-->

Latest Post


SUMBAR - MEDIAPORTALANDA - JUMAT 27 MEI 2022 - Program Padat Karya merupakan salah satu program strategis pemerintah dalam usaha pemenuhan infrastruktur bagi masyarakat, khususnya infrastruktur dasar seperti air minum, sanitasi, persampahan, drainase dan jalan lingkungan.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya, diamanahkan untuk melaksanakan berbagai program Padat Karya yang seluruhnya dilaksanakan berbasis masyarakat, diataranya yakni Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (PAMSIMAS), Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), Sanitasi Perdesaan (SANDES), Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), dan Penyediaan Sarana Sanitasi di Lembaga Pendidikan Agama.

Di Provinsi Sumatera Barat, melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Barat pada tahun ini akan dilakasanakan program PAMSIMAS, SANDES, KOTAKU, PISEW dan Penyediaan Sarana Sanitasi di lembaga Pendidikan Agama, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumbar, Kusworo Darpito mengatakan bahwa untuk pelaksanaan kegiatan Padat Karya tersebut masih dalam tahap perekrutan tenaga fasillitator dan secepatnya setelah ini akan dilaksanakan pembangunan fisik.

Lebih lanjut Kusworo Darpito mengungkapkan untuk percepatan penyerapan dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, program Padat Karya akan sesegera mungkin dilaksanakan “ Program Padat Karya ini senantiasa kita dorong untuk dilaksanakan agar bisa membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi masyarakat” ucap Kusworo Darpito.


PAMSIMAS merupakan program yang berbasis masyarakat, program ini bertujuan untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat pada daerah yang belum terjangkau layanan air bersih perpipaan/PDAM, melalui program ini diharapkan dapat mencapai target 100% air minum yang layak bagi masyarakat. Dalam pelaksanaannya diserahkan pada kelompok masyarakat yang telah dibentuk dengan didampingi oleh fasilitator, hingga pada tahap operasional akan tetap dikelola oleh kelompok masyarakat.

PISEW, adalah program yang menyasar pada daerah perdesaan dengan tujuan membantu sosial dan perekonomian masyarakat, infrastruktur yang dibangun diataranya jalan akses dan jembatan menuju lokasi pertanian, irigasi pertanian.

Program Kota Tanpa Kumuh, diharapkan mampu menyelesaikan persoalan permukiman kumuh, melalui program ini dibangun infrastruktur yang melingkupi beberapa aspek, yaitu jalan lingkungan, drainase lingkungan, sanitasi/air limbah, air minum, persampahan, tata bangunan, proteksi kebakaran dan ruang terbuka hijau.

Progam Sanitasi Perdesaan merupakan program yang berjuang untuk menyediakan sarana sanitasi bagi masyarakat perdesaan dengan membangun bilik jamban serta tangki septik, program ini bertujuan untuk akses sanitasi yang layak bagi masyarakat.

Sementara itu program penyediaan prasarana sanitasi di lembaga pendidikan agama, seperti Pesantren bertujuan memberikan layanan sanitasi yang baik bagi lembaga pendidikan sehingga diharapkan dapat menjadi contoh untuk pengelola lembaga dalam membangun prasarana sanitasi yang layak. (**)




SUMBAR - MEDIAPORTALANDA - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Buya Mahyeldi, resmi mengukuhkan Pengurus Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Provinsi Sekolah Menengah Atas (SMA) periode 2021 - 2024, yang diketuai oleh Syafruddin. 


Pelantikan tersebut bertempat  di  Aula Kantor Gubernur, Rabu, (25/5/2022). Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi, dalam sambutannya berharap kepada pengurus yang baru saja dilantik dapat menjadi contoh dan dapat memberikan inovasi dengan melakukan pembenahan terhadap kurikulum sekolah yang ada di Sumbar.

"Saat ini tugas kepala sekolah adalah menghadirkan kurikulum-kurikulum yang baru, baik itu di mata pelajaran siswa maupun kisi-kisi ujian, jadi sekarang peran kepala sekolah sangat sentral dalam kemajuan pendidikan di sekolah," tuturnya. 


Lebih lanjut, Gubernur menegaskan kepada  Dinas Pendidikan Prov Sumbar untuk memperbanyak inovasi sebanyak-banyaknya, dalam melakukan inovasi dalam rangka peningkatan capaian pendidikan, menurutnya guru sangat menentukan indikator pendidikan. 


"Di Sumbar terdapat lebih dari 200 sekolah, oleh sebab itu saya yakin Dinas Pendidikan dapat menghasilkan lebih dari dua ratus inovasi, belum lagi dari guru-guru, kepala sekolah, dan pengurus sekolah lainnya, saya yakin bisa lebih dari jumlah yang saya sebutkan,"  katanya. 


Dikatakannya lagi, komunikasi kunci pengelolaan organisasi. Pemimpin dalam organisasi hendaknya dapat menjaga ritme sehingga ketentraman serta suasana membangun lahir dari dalam organisasi. 


Gubernur juga mengajak pengurus MKKS Provinsi Sumbar yang baru dilantik, untuk menjaga sistem pendidikan. menurutnya, pendidikan bukan sesuatu yang parsial. "Pendidikan merupakan sebuah sistem, sesuatu yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Jika bicara sebuah sistem, Kepala sekolah harus memperhatikan murid-muridnya yang sudah masuk di perguruan tinggi, jika pendidikan sewaktu di SLTA-nya bagus, maka bagus pula jika dia saat di perguruan tinggi nantinya," ujarnya. 


Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar, Barlius, menyampaikan selamat kepada Pengurus MKKS Provinsi Sumbar yang telah dilantik. "Semoga MKKS Prov Sumbar makin berjaya di masa yang akan datang, serta bersama mengembangkan MKKS Sumatera Barat," ungkapnya. 


Kemudian ia juga berpesan kepada seluruh pengurus MKKS untuk solid dan bisa mengekseskusi kebijakan-kebijakan dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, "kedepan kita akan membuat program wirid remaja bagi anak SMP, SMA, dan SMK yang ada di Sumbar baik Sekolah Negeri maupun Swasta diwajibkan ikut wirid remaja dua kali dalam satu bulan," pungkasnya. (Via/MMC) 



SUMBAR - MEDIAPORTALANDA - Dalam menyambut hari Bhayangkara ke 76 tahun 2022, Polda Sumatera Barat (Sumbar) akan menggelar Bakti Kesehatan dalam bentuk Operasi Celah Bibir dan Langit-langit.


Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu Setianto, S.Ik mengatakan, bakti kesehatan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 12 sampai 16 Juni 2022, di Rumah Sakit Bhayangkara, Padang.

"Peringatan Hari Bhayangkara ke 76 Polda mengadakan Bakti Kesehatan secara gratis untuk masyarakat se Sumatera Barat. Pendaftarannya di Polres-polres setempat," katanya, Rabu (25/5) di Mapolda Sumbar. 


Ia menyebut, adapun persyaratannya adalah dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) maupun Kartu Keluarga (KK).


Untuk operasi Celah Bibir, bagi Bayi yang berusia minimal 3 bulan dan berat 5 kg. Sedang untuk operasi Celah Lelangit, bagi Bayi berusia minimal 1,5 tahun dan berat 10 kg. 


Kemudian lanjutnya, persyaratan lainnya adalah saat hendak operasi harus dalam keadaan sehat dan tidak sakit, seperti demam, batuk dan pilek. "Dinyatakan sehat hasil pemeriksaan kesehatan pada saat akan dioperasi," ujarnya.(*)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.