-->

Latest Post

PADANG - MEDIAPORTALANDA - Mendengar kabar duka hanyutnya tiga orang warga di kota yang ia pimpin sewaktu mandi-mandi di Lubuak Tongga, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Sabtu (11/6/2022) sekira pukul 12.00 WIB kemarin, pada Minggu (12/6/2022) pukul 09.00 WIB, Wali Kota Padang Hendri Septa langsung mendatangi lokasi sembari memimpin upaya pencarian korban.


Dalam kesempatan itu juga terlibat Kapolresta Padang AKBP Ferry Harahap, Anggota DPRD Kota Padang Rustam Efendi, Kepala Dinas PUPR Tri Hadiyanto serta Kabag Prokopim Amrizal Rengganis, Camat Koto Tangah Darmalis dan Lurah Balai Gadang Yufrizal Maas.


Berdasarkan pantauan di lapangan, sampai saat ini di beberapa titik aliran Sungai Batang Kandis itu, masih terlihat petugas BPBD Kota Padang bersama Tim SAR Gabungan, personil TNI/Polri serta unsur kebencanaan lainnya dan masyarakat setempat tengah berjibaku melakukan pencarian bagi ketiga korban hanyut yang merupakan pelajar SMK Negeri 5 Kota Padang itu. 

Sekian lama melakukan pencarian dua dari tiga korban hanyut pun akhirnya berhasil ditemukan. Keduanya adalah Sintia Vita Loka (16) yang berdomisili di Belakang Taman Makam Pahlawan dan Ulfa (16) tinggal di Jl. Ahmad Yani. 


Korban Sintia ditemukan pukul 11.20 WIB dengan kondisi terjepit di sebuah batu besar di sekitar lokasi kejadian awal mula ia hanyut dengan keadaan tidak bernyawa lagi.


Selang beberapa jam Ulfa lah yang ditemukan dengan kondisi dan di tempat yang tak jauh dari jenazah Sintia ditemukan. Jenazah keduanya pun sudah dibawa petugas ke Rumah Sakit Bhayangkara. 


Sementara, satu orang korban lagi Ikhsan Maulana (16) beralamat di Komplek Bunga Mas 3 Tunggul Hitam masih dalam upaya pencarian.


Seperti diketahui, kronologi kejadian hanyutnya ketiga pelajar SMK tersebut berawal sewaktu mereka dan satu orang rekannya yang selamat yaitu Aditya Nugraha (16) hendak mandi-mandi di Lubuak Tongga. Keempat remaja tersebut tidak mengetahui kondisi cuaca buruk dan debit air yang tinggi saat itu.


Aditya yang selamat sewaktu kejadian pun mengaku sudah berupaya menyelamatkan rekan-rekannya, namun upayanya sia-sia dikarenakan arus sungai yang begitu deras dan datang secara mendadak lantas menyeret ketiga rekannya. Ia langsung melaporkan kejadian itu ke masyarakat setempat.

 

Wali Kota Padang Hendri Septa di sela pencarian menyampaikan atas nama pribadi dan Pemerintah Kota (Pemko) Padang turut berduka cita sedalam-dalamnya atas musibah yang melanda ketiga korban warga Kota Padang yang hanyut tersebut.


Ia pun lantas menguatkan para orang tua dan keluarga korban sembari berharap semua korban bisa ditemukan sesegera mungkin. 


"Hari ini alhamdulillah dua dari tiga korban berhasil ditemukan. Mudah-mudahan satu korban lagi juga dapat ditemukan sesegera mungkin. Kita akan menyisir aliran sungai Batang Kandis ini sampai ke muara pantai untuk upaya pencarian tentunya," harap orang nomor satu di Kota Padang itu seraya menyemangati petugas yang melakukan pencarian korban.


Lebih lanjut Hendri Septa juga mengingatkan kepada warga Kota Padang seiring keluarnya peringatan dini cuaca buruk di wilayah Sumbar termasuk Kota Padang dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau.


"Pihak BMKG memprediksi cuaca buruk masih melanda sebagian besar wilayah ini hingga beberapa hari ke depan. Untuk itu kepada seluruh masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi," tukas Wali Kota didampingi Plt Kalaksa BPBD Arfian.(Dv)

SUMBAR - MEDIAPORTALANDA - Konsisten Polda Sumatera Barat dalam memberantas peredaran narkotika di wilayah hukumnya terlihat jelas, usai mengungkap puluhan kilogram narkoba jenis sabu di Bukittinggi beberapa waktu lalu, kemarin giliran Polres Solok Kota yang berhasil menggagalkan peredaran ganja kering yang mencapai puluhan kilogram.


"Hampir 63 kilogram ganja kering yang berhasil diungkap oleh Satresnarkoba Polres Solok Kota," kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu Setianto, S.Ik, Sabtu (11/6) di Padang. 

Dikatakan, pelakunya berinisial MH (24), warga Perumnas Batu Kubung Jorong Simpang Sawah Baliak Nagari Koto Baru Kecamatan Kubung Kabupaten Solok. Ia ditangkap di jalan Lingkar Tabek Puji  RT 002 RW 005 Kelurahan Nan Balimo Kec. Tanjung Harapan Kota Solok, Jumat (10/6) siang.


"Bermula dari informasi masyarakat bahwa dilokasi tersebut diduga sering terjadi transaksi narkoba," ujarnya. 


Selanjutnya, Tim opsnal Satresnarkoba Polres Solok Kota melakukan penyelidikan terkait informasi yang didapatkan tersebut. 


Dan pada saat di TKP, polisi menemukan pelaku yang gerak geriknya mencurigakan sehingga petugas langsung mengamankan pelaku yang saat itu sedang berdiri disamping sebuah mobil Pick Up.


