-->

Latest Post


PADANG - MEDIAPORTALANDA -  Wali Kota Padang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Amasrul, Senin (7/6/2021), menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kota Padang yang beragendakan penyampaian tanggapan fraksi-fraksi terhadap 2 (dua) Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) usulan Pemko Padang. 


Rapat paripurna digelar pada Ruang Sidang Utama Kantor DPRD Padang dipimpin Ketua DPRD Syafrial Kani dan diikuti oleh Wakil Ketua Amril Amin, Arnedi Yarmen juga Ilham Maulana serta Sekretaris DPRD Hendrizal Azhar. 

Juga hadir unsur Forkopimda, stakeholder terkait dan sejumlah pimpinan OPD dilingkup Pemko Padang baik secara langsung maupun virtual.


Sebagaimana diketahui, dari dua Ranperda tersebut, Ranperda Retribusi Jasa Usaha resmi ditetapkan menjadi Perda. Sementara untuk Ranperda Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Padang Sejahtera Mandiri (PSM), sesuai hasil keputusan pada rapat paripurna dewan itu menyepakati perlu pendalaman dan akan dibahas lagi ke depan sebelum ditetapkan menjadi Perda nantinya. 


Dalam penyampaiannya Sekda Amasrul mengatakan, atas nama Pemerintah Kota Padang mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada pimpinan dan seluruh anggota DPRD Kota Padang. 


"Terima kasih kami sampaikan kepada DPRD Kota Padang, khususnya pimpinan dan anggota Pansus yang telah melaksanakan pembahasan dan menanggapi dua Ranperda kami ini. Alhamdulillah hari ini Ranperda Retribusi Jasa Usaha resmi ditetapkan menjadi Perda," ucapnya.


Ia menyebutkan, terkait dua Ranperda tersebut yaitu sudah disampaikan kepada DPRD Kota Padang pada beberapa waktu lalu. Dimana Ranperda Perumda PSM telah disampaikan kepada Gubernur untuk dilakukan fasilitasi pada 26 November 2020 lalu. Namun hasil fasilitasinya baru keluar 7 April 2021. Sementara Ranperda Retribusi Jasa Usaha disampaikan pada 1 Februari 2021 yang lalu, dan tahapan pembahasannya sudah selesai dilaksanakan.


"Berkenaan dengan hal tersebut, kami memberikan apresiasi kepada Pansus dan stakeholder yang terlibat dalam pembahasannya. Begitu juga fraksi yang telah memberikan pandangan fraksi yang konstruktif terhadap dua Ranperda ini," cetusnya.


Sekda mengatakan, terkait Ranperda Retribusi Jasa Usaha sejatinya sudah dua kali dilakukan perubahan, dimana terakhir dengan Perda No.2 Tahun 2016 disusul melakukan konsultasi dengan Kemenkum dan HAM. 


"Dari hasil pembahasan yang telah kita lakukan bersama DPRD, ada beberapa retribusi yang harus kita sesuaikan tarifnya. Hal ini dilakukan dalam rangka peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Padang. Hal ini mengingat, karena dalam Undang-undang (UU) No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah bersifat tertutup. Selain dari yang ada dalam UU tersebut pemerintah daerah dilarang menambah objek retribusi dan akan ada sanksi bagi daerah yang melanggar. Untuk itu, kita perlu kembali menyesuaikan tarifnya sesuai kemampuan dan daya beli masyarakat," paparnya.


Lebih lanjut Sekda Kota Padang berharap dengan ditetapkannya Perda Retribusi Jasa Usaha ini akan mampu menambah PAD dari retribusi jasa usaha. Ia pun menekankan kepada OPD yang mengelola retribusi untuk memberikan tenaga ekstra dalam pencapaian target yang telah ditetapkan. Dimana tujuan akhirnya adalah untuk peningkatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kota Padang.


"Kita berharap, semoga Ranperda Retribusi Jasa Usaha yang telah ditetapkan menjadi Perda No.9 Tahun 2021 ini dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan upaya dalam meningkatkan PAD Kota Padang ke depan. Dimana tujuan akhirnya adalah demi kemajuan kota dan kesejahteraan masyarakat Kota Padang hingga masa-masa mendatang," tukasnya.(David)


KAMPAR - MEDIAPORTALANDA - Ustadz Abdul Somad (UAS), mendirikan Rumah Quran di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.


