-->

Latest Post

JAKARTA - MEDIAPORTALANDA - Presiden Joko Widodo pada Rabu, 17 November 2021, melantik para duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (dubes LBBP) untuk sejumlah negara sahabat. Sebanyak 12 duta besar LBBP menjalani prosesi pelantikan di Istana Negara, Jakarta.


Pengangkatan para dubes LBBP RI ini tertuang dalam Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 139/P Tahun 2021 tentang Pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh yang dibacakan oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara, Nanik Purwanti.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara mengambil sumpah bagi para dubes yang dilantik pada hari ini.


“Saya bersumpah/berjanji bahwa saya untuk diangkat menjadi duta besar luar biasa dan berkuasa penuh akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara,” ujar Presiden Joko Widodo saat mendiktekan penggalan sumpah jabatan kepada para duta besar.


Adapun kedua belas nama dubes LBBP RI tersebut ialah:


1. Muhammad Prakosa, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Italia, merangkap Republik Malta, Republik San Marino, Republik Siprus, Food and Agriculture Organization (FAO), International Fund and Agriculture Development (IFAD), World Food Programme (WFP), dan International Institute for the Unification of Private Law (UNIDROIT), berkedudukan di Roma;

2. Ghafur Akbar Dharmaputra, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Ukraina, merangkap Republik Armenia dan Georgia, berkedudukan di Kyiv;

3. Suwartini Wirta, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Kroasia, berkedudukan di Zagreb;

4. Rudy Alfonso, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Portugal, berkedudukan di Lisabon;

5. Anita Lidya Luhulima, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Polandia, berkedudukan di Warsawa;

6. Zuhairi Misrawi, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Tunisia, berkedudukan di Tunis;

7. Ina Hagniningtyas Krisnamurthi, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik India, merangkap Kerajaan Bhutan, berkedudukan di New Delhi;

8. R. Heru Hartanto Subolo, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Rakyat Bangladesh, merangkap Republik Demokratik Nepal, berkedudukan di Dhaka;

9. Daniel Tumpal Sumurung Simanjuntak, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Kanada, merangkap International Civil Aviation Organization (ICAO), berkedudukan di Ottawa;

10. Damos Dumoli Agusman, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Austria, merangkap Slovenia dan United Nations Office at Vienna (UNOV) yang terdiri atas United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), United Nations Commission on International Trade Law (UNCITRAL), United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA), United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), International Atomic Energy Agency (IAEA), Preparatory Commission for the Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organization (CTBTO), OPEC Fund for International Development (OFID), dan International AntiCorruption Academy (IACA), berkedudukan di Wina;

11. Gandi Sulistiyanto Soeherman, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Korea, berkedudukan di Seoul; dan

12. Tri Yogo Jatmiko, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Persatuan Tanzania merangkap Republik Burundi dan Republik Rwanda, berkedudukan di Dar Es Salaam.


Acara pelantikan tersebut digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Para duta besar yang dilantik tersebut sebelumnya juga telah mengikuti pemeriksaan kesehatan yang diperlukan.


Acara pelantikan kemudian diakhiri dengan pemberian ucapan selamat yang didahului oleh Presiden Joko Widodo beserta Iriana Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin beserta Wury Ma’ruf Amin untuk kemudian diikuti oleh tamu undangan terbatas. 


Selain itu, turut hadir secara terbatas ialah Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md., Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, Panglima TNI sebelumnya Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala BNPB sebelumnya Ganip Warsito.


Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden


JAKARTA - MEDIAPORTALANDA - Presiden Joko Widodo melantik Suharyanto sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 17 November 2021. Pelantikan tersebut dilaksanakan selepas pelantikan Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).


Pelantikan Kepala BNPB digelar berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 140/P Tahun 2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 


Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo mengambil sumpah jabatan Kepala BNPB tersebut yang dilantik hari ini.


“Saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” demikian Presiden mendiktekan sumpah jabatannya.


Selanjutnya, Suharyanto akan menjalankan tugas sebagai Kepala BNPB menggantikan Ganip Warsito yang akan memasuki masa purnabakti. 


