-->

Latest Post

PADANG - MEDIAPORTALANDA - BPBD Sumbar melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) hitung cepat pengkajian kebutuhan pasca bencana (Jitu Pasna) angkatan ke 3 di Hotel Imelda, Padang.


Kegiatan Bimtek ini berlangsung selama 4 hari, dimulai dari Rabu sampai Sabtu (8-11/9/2021) diikuti oleh 120 Peserta tersebut terdiri dari BPBD provinsi dan kabupaten/kota, aparatur nagari, desa atau kelurahan, jurnalis hingga relawan penanggulangan bencana.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Kontruksi, Suryadi Eviontri ST. MT mengatakan, peserta dilatih supaya mampu membuat dokumen pengkajian kebutuhan pasca kebencanaan, mulai dari pengumpulan data hingga penyusunan dokumen pada saat terjadi bencana.


Kemudian, peserta dapat melakukan penghitungan kerugian dan kerusakan akibat dampak bencana sebagai persyaratan dokumen bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana tersebut.


“Kami harap peserta dapat membuat dokumen pengkajian kebutuhan pasca bencana dalam satu sampai empat hari setelah kejadian bencana,” ujarnya saat membuka pelatihan angkatan ke-3, Rabu (8/9/2021).


Menurutnya, dengan hitung cepat ini semakin cepat dokumen tersebut disusun, sehingga semakin cepat pula dokumen pengkajian kebutuhan pasca bencana bisa diserahkan ke BNPB sehingga bantuan pun bisa cepat turun.


“Penghitungan cepat ini sangat penting dalam input data bagi pelaku penanggulangan bencana. Terutama pemerintah dalam penyaluran bantuan,” ujarnya.


Dikatakannya, penyiapan dan penyusunan dokumen itu tidak tertumpu pada sektor perumahan dan sektor infrastruktur (PU) saja, namun seluruh SKPD teknis dan non teknis juga ikut menyiapkan dokumen pada sektor ekonomi, sektor sosial dan lintas sektor termasuk pada kabupaten kota.


Lebih jauh Suryadi mengatakan, perlu belajar dari pengalaman bencana yang ada di Sumbar, semakin lama dokumen kebutuhan pasca bencana disusun, maka semakin rawan dengan kepentingan tertentu.


“Seperti ada pihak-pihak tertentu yang ingin namanya dimasukkan ke dalam data orang yang terdampak bencana yang tujuannya agar dia bisa mendapatkan bantuan pemerintah, padahal dia tidak berhak menerima bantuan,” katanya. (HN/"")

PADANG - MEDIAPORTALANDA - Lewat Bimtek Jitu Pasna, peserta diharapkan mampu membuat dokumen pengkajian kebutuhan pasca bencanaan, mulai dari pengumpulan data hingga penyusunan dokumen untuk mengurangi dampak dari bencana tersebut.


Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat, Selasa (21/9/21) mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Hitung Cepat Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitu Pasna) 2021 angkatan VI yang dilaksanaka di Grand Basko Hotel Padang.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Kontruksi BPBD Sumbar selaku Panitia Pelaksa, Suryadi mengatakan, dalam Bimtek ini para peserta dilatih agar mampu membuat dokumen pengkajian kebutuhan pasca kebencanaan, mulai dari pengumpulan data hingga penyusunan dokumen, Bimtek ini berlangsung selama 4 hari (21 - 24 September 2021).


"Dengan mengikuti Bimtek ini, peserta diharapkan dapat melakukan penghitungan kerugian dan kerusakan dampak dari sebuah bencana sebagai persyaratan dokumen bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana tersebut", harapnya.


Suryadi juga menyampaikan bahwa Bimtek Jitu Pasna 2021 Angkatan VI ini terdiri dari 115 peserta, di antaranya BPBD kabupaten/ kota, aparatur nagari/ desa atau kelurahan, jurnalis hingga relawan penanggulangan bencana.

Baca Juga :Penerimaan Polri TA. 2020, Polda Sumbar Ikuti Protokol Kesehatan

Sementara itu Mario Syah Johan, Anggota DPRD Sumbar dari Komisi IV yang hadir dalam pembukaan Bimtek Jitu Pasna tersebut menyampaikan, bahwa Komisi IV DPRD Sumbar selalu mendukung segala kegiatan di BPBD Sumbar.


Kepada peserta agar serius mengikuti Bimtek ini, bila ada bencana para peserta sudah siap menghadapinya dan memberikan bantuan yang di butuhkan, dan jangan sampai Bimtek ini menjadi sia-sia, tanpa hasil, harapnya.


Baca Juga :Gubernur Sumbar : Kita Berkeyakinan Bersama Akan Bisa Lakukan Penanganan Covid 19 Dengan Baik

Sedangkan Kalaksa BPBD Sumbar dalam sambutannya sebelum membuka Bimtek Jitu Pasna tersebut menyampaikan, bencana tidak dapat dihindarai. Tetapi resiko dari bencana itu dapat dikurangi. 


Hal itu, tentulah dengan ilmunya. Diharapkan dengan mengikuti Bimtek ini, para peserta mampu melakukan pengkajian kebutuhan pasca bencana. 


"Jadi kalau terjadi bencana, peserta dapat menghitung dengan cepat kebutuhan pasca bencana, yang bertujuan untuk menekan resiko setelah terjadinya gempa dalam menentukan kerusakan, kerugian dan penyaluran bantuan serta yang lainnya, jelasnya mengakhiri.(**)

MEDIAPORTALANDA - Dalam rangka menghadiri  kunjungan kerja di Kemendagri, Dirut Hendra Pebrizal juga berkesempatan menghadiri Talkshow bertajuk Keuda Goes Digital di Channel Kemendagri, yang dipandu langsung oleh Host, Judika (22/9/21).


Pada kesempatan tersebut, Dirut bertemu langsung dengan Direktur BUMD, BLUD dan Barang Milik Daerah, Drs. Budi Santosa, M. Si dan Kasubdit BUMD Air Minum Limbah dan Sanitasi, Riris Prasetyo, M. Kom.

Dirut juga menjelaskan langsung tentang bagaimana pelaksanaan penghitungan tarif pasca penetapan Permendagri 21/2020. Menurut Dirut, strategi komunikasi dan sosialisasi menjadi hal utama dalam penetapan penghitungan tarif. 


Jangan menonjolkan sisi kenaikannya saja, namun harus diiringi dengan sosialisasi tentang kondisi real atau transparansi dalam hal kesulitan keuangan yang dihadapi. Dengan sosialisasi dan komunikasi yang tepat, penyesuaian tarif dapat berjalan tanpa gejolak.


Selain itu, Dirut juga menyampaikan visi dan misi perusahaan dalam era digitalisasi saat ini. Handal dalam sistem dan responsif dalam pelayanan air minum. Ini yang selalu digaungkan manajemen dalam melayani kebutuhan air minum  di wilayah Kota Padang, dan terimplementasikan dalam kegiatan operasional perusahaan.


Terimakasih kepada pelanggan dan semua pihak yang selalu mendukung kemajuan perusahaan dalam melayani kebutuhan air bersih di Kota Padang Tercinta ini, ulasnya. (**)



Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.