-->

Latest Post

Pesawat EasyJet hampir celaka pada 16 September 2019 saat hendak take-off. Pilot baru mengangkat badan pesawat saat landasan pacu hanya tersisa 100 meter (foto: Getty Image)

MPA, LISBON - Penerbangan maskapai EasyJet yang membawa 167 penumpang hampir berujung tragis ketika pilot salah memperkirakan panjang landasan pacu di Bandara Lisbon, Portugal.
  
Berdasarkan laporan investigasi yang dilakukan otoritas bandara, pesawat Airbus A320 baru lepas landas saat panjang landasan pacu hanya tersisa beberapa meter. Kesalahan tersebut baru diketahui awak pesawat setelah melihat lampu peringatan merah menandai ujung landasan menyala.
  
Para ahli memperkirakan bahwa pesawat yang hendak menuju Manchester, Inggris, hanya 1,3 detik dari akhir landasan pacu saat roda depan terangkat ke udara. Insiden tersebut terjadi pada 16 September 2019, namun hasil investigasinya baru dirilis pekan ini.

"Itu bisa menyebabkan kerusakan signifikan pada pesawat dan membahayakan penumpang," demikian isi hasil investigasi Badan Investigasi Kecelakaan Udara Inggris dikutip dari The Sun, Jumat (14/8/2020).

Laporan investigasi mengungkap fakta pilot salah melakukan perhitungan di landasan 21 berdasarkan panjang keseluruhan runaway. Mereka seharusnya menggunakan pengukuran dari persimpangan di landasan pacu yang mereka gunakan, selisihnya hampir satu mil (1,6 km).


Perhitungan salah tersebut menyebabkan pesawat tidak memiliki cukup landasan pacu untuk memastikan take off yang aman saat diizinkan berangkat oleh petugas lalu lintas udara Bandara Lisbon yang tidak mengetahui adanya kesalahan.

Pilot baru menyadari ada yang salah dalam perhitungan panjang landas pacu setelah pesawat melaju sejauh 3.000 kaki (0,9 kilometer) dan tanda lampu merah peringatan mendekati akhir landasan menyala.

Dalam situasi tersebut pilot tidak memberikan dorongan yang cukup untuk segera lepas landas. Badan pesawat baru terangkat saat ujung landasan hanya berjarak 361 kaki (110 meter).

Kedua pilot mengaku tidak pagar pembatas akhir landasan pacu yang tingginya hanya 35 kaki (10 meter), tidak terlihat dari kokpit. Seharunya pagar tersebut tingginya ratusan kaki. Selain itu, mereka beberapa kali terganggu selama pra-penerbangan.

Ini merupakan insiden ketiga yang terjadi di Bandara Lisbon. Sebelumnya, dua kejadian serupa terjadi pada April dan Mei tahun lalu.

Setelah itu, tanda-tanda di landasan pacu diubah dan sistem lepas landas dari berbagai posisi di sepanjang landasan tidak diperkenankan.(*)

Sumber : inews.id


MPA, PADANG --  Dharmawanita Persatuan Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatra Barat kembali tunjukkan kiprah positifnya dengan menggagas Lomba Pantun dalam rangka memperingati HUT RI ke-75 secara virtual melalui zoom meeting, Kamis (13/8).

Kegiatan inovatif ini diikuti empat orang utusan masing-masing Kab/Kota dengan rincian Ketua dan Sekretaris DWP Kankemenag Kab/Kota serta satu orang ASN dan DW murni masing-masing Kab/Kota, termasuk utusan Kanwil Kemenag Sumbar dengan pengecualian utusan dari Kankemenag Kab. Mentawai. Jadi, total peserta pantun kali ini sebanyak 91 orang.

Sedangkan tema pantun yang dilombakan yaitu untuk DWP Murni “Peran Istri Dalam Mensukseskan Karir Suami” dan DWP ASN “Dinamika Kehidupan Istri di Era New Normal.”

Hal itu disampaikan Ketua Panitia Lomba yang dijabat Ny. Devi Irwan selaku Sekretaris DWP Kanwil Kemenag Sumbar dalam laporannya dihadapan Kakanwil Kemenag Sumbar, H. Hendri dan Ketua DWP Kanwil Kemenag Sumbar, Ny. Hj. Bahirni Hendri pada acara pembukaan di ruang kerja Kakanwil.

