-->

Latest Post

Photo Disdik Sumbar (Ist)

PADANG - MEDIAPORTALANDA - Dinas Pendidikan Sumatra Barat (Disdik Sumbar) menggelar uji coba bagi siswa yang akan mengikuti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK 2022.


Disdik Sumbar melakukan uji coba sejak Senin (13/6/2022) kemarin. “Uji coba ini digelar hingga pendaftaran PPDB SMA SMK Sumbar dibuka pada Kamis (16/6/2022),” ungkap Ketua PPDB SMA/SMK Sumbar, Suryanto di Kantor Disdik Sumbar, Selasa (14/6/2022).


Uji coba ini bertujuan agar masyarakat paham terkait PPDB. Dalam uji coba, siswa dibantu orang tuanya bisa menginput data ke dalam laman resmi PPDB, ppdb.sumbarprov.go.id. jelasnya.


Datanya terdiri dari nama orang tua, tempat tanggal lahir, NIK, dan sebagainya. Akun untuk masuk ke laman tersebut bisa diperoleh oleh siswa di SMP atau sederajat dari sekolah masing-masing.

 

"Bagi calon peserta didik SMA/SMK yang mengalami kesalahan input data dalam uji coba PPDB, maka bisa mendatangi operator yang ada di SMP masing-masing atau SMA/SMK terdekat dari rumah agar bisa diperbaiki,” jelasnya.


Diketahui pada tahun ini, untuk SMA, Disdik Sumbar membuka empat jalur PPDB, yakni jalur zonasi, jalur prestasi, jalur perpindahan orang tua, dan jalur afirmasi. 


"Jalur masuk ini sama seperti PPDB pada tahun sebelumnya. Sedangkan untuk SMK, tidak ada jalur zonasi. Di SMK, ada jalur prestasi dan afirmasi juga,” terangnya. (**)

PADANG - MEDIAPORTALANDA - Selaku tuan rumah penyelenggara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) XV Tahun 2022, Pemerintah Kota (Pemko) Padang terus menyiapkan diri untuk menjadikan Kota Padang sebagai tuan rumah yang sukses.


Kali ini, Pemko Padang melalui Dinas Pariwisata menggelar acara silaturahmi dan temu ramah bersama stakeholder pariwisata Kota Padang di Hotel Axana, Selasa (14/6/2022).


Kegiatan yang dibuka secara resmi Wali Kota Padang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Andree Algamar itu, bertemakan "Optimalisasi Peran Stakeholder Pariwisata Perhotelan Dalam Menyambut Pelaksanaan Rakernas APEKSI XV di Kota Padang".

Sebagai narasumber diantaranya menghadirkan Kepala Dinas Pariwisata Eri Sendjaya yang menyampaikan materi tentang "Peran Industri Hotel dalam Pelaksanaan Rakerna APEKSI XV di Kota Padang. 


Selanjutnya Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Barat (Sumbar) Rina Pangeran yang membeberkan terkait "Peran PHRI dalam Pengembangan Industri Hotel dan Restoran di Kota Padang" serta Ketua DPD ASITA Sumbar Darmawi menjelaskan "Pentingnya Glamoritas dan Popularitas Dalam Industri Pariwisata".


Seperti diketahui, Rakernas APEKSI XV bakal dihelat di Kota Padang pada 7-10 Agustus 2022 mendatang. Selain Rakernas juga bakal digelar kegiatan Indonesia City Expo (ICE) ke-18 Tahun 2022 yang akan menampilkan hasil pembangunan, inovasi dan produk-produk unggulan masing-masing kota peserta Rakernas.


Dalam sambutan dan arahannya Sekdako Padang Andree Algamar menyampaikan, saat ini Pemko Padang tengah menyiapkan segala sesuatunya untuk persiapan menggelar event nasional yang bakal dihadiri 97 Wali Kota se-Indonesia tersebut.


"Kita berharap adanya dukungan semua pihak dan stakeholder terkait demi kesuksesan Rakernas APEKSI XV di Kota Padang. Begitu juga yang tak kalah penting adalah dukungan masyarakat Kota Padang untuk berkontribusi aktif dalam menyambut tetamu yang datang ke Kota Padang nantinya," imbuhnya.


Lebih lanjut Sekda Kota Padang yang baru dilantik per 13 Juni 2022 itu mengaku menyambut baik kedatangan para tamu yang akan menginap di hotel-hotel dan mencicipi kuliner Kota Padang selama perhelatan Rakernas APEKSI XV nantinya.


Dengan demikian menurutnya akan menghasilkan 'multiplayer effect' yang berdampak pada peningkatan kunjungan pada hotel-hotel dan restoran serta pendapatan asli daerah (PAD) Kota Padang.


"Untuk stakeholder pariwisata perhotelan, kita harapkan bisa memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya. Semoga melalui acara ini kita sama persepsi dan ke depan bisa berinovasi menyajikan hal yang berbeda dan memiliki kekhasan tersendiri. Semoga dengan itu pelaksanaan Rakernas APEKSI di Padang memiliki sejarah yang baik dan menjadikan Kota Padang sebagai tuan rumah yang sukses tentunya," ujarnya.


Lebih jauh Sekdako Andree berharap melalui pelaksanaan Rakernas APEKSI di Kota Padang ikut membangun dan membangkitkan ekonomi kerakyatan di Padang yang cukup lama 'down' akibat pandemi Covid-19.


"Melalui Rakernas APEKSI XV di Kota Padang semoga bisa memberikan keberkahan dan kebangkitan ekonomi kerakyatan bagi warga Kota Padang. Jadi itu inti dan tujuan dari pelaksanaan Rakernas APEKSI ini sebenarnya. Semoga Kota Padang terus maju dan berkembang, " pungkas Andree Algamar.


Sementara itu pada saat yang sama Ketua PHRI Sumbar Rina Pangeran menyampaikan PHRI Sumbar selaku himpunan yang mewadahi perhimpunan hotel dan restoran di Sumbar siap menyukseskan dengan segala sarana dan prasarana yang dimiliki.


"Kita semua siap menindaklanjuti arahan dan keinginan dari Pemko untuk kesuksesan dan kemeriahan Rakernas APEKSI XV di Padang. Selain melayani tamu dengan baik, kita juga akan menindaklanjuti usulan dari Pemko agar setiap hotel dapat menayangkan profil Kota Padang, memasang baliho Rakernas Apeksi XV dan hal teknis lainnya. Begitu juga untuk semua restoran kita harapkan memberikan pelayanan yang memuaskan," ucap Rina bersemangat.


Dalam acara tersebut Sekdako Padang Andree Algamar juga menyerahkan SK Dinas Pariwisata Kota Padang tentang Pengukuhan Bagi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kota Padang guna mendukung kemajuan sektor pariwisata di Kota Padang.


Hadir di kesempatan itu Kepala Sat Pol PP Kota Padang Mursalim, Kabag Prokopim Amrizal Rengganis dan perwakilan OPD terkait di lingkup Pemko Padang.(Dv)

JAKARTA - MEDIAPORTALANDA - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi menjelaskan ihwal imbauan penggunaan sandal jepit untuk pengendara sepeda motor. Firman menyebut imbauan itu penting untuk meminimalisir fatalitas kecelakaan di jalanan.

Awalnya, Firman mengumpamakan seorang pengendara yang hendak pergi menggunakan sepeda motor dengan jarak dekat. Alih-alih menggunakan sandal jepit, Kakorlantas menghimbau pengendara itu seharusnya menggunakan sepatu untuk menghindari kecelakaan.

Karena menurut Firman, kecelakaan justru kerap terjadi saat pengendara melakukan perjalanan jalan dekat yang rutin dilakukan setiap hari.


“Karena ada masyarakat yang bilang begini ‘Pak cuman deket aja Kok, Masa cuman mau beli tempe doang ke pasar (pakai sepatu) segala macam itu’. Kecelakaan dijalan justru dari rumah ke pasar beli tempe yang dia rutin tiap hari dan tidak ada kecelakaan itu memang yang sengaja,” ucap Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi, Rabu (15/6/2022).


Oleh karena itu, setiap pengendara sepeda motor hendaknya, lanjut Firman, untuk mempersiapkan sebaik mungkin sebelum keluar rumah menggunakan motor baik jarak dekat maupun jarak jauh. Salah satunya menggunakan sepatu, helm dan jaket sebagai bentu ikhtiar untuk menghindari kecelakaan. 


“Tapi dengan kita sudah ikhtiar kalau dalam agama. Ikhtiar kita maksimalkan kalau masih terjadi juga Tuhan sudah punya rencana, tapi kita ikhtiar maksimal. memperkecil fatalitas kecelakaan dengan memberikan perlindungan yang cukup bagi anggota tubuhnya roda dua khususnya,” jelas Firman. 


Sekali lagi, Firman mengatakan bahwa penggunaan sandal jepit tidak ada proteksi jika bersentuhan langsung dengan aspal. Lain hal, jika penggunaan sepatu, maka tingkat fatalitas kendaraan akan sangat minim. 


“Mohon maaf saya bukan men-strassing pakai sendal jepitnya, tidak ada perlindungan pake sandal jepit itu. Karena kalau dia sering pake motor (dengan sandal jepit) kulit itu bersentuhan langsung dengan aspal, ada api, ada bensin ada kecepatan. Makin cepat makin tidak terlindungi kita itulah fatalitas,” jelas Firman. 


Firman juga menegaskan tidak ada tilang untuk pengendara roda dua yang menggunakan sandal jepit. Namun petuga akan memberikan himbauan dan edukasi jika menemukan pengendara menggunakan sandal jepit. 


Firman mengakui, budaya ini akan sulit untuk diterapkan. Namun, ia yakin ke depan masyarakat akan mulai sadar memproteksi diri dengan peralatan lengkap saat berkendara motor. 


“Saya sampaikan kepada anggota kalau ketemu dengan para pengemudi yang masih menggunakan itu (sandal jepit) sarankan untuk meminta perlindungan,” ucap Firman. 


“Tidak ada sanksi tilang, saya sudah sampaikan untuk ops patuh tahun ini kita sudah dibantu dengan etle. Yang ktmu dijalan kita akan berikan edukasi termasuk tadi. Ini mungkin tidak gampang masa masa dulu ketika dipaksa pakai helm juga yang panas ada, tapi ketika masyarakat menyadari kepala saya ini penting,” sambung dia. (**)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.