-->

Latest Post

PADANG - MEDIAPORTALANDA - Fraksi Partai Gerindra DPRD Sumbar mengusulkan, serta mendesak adanya Pansus Infrastruktur, hal ini disebabkan akibat banyaknya proyek yang terbengkalai dan menjadi temuan BPK-RI, seperti pembangunan lanjutan Gedung Kebudayaan Sumatera Barat dan penyelesaian pagar di Gedung Dewan.

 

Desakan agar DPRD membentuk Pansus Infrastruktur ini disampaikan oleh Fraksi Geribdra dalam Rapat Kerja Pembahasan Akhir hasil Pembahasan Pansus LHP BPK-RI Kepatuhan atas Belanja Daerah Tahun 2021, di gedung dewan, Rabu (16/3/2022).

“Pansus Infrastruktur, untuk mendalami persoalan sesunguhnya proyek-proyek yang terbengkalai, agar kejadian serupa tidak terulang kembali dimasa mendatang,” kata Juru Bicara Fraksi Gerindra, Ismunandi Syofyan.


Menurut Ismunandi, sejumlah proyek mangkrak yang perlu mendapat perhatian serius. Antara lain, pembangunan Kebudayaan Sumatera Barat yang berada di Kawasan pinggir pantai Padang.

 

“Pada tahun 2021, dialokasikan dana Rp 31,273  Miliar untuk kelanjutan pembangunan Gedung Kebudayaan Sumatera Barat. Namun, hingga akhir tahun, gagal direalisasikan 100%. Kontraktor hanya sanggup melaksanakan pekerjaan fisik sekitar 10,62%, sementara uang muka sudah disetorkan Pemrov Rp 8,6 Miliar atau sebesar 27,51%,” katanya.


Selain gedung kebudayaan, yang menjadi sorotan juga berkaitan dengan penyelesaian pagar gedung di DPRD yang tak kunjung selesai.


“Proyek-proyek terbengkalai ini menjadi preseden buruk. Kami meminta gubernur tegas untuk tidak menetapkan pemenang lelang dengan penawaran rendah dari 80 persen pagu dana. Karena apa, kalau sudah dibawah itu akan berpengaruh pada hasil dan volume pekerjaan,” kata Ismunandi.


“Jangan sampai yang menawar rendah yang dimenangkan, apalagi tawaran dibawah 80 persen dari pagu dana. Sudah cukup bukti, proyek-proyek terbengkalai ini disebabkan oleh hal tersebut,” tambah anggota Komisi III DPRD Sumbar itu.


Pada kesempatan itu, Fraksi Gerindra juga meminta gubernur untuk memprioritaskan rekanan local dalam melaksanakan pekerjaan yang dibiayai APBD.

 

“Rekanan lokal harus menjadi pilihan utama dalam pekerjaan-pekerjaan yang bersumber dari APBD. Tujuannya adalah untuk mendukung agar mereka bisa tumbuh dan berkembang, sehingga perekonomian daerah juga bangkit,” jelas Ismunandi.


Sementara itu, berkaitan dengan temuan BPK sebagaimana yang dimuat dalam LHP LHP-BPK RI kepatuhan atas belanja daerah tahun 2021, Fraksi Partai Gerindra meminta Pemerintah Daerah menindaklanjuti semua rekomendasi yang dikeluarkan oleh Pansus, terutama berkaitan dengan pengembalian kerugian daerah, baik penbayaran dalam 60 hari, maupun pelunasan dalam tahun ini.

Dalam LHP yang disampaikan ke DPRD, terdapat 15 temuan dan 58 rekomendasi yang diberikan terhadap 15 OPD.

 

“Ada 15 temuan dan 58 rekomendasi yang diberikan oleh BPK terhadap 15 OPD. Fraksi Partai Gerindra meminta agar semua temuan BPK ini benar-benar sudah ditindaklanjuti. Pihak yang belum mengembalikan kerugian daerah ke kas daerah diminta untuk segera  menyetorkannya, karena angkanya hampir mencapai Rp 10 Miliar,” katanya.


Gerindra meminta Pemprov memperkuat sistem dan mekanisme eksekutif kontrol di jajaran pejabat struktural dan fungsional, agar temuan-temuan BPK setiap tahunnya tidak terulang kembali.

