingatkan penyedia, dalam hal ini media selaku penyedia jasa publikasi”, pungkas Rengga.(BT/Prokom)

Oleh : Minuk Chaniago

Video Mahyeldi Ansharullah pada debat Pilkada Kota Padang 2019 semakin viral. Hampir tiap hari menghiasi media sosial, terutama WA group. Bahkan, video berdurasi pendek itu, menjadi konsumsi lawan politik. Namun, tetap dibela bela mati matian oleh pendukung dengan  berbagai dalih dan alasan menjadi pembenaran.

Penulis mengupas video yang viral itu secara umum, bukan menurut Agama Islam. Karena, penulis tak ingin latah menjadi agama untuk konsumsi politik. Kalimat dan pernyataan Mahyeldi yang terucap dalam video itu, dikupas secara utuh tanpa mengurangi, menambah, apalai memberi bumbu penyedap berdasarkan pesanan

Pernyataan dan kalimat utuh pada video viral itu. "Kami sampaikan, karena memang banyak pertanyaan tentang saya, bahwasanya saya akan meninggalkan Kota Padang ini ditengah jalan perjalanan, yakinlah itu alalah (mungkin maksudnya adalah),  bahwasanya berita ini tidak benar. Saya sebagai Walikota Padang akan menjabat Walikota Padang kedepan sampai 2024. In Sya Allah. Tak usah ragu dan bimbang."

Penulis menyimpulkan, video dan pernyataan Mahyeldi menuai gemuruh tepuk tangan pendukung, termasuk pendampingnya Hendri Septa, merupakan senjata pamungkas memenangkan pertarungan. Mahyeldi meyakinkan kepada pendukung dan warga, akan tetap menjadi Walikota sampai 2024 menjadi kunci kemenangan mengalahkan kandidat lain, Emzalmi - Desri Ayunda.

Seiring majunya, Mahyeldi pada Pilgub 2020, ada pembelaan dan pembenaran tentang kalimat dan pernyataan viral itu. Bahkan, dipelintir, mencari pembenaran pernyataan Mahyeldi tidak akan meninggalkan Kota Padang ditengah jalan. Kata pendukung Mahyeldi,  kalaupun jadi ikut mencalonkan diri menjadi gubernur, Mahyeldi tetap di Padang. Alasannya, hanya pindah kantor dari Air Pacah, Kantor Walikota Padang ke Sudirman, Kantor Gubernur Sumbar.

Pernyataan ini, bisa diterima, jika dipetik dari kalimat dan pernyataan Mahyeldi."Kami sampaikan, karena memang banyak pertanyaan tentang saya, bahwasanya saya akan meninggalkan Kota Padang ini ditengah perjalanan, yakinlah bahwasanya berita ini tidak benar." Lalu, bagaimana dengan pernyataan berikutnya."Saya sebagai Walikota Padang akan menjabat Walikota Padang kedepan sampai 2024.

Ini menarik dikupas, Mahyeldi dengan tegas mengatakan akan tetap menjabat sebagai Walikota Padang sampai 2024. Tapi, saat Pilgub 2020 bergulir, Mahyeldi mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumbar. Alasan, partai dan pendukungnya, Mahyeldi mencalonkan diri atas permintaan masyarakat. Apakah benar atas permintaan masyarakat. Atau keinginan Mahyeldi yang mengingkari janji sendiri.

Jawabannya ada pada pernyataan Audi Joinaldi yang dipinang Mahyeldi untuk Cawagub Sumbar, hari Senin, tanggal 10 Pebruari 2020, sekira pukul 15.15 WIB. Dalam jumpa pers disebuah rumah makan, Audy mengatakan, sekitar satu tahun yang lalu, waktu itu Buya Mahyeldi datang berkunjung ketempatnya di Makasar. Artinya, baru beberapa bulan menjabat Walikota Padang priode kedua, Mahyeldi sudah bergerak cepat mencari pendamping untuk Cawagub pada Pilgub 2020.

Pertanyaan yang tak perlu dijawab, apakah benar keinginan masyarakat atau keinginan sendiri Mahyeldi  untuk maju pada Pilgub 2020. Apakah, video yang viral dan pernyataan Mahyeldi dituding dusta dan ingkar janji, benar adanya. Lalu, pernyataan terakhir Mahyeldi dikunci dengan  Insya Allah, jangan ragu dan bimbang, juga dijadikan sebuah pembenaran. Bersambung

Penulis
Bukan pengamat politik

Phto Istimewa

MPA, PADANG -  Dirlantas Polda Sumatera Barat (Sumbar) yang dipimpin oleh Dirlantas Kombes Pol Yofie Girianto, S.Ik beserta jajarannya mengunjugi beberapa rumah warga dikawasan Simpang Tabing, Kota Padang,  Sabtu (17/7/2020). 

Silaturahmi orang nomor satu di jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Sumbar dalam rangka memberikan bantuan kursi roda dan sembako kepada warga setempat. 

Dirlantas Polda Sumbar Kombes Pol Yofie Girianto mengatakan, kegiatan bhakti sosial ini, merupakan salah satu bentuk kepedulian Polri, khususnya Ditlantas Polda Sumbar kepada masyarakat yang membutuhkan.

Dirlantas menambahkan, pelayanan prima kepada masyarakat merupakan komitmen yang selalu dipegang teguh oleh anggota Polri.

"Ini selalu dilakukan, sebagai bentuk pengabdian diri kepada negara serta masyarakat Indonesia," katanya.

Jhond Hendral, salah seorang warga Simpang Tabing merasa bersyukur atas kunjungan institusi Polri dari Ditlantas Polda Sumbar yang peduli pada masyarakat. Sebab, sejak terjadinya Covid-19, beliau dan beberapa warga lainya belum tersentuh bantuan pemerintah,  baik bantuan tunai maupun bantuan sembako.

"Diharapkan, bantuan sembako yang diberikan Polri bisa mengurangi sedikit beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19," ujarnya.

Selain menyerahkan bantuan kursi roda kepada salah seorang warga penderita stroke dan telah diidapnya lebih kurang lima tahun, Dirlantas dan jajarannya juga memberikan puluhan paket sembako, yang berisikan beras, minyak goreng, gula dan mie instan di lokasi yang sama.(*)

Sumber Biddhumas Polda Sumbar

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.