-->

Latest Post

PADANG - MEDIAPORTALANDA - Bukan Elshanti namanya jika tidak hadir dengan berbagai kejutan menarik, usai melantunkan lagu Minang "Takuik ka Taseso" kini kembali dengan peforma pop yang berjudul "Ku Tetap Setia".


Elshanti, artis cantik

Minang ini memang mencoba sesuatu yang berbeda. Jika sebelumnya Ia membawakan lagu khas daerah Sumatera Barat (Sumbar), kali ini ia lantunkan tembang lawas Indonesia "Ku Tetap Setia".


Saat ditemui awak media, Elshanti dengan ciri khasnya yang lemah lembut dalam bertutur sapa mengatakan, terkait lagu "Ku Tetap Setia" yang berkesan adalah saat proses pembuatan video musiknya. Karena mengambil set di Pantai Nirwarna, yang berjarak sekitar 14 km dari pusat kota Padang, Sumbar, ulasnya, (5/2/2023).


"Tapi karena semangat dari semua tim, proses syuting justru terasa seru dan menyenangkan. Walaupun akhirnya merasakan lelah yang amat sangat," bebernya.


Terpisah, beberapa masyarakat Sumbar saat dimintai tanggapannya mengenai lagu terbaru Elshanti yang tengah beredar di YouTube mengatakan, tembangnya sangat menyentuh perasaan dan bikin terharu.


" Jujur kita senang dengan lagu-lagunya bak Elshanti, apalagi lagu terbaru yang berjudul "Ku Tetap Setia" lantunannya sangat menyentuh perasaan dan bikin kita terharu, ulas Wandi warga Ketaping kota Padang. 

 **


SUMBAR - MEDIAPORTALANDA -  Pemimpin yang baik dan bijaksana adalah "ia" yang tidak melahirkan keputusan aneh-aneh, demikian ungkap salah seorang ASN di Tigo Nagari. ASN ini menyebut, belakangan sangat banyak kepala daerah yang membuat kekeliruan demi pencitraan, bahkan tidak "bisa dibantah".


Bahkan, seringkali upaya pencitraan yang tidak baik tersebut menyebabkan polemik di tengah-tengah masyarakat. Salah satu contoh kebijakan yang keliru saat ini adalah, di daerah lain siswa diharuskan belajar dari  jam 7 sampai jam 16.00, nantinya ini dipastikan akan menimbulkan gejolak.


Gejolak itu dapat dari aspek  sosial maupun aspek politik, belajar di sekolah hampir 9 jam akan timbulkan kelelahan bagi siswa. Dengan waktu yang sangat panjang di sekolah, akan menimbulkan dampak buruk bagi perkembangan mentalitas siswa.


Siswa SMP akan terbiasa dengan lingkungan kecilnya disebabkan tidak berkesempatan berinteraksi pada lingkungan yang lebih luas. Selain itu perlu juga  disadari bahwa, dari kalangan guru "mereka" juga mempunyai kewajiban lain, yaitu mengurusi keluarga.


Kepala daerahnya akan rentan digugat bahkan "dicaci" oleh seluruh lapisan masyarakat yang merasa terzalimi akibat kekeliruan pencitraan tersebut. Alhamdulillah, Benny Utama sebagai Bupati (kami) Pasaman tidak pernah melakukan kekeliruan-kekeliruan yang menimbulkan polemik bagi kami masyarakat Pasaman.


Karena itulah kami sangat mencintai "bupati" kami, bijaksana dan aspiratif adalah keunggulan Benny Utama sebagai kepala daerah. Sebab secara aturan kepala daerah hanya bisa dua periode, kami akan mendukung beliau menuju Sumatera Barat 1.

Maksudnya, supaya seluruh masyarakat di Sumatera Barat dapat menikmati kenyamanan memiliki pemimpin yang agamis, bijaksana, inovatif dan aspiratif, ulasannya. (***)



JAKARTA - MEDIAPORTALANDA -  Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menekankan peran Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)/Balai Wilayah Sungai (BWS) sebagai Manajer Pengelola Sumber Daya Air (SDA) di masing-masing wilayah sungai, terutama dalam menghadapi risiko yang ditimbulkan dari musim hujan dan kemarau. 


"Kepala BBWS dan BWS adalah water manager (manajer pengelola air) di masing- wilayah sungai. Sebagai manajer pengelola SDA harus tahu persis potensi SDA di wilayah sungai masing masing. Banjir dan kekeringan harus bisa diatasi, Kepala BBWS/BWS harus paham mengenai manajemen risiko banjir dan kekeringan," kata Menteri Basuki dalam Rapat Koordinasi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Tahun 2023 di Jakarta, Senin (30/1/2023). 

Terkait manajemen risiko banjir, Menteri Basuki menyampaikan bahwa para Kepala BBWS/BWS harus mengetahui persis seluruh sistem tata air yang ada di wilayahnya. Hal ini diperlukan untuk mengambil langkah penanganan yang tepat ketika memasuki musim hujan.


"Seperti yang disampaikan Presiden, penanganan banjir harus dari hulu, tengah dan hilir. Tolong dievaluasi semua kesiapan sistem sebelum musim hujan, periksa tanggul-tanggul yang harus disiapkan, pastikan pompa-pompa berfungsi, dan siapkan pengoperasian pintu bendungan," kata Menteri Basuki. 


Selain risiko banjir, Menteri Basuki menyampaikan, Kepala BBWS/BWS selaku manajer pengelola SDA juga harus mempersiapkan potensi kekeringan saat musim kemarau tiba. Untuk itu diperlukan pemetaan kawasan daerah rawan kekeringan di setiap wilayah sungai.


"Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait dengan kedatangan fenomena El Nino yang membuat curah hujan makin berkurang dan musim kemarau akan lebih kering. Kepala Balai harus mengetahui lokasi-lokasi sumber air, cek sumur-sumur dan pompa air. Jangan sampai sumurnya ada tapi pompanya tidak berfungsi," kata Menteri Basuki.


Ditambahkan Menteri Basuki, Kepala BBWS/BWS juga bertindak sebagai construction manager (manajer pembangunan) untuk memastikan kualitas pembangunan infrastruktur SDA di Kementerian PUPR. "Sebagai pelaksana program, Kepala BBWS/BWS harus mengawasi betul kontraktor dