-->

Latest Post

Photo Istimewa


MPA,PEKANBARU -  Gubernur Riau (Gubri) mengingatkan, agar menjaga organisasi Special Olympics Indonesia (SOIna) Riau dengan hati. Karena organisasi ini bukanlah organisasi biasa.  "Tapi saya yakin, pengurus SOIna yang dilantik hari ini, adalah para pengurus yang berjiwa sosial, tangguh, sabar, berdedikasi dan terampil, " kata Gubernur Riau diwakili PLH Sekdaprov H Masrul Kasmy, pada pelantikan pengurus SOIna Riau periode 2020-2025 Rabu (6/1) siang di Hotel Pangeran Pekanbaru. 


Dikatakan Gubri, SOIna adalah organisasi olahraga yang berisikan anak-anak disabilitas intelektual. Anak-anak yang berbeda dari anak-anak biasa. Kemampuan mereka, tidak sama dengan anak kebanyakan. Tetapi, mereka dididik untuk berprestasi dan berani tampil. 


"Ini tentu penuh perhatian, kesabaran, ketekunan, ketelatenan dan kepedulian khusus. Karena itu, saya minta, rawat dan jagalah mereka dengan hati, dengan kasih sayang. Buat juga agar mereka betprestasi tidak saja di tingkat daerah dan nasional. Tapi juga di tingkat internasional," tegasnya. 


Sejauh ini, sambung Gubri, SOIna Riau sudah mampu  menunjukkan kemampuan dan prestasi yang luar biasa. Bahkan pernah menjadi juara umum pada PORNAS SOIna 2018. Tapi jangan cepat puas. Tingkatkan terus kemampuan anak-anak ini. Mudah-mudahan ke depan, SOIna Riau semakin terdepan di tanah air. 


Pemerintah, lanjutnya, juga tidak akan tinggal diam untuk mendukung. Pemerintah Daerah Riau, akan ikut membantu dengan segala upaya, termasuk menyiapkan dana operasional melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga. "Ini semuanya dilakukan agar para pengurus tidak merasa ditinggalkan dalam memberi perhatian pada anak-anak tuna grahita ini," tegas Gubri yang disambut tepuk tangan meriah pengurus SOIna. 


Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) SOIna, Warsito Elwein, melantik kepengurusan Pengurus Provinsi (Pengprov) SOIna Riau. Kata Warsito, meski pelantikan  agak terlambat dari jadwal yang ditetapkan, tapi dia bangga melihat kekompokan pengurus SOIna yang baru. 


Meski saat melantik Warsito tengah berada di Berlin, Jerman, tapi pengukuhan pengurus yang dilakukan secara virtual ini, sangat membanggakan dirinya sebagai Ketua Umum SOIna Indonesia. "Saya berharap SOIna Riau terus berprestasi dan melahirkan atlit-atlit baru yang nantinya tidak saja jadi kebanggan Riau, tapi juga Indonesia," tegasnya.


Tugas pengurus, lanjut Warsito, memang sangat berat. Karena harus memperhatikan kebutuhan dan prestasi anak-anak dengan kondisi dan latarbelakang berbedaberbeda. Namun semua hak mereka harus disamakan," tegasnya.


Dalam pelantikan secara virtual yang dihadiri  sejumlah undangan antara lain, mantan Ketua SOIna Riau, Hj. Iwa Sirwani Bibra, Anggota DPRD Riau, Hj. Septina Primawati RZ, Kepala Dispora Bobby Rahmat, Dewan Pembina SOIna Doni Aprialdi dan undangan lain, berjalan khidmat dan lancar. Hj. Novilia SE, yang menjadi Ketua Pengprov SOIna serta pengurus lain, menyatakan bersedia menjaga nama baik dan akan melaksanakan amanah yang diberikan dengan sebaik-baiknya. 


Dalam sambutannya, Novilia juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah mendukung keberadaan SOIna. Menurut Novilia, menjadi pengurus SOIna memang merupakan pilihan, pengabdian, misi kemanusiaan dan kepedulian yang tak terbatas. "Mohon dukungan dari bapak dan ibu semua. Ingatkan, jika kami salah," ujarnya. 


Usai pelantikan, acara diteruskan dengan rapat kerja dan diskusi dengan tema; membangun kinerja SOIna ke depan. Tampil sebagai pembicara, Bobby Rahmat (KaDispora) , Iwa Sirwani Bibra, Ina (Pengurus DPP SOIna) dan Novilia yang dimoderatori oleh Adi Romadona. Dalam diskusi tanpa tanya-jawab itu, semua pihak sepakat, akan membangun dan membangkitkan citra SOIna ke depan dengan semangat membangun Riau. 


Dalam satu sesi materinya, Ketua Pengprov SOIna, Novilia, menyebutkan akan menerbitkan sebuah buku tentang kiprah dan perjalanan SOIna sejak berdiri hingga hari ini, serta raihan prestasi yang sudah dicapai. "Insya Allah, tepat 9 Agustus 2021 mendatang, bersamaan hari jadi SOIna Riau, buku ini akan terbit," jelasnya.*[[-]

Pengurus JMSI Sumsel saat diterima Ketua DPRD Sumsel Hj. Anita Noeringhati SH.,MH yang juga Sebagai Ketua Pembina JMSI


MPA,PALEMBANG - Pengurus Daerah (Pengda) Jaringan Media Siber Indonesia Provinsi Sumatera Selatan  melakukan Audensi bersama Ketua DPRD Sumatera Selatan, yang diterima Hj. Anita Noeringhati SH., MH, Kamis (7/1/2021).


