-->

Latest Post


Sandiaga Salahudin Uno,(Photo Ist)


MPA,JAKARTA - Sandiaga Salahudin Uno dilantik menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) oleh Presiden Joko Widodo, saat diberitahu bakal jadi menteri, Sandi mengaku bingung, Rabu (23/12).


Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menceritakan proses penunjukkannya sebagai menteri. Saat itu, dirinya tengah menjalani proses penyembuhan Covid-19.


Sandi melanjutkan, banyak pesan dan doa yang ia terima dari sahabat dan rekan-rekan. Salah satunya pesan dari Menteri Sekretariat Negera Pratikno.


"Pesan dari Pak Pratik itu sekitar Jumat Minggu lalu, 'Bismillah ya, Mas' saya pikir itu bismillah untuk kesembuhan saya, jadi saya jawab 'Bismillah, Mas" kata Sandi saat keterangan pers di Istana Merdeka usai dilantik.


Beberapa hari kemudian, lanjut Sandi, sahabat-sahabat di Kabinet seperti Menteri BUMN Erick Thohir dan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Budi Gunawan juga mengabarkan hal yang tak berbeda.


Namun, karena pesannya rancu antara kesembuhannya dari Covid-19 atau doa menjadi menteri, Sandi bingung dan tidak banyak merespons. Lalu, pada Senin, 21 Desember 2020, ia kembali mendapat pesan resmi dari Mensesneg Pratikno.


"Masih kemungkinan, untuk dipanggil menghadap Presiden pada Senin sore atau Selasa, kepastian saya dapat dari Istana hadir pukul 14.00 tanpa memberikan informasi lain, hanya mengenakan baju putih," ucapnya.


Setelah dilantik, Sandi mengaku akan langsung melakukan serah terima jabatan (Sertijab) dengan Menparekraf yang lama, Wishnutama. Sandi mengaku Wishnutama sahabat lamanya.


Sebelum ditunjuk menjadi Menparekraf, Sandi aktif sebagai Politisi Partai Gerindra. Ia juga beberapa kali terlibat dalam kampanye calon-calon kepala daerah yang diusung.(**)

Photo Istimewa


MPA,JAKARTA — Sangat wajar, bahkan sebetulnya terlambat, jika Presiden Joko Widodo membagi sedikit kue kekuasaan kepada Yaqut Cholil Qoumas, pimpinan Ansor.


Tokoh muda NU (Nahdlatul Ulama) Yaqut Cholil Qoumas, 45 tahun, ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi dalam perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Maju yang diumumkan Selasa (22/12) kemarin.


“Wajar, bahkan sebetulnya sangat terlambat Presiden Joko Widodo membagi sedikit kue kekuasaan kapada Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas,” kata Adhie M Massardi ketika diminta komentarnya terkait pengangkatan anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini sebagai Menag RI.


Jubir Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini menjelaskan, GP Ansor, badan otonom NU yang membawahi Banser (Barisan Serba Guna) sejak awal adalah pendukung paling militan Joko Widodo, melebihi partai-partai pengusungnya. Bahkan tak jarang Ansor/Banser jadi bumper dan pasang badan, bahkan secara fisik, dalam menghadapi para pengeritik rezim ini.


“Tapi kue kekuasaan yang diberikan rezim kepada kader Ansor sangat tak sebanding dengan cemoohan publik yang diterima mereka. Posisi basah di BUMN (komisaris dan direksi), misalnya, justru hanya diberikan kepada para pendukung Presiden Widodo yang berjuang sambil berbaring lewat media daring sebagai buzzer,” katanya yang .


Adhie mengaku kenal dekat dengan Yaqut, adik kandung Yahya Cholil Staquf, koleganya sesama juru bicara presiden era Gus Dur. Yahya Staquf, adalah putra KH Muhammad Cholil Bisri, salah satu pendiri PKB yang kini menjabat Katib Aam PBNU.


Sebagai teman, deklarator KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) ini mengingatkan Yaqut agar tetap cerdas dan baik-baik menjaga integritas.


“Jangan ikut arus pragmatisme karena sebagai tokoh muda NU masa depan politik Yaqut masih panjang. Ingat, Menteri Agama RI itu menterinya semua umat beragama warga negara RI. Bukan hanya umat Islam, apalagi Nahdliyin semata,” tutur Adhie.


Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) ini juga menasehati Yaqut sebagai kader NU untuk mengingat riwayat lahirnya NU.


“Cikal-bakal NU itu adalah Komite Hijaz, kepanitiaan kecil pimpinan KH Wahab Hasbullah (1924-1925) untuk berdialog dengan Raja Arab Saudi Ibnu Saud, sebagai merespons atas ancaman kebijakan antipluralitas mazhab Wahabi yang diberlakukan di Hijaz (Mekkah dan Madinah),” sambungnya.


“Utamakan dialog, karena, seperti sering dinasehatkan Gus Dur, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan dialog,” masih kata dia.


Dia menambahkan, umat beragama di Indonesia ini sudah letih diadu-domba antaragama maupun antarumat beragama, sementara ekonomi umat dibiarkan morat-marit.


“Intinya, siapa pun dia, apa pun agamanya, jika melakukan tindak pidana yang ada deliknya di KUHP, serahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum. Jangan gegara aparat tak bisa negakkan keadilan, tindak pidana yang dilakukan seseorang atau suatu kelompok dikaitkan dengan agama yang dianutnya,” masih sambungnya.


“Buktikan bahwa kader NU itu jika diberi amanah (jabatan) akan dijalankan demi, semata-mata, kemaslahatan bangsa,” begitu nasehat Adhie Massardi kepada Menteri Agama yang baru, Yaqut Cholil Qoumas.*[-]

Photo Istimewa


MPA,JAKARTA - Penghujung tahun 2020, Perusahaan Daerah Air Minum Kota Padang mengukir prestasi. Dibawah nahkoda Hendra Pebrizal, S.sos, M.M, Anugrah TOP Figital Awards, thr Biggest Most Credible and Proudest of IT Telco and Digital kembali diraih.


Acara yang berlangsung di Dian Ballroom, Raffles Hotel, Jakarta Selasa (22/12/2020), dihadiri oleh sejumlah tokoh penting Indonesia, mulai dari Kementrian, Petinggi Daerah, Instansi Pemerintah, hingga Pengusaha Sukses. Tak ketinggalan juga hadir dalam acara tersebut Dirut, Dirtek, Dewas serta Tim dari Perumda Air Minum Kota Padang.


Acara ini bertujuan memberikan apresiasi dan penghargaan kepada korporasi, instansi pemerintah, lembaga/badan yang dinilai berhasil menerapkan dan memanfaatkan Teknologi Informasi/Solusi Digital, untuk meningkatkan kinerja, daya saing bisnis serta memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.



Dalam acara ini disampaikan oleh Jajaran Direksi Perumda Air Minum Kota Padang bahwa, Perumda Air Minum Kota Padang mendapatkan 3 (tiga) penghargaan bergengsi tingkat nasional sekaligus, diantaranya adalah, yang pertama Top Digital Implementation 2020 on Infrastruktur Sektor (Perumda Air Minum Kota Padang). 

Selanjutnya, Top Leader in Digital Implementation 2020 (Hendra Pebrizal-Direktur Utama), dan Ketiga, Top CIO on Digital Implementation 2020 (Andri Satria-Direktur Teknik), ujarnya dengan wajah berseri.


Meski ditengah Pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia, termasuk Tanah Air, dan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal), maka dituntut bagi pelaku bisnis, instansi pemerintah dan lainnya untuk dapat memanfaatkan serta mengembangkan TI atau Solusi Digital guna mendukung daya saing bisnis, meningkatkan layanan publik dan pembangunan perekonomian nasional ke depannya. 



Lebih jauh dipaparkan Dirut Hendra Pebrizal, S. Sos, MM beberapa transformasi teknologi yang telah dikembangkan oleh Perumda Air Minum Kota Padang, diantaranya adalah Aplikasi MBR, DDOP, STK Online, Dashboard HMI IPA ZAMP, CIS, dan Smart Grid Water System. Akselerasi teknologi ini sangat membantu perkembangan Perumda AM Kota Padang dalam pelayanan, kinerja, dan pencapaian target perusahaan.

"Kami persembahkan anugrah ini untuk seluruh warga Kota Padang. Tak lupa ucapan terimakasih kepada semua pihak dan tentunya pelanggan setia kami, yang telah ikut membangun dan membesarkan Perumda Air Minum Kota Padang ini dalam memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat Kota Padang," imbuh Hendra yang mudah senyum ini. (**)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.