-->

Latest Post

Photo Istimewa


JAKARTA - Dalam upaya ikut menciptakan ekosistem pers nasional yang sehat dan profesional, Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) sangat tergantung pada komitmen media massa berbasis internet yang menjadi anggota JMSI di daerah. 


Apalagi faktanya, kelahiran JMSI pada bulan Februari lalu di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, memang dibidani pengelola media siber daerah. 


Demikian disampaikan Ketua Umum JMSI Teguh Santosa dalam pertemuan dengan Ketua Dewan Pembina JMSI Gita Wirjawan di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (23/10). 


“Sedari awal kami menyadari bahwa JMSI lahir dari keinginan kuat pengelola media siber di berbagai daerah untuk membangun ekosistem pers yang sehat dan profesional,” ujar Teguh yang didampingi Sekjen JMSI Mahmud Marhaba, anggota Dewan Pakar Syahrial Nasution, dan Sekretaris JMSI Jakarta Khalid Zabidi. 


Teguh mengatakan, dirinya berbesar hati melihat dinamika JMSI di daerah yang terpantau sangat baik. Sekjen Mahmud Marhaba, misalnya, baru kembali dari kunjungan ke Surabaya untuk membuka Rapat Kerja JMSI Jawa Timur yang dilakukan hari Kamis (23/10). Sementara JMSI Bengkulu di hari yang sama juga menggelar talkshow untuk menyambut pemilihan kepala daerah bulan Desember mendatang.     


Dalam pertemuan tersebut, Teguh secara khusus melaporkan rencana JMSI menuntaskan pendaftaran sebagai konstituen Dewan Pers yang akan dilakukan pada hari Senin (26/10) mendatang. 


“Proses pendaftaran sudah kami lakukan bulan September lalu. Namun terpaksa dihentikan karena status PSBB di Jakarta kembali diketatkan. Sekarang setelah Jakarta memasuki masa PSBB transisi, proses pendaftarkan akan dilanjutkan lagi, dan semuanya sudah ready,” sambung Teguh.


Dalam kaitan dengan hal itu, Teguh berharap Gita Wirjawan ikut mengantarkan mengiringi proses tersebut. 


Menurut Teguh, sejumlah Pengurus Daerah juga akan hadir dan memberikan dukungan langsung dalam pendaftaran nanti. 


Menyambut apa yang disampaikan Teguh, Gita Wirjawan mengatakan dirinya senang melihat perkembangan JMSI yang walau berusia relatif muda namun sudah banyak berkiprah.  


Gita Wirjawan juga mengatakan dirinya akan hadir bersama pengurus JMSI untuk mengantarkan JMSI menjadi konstituen Dewan Pers. 


“Saya yakin eksistensi JMSI akan memperkuat upaya kita semua menjaga kemerdekaan pers dan meningkatkan kualitas informasi,” ujar mantan Menteri Perdagangan ini.


Gita yang juga memiliki program talkshow “Endgame” di YouTube mengatakan, di era komunikasi ini kualitas informasi adalah faktor yang amat menentukan perjalanan sebuah bangsa.


Bangsa yang selalu dicekoki informasi yang tidak benar dan mengada-ada akan kesulitan mencapai masa depan yang cerah, katanya lagi.**[]

Photo Istimewa


MPA, PADANG - Lima orang pelaku akses ilegal data (skimming) yang terjadi pada mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Kota Padang berhasil ditangkap polisi. Para pelaku diketahui merupakan sindikat jaringan Internasional.


Hal ini disampaikan Kapolresta Padang AKBP Imran Amir, S.Ik. MH, saat menggelar konferensi persnya di Mako Polresta Padang, Jumat (23/10).


Para pelaku yang berinisial ML alias F (35), SW 27, RZL (35), SD 34, dan JAS (24) ditangkap oleh Polsek Lubuk Begalung dan Polresta Padang di dua lokasi yang berbeda, diantaranya di Marapalam Kecamatan Padang Timur dan Aru Kecamatan Lubuk Begalung pada Rabu tanggal 21 Oktober 2020.


"Pelaku ini terjerat kasus dugaan pelanggaran Undang-undang (UU) Informasi Transaksi Elektronik (ITE) dalam hal ini akses ilegal pembobolan data nasabah," ucap AKBP Imran Amir.


