-->

Latest Post

SUMBAR - MEDIAPORTALANDA - Luar biasa, Perumdam Kota Padang menerima penghargaan Perpamsi Award 2021 kategori BUMD Air Minum Sehat dengan Cakupan Pelayanan Kota Sedang-Besar. 


Penghargaan ini langsung diserahkan kepada Dirut Perumdam Kota Padang Hendra Pebrizal dalam Musyawarah Antar Perusahaan Air Minum Nasional (Mapamnas) XIV PERPAMSI di The Sunan Hotel Solo, Rabu (8/12/2021).


Dikesempatan ini, Dirut menyampaikan rasa bangga dan terimakasih atas kerja keras semua elemen yang tergabung dalam Perumdam Kota Padang. 


Mendapatkan sebuah predikat merupakan hal yang dapat menjadi penyemangat untuk berbuat lebih bagi kesejahteraan semua. Penghargaan ini juga menambah motivasi seluruh jajaran Perumda Air Minum Kota Padang untuk terus meningkatkan cakupan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang penyediaan air minum, ujar Dirut. (**)

KALBAR - MEDIAPORTALANDA - Presiden Joko Widodo melakukan penanaman pohon bersama masyarakat di salah satu daerah aliran sungai (DAS) di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu, (8/12/2021).


Kegiatan penanaman pohon tersebut merupakan upaya pemulihan lingkungan di area bekas-bekas tambang yang ada di Provinsi Kalimantan Barat yang nantinya juga dilakukan di provinsi-provinsi lain.


"Kita tahu ini adalah bekas pertambangan emas kira-kira tahun '90-an. Kemudian tadi kita telah menanam vegetasi pohon baik itu buah-buahan dan spesies-spesies yang lainnya," ujar Presiden di lokasi penanaman.


Dengan penanaman pohon tersebut, Presiden berharap daerah tangkapan air (DTA) atau _catchment area_ dan daerah aliran sungai (DAS) di hulu Sungai Kapuas maupun Sungai Melawi yang rusak karena aktivitas pertambangan dan perkebunan bisa pulih kembali. Penanaman pohon juga diharapkan bisa dilakukan di tempat-tempat area bekas tambang lainnya.


"Selain kita akan juga membangun sebuah persemaian _(nursery)_ di lingkungan Sungai Kapuas dalam rangka penanaman kembali, rehabilitasi kembali hutan-hutan kita yang rusak," imbuhnya.


Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, dalam laporan tertulisnya menyebut wilayah hulu DAS Kapuas merupakan kawasan resapan air yang harus dilestarikan karena potensi penyimpanan air tahan sebagian besar berasal dari kawasan tersebut.


"Jika kawasan ini rusak, potensi hidrologi yang besar tersebut akan hilang," ujar Menteri LHK.


DAS Kapuas membentang dari Kabupaten Kapuas Hulu sampai ke Kota Pontianak yang melintasi sejumlah kabupaten lainnya yakni Kabupaten Sintang, Kabupaten Melawi, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Sanggau, dan Kabupaten Landak. Sejak tahun 2016, DAS Kapuas termasuk dalam target rencana strategis prioritas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk dipulihkan daya dukungnya karena pertimbangan tingkat kekritisan lahan.


Selain itu, secara khusus Presiden juga telah menetapkan untuk dibangun satu unit persemaian secara luas untuk rehabilitasi hutan dan lahan di Kalimantan Barat khususnya DTA Kapuas. Kapasitas bibit direncanakan untuk minimal 10 juta bibit per tahun.


"Bisa dilakukan dengan pola _public-private partnerships_ dan inilah juga saat di mana swasta ikut secara langsung dalam tanggung jawab pemulihan lingkungan," imbuh Menteri LHK.


Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan penanaman pohon tersebut yaitu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, dan Bupati Sintang Jarot Winarno. (**)



PADANG - MEDIAPORTALANDA -  DALAM periode lima tahun terakhir (2016-2020), luas panen bawang merah di Sumatera Barat meningkat mencapai 125%. Hal ini menyebabkan kebutuhan benih bermutu bawang merah asal umbi juga meningkat dan ketersediaan benih bermutu akan semakin sulit.