 

“Temuan-temuan BPK seperti yang ada dalam LHP Kepatuhan atas Belanja Daerah tahun 2021 ini adalah pengulangan dari persoalan-persoalan yang sama di tahun-tahun sebelumnya. Ini harus menjadi perhatian serius, karena kemunculan persoalan dan temuan yang sama setiap tahunnya, menunjukkan ketidakmampuan kita melakukan perbaikan. Gubernur perlu melakukan tindakan tegas kepada para pimpinan OPD, Pejabat atau ASN yang melakukan kesalahan sama dan berulang setiap tahunnya,” harapnya.

JAKARTA - MEDIAPORTALANDA - Ketua DPR Puan Maharani menegaskan jadwal pemilu sudah ditetapkan pemerintah dan DPR yaitu Februari 2024. Menurut Puan jadwal yang sudah disepakati, sebaiknya dijalankan. 

Demikian pernyataan Puam yang disampaikan seusai rapat paripurna kemarin, Selasa (15/3


Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute Karyono Wibowo berpandangan sikap tegas Puan tersebut layak diapresiasi. 


“Ya ketegasan Ibu Puan perlu diapresiasi ya, saya sendiri juga mengapresiasi ketegasan ibu Puan yang menegaskan bahwa Pemilu 2024 sudah ada kesepakatan,” kata Karyono kepada wartawan, Rabu (16/3)


Menurut Karyono, pernyataan Puan itu tidak hanya mewakili repsensentasi DPR RI tetapi juga sikap PDI Perjuangan yang menurut Karyono memiliki peran besar dalam pengambilan keputusan di Parlemen.


“Saya kira ini akan mendapat respons positif dari masyarakat sikap dari PDI Perjuangan sebelumnya dan ditegaskan kembali oleh Ibu Puan terkait penolakan penundaan pemilu,” beber Karyono.


Lebih lanjut, Karyono berpendapat, dengan sikap tegas Puan untuk tetap melaksanakan Pemilu 2024 tentu akan menuai simpati publik lah yang berpotensi meningkatkan kesukaan atau elektabilitas Puan. 


Sebab, bagi Karyono, sikap seperti itu yang saat dibutuhkan oleh rakyat, yakni melihat aspirasi mayoritas masyarakat, bukan hanya dari aspirasi segelintir elite. 


“Tentu suara Mbak Puan mewakili sebagian besar masyarakat yang cenderung menolak penundaan Pemilu, berbanding terbalik dengan apa yang disampaikan Pak Luhut yang mengungkapkan terkait adanya big data yang menggambarkan sejumlah masyarakat yang setuju penundaan Pemilu,” urai Karyono.


“Ini akan meningkatkan trust publik terhadap Mbak Puan dan sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga DPR yang selama ini tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara itu posisi DPR kan selalu paling bawah,” pungkas Karyono.


Diberitakan sebelumnya, dalam konferensi Pers bersama pimpinan DPR lainnya di Kompleks Parlemen, Puan menyatakan mekanisme di DPR terkait penundaan Pemilu sudah berjalan. 


“Terkait dengan penundaan pemilu, pimpinan DPR sesuai dengan mekanismenya DPR dan pemerintah sudah menyepakati bahwa pemilu itu akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari tahun 2024.


Jadi mekanisme yang sudah berjalan, ya, kita sepakati dahulu untuk kita jalankan dengan sebaik-baiknya," kata Puan di Gedung DPR, Senayan, Selasa (15/3). (**)

SULSEL - MEDIAPORTALANDA - Calon Perserta Paskibra Man Pangkep mengembalikan formulir tanda keikutsertaan pada panitia pelaksana Paskibraka, kegiatan Pengkaderan ini bertempat di aula man Pangkep.

Usai mengikuti petunjuk serta mendapat arahan dari Tim Paskibraka, calon Perserta tersebut melakukan pengambilan Izin dan Id card, tutur Ketua Tim Pelaksana, (16/3/2022).


Panitia mengatakan, kegiatan ini dilakukan guna memastikan keikutsertaan para anggota paskibraka yang akan mengikuti pelatihan. 


Alhamdulillah, kegiatan ini diikuti oleh 90 siswa man Pangkep, tutur Ketua Tim.


Penulis Lasmana


Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.