Salah seorang Sahabat UAS, Hendriyanto menjelaskan, di beberapa tempat tausiyah, UAS selalu didatangi jamaah, mewakafkan rumah atau tanah untuk rumah quran. Namun, disisi lain ada kesulitan dalam pengelolaannya karena kurang tenaga hafizh dan hafizhah. “Ini dasar awal ide membuat rumah quran itu, untuk mencetak kader siap sebagai pendidik dan leader berbasis alquran.”

Gayung bersambut, niat baik itu dilancarkan Allah dengan menikahnya UAS dengan ustadzah Fatimah Az Zahrah, alumni pesantren tahfizh Al-Muqaddasah Ponorogo.


Tahun ini, Rumah Qur'an yang bernaung dibawah Yayasan Pendidikan Hj Rohana itu telah menerima lebih kurang 20 santriyah (santri putri), khusus tahfizh Qur'an, dan semuanya gratis alias tidak dipungut biaya.


“Pendirian Rumah Quran yang Gratis ini juga sebagai bentuk bakti kepada ibunda Hj Rohana, agar menjadi amal jariyah,” jelas Hendri.


Yayasan Pendidikan Hj Rohana berdiri dengan nomor akta  5020092614102528. Rekening Yayasan tercatat di Bank BNI Syariah dengan nomor rekening 7677777656 atas nama Yayasan Pendidikan Hajjah Rohana.


Disampaikan Hendri, UAS mengajak masyarakat untuk mensosialisasikan pendirian rumah quran. Bahkan menggalakkan bagaimana para pejabat mendirikan rumah  quran. “Selama menjabat sudah berapa rumah quran dibuat, karena itulah yang akan menjadi bekal di akhirat kelak,” tegasnya.


Dijelaskan Hendri, keberadaan rumah quran itu bukan saja sarana tahfizh yakni menghapal quran, tapi juga untuk tahsin, yakni memperbaiki bacaan quran bagi warga sekeliling pondok. 


“Dari rumah quran ini juga bisa menghidupkan magrib mengaji bagi anak-anak sekitar. Juga  bisa menjadi media pendidikan umat dari dasar,” jelas Hendri.**


PESSEL - MEDIAPORTALANDA - Puluhan rumah warga yang berada di tepian Batang air kurao Nagari Sungai nyalo Kampuang Mudiak Aia Karao Kecamatan koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), terancam masuk sungai lantaran pinggir sungai tergerus erosi yang cukup parah.


Akibat gerusan arus sungai tersebut salah satu rumah Iben (41), warga Nagari Sungai nyalo, Kampung Mudiak Aia Karao, saat ini sudah berjarak kurang lebih satu meter dari bibir sungai dan terancam longsor.


Beberapa titik tebing Sungai sudah terlihat retak. Bahkan sebagian telah longsor dan luruh ke bawah, Padahal sebelumnya jarak antara rumah dengan sungai lumayan jauh, ujar Iben, Sabtu (5/6/2021).

Saat ini Iben dan keluarganya jika hujan turun pada malam hari selalu was-was, soalnya pakaian sekolah serta sepatu anak sudah hanyut terbawa banjir. 


Berdasarkan pengakuan dari beberapa warga setempat dan pak Budiman, gerusan ini disebabkan oleh banjir yang sering melanda, bahkan dalam beberapa bulan ini sudah dua kali terjadi, dan jika bibir sungai tidak segera dibenahi maka puluhan rumah warga akan ikut tergerus.

“Tepian sungai terus terkikis oleh banjir. Akibatnya, jarak antara rumah dengan bibir sungai kian dekat,” terang Budiman, sambil berharap supaya Pemeritah setempat maupun Provinsi segera membenahi tepian Sungai yang kian tergerus.


Wali Nagari Sungai nyalo Mudiak Aia Kecamatan koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir selatan, Marjan, saat ditemui tim.media membenarkan bencana yang akan mendera warganya.


Terpisah, Kasi Kedaruratan BPBD Pessel, Hasnul, begitu mendapat laporan dalam waktu dekat akan langsung meninjau lokasi abrasi. "Tadi sudah ada tim kita yang meninjau, dalam waktu dekat kita akan kelokasi, kita dari BPBD akan selalu siap membantu, " ujar sosok leleki yang akrab disapa pak Nul. 


(Ar/Ss)


Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.