Dijelaskan, para pelaku termasuk ke dalam sindikat jaringan internasional. Lantaran otak dari kejahatan tersebut merupakan seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia.


"Mereka berlima ini merupakan orang Indonesia, perannya hanya sebagai eksekutor. Penghubung antara pelaku dengan seseorang disana itu adalah SDA, 34 tahun," terangnya.


Lanjutnya, dari hasil kejahatan komplotan tersebut, dilaporkan bahwa sebanyak 81 data nasabah Bank BNI di Kota Padang telah berhasil dibobol oleh para pelaku. Namun, sementara ini belum ada laporan masyarakat terkait pembobolan data ATM nya sehingga akan berkoordinasi dengan pihak Bank dan Mabes Polri.


"Kami masih berkoordinasi dengan pihak bank terkait pembobolan data itu dan juga dengan Mabes Polri," tuturnya.


Untuk barang bukti yang diamankan terdiri dari enam kamera yang dilengkapi kartu memori (yang diletakkan di atas nomor pin yang dipasangkan kamera sebanyak dua buah), enam buah tempat keluar masuk kartu ATM (yang dipasang chip dua buah).


Kemudian, satu unit laptop merek HP, satu unit wireless, satu unit modem portabel, dobletip, cat Pylox, sejumlah kartu ATM dan lem perekat.


Saat ini, para pelaku sudah diamankan di sel tahanan Polresta Padang untuk proses penyidikan lebih lanjut.(*)


Sumber Bidhumas Polda Sumbar

Photo Istimewa

MPA, SURABAYA - Sebagai organisasi Perusahan Pers di tanah air, Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) menjamin jika media siber yang menjadi anggota JMSI adalah media siber yang kredibel. 


Penegasan ini disampaikan Ketua JMSI Jawa Timur, Eko Pamuji di sela acara Talk Show Pilkada sekaligus Rapat Kerja Daerah (Rakerda) JMSI Jatim di Grand City Mall, Kamis (22/10/2020).


Menurut Eko Pamuji, untuk menjadi anggota JMSI, media minimal harus sudah terverifikasi administrasi di Dewan Pers.


"Kami jamin semua anggota kami minimal sudah terverifikasi administrasi di Dewan Pers. Kami akan bantu verifikasinya," tegas Eko.

 

Sampai saat ini, anggota JMSI Jatim sudah mencapai 25 anggota media siber. Menurut Eko, JMSI tidak ingin semata mencari anggota, tetapi yang diutamakan adalah bagaimana bisa meningkatkan kemanfaatan bagi anggotanya.


"Hadirnya organisasi ini adalah memberi kemanfaatan bagi anggotanya, selain tentu kemanfaatan untuk masyarakat," kata Eko yang juga Sekretaris PWI Jatim itu. 


Dalam kesempatan yang sama, Ketua PWI Jatim, Ainurrahiim mengingatkan ada batas yang jelas antara produk karya jurnalistik dan media sosial. Menurut Ainurahim yang membedakan adalah aspek klarifikasi dan konfirmasi. 


"Jadi karya jurnalistik harus jelas konfirmasi dan klarifikasinya," jelas Ainurrahim.


Lebih lanjut menurut Air, panggilan akrabnya, kebutuhan akan klarifikasi dan konfirmasi itu semakin menemukan relevansinya dengan banyak hoaks yang beredar. 


"Jangan sampai media ikut-ikutan memproduksi hoaks," tegasnya. 


Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Dewan Pembina JMSI Jatim, DR. Ir. Wahid Wahyudi, MT. Dalam sambutannya Wahid Wahyudi yang juga Kepala Dinas Pendidikan Jatim ini mengingatkan agar media memberi kesejukan di tengah menanasnya atmosfer politik akibat Pilkada. Selain memberi ketenangan, kata Wahid, media juga ikut memberi edukasi kepada masyarakat terkait Covid-19 yang belum juga mereda. 


"Media harus ikut mengampanyekan protokol kesehatan," harap Wahid. 


Usai talkshow yang mengambil tema ’Kampanye Sehat di Media Massa’ tersebut, dilanjutkan dengan penandatanganan MOU antara JMSI Jatim dengan Unitomo sekaligus penyampaian penghargaan sebagai Kampus Ramah Media. 


Acara pun dilanjutkan dengan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) JMSI Jatim yang dibuka Mahmud Marhaba, Sekretaris Jenderal JMSI Pusat.**

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.