Saat pelaku diamankan, petugas Satresnarkoba menemukan sebuah karung yang dibungkus dengan plastik hitam yang berisikan 22 paket ganja kering yang dibalut dengan lakban coklat diatas mobil Pick Up.


Kemudian, polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap pondok yang berada dilokasi yang berjarak lebih kurang 3 meter dan kembali menemukan 3 paket ganja kering yang dibalut dengan lakban coklat, sebuah karung yang dibungkus dengan plastik hitam yang berisikan 21 paket ganja kering, sebuah karung yang bungkus dengan plastik hitam yang berisikan 17 paket ganja kering yang dibalut dengan lakban coklat.


"Juga diamankan 1 unit handphone merk Xioami warna silver dan 1 unit mobil Pick Up Merk Daihatsu Grand Max warna Hitam BA 8050 HM," ujarnya. 


Selanjutnya, terhadap pelaku dan barang bukti diamankan ke kantor Polres Solok Kota untuk dilakukan proses hukum selanjutnya.(*)

PADANG - MEDIAPORTALANDA -  Rasa keprihatinan dengan keberadaan generasi muda dewasa ini, yang kurang peduli sejarah perjuangan bangsa dan melupakan tradisi dan budaya. Mengharuskan Pemerintah Daerah untuk melakukan upaya dan langkah-langkah strategis untuk mengatasinya. Seperti mengadakan festival seni dan budaya, pelatihan dan workshop serta menjadikan sejarah dan budaya sebagai mata pelajaran wajib di sekolah.


Berkaitan dengan itu, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, SE MM berkesempatan membuka secara resmi Workshop Sejarah dan Tradisi Kabupaten Padang Pariaman, pada Rabu (8/6) bertempat di Hotel Mercure Padang.

Kegiatan yang mengusung tema "Mewujudkan generasi muda yang peduli sejarah dan tradisi daerah setempat" itu, diikuti oleh generasi muda dan kaum milenial dari berbagai organisasi dan komunitas yang ada di Kabupaten Padang Pariaman.


Hadir dalam acara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Pariaman Drs. H. Anwar, M.Si, Plt. Kadis Sosial P3A Padang Pariaman Suhatman, S.Pd. MM, Kepala Bank Nagari Cabang Lubuk Alung Zulfahmi, SE, Kabag Prokopim Anesa Satria, SH MM, dan Kabid Kebudayaan Disdikbud beserta jajarannya.


Dalam sambutannya saat membuka workshop, Bupati Suhatri Bur mengatakan. Bahwa kegiatan ini sangat penting artinya dalam mewujudkan Visi Padang Pariaman Berjaya. Generasi muda sekarang terlena dan tergila-gila dengan game online, film dan sinetron bergaya barat serta dunia mistik. Sehingga, mereka tidak ada minat sedikitpun untuk memahami dan mempelajari sejarah dan tradisi. Kondisi inilah yang mendorong Pemerintah Daerah untuk melakukan upaya dan fasilitasi bagi generasi muda untuk memahami sejarah dan tradisi setempat.


"Anak muda sekarang kena penyakit kegilaan karena senang bermain game dan menonton film yang tidak pantas. Di otak mereka hanya ada cerita-cerita sinetron cinta dan mistik. Film-film tersebut menjadi cerita menarik, ketimbang memberikan solusi dari persoalan lingkungan yang membelit masyarakat. Apalagi memberikan solusi bagi persoalan kenegaraan dan kebangsaan, bagai jauh panggang dari api" ujar Suhatri Bur.


Dalam kondisi dan situasi yang menimpa generasi muda seperti itu, Bupati menghimba. Generasi muda sebagai pemegang tongkat estafet kepemimpinan di negara ini, harus berani tampil ke depan dan bergerak untuk hal-hal yang positif. 


"Generasi milenial harus mampu menjadi pelopor Padang Pariaman Berbudaya, yang merupakan salah satu kata kunci dari Visi Pembangunan Padang Pariaman Berjaya. Yakni dengan memberikan pencerahan dan keteladanan bagi lingkungan, serta berbuat yang terbaik untuk masyarakat, bangsa dan agama" ujar mantan aktivis kepemudaan itu. 


Dikatakan Bupati, dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi dewasa ini, semua bisa dilihat dan didapatkan dari handphone. Dampaknya akan mengakibatkan anak muda lalai dan lupa dengan sejarah, bahkan mau meninggalkan tradisi dan budaya leluhurnya. 


"Karena itu, diperlukan perhatian serius dari Pemerintah Daerah dan Nagari serta para orang tua. Untuk kembali memprogramkan kegiatan yang bernuansa sejarah dan tradisi. Serta memutar film-film yang menggambarkan sejarah kepahlawanan dan kebudayaan. Sehingga pada diri generasi muda, akan timbul rasa cinta tanah air dan bangga dengan budaya dan tradisi leluhurnya" jelas Bupati.


Sebelumnya, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Anwar menyampaikan laporan. Kegiatan workshop ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai tanggal 8 sampai 10 Juni 2022 di Hotel Mercure Padang. Peserta workshop terdiri dari generasi muda sebanyak 60 orang, yang berasal dari utusan karang taruna, duta budaya, duta wisata dan duta GenRe serta kelompok komunitas yang ada di Kabupaten Padang Pariaman.


Lebih lanjut Anwar mengatakan, bahwa dasar dari pelaksanaan Workshop Sejarah dan Tradisi ini adalah Undang-Undang no. 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan Undang-Undang no. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. 


"Sebagai nara sumber pada workshop ini, selain Bupati Padang Pariaman. Juga berasal dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Sumatera Barat,    Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Sumatera Barat, Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat dan Akademisi dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Padang serta Niniak Mamak dari LKAAM Kabupaten Padang Pariaman" tutup Anwar. (Release)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.