-->

Latest Post

JAKARTA - MEDIAPORTALANDA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pers Republik Indonesia (DPP SPRI) Hence Mandagi menegaskan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo wajib dipidana 2 tahun penjara. Menurutnya, pengusiran terhadap wartawan yang sedang meliput berita oleh Menteri Syahrul Yasin Limpo adalah perbuatan pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 18 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. 


Selama ini, Mandagi mengatakan, pasal pidana dalam UU Pers belum pernah diterapkan ketika wartawan dilarang atau dihalangi melakukan peliputan. "Padahal sangat jelas dalam UU Pers disebutkan bahwa setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi wartawan mencari dan memperoleh informasi dipidana 2 tahun penjara dan denda lima ratus juta rupiah," ungkap Mandagi melalui siaran pers yang dikirim ke redaksi Minggu (7/11/2021). 


Untuk itu Ia menandaskan, Menteri Yasin Limpo wajib dikenakan pidana penjara 2 tahun dan denda sebesar 500 juta rupiah jika terbukti melakukan pengusiran terhadap wartawan di depan umum dalam kegiatan pelepasan ekspor pinang ke negara Pakistan pada Sabtu (6/11/2021) di gudang biji pinang CV. Indokara di Jalan Suak Kandis, Desa Pudak III, Kumpe Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. 


Tindakan yang dilakukan Menteri Yasin Limpo saat kunjungan ke Jambi ini, lanjut Mandagi, wajib menjadi perhatian serius Presiden RI Joko Widodo. "Presiden perlu memasukan dalam daftar reshufle, menteri yang tidak menghargai Profesi Wartawan. Terlebih tindakan pengusiran wartawan saat meliput adalah perbuatan pidana menurut UU Pers," pungkasnya. 


Selama ini perbuatan pidana pelarangan peliputan terhadap wartawan hanya berujung permintaan maaf oleh pelaku. "Namun untuk pembelajaran kepada publik agar kasus serupa tidak terulang lagi, Polri wajib mengusut dan memproses kasus Menteri Yasin Limpo ini usai ketentuan pidana yang berlaku," imbuhnya. ***


PADANG - MEDIAPORTALANDA - Badan Litbang Pertanian telah menghasilkan banyak varietas unggul padi, beberapa diantaranya merupakan varietas tahan wereng coklat, untuk menjawab  permasalahan petani di lapangan.


Dengan motto  Inovasi  tiada henti  BPTP Sumbar  melaksanakan  Demfarm  varietas unggul padi  seluas 12 Ha dengan menerapkan teknologi Jajar Legowo 2:1.Dilaksanakan oleh kelompoktani  Bodi Sepakat Kota Padang bekerjasama dengan anggota komisi IV DPR RI. 


Acara tanam perdana yang  dihadiri oleh Dr. Hermanto, SE, MM anggota komisi IV DPR RI, Kepala BPTP Sumbar, Kepala Dinas pertanian Kota Padang, Petani Kooperator dari kota Padang, Sijunjung dan Dharmasraya serta PPL Kota Padang, dilaksanakan Jum'at (5/11)


“Diseminasi Teknologi benih unggul ini sangat perlu untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh petani kita" kata Dr. Hermanto saat memberi sambutan. Ia juga mengatakan bekerjasama dengan BPTP Sumbar merupakan hal yang tepat untuk mengenalkan  teknologi ini kepada petani  yang   dalam pelaksanaannya juga didampingi oleh dinas teknis.


Dr. Rustam, SP, M.Si  menyampaikan  terimakasih dan apresiasi kepada komisi IV DPR RI  yang sangat memperhatikan kemajuan pertanian, khususnya di Sumatera Barat  melalui  Dr. Hermanto. Untuk itu pada kesempatan ini diperkenalkan Varietas Unggul padi yang tahan wereng cokelat diantaranya Inpari Gemah dan Inpari Nutrizync, semoga dengan adanya Demfarm ini bisa lebih cepat  dikenal  oleh masyarakat.


Senada dengan itu, kepala dinas pertanian kota Padang  mengungkapkan teknologi yang diperkenalkan sangat bermanfaat bagi Petani,karena memang banyak permasalahan yang dihadapi petani selama ini, diantaranya serangan wereng coklat,kami akan kawal kegiatan Demfarm  ini  serta  mendiseminasikan nya kepada masyarakat di kota Padang, pungkasnya. (WindaR)

PADANG - MEDIAPORTALANDA - Moderasi beragama sangat penting untuk ditanamkan kepada peserta didik agar tercipta hubungan harmonis antara guru, peserta didik, masyarakat dan lingkungan sekitar. Sehingga tercipta lingkungan yang damai, nyaman dan aman dari berbagai ancaman.


Hal ini ditekankan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), H. Helmi saat memaparkan materi dan  memberikan motivasi kepada Peserta Pembinaan Aktor Kerukunan Bagi Siswa Madrasah Aliyah, Kamis (4/11) di Mifan Water Park, Padang Panjang.


