-->

Latest Post

PADANG - MEDIAPORTALANDA - Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Pol Drs. Toni Harmanto, MH menginstruksikan kepada Polres di jajarannya agar memantau pengelolaan dana desa (Dandes), yang diperuntukkan untuk penanganan Covid-19. 


"Saya minta kepada seluruh Polres agar dicek dan diawasi penggunaan dana desa yang 8% tersebut. Untuk membantu penanganan Covid-19 di Nagari-Nagari yang ada di Sumbar," katanya, Selasa (15/6).


Pengawasan dana tersebut dilakukan, agar benar-benar tepat sasaran saat penggunaannya untuk membantu pengendalian saat pandemi Covid-19. Karena adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).


Sementara Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu mengatakan, penggunaan dana desa yang diperuntukkan untuk penanganan Covid-19 ini, sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Keuangan Nomor 2 Tahun 2021, dan Instruksi Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2021.


Untuk memastikan dana desa tersebut tidak disalahgunakan, pihaknya akan melakukan pengecekan dan pengawasan langsung. 


"Polda juga akan ikut mendata dan mengawasi dana (dana desa) tersebut. Sehingga benar-benar dapat digunakan dan dirasakan oleh masyarakat," ujarnya. 


(bhps)


JAKARTA - MEDIAPORTALANDA - 15 Juni 2021 - Apa yang menjadi harapan Presiden Joko Widodo terhadap kompetensi dari lulusan perguruan tinggi Indonesia di masa mendatang?


Pertanyaan tersebut diajukan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim dalam perbincangan mengenai Kampus Merdeka yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, sebagaimana video perbincangan yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa, 15 Juni 2021.


Menjawab pertanyaan Nadiem, Presiden Joko Widodo menyebut lima hal yang ia harapkan tertanam dengan baik pada diri setiap lulusan perguruan tinggi Indonesia.


"Pertama, lulusan kita harus sangat kuat dedikasinya untuk kemanusiaan dan kemajuan bangsa serta toleransi dalam kebinekaan. Itu watak yang tidak boleh ditawar," ujarnya.


Selanjutnya, lulusan perguruan tinggi Indonesia juga harus memiliki karakter dan kemampuan menjadi seorang pembelajar yang kuat. Menyelesaikan masa pendidikan di perguruan tinggi bukan berarti pembelajaran telah selesai. Sebaliknya, para lulusan tersebut juga harus mau belajar dan mengembangkan pengetahuan yang sudah mereka miliki.


Di masa depan yang penuh dengan disrupsi, ketidakpastian, perubahan-perubahan besar, hingga kompetisi, kemampuan untuk terus belajar sepanjang hayat merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki.


"Tanpa belajar terus-menerus, lulusan kita akan tertinggal oleh perkembangan iptek yang sangat pesat," kata Presiden.


Ketiga, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa lulusan perguruan tinggi Indonesia tak hanya mampu secara akademik semata, tapi juga mampu menerapkan dan mengimplementasikannya hingga berbuah inovasi dan menjadi bagian dari solusi terhadap permasalahan sosial yang ada di tengah masyarakat.


"Karyanya bukan hanya karya ilmiah, tetapi juga karya yang memecahkan masalah sosial melalui pemanfaatan teknologi, inovasi, dan kewirausahaan," tuturnya.


Berkaitan dengan hal tersebut, penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru juga menjadi bagian tak terpisahkan dari profil kompetensi lulusan perguruan tinggi Indonesia. 


Untuk saat ini, mungkin saja ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru dimaksud masih belum dapat dimiliki atau dihadirkan di perguruan-perguruan tinggi di Indonesia. Namun, para lulusan tersebut diharapkan dapat mengambil pelajaran dari perkembangan yang biasanya sudah berjalan di dunia industri.


"Oleh karena itu, keterlibatan industri dalam pendidikan di kampus sangatlah penting, juga kerja sama antar kampus untuk mempercepat proses pengembangan dan penguasaan iptek terbaru," kata Presiden.


Adapun yang kelima, para lulusan perguruan tinggi Indonesia harus siap untuk dapat mengisi lapangan pekerjaan yang tersedia. Namun, di sisi lain, para lulusan tersebut diharapkan juga mampu untuk berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja di Indonesia.


Untuk dapat memiliki kemampuan tersebut, Presiden mengatakan bahwa dibutuhkan kepekaan terhadap berbagai persoalan yang ada di tengah masyarakat dan didukung oleh rasa kewirausahaan yang besar dan hubungan baik dengan berbagai sektor di industri.


"Inilah pentingnya pendidikan kewirausahaan. Interaksi yang intensif dengan industri juga menjadi kunci penting bagi karya-karya inovatif lulusan kita," tandasnya.


Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden



PESSEL - MEDIAPORTALANDA - Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan ada sekitar 47 ribu kilometer (km) jalan nasional dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat yang ada di beberapa tempat.


"Tercatat untuk jalan nasional tersedia sepanjang 47.017 km. Dengan kondisi 91,27% mantap dan 4 ribu km rusak. Ini yang menjadi sumber viral," demikian Direktur Jendral Bina Marga Hedy Rahadian menjelaskan dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR (27/01/2021) beberapa waktu yang lalu.


Terkait jalan nasional untuk ruas Painan-Kambang pada wilayah kerja Balai Pelaksanaan Jalan Nasional(BPJN) SUMBAR yang sempat dikeluhan masyarakat. Pihak BPJN melalui Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJ8omN) Wilayah II Sumbar gerak cepat melakukan tindakan terhadap keluhan tersebut masyarakat.


Kepala BPJN Sumbar, Syahputra A.Gani, berikut Kepala Satker PJNl II Wil II, menyampaikan melalui PPK 2.3, M.Suaidi ST.MT mengatakan "Untuk ruas  Painan - Kambang sepanjang 21 KM sudah kita usulkan dari tahun kemarin.


"Untuk paket pelebaran ruas menuju standar, tapi karena negeri kita dilanda wabah Covid-19, jadi belum bisa terealisasikan," kata Suaidi saat dikonfirmasi awak media.


Suaidi menjelaskan, berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan, kondisi jalan pada ruas Painan - Kambang terutama di daerah Suranti dalam keadaan kondisi rusak ringan (perkerasan aspal terkelupas lapisan atas yang lokasinya hanya spot-spot) dimana dalam perbaikanya hanya dengan perbaikan holding ( CAP).


Pada tahun 2021 ini, untuk ruas Painan - Kambang perbaikan permukaan perkerasan aspal, kita akan menggunakan CPHMA (campuran aspal dingin ) yang tidak lama lagi akan segera di kerjakan apabila cuaca sudah tidak hujan lagi, ungkapnya.


Suaidi juga menghimbau kepada masyarakat pengguna jalan agar berhati-berhati dan selalu memperhatikan rambu-rambu yang ada serta  kecepatan kendaran 40 km/jam saja.


Terpisah Dani Syahputra ST, yang juga tokoh masyarakat Pessel sangat mengapresiasi respon cepat dari Kementerian PUPR, khususnya BPJN juga Satker PJN Wilayah II SUMBAR  yang cepat tanggap pada permasalahan masyarakat pengguna jalan.


"Semoga saja apa yang telah diusulkan oleh pihak BPJN SUMBAR dapat terealisasi sesuai dengan harapan masyarakat Sumbar," ujar Dani. (ar)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.