-->

Latest Post

PADANG - MEDIAPORTALANDA - Relawan Sahabat Busri alias Acie kini telah bermunculan dan mulai mendeklarasikan dukungan untuk mengawal dan mengantarkan Busri maju di ajang pilkada 2024 mendatang.


Banyaknya relawan yang mendeklarasikan diri mendukung Busri, ini membuktikan bahwa sosok pria asal kecamatan Pauh Kota Padang Sumatera barat memang pantas duduk di singgasana parlemen. Dan diprediksi Busri siap untuk berkontestasi di pilkada 2024.

Relawan basisnya adalah rakyat, dukungan bagi Acie Busri bisa dikatakan sebagai dorongan murni yang berasal dari masyarakat, ujar salah seorang warga Pauh Kota Padang yang identitasnya tidak mau disebutkan lantaran diposisi netral, (30/9/2022).


Ia menambahkan, terkait banyak pihak yang memberikan kritik atas kehadiran relawan Busri saat ini, itu tidaklah salah, dan itu sudah lumrah, ujarnya.


Pasalnya, ini bukan soal tepat atau tidak tepat untuk mendeklarasikan dukungan. Namun, gerakan ini harus berkejaran dengan waktu. Sebab ajang pilkada 2024 diambang pintu, oleh itulah dukungan harus disemai sejak dini.


Dengan kata lain, dalam konteks politik, dukungan harus dibangun sedini mungkin dan seluas mungkin. Kerena, dukungan tidak bisa instan, apalagi diciptakan secara dadakan, terangnya.


Meski begitu, langkah masif para relawan ini bisa dikatakan sebagai upaya untuk menekan dan menawarkan kepada Partai, bahwa ada figur internal yang memiliki elektabilitas tinggi dan menjadi idola di masyarakat, sehingga layak untuk dipilih.


Bagaimanapun partai masih sangat menentukan apakah seorang figur dapat melaju dalam suatu kontestasi atau tidak. Artinya, kesempatan ini harus dimanfaatkan oleh relawan "Sahabat Busri" untuk bisa menunjukkan kepada partai bahwa, saat ini ada figur yang tepat untuk diusung, ungkapnya.  (An)

SOLOK - MEDIAPORTALANDA - Dalam rangka ikut menyukseskan Event Rang Solok Baralek Gadang (RSBG) Tahun 2022, Polres Solok Kota menggelar Lomba Fotografi On The Spot (OTS) dengan mengangkat Tema "Dubalang Paga Nagari". Pada event ini, setiap peserta bebas mengambil Foto. Disaat kegiatan Pawai Budaya, dengan objek yaitu Petugas Kepolisian yang sedang menjalankan tugas dalam balutan budaya atau sebagai pengaman pawai budaya.


Kapolres Solok Kota, AKBP Ahmad Fadilan, S.Si, M.Sc, M.Si menyebutkan, kegiatan itu merupakan bentuk partisipasi aktif jajaran Polres Solok kota dalam menyemarakan Event besar Rang Solok Baralek Gadang.

Kegiatan terbuka untuk umum pada Minggu, 25 September 2022. Peserta bebas mengambil foto atau melakukan pemotretan dengan objek polisi yang sedang bertugas di lokasi atau di sepanjang kawasan tempat dilaksanakannya event Rang Solok Baralek Gadang.


"Kami telah tempatkan petugas untuk melakukan pengamanan pada event Rang Solok Baralek Gadang, mulai dari pengaturan lalulintas, hingga pengamanan di lokasi kegiatan," papar AKBP Ahmad Fadilan.


Lebih jauh Kapolres Solok Kota menerangkan, dalam perlombaan itu, para pemenang akan mendapatkan hadiah berupa voucher, dan  akan diberikan kepada 10 penghasil foto terbaik.


Persyaratan lain Lomba foto On The Spot, Tiap peserta wajib mengupload hasil karya di media sosial masing – masing dengan mentag atau mengikuti (follow) IG: @Polres Solok Kota dan FB : @polres SOLOK KOTA,  Instagram @polres.solokkota, FB @Resor Solok kota, dan Fb @Rang Solok Baralek Gadang.


Pemenang lomba akan diumumkan melalui Media resmi Polres Solok Kota, pada 28 September 2022 nanti. Peserta yang dinilai dan ditetapkan masuk pada kategori 10 foto terbaik, menyerahkan file aslinya pada panitia, dengan kesepakatan panitia berhak menggunakan karya foto tersebut untuk keperluan publikasi dan lain-lain. (*)

PADANG - MEDIAPORTALANDA - Persoalan fly over Sitinjau Lauik kini menjadi bahan pergunjingan banyak orang. Apalagi disebut sebut flyover itu belum ada pembahasan di Komisi V DPR RI. Hal ini diakui oleh Era Sukma Munaf, Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tara Ruang (BMCKTR) Sumbar, saat bincang bincang dengan awak media, Rabu (28/9) di ruang kerjanya.

Era Sukma Munaf, Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tara Ruang (BMCKTR) Sumbar, bersama Novri awak media.


Dikatakan mantan Kadis PUPR Kabupaten Pesisir Selatan ini, masih berbicara dengan Kementerian. Dan, banyak masalah yang menyebabkan batalnya/tidak terealisasinya fly over tersebut. Bahkan, memang ada solusi lain, seperti Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Ini tentu banyak proses yang dilalui dan butuh waktu panjang.

Meskipun begitu, Pemrov Sumbar tidak mau diam begitu saja, terkaitnya masalah Sitinjau Lauik. Salah satu cara mengatasinya, membuat konstruksi khusus untuk penanganannya. Dan, tentu saja perencanaan yang matang sebelum dikerjakan. Diakuinya, memang desakan masyarakat sangat tinggi, namun tetap melalui proses dan sesuai prosedur.


Era Sukma Munaf, juga memberikan alasan dibalik batalnya fly over tersebut, termasuk masalah anggaran. Namun, fly over bukan satu satunya jalan. Sebab, masalah beterbangan, bukan masalah dengan Kementerian PUPR saja, tapi juga Kementerian Perhubungan. Hanya, beberapa titik rawan dan tentu saja menjadi perhatian untuk penanganan melalui konstruksi khusus.


Seringnya terjadi kecelakaan dan tudingan Sitinjau Lauik, rawan kecelakaan, tentu banyak aspek yang perlu dikaji. Misalnya, kecelekaan yang disebabkan rem blong, tonase kendaraan diluar kapasitas, ini perlu juga dicarikan solusi. Dan, ini tentu berhubungan dengan Perhubungan untuk menilai kendaraan melewati jalan tersebut. Juga masalah tonase kendaraan melintasi Sitinjau Lauik.


Intinya, ini juga menjadi Perhatian Dinas Perhubungan dan pengusahaan angkutan. Sebab, mereka juga harus bertanggung jawab terhadap masalah yang terjadi di Sitinjau Lauik, terkait sering terjadi kecelakaan dan gagalnya truk melintasi jalan itu. Dinas Perhubungan, harus melihat ke arah kendaraan dan angkutan, jangan sampai melebihi tonase. Karena, faktor ini juga menyebabkan rawannya kecelakaan.


Kemudian, masalah anggaran, juga menjadi penyebab dibatalkannya fly over. Kalau dipaksakan tentu akan menimbulkan masalah dikemudian hari. Apalagi, 2023 memasuki tahun politik dan akan terjadi suksesi kepemimpinan. Untuk perencanaan memakan waktu lama dan pekerjaan fisik yang membutuhkan dana besar. Ini juga menjadi pertimbangan dibatalkannya fly over, ungkap Era Sukma Munaf.


(N/A)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.