Untuk diketahui, Suharyanto merupakan perwira tinggi TNI Angkatan Darat lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1989. Sebelum dilantik sebagai Kepala BNPB, beliau menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) V/Brawijaya. 


Suharyanto yang lahir di Cimahi, 8 September 1967, juga tercatat pernah menjabat sebagai Sekretaris Militer Presiden Kementerian Sekretariat Negara pada 2019-2020. 


Dalam keterangannya selepas pelantikan, Suharyanto mengatakan bahwa beliau akan melanjutkan program kerja yang telah dicapai oleh Kepala BNPB sebelumnya. Ke depan, program kerja yang akan ditonjolkan yaitu pada kehadiran BNPB di tengah masyarakat dalam tahap penanggulangan bencana. 


“Mulai dari meningkatkan kesadaran, edukasi, mitigasi, kemudian harus hadir pada saat terjadinya bencana, tanggap darurat sehingga masyarakat yang terdampak bencana ini dapat dipastikan tidak terlalu menanggung akibat dampak bencana,” ujarnya. 


Turut mendampingi Presiden dalam pelantikan tersebut yakni Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin beserta Wury Ma’ruf Amin.


Selain itu, turut hadir secara terbatas ialah Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md., Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, Panglima TNI sebelumnya Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala BNPB sebelumnya Ganip Warsito.


Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

JAKARTA - MEDIAPORTALANDA - Presiden Joko Widodo melantik Letnan Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 17 November 2021. Pelantikan tersebut dilaksanakan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan secara ketat dan dihadiri undangan terbatas.


Dudung Abdurachman dilantik berdasarkan surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 107/TNI/Tahun 2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Staf Angkatan Darat. Pembacaan Keppres dilakukan oleh Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tony Harjono.

Dalam pelantikan tersebut, Presiden Jokowi mengambil sumpah jabatan Dudung Abdurachman sebagai KSAD.


“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dan dengan penuh rasa tanggung jawab. Bahwa saya akan menjunjung tinggi sumpah prajurit,” ucap Presiden Jokowi mendiktekan sumpah jabatan.


Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara pengangkatan sumpah jabatan. Dudung Abdurachman menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang telah dilantik menjadi Panglima TNI.


Dudung Abdurachman juga mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi menjadi Jenderal. Kenaikan pangkat Dudung didasarkan pada surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108/TNI/ Tahun 2021 tentang Kenaikan Pangkat dalam Golongan Perwira Tinggi TNI.


Untuk diketahui, Dudung Abdurachman merupakan perwira tinggi TNI Angkatan Darat lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1988. Pria yang lahir di Bandung, 19 November 1965 tersebut sebelumnya menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).


Dalam keterangannya selepas pelantikan, Dudung Abdurachman mengatakan bahwa ada tiga hal yang akan menjadi fokusnya dalam mengemban jabatan sebagai KSAD. Mulai dari mengimplementasikan visi dan misi Panglima TNI, mengapresiasi capaian KSAD sebelumnya, hingga melanjutkan apa yang telah dirintis Jenderal TNI Andika Perkasa saat menjadi KSAD.


Dudung Abdurachman juga menyatakan komitmennya untuk menjalankan amanat Presiden Jokowi agar TNI AD membantu pemerintah dalam melaksanakan program-programnya dan meningkatkan kesejahteraan prajurit.


"Saya akan sampaikan kepada seluruh jajaran TNI Angkatan Darat pedomani 8 Wajib TNI, khususnya yang ke-8 menjadi contoh dan mempelopori segera usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya. TNI Angkatan Darat harus hadir di manapun adanya kesulitan yang diderita oleh masyarakat," ucap Dudung.


Turut mendampingi Presiden dalam pelantikan tersebut yakni Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin beserta Wury Ma’ruf Amin.


Hadir sebagai saksi yaitu Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.


Selain itu, turut hadir secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan di antaranya ialah Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, dan Panglima TNI sebelumnya Marsekal Hadi Tjahjanto.


Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden


Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.