Hj. Anita Noeringhati SH., MH dalam penyampaiannya mengatakan, Media Siber dinilai memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, sehingga dengan informasi yang didapatkan tersebut mampu menambah wawasan bagi masyarakat itu sendiri.


Kehadiran Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Sumatera Selatan menjelang Pelantikan atau Pengukuhan pengurus JMSI Provinsi Sumsel periode 2020-2025 akan berlangsung pada tanggal 30 Januari 2021 mendatang.

Ketua DPRD Provinsi Sumsel, RA. Anita Noeringhati, SH., MH menyambut baik kedatang Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Sumsel serta mengapresiasi terkait keberadaan media-media siber yang terus memberikan informasi yang akurat dan terpercaya untuk masyarakat Sumsel.


"Peran media siber sangatlah penting, apalagi dimasa pandemi saat ini, karena sekarang banyak tersebar berita yang tidak benar atau hoax," kata RA Anita Noeringhati SH., MH.


Sementara itu, Ketua JMSI Sumsel, Agus Harizal menjelaskan maksud kehadiran JMSI Sumsel dalam audensi bersama Ketua DPRD Sumsel tersebut guna menyampaikan kegiatan Pelantikan Pengurus JMSI Provinsi Sumsel di Griya Agung. 


"Kedatangan kami karena ingin bersilaturahmi bersama Ketua DPRD Sumsel serta meminta arahan dan masukan terkait pelantikan atau pengukuhan dari beliau dan juga Ibu RA Anita Noeringhati SH., MH kami jadikan sebagai Dewan Pembina JMSI Sumsel. Alhamdulillah beliau menyambut baik akan kehadiran kami," jelasnya. 

Dalam audensi tersebut Ketua JMSI Sumsel Agus Harizal didampingi oleh Sekertaris JMSI Sumsel, Rahmad Romli, Ketua Pelaksana Firwanto, dan Staf Al Akbar Rahmat.*[-]

Photo Istimewa


MPA,JAKARTA - Dalam beberapa hari belakangan vaksin Covid-19 siap pakai mulai terdistribusi ke sejumlah daerah di Indonesia. Proses distribusi tersebut merupakan bagian persiapan rencana vaksinasi gratis yang akan segera dilakukan dalam beberapa waktu mendatang setelah memperoleh izin penggunaan darurat dari BPOM dan memenuhi aspek kehalalan dari MUI.


Presiden Joko Widodo, saat memberikan arahan dalam rapat terbatas mengenai penanganan pandemi Covid-19 dan rencana pelaksanaan vaksinasi di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 6 Januari 2021, meminta pemerintah daerah untuk bersiap menjalankan program vaksinasi ini di wilayah masing-masing.


"Saya minta kesiapan-kesiapan kita dalam rangka menuju vaksinasi ini betul-betul agar dicek dan dikontrol oleh para gubernur," ujarnya.


Kepala Negara menyampaikan, hingga saat ini Indonesia telah memesan kurang lebih sebanyak 329,5 juta dosis vaksin yang belum termasuk komitmen opsi penambahan pesanan. Untuk memastikan resiliensi atau keterjaminan tersedianya vaksin, pemerintah akan mendatangkan ratusan juta dosis vaksin tersebut dari setidaknya lima sumber.


"Dari Sinovac itu 3 juta plus 122,5 juta. Dari Novavax itu 50 juta, dari COVAX/GAVI itu 54 juta, dari AstraZeneca 50 juta, dan dari Pfizer 50 juta vaksin. Artinya jumlah total yang telah _firm order_ itu 329,5 juta vaksin. Hanya pengaturannya nanti akan dilakukan oleh Menteri Kesehatan," tutur Presiden.


Untuk diketahui, dengan memperhitungkan bahwa satu orang membutuhkan dua dosis vaksin dan 15 persen sebagai cadangan sesuai dengan ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), maka total vaksin yang dibutuhkan untuk kurang lebih 181 juta rakyat adalah sekitar 426 juta dosis vaksin. Terkait hal tersebut pemerintah sudah memastikan bahwa jumlah kebutuhan dosis vaksin itu dapat dipenuhi melalui berbagai opsi yang sudah ditempuh.


Terpisah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Kepala BNPB Doni Monardo mengungkapkan, hingga hari Minggu malam (3/1) kemarin, sebanyak 1,2 juta vaksin telah mulai didistribusikan ke 34 provinsi di seluruh Indonesia. Selanjutnya, pihaknya akan menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memulai vaksinasi yang pada tahap awal diprioritaskan bagi tenaga kesehatan.


"Di ratas tadi Bapak Presiden memberikan tantangan apakah bisa dipercepat sehingga bisa selesai dalam waktu 12 bulan? Kami akan berusaha keras dan kami butuh dukungan dari teman-teman untuk bisa melakukan ini," tuturnya.


Di tahapan pertama, pemerintah akan memulai vaksinasi bagi sekitar 1,6 juta tenaga kesehatan yang ada di seluruh Indonesia. Berikutnya, vaksin akan diberikan bagi 17,4 juta tenaga layanan publik dan 21,5 juta masyarakat dengan usia lanjut. (**)



Sumber Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.