-->

Latest Post

MOROTAI - MEDIAPORTALANDA - 8 Februari 2022 - Presiden pertama Indonesia, "Sukarno", memiliki jejak yang dalam di hati masyarakat Morotai, sebuah pulau di Halmahera, Kepulauan Maluku. Pulau Morotai dulunya merupakan bagian dari wilayah kekuasaan kesultanan Tidore, kerajaan yang menguasai kepulauan moro di Halmahera hingga Papua.  Tahun 1950 Tidore bergabung dengan Republik Indonesia bersamaan dengan berakhirnya Republik Indonesia Serikat (RIS) yang diputuskan dalam  Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag Desember 1949. 


Tidore juga merupakan aktor yang aktif dalam mempersatukan wilayah Indonesia dan menjadi bagian penting dari pembentukan provinsi perjuangan Irian Barat di tahun 1956. Di tahun itu pula Sultan Zainal Abidin diangkat sebagai Gubernur Irian Barat dan Tidore sebagai ibukotanya. Kini Tidore adalah Ibukota provinsi Maluku Utara.


 Begitu penting pengaruh dan wilayah kekuasaan kesultanan Tidore bagi kesatuan negara Indonesia, Presiden Sukarno mengajak Sultan Zainal Abidin Syah hingga dua kali untuk membawa seluruh wilayah Tidore termasuk Papua bergabung ke NKRI.


Hubungan baik Sukarno dengan Sultan Zainal Abidin Syah itu membuat Morotai memiliki tempat tersendiri dalam hati Sukarno, demikian pula sebaliknya. Masyarakat Morotai menyimpan nama Presiden pertama itu dengan takzim hingga kini. 

Nama Sukarno, misalnya, diabadikan pada monumen dan fasilitas penting di daerah tersebut, salah satunya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Morotai. RSUD Sukarno yang diresmikan pada 2021 lalu. Rumah sakit bertaraf nasional ini memiliki fasilitas memadai seperti Ruang Poli Rawat Jalan, Ruang Rawat Inap Kelas I, Kelas II, Kelas III, Ruang Laboratorium, Ruang Unit Transfusi Darah, Ruang Radiologi, Ruang Farmasi, Ruang Unit Gawat Darurat dan juga Ruang Terapi Oksigen Hiperbarik (Hyperbaric Oxygen Chamber) yang hanya dimiliki beberapa rumah sakit saja di seluruh Indonesia. 


Nostalgia tentang Sukarno juga masih melekat kuat di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Morotai, yang merupakan sekolah menengah unggulan. Pasalnya, SMP tersebut diresmikan langsung oleh presiden yang akrab disapa Bung Karno itu. Keinginan untuk memberi Pendidikan yang baik bagi warga negara Indonesia, membuat Sukarno menginginkan dibangunnya sekolah-sekolah sesaat setelah kemerdekaan Indonesia berhasil direbut pada 17 Agustus 1945. 

Pada 1957, Sukarno berkunjung ke Pulau Morotai. Salah satu agenda presiden adalah meresmikan gedung sekolah SMP Morotai dan mengubah status sekolah menjadi SMP Negeri Morotai. Bung Karno menginginkan fasilitas pendidikan yang baik di Morotai dan untuk itu SMP Morotai dibangun tahun 1950. Gedung sekolah menggunakan bangunan rumah sakit milik tentara sekutu dan guru pertama SMP Morotai, Bapak Th. Matulesi, adalah Kepala Sekolah SMP Morotai saat Bung Karno datang dan meresmikannya. 


Selasa (8/2/2022) siang ini, masyarakat pulau Morotai menyaksikan peresmian Patung Sukarno. “Patung Bapak Ir. Soekarno yang merupakan sebuah monumen untuk mengingat kunjungan beliau ke Morotai pada 1957 silam, yang telah selesai dibangun dan akan diresmikan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani yang juga merupakan cucu dari sang proklamator,” Kepala Bagian Protokoler Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Morotai, H. Abdul Karim menjelaskan. 


Selain meresmikan patung Sukarno, Puan yang akan didampingi oleh Bupati Morotai, Benny Laos, juga dijadwalkan menghadiri beberapa acara lain seperti peninjauan vaksinasi anak dan vaksinasi dosis ketiga, kunjungan ke SMPN 1 Morotai bantuan 500 laptop untuk beberapa sekolah dari jenjang SD, SMP hingga SMA yang ada di kompleks Sekolah Unggulan. 


Puan juga dijadwalkan meninjau sekaligus menandatangani prasasti peresian beberapa sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), serta meninjau  vaksinasi bagi anak-anak usia 6-11 tahun. Selain itu, Ketua DPR RI perempuan pertama itu juga dijadwalkan melakukan pemberian bantuan bibit pala ke petani serta bantuan dana untuk kelompok UMKM di Kabupaten tersebut. 


Dalam kapasitasnya sebaga Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan, Puan juga diagendakan akan melakukan peletakan batu pertama, tanda dimulainya pembangunan kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Morotai. (**)

PADANG – MEDIAPORTALANDA - Sebanyak 316 orang peserta Pendidikan pembentukan Bintara (Diktuk) di Sekolah Kepolisian Negara Polda Sumbar resmi mengikuti proses pendidikan selama  5 bulan yang langsung dibuka  oleh Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto, S.H, S.I.K, Selasa pagi 8/2/2022.