Alternatif penyediaan benih yang saat ini mulai dikembangkan adalah menggunakan benih asal biji (True Shallot Seed = TSS). Pemakaian benih bawang merah asal biji ini selain dapat menghemat biaya pembelian benih sampai 67%, juga mempunyai produktivitas yang tinggi dibanding memakai benih bawang merah asal umbi.

Hal ini disampaikan oleh Kepala UPTD Balai Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian (Rezky Hidayat, SP, M.Si) di auditorium HW Hotel Kota Padang pada saat pembukaan Temu Teknologi Penyuluh Pertanian se Sumatera Barat (2 Desember 2021).

Selanjutnya, Rezky Hidayat mengharapkan agar para penyuluh dapat mensosialisasikan dan mendiseminasikan inovasi teknologi pertanian yang didapat pada Temu Teknologi ini di daerah masing-masing pada petani setempat sehingga produktivitas dan produksi serta kesejahteraan petani akan meningkat. 

Dihadapan sekitar 75 orang penyuluh pertanian yang berasal dari seluruh kabupaten/kota dan Provinsi Sumatera Barat, Ir.Atman Roja,M.Kom (peneliti BPTP Balitbangtan Sumatera Barat)    memperkenalkan inovasi teknologi bawang merah dan cabai merah yang beberapa tahun belakangan dikembangkan oleh Balitbangtan (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian) Kementan RI di seluruh Indonesia. Untuk Provinsi Sumatera Barat, dikembangkan melalui BPTP Balitbangtan Sumatera Barat. Inovasi teknologi tersebut dikenal dengan nama PROLIGA (PROduksi Lipat Ganda) Bawang Merah dan PROLIGA Cabai Merah.


Menurut Ir.Atman Roja,M.Kom, produktivitas bawang merah di Sumatera Barat  sudah lebih tinggi (mencapai 10,95 t/ha) dibanding produktivitas tingkat nasional yang hanya 9,59 t/ha. Namun jauh lebih rendah dibandingkan produktivitas bawang merah dunia yang mencapai >60 t/ha. Produktivitas bawang merah di Indonesia masih dapat ditingkatkan bila petani bawang merah bersedia menerapkan teknologi PROLIGA Bawang Merah ini karena dari beberapa penelitian didapatkan peningkatan produktivitas mencapai 30 t/ha bahkan lebih. 


Sementara itu, produktivitas cabai merah Sumatera Barat  sudah lebih tinggi (mencapai 10,55 t/ha) dibanding produktivitas nasional yang hanya 8,74 t/ha. Produktivitas ini masih dapat ditingkatkan bila petani cabai merah mulai menerapkan teknologi PROLIGA Cabai Merah.  Teknologi PROLIGA Cabai Merah ini dapat meningkatkan produktivitas mencapai 20 t/ha bahkan lebih. Tentu saja, produktivitas tinggi ini dapat dicapai bila petani melaksanakan budidaya sesuai yang direkomendasikan. 


Selanjutnya disampaikan, untuk mencapai produktivitas bawang merah >30 t/ha, ada beberapa komponen teknologi yang harus diterapkan, diantaranya: (1) Penggunaan benih asal biji (True Shallot Seed =TSS); (2) Penambahan populasi tanaman dari 240.000 menjadi 500.000-800.000 rumpun tanaman per hektare; (3) Pengelolaan manajemen hara dan air; dan (4) Pengendalian hama/penyakit terpadu (PHT) dengan penekanan kehilangan hasil maksimal 10%. Sedangkan untuk mencapai produktivitas cabai merah >20 t/ha, ada beberapa komponen teknologi yang harus diterapkan, diantaranya: (1) menggunakan sistem persemaian sehat; (2) menggunakan varietas unggul yang adaptif; (3) meningkatkan populasi tanaman sampai 30.000 tanaman/ha; (4) melaksanakan pengelolaan hara, tanah, dan air; dan (5) pengendalian hama dan penyakit. Teknologi PROLIGA Cabai Merah ini difokuskan pada peningkatan produktivitas menjadi >20 t/ha, peningkatan efisiensi usahatani, dan mengurangi kerusakan/kehilangan hasil karena serangan hama dan penyakit sampai <10%.


Kegiatan Temu Teknologi ini mendapat perhatian yang serius dari seluruh peserta, terlihat dengan terjadinya diskusi yang “hangat” dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan dari peserta dari awal sampai akhir. (ATR)





Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.