-->

Latest Post



JAKARTA – MEDIAPORTALANDA _ “Kekayaan laut Indonesia sangat besar, sektor ekonomi kelautan meliputi kegiatan ekonomi kelautan termasuk penangkapan ikan, energi terbarukan, eksplorasi mineral, dan pariwisata pesisir yang merupakan karunia sebagai sumber pertumbuhan, inovasi, dan penciptaan lapangan kerja bersama bagi penduduk di wilayah pesisir,” ungkap Gusman Siswandi dari Pusat Studi Hukum Laut Unpad, mengutip isi deklarasi ekonomi IORA 2014 di Perth. Ia menyampaikan pernyataannya dalam sebuah webinar bertajuk Memaknai Peringatan Nasional Hari Nusantara Dalam Konteks Wawasan Nusantara yang digelar semalam (13/12).


Dalam kesempatan terpisahn, hal senada juga disampaikan sejarawan maritim UI Prof. Susanto Zuhdi. “Jadikan potensi kawasan pesisir sebagai modal membangun perekonomian sekaligus untuk memperkuat pertahanan negara di kawasan ini,” sarannya.


Sementara itu Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda yang melihat perairan di wilayahnya yang kaya kerap menjadi potensi konflik antar negara, mengimbau pemerintah bisa menjaga dengan membangun kawasan perairan tersebut sebagai bagian dari upaya mencapai visi Presiden Joko Widodo yang ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. “Mari kita jaga laut indonesia, jangan biarkan dimanfaakan negara lain untuk memasukkan kepentingan-kepentingan mereka di laut kita,” ucap Rodhial Huda.


Ketua DPR RI Puan Maharani juga berkali-kali dibuat geram dengan kapal-kapal Tiongkok yang menakuti nelayan Natuna dengan kapal perang memasuki ZEE Indonesia, bahkan memprotes pengeboran rig di lepas pantai Natuna, perairan di selatan laut China.


Di Hari Nusantara kemarin, Puan menyatakan lagi imbauannya untuk mengaja kesatuan dan memperkuat pertahanan negara dengan memberi perhatian besar pada wilayah perairan Indonesia. “Menjaga laut itu merupakan kerja penting yang bisa dilakukan bersama untuk menjaga kedaulatan Indonesia. Kita tidak bisa hanya berdiam diri dan harus tegas, laut kita sangat kaya, ayo jaga dan pertahankan bersama,” tegas Puan Maharani, Senin (13/12/2021).

JAKARTA - MEDIAPORTALANDA - Divisi Hubungan Masyarakat (Divhumas) Polri menggelar anev konsolidasi Humas Polri TA.2021 yang bertemakan "Pemantapan Komunikasi Publik Melalui Optimalisasi Media Digital menuju Polri yang Presisi Diera Police 4.0".


Kegiatan ini dibuka Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dr. Dedy Prasetyo, MM, dengan diikuti oleh seluruh Kabid Humas Polda, Rabu (15/12) di Ballroom Hotel Sultan, Jakarta Pusat.


Pada kesempatan itu, Kadiv Humas Polri memberikan dua penghargaan kepada Polda Sumbar yang diterima Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu Setianto, S.Ik. 


Penghargaan pertama adalah peringkat I  atas Inovasi Kehumasan tentang Aplikasi "Lapor Hoax". Penghargaan selanjutnya, yakni juara III Lomba Orasi Unjuk Rasa Piala Kapolri tahun 2021.


Usai menerima penghargaan, Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada pimpinan Polri, yang telah mempercayakan inovasi kehumasan yang telah dibangunnya. 

"Terima kasih kepada bapak Kapolri, Kadiv Humas Polri yang mempercayai inovasi kami sehingga Polda Sumbar meraih juara I," sebutnya.


Kemudian, Kombes Pol Satake Bayu juga menyampaikan terimakasihnya kepada tim yang tergabung dalam menciptakan aplikasi "Lapor Hoax", dengan melibatkan dan kolaborasi seluruh pihak baik di internal (Polda Sumbar) maupun di eksternal. 


"Terimakasih juga kepada tim yang telah berinovasi membuat aplikasi Lapor Hoax, semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat, sebagai wadah informasi mana yang bohong (hoax) dan mana yang tidak," ujarnya. 


"Sehingga harapannya masyarakat tidak mudah terpengaruh adanya berita-berita hoax," sambung Kabid Humas Polda Sumbar. 


Usai menerima penghargaan, para Kabid Humas Polda sejajaran mendengarkan sambutan dari narasumber yakni Ketua Harian Kompolnas, Beni Mamoto, Dirjen Aplikasi Informatika, Samuel AP, dan arahan dari Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono.(**)


SUMBAR - MEDIAPORTALANDA - Tanggal 3 Desember belum lama berlalu, pada tanggal tersebut seluruh insan PU memperingati peristiwa gugurnya tujuh orang pemuda yang tergabung dalam Organisasi Pemuda PU dalam mempertahankan Gedung Sate di Bandung yang menjadi kantor Departemen Pekerjaan Umum dan Perhubungan, Didi Hardianto Kamarga, Muchtaruddin, Soehodo, Rio Soesilo, Soebengat, Ranu dan Soerjono mengorbankan jiwa dan raganya demi Ibu Pertiwi.


Semangat perjuangan tujuh orang pahlawan tersebut menjadi teladan bagi semua insan PU dalam melaksanakan tugas membangun negeri pada saat ini, “ kalau dulu Ibu Pertiwi memanggil untuk berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan dengan berkorban darah bahkan nyawa, tapi sekarang Negeri yang kita cintai ini butuh pemuda yang rela berkorban pikiran, tenaga, usaha dan waktu untuk membangun untuk memajukan bangsa sehingga dapat bersaing di dunia internasional” ucap Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumbar, Kusworo Darpito.


Lebih lanjut Kusworo mengingatkan pada semua untuk terus memberikan kontribusi agar kita dapat segera keluar dari pandemi dan ekonomi Indonesia dapat pulih kembali. Tercatat bahwa hingga hari ini, tidak kurang dari 7.400 pegawai Kementerian PUPR terkonfimasi positif COVID-19 dan 64 pegawai meninggal dunia. Mereka semua adalah para Sapta Taruna masa kini, para pahlawan yang telah memberikan darma bakti-nya untuk negara dan masyarakat. 


Dalam masa yang tidak mudah ini, patut disyukuri bersama insan PUPR dilingkungan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumbar tetap semangat sehingga dapat menyelesaikan tugas yang diemban yaitu pembangunan, diantaranya program peningkatan kualitas permukiman kumuh Skala Kawasan yang telah diselesaikan di lima kota, program penyediaan prasarana sanitasi di Lembaga Pendidikan Keagamaan, program persampahan, program Penataan Bangunan dan Lingkungan, program penyediaan air minum, program prasarana strategis serta program Padat Karya melalui KOTAKU, PISEW, PAMSIMAS dan Sanitasi Perdesaan.


Pandemi Covid 19 telah membuat banyak sektor terdampak, utamanya sektor perekonomian yang tentu saja sangat dirasakan masyarakat, Kementerian PUPR yang diamanatkan menjalankan tugas pembangunan, pada saat ini memikul tugas tidak hanya dalam membangun infrastruktur, akan tetapi juga membangun masyarakat agar dapat bangkit dari keterpurukan akibat dampak Pandemi, hal ini didorong melalui program Padat Karya, pembangunan berbasis masyarakat didorong untuk membuka lapangan pekerjaan dan menghidupkan kembali sektor perdagangan dan jasa, pelaksanaan konstruksi atau pembangunan ini sendiri tetap mematuhi protokol kesehatan.


Dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur, insan PUPR senantiasa bekerja sesuai dengan Corporate Culture yang telah ditanamkan oleh para senior PUPR, yaitu Bekerja Keras, Bergerak Cepat, dan Bertindak Tepat dalam satu team work yang solid. 


Selain Corporate Culture tersebut, juga terus mengimplementasikan Nilai iProve yang meliputi Integritas, Profesional, berOrientasi pada Misi, Visioner, dan berEtika akhlakul karimah. Hal ini sejalan dengan Core Values ASN BerAKHLAK yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif, serta untuk Insan PUPR mesti memiliki sifat yang kuat, berani, berjiwa seni dan berakhlakul karimah.


Salah satu rangkaian peringatan Hari Bakti PU yang ke 76 ini adalah penanaman pohon di area konstruksi, penanaman pohon yang dilakukan setiap Unit Organisasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di seluruh Indonesia ditargetkan mencapai sepuluh ribu batang pohon.


Kegiatan penghijauan ini merupakan bagian dari menuju green economy sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai komitmen yang kuat terhadap upaya pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Penghijauan pada Infrastruktur Berkelanjutan Kementerian PUPR dengan penanaman pohon diperlukan untuk meningkatan kelestarian lingkungan serta sebagai upaya persuasif kepada masyarakat untuk turut meningkatkan dan menjaga kelestarian lingkungan. 


Penananam pohon di area infrastruktur menunjukkan komitmen yang kuat dari Kementerian PUPR terhadap pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan atau environmental-friendly processes berbasis keaneka-ragaman hayati nusantara. Dengan pendekatan ini, fungsi-fungsi utama infrastruktur tetap menjadi prioritas, namun dalam pelaksanaannya akan memperhatikan kondisi lingkungan alam sekitar, termasuk kebersihannya.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.