Adapun tujuan diadakannya kegiatan tersebut, Ny. Hj. Bahirni Hendri sampaikan untuk memberikan motivasi kepada ibu-ibu anggota DWP dalam berkreasi dan berinovasi dengan bahasa pantun untuk meningkatkan ketahanan keluarga dalam mendukung kinerja suami.

Pada kesempatan tersebut, Ketua DWP sampaikan apresiasi dan terimakasihnya kepada seluruh peserta yang telah siap untuk berkompetisi dalam ajang tersebut. Tak lupa, ia juga ucapkan terimakasih kepada panitia yang telah mempersiapkan kegiatan tersebut dengan sungguh-sungguh.

Sebelum membuka secara resmi, Kakanwil Kemenag Sumbar, H. Hendri apresiasi dukungan yang diberikan Kabag TU, seluruh Kabid dan seluruh Kakan Kemenag kepada Dharmawanita sehingga bisa berkreasi, berinovasi dalam koridornya dengan tujuan akhir keluarga samawa.

H. Hendri juga sampaikan bahwa berpantun merupakan kegiatan yang menarik dan memikat yang mengandung nilai-nilai luhur budaya sesuai filosofi hidup minangkabau, “adat basandi sarak sarak basandi kitabullah.”

“Selamat berkompetisi kepada seluruh peserta. Berlombalah dengan semangat dan sehat. Semoga lahir insan-insan yang ahli dalam pantun,” tutupnya.

Turut hadir pada pembukaan tersebut, Kabag TU, seluruh Kabid, seluruh Kasubbag dan panitia lomba yang terdiri dari istri-istri pejabat eselon III, eselon IV dan ASN di lingkungan Kanwil Kemenag Sumbar. (*) 

Sumber Kemenag Sumbar 


MPA, PADANG - Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah sangat kecewa kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh pihak kecamatan dan kelurahan untuk memasang Bendera Merah Putih dari tanggal 1 hingga 31 Agustus 2020. 

Padahal, Wali Kota Padang Mahyeldi telah mengeluarkan Surat Edaran bernomor 200/448/Kesbangpol/2020 tentang Partisipasi menyemarakkan Peringatan HUT RI ke-75. Dalam surat edaran tersebut menekankan kepada Camat dan Lurah untuk menghimbau warganya agar mengibarkan Bendera Merah Putih  pada tanggal 1 sampai dengan 31 Agustus 2020.

"Saya sangat kecewa masih banyak bendera merah putih yang tidak ada dipasang dirumah penduduk dan warung-warung seperti di daerah Imam Bonjol, Permindo, dan jalan Hamka termasuk dibeberapa tempat lainnya. Untuk itu saya minta kepada camat dan lurah untuk pro aktif menyampaikan kepada warga untuk memasang bendera putih di halaman rumah dan kedai masing-masing," jelas Wako Mahyeldi, Jumat (14/8/2020).

Mahyeldi mengingatkan kepada semua masyarakat untuk memasang bendera merah putih dirumah dan warung masing-masing karena ini merupakan bentuk penghargaan kepada para pahlawan yang telah berjuang bersimbah darah demi tegak NKRI. 

"Apa salahnya kita menghargai jasa para pahlawan yang berjuang demi bangsa dan negara kita dengan memasang bendera merah putih. Masa untuk memasang bendera merah putih saja kita enggan," sesal Mahyeldi.

Lebih jauh dikatakan Mahyeldi, pihaknya akan melakukan teguran kepada perangkat kecamatan dan Kelurahan maupun dari pada warga dari pada pemilik usaha dan kedai yang tidak memasang bendera merah putih. 

"Dalam rangka peringatan 17 Agustus 2020 nanti, saya akan mengajak Forkopimda untuk melakukan sidak ke kecamatan dan kelurahan dibeberapa tempat yang tidak memasang bendera merah putih, kita akan berikan teguran dan sanksi kepada masyarakat yang masih membandel tidak memasang bendera merah putih," pungkasnya mengakhiri. (Mul/Rengga).

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.