Hadir pada kesempatan ini Kakan Kemenag Kota Padang Panjang, H. Alizar Chan serta Kasubbag Ortala KUB, Fauqa Nuri Ichsan. Kegiatan yang digelar Subbag Ortala KUB Kanwil Kemenag ini menghadirkan 30 Ketua OSIM Madrasah Aliyah Negeri se Sumatra Barat dan berlangsung selama tiga hari, Rabu sampaiJumat tanggal 3 - 5 November 2021.


“Membangun dan menanam karakter moderasi dikalangan siswa madrasah menjadi hal yang sangat penting. Karena ditengah modernisasi arus informasi di dunia baik secara nyata maupun maya,siswa madrasah dihadapkan dengan maraknya ide-ide radikal dan doktrin ekstim yang menjurus kepada aksi-aksi terorisme,” ungkap Kakanwil.


Sebaliknya sambung Helmi yang baru dilantik dua pekan ini, semakin berkembangnya paham sekuler dan liberal mengakibatkan kurangnya penghargaan terhadap ajaran agama. Bahkan sudah menjurus kepada penodaan dan penghinaan terhadap agama.


“Untuk itu wawasan moderasi khususnya Moderasi Islam perlu digali dan dikembangkan untuk menjaga keutuhan umat Islam dan menampilkan ajaran Islam sebagai rahmat bagi semesta alam (Rahmatan lil ’Alamin).


Selanjutnya Doktor Helmi menjelaskan kepada Ketua OSIM ini bahwa, moderasi beragama merupakan proses pemahaman dan pengamalan ajaran agama yang dilakukan secara seimbang supaya terhindar dari perbuatan ekstrem ketika menerapkannya. Prinsip moderasi sudah terkandung dalam agama yaitu keseimbangan serta keadilan.


“Memahami moderasi beragama harus secara tekstual bukan kontekstual. Seperti halnya moderasi beragama di Indonesia bahwasanya yang dimoderatkan bukan agama di Indonesia melainkan pemahaman atau cara individu beragama yang perlu dimoderatkan,” tutur Kakanwil memberikan pemahaman.


Lebih jauh Helmi menerangkan bahwa moderasi beragama bisa berarti komitmen kepada agama apa adanya, tanpa dikurangi atau dilebihkan. Agama dilakukan dengan penuh komitmen, dengan mempertimbangkan hak-hak vertikal (ubudiyah) dan hak-hak horizontal (ihsan).


“Lawan dari Moderasi Beragama adalah Radikalisme, Ekstrimisme dan Liberalisme. Artinya seorang yang moderat dalam beragama adalah orang yang tidak terlalu radikal dan tidak sekuler (liberal),” katanya mengingatkan generasi milenial ini.


Tak lupa Kakanwil juga menjelaskan, tujuan pembuatan kebijakan penguatan moderasi beragama untuk mewujudkan ketertiban dalam masyarakat beragama. Melindungi hak-hak pemeluk agama dalam menjalankan kebebasan beragama. ewujudkan ketentraman dan kedamaian dalam kehidupan keagamaan serta untuk mewujudkan kesejahteraan umat beragama.


Untuk lebih sempurnanya pemahaman siswa tentang moderasi beragama, Kakanwil juga menyampaikan empat indikator moderasi beragama. Orang dikatakan moderat jika memahami empat indikatr itu. Pertama, komitmen kebangsaan. Mereka tidak mau merobah dasar negara ini. Kedua mempunyai sifat toleransi atau tasamuh.


Ketiga, lanjut Helmi, tidak menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Dan keempat menghargai budaya dan kearifan lokal. Contohnya, ada peringatan maulid nabi dan ada ziarah kubur kita harus menghargai. Jika kita tidak ikut jangan mencela orang yang melaksanakan itu, pesan Kakanwil.


Terakhir, Kepala Kanwil memberikan motivasi kepada siswa madrasah se Sumatra Barat ini untuk menjadi penggerak kerukunan bagi teman-temannya di madrasah. Bagaimana Ketua Organisasi di madrasahnya ini bisa menularkan sikap toleransi antar umat beragama dan intern umat beragama.


Mantan Kakan Kemenag Padang Pariaman dan Kabupaten Solok ini, mengajak generasi milenial ini menjadi generasi emas. Untuk itu, siswa madrasah harus memiliki tiga kriteria generasi emas, bagaimana generasi kita menjadi generasi yang cerdas berfikir, taat dan terampil serta hatinya berzikir, tutup  Kakanwil.


Pada kesempatan itu Doktor Helmi juga menyerahkan hadiah kepada pemenang games Outbond yang sudah berlangsung sejak pagi. Outbond ini juga mengangkat tema kerukunan, toleransi dan kebersamaan. RinaRisna. (**)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.