Dalam amanat Kalemdiklat Polri Komjen Pol Prof. DR. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si yang dibacakan Wakapolda Sumbar terdapat 5 penekanan, dalam proses pendidikan yang relatif singkat harus dirancang secara baik dan benar, dengan prinsip mengutamakan kualitas dan memberikan porsi yang lebih besar kepada kegiatan praktek kerja lapangan, 5 penekanan itu antara lain :


1.Tingkatkan terus keimanan dan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha esa;

2.Selalu disiplin dan patuhi protokol kesehatan, jangan lengah, jangan kendor guna mencegah penyebaran covid-19 di lingkungan kampus polri;

3.Ikuti semua proses pendidikan dengan tekun, penuh semangat dan selalu riang gembira, serta tanamkan tekad dan motivasi yang kuat bahwa selama berada di lembaga pendidikan adalah untuk belajar, berlatih dan menempa diri;

4.Persiapkan fisik dan mental selama mengikuti pendidikan, hindari pelanggaran sekecil apapun dan patuhi seluruh peraturan serta ketentuan yang sudah ditetapkan oleh lembaga, sehingga saudara dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik dan lancar;

 5.Bangun komunikasi yang interaktif dan konstruktif antar sesama peserta didik, dengan pendidik, pelatih, pengasuh dan seluruh unsur pelaksana pendidikan, sehingga akan terjalin hubungan yang solid dan harmonis. 


Dalam kesempatan itu juga, Kalemdiklat Polri menyampaikan agar selalu senantiasa disiplin protokol kesehatan untuk pencegahan Covid 19 dengan seksama dan ketat, jangan lengah dan jangan kendor mengigat pendidikan ini dilaksananakan dalam masih situasi pandemi covid 19. (bhps)

PADANG  – MEDIAPORTALANDA -  Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Wakapolda Sumbar) Brigjen Pol Edi Mardianto, S.I.K, M.Si memimpin upacara pembukaan Pendidikan Pembentukan Bintara Polri Gelombang I tahun Ajaran 2022 sebanyak 316 orang di Sekolah Kepolisian Negara Polda Sumbar, Selasa pagi 8/2/2022. 

Dalam upacara itu, Wakapolda Sumbar membacakan amanat Kalemdiklat Polri Komjen Pol Prof. DR. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si Selamat atas keberhasilan saudara yang telah dinyatakan lulus seleksi dan ditetapkan menjadi peserta didik pada program pendidikan pembentukan Bintara Polri gelombang I Tahun Anggaran 2022. Selamat datang di lembaga pendidikan dan pelatihan Polri, tempat para siswa sekalian akan didik, ditempa dan dilatih untuk menjadi insan Tribrata yang Profesional, Bermoral serta memiliki mental dan integritas yang baik. 


Keberhasilan yang telah saudara raih ini, merupakan berkah dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa, serta hasil dari perjuangan panjang dan buah dari ketekunan, keuletan, dan kesungguhan saudara, yang juga tentunya tidak lepas dari doa dan dukungan orang tua dan keluarga.



Oleh karena itu manfaatkan kesempatan ini untuk menimba ilmu dengan belajar dan berlatih secara sungguh-sungguh dan bertangung jawab. Para peserta didik tentunya akan dihadapkan dengan berbagai rangkaian kegiatan pendidikan dan latihan yang cukup berat dan melelahkan, namun dengan tekad yang kuat saya meyakini,  bahwa kalian dapat mengikuti dan menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan pendidikan ini dengan baik. 


Sesuai dengan kebijakan Kapolri dalam Transformasi Polri yang Presisi, pendidikan menjadi aspek penting dalam mempersiapkan SDM Polri yang unggul di Era Police 4.0 yang mampu menjawab tantangan kekinian di Era Digitalisasi serta tuntutan pelayanan masyarakat yang semakin tinggi dari warga. Oleh karena itu pendidikan pembentukan  ini menjadi penting karena para Bintara dan Tamtama merupakan garda terdepan dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Kemampuan dan perilaku para Bintara dan Tamtama dilapangan akan menentukan wajah Polri dan tingkat kepercayaan masyarakat kepada Polisinya.   


Wakapolda Sumbar juga mengigatkan kepada peserta Diktuk Bintara Polri agar mengikuti pendidikan dengan penuh motivasi, semangat dan tekad yang kuat. Begitu juga hendaknya setelah dilantik agar menjadi Brigadir Polri yang Profesional serta dapat dipercaya oleh masyarakat. 


Upacara pembukaan Diktuk Bintara itu dihadiri oleh Irwasda Polda Sumbar Kombes Pol. Arif Rahman Hakim, Pajabat Utama Polda Sumbar, Bhayangkari, Kapolresta dan Wakapolres sejajaran Polda Sumbar serta Forkopimda Sumatera Barat dan tamu lainnya.


Program Pendidikan pembentukan Bintara dan Tamtama Polri akan diselenggarakan dalam 2 gelombang dengan lama pendidikan setiap gelombang selama 5 bulan. Gelombang I yang dibuka secara serentak hari ini di 29 Sekolah Polisi Negara sebanyak 11.175 orang yang terdiri dari Diktuk Bintara Pria sebanyak 10.228 orang dan Diktuk Bintara Wanita sebanyak 307 orang, sementara Diktuk Tamtama Brimob sebanyak 1.614 orang dan Tamtama Polair sebanyak 140 orang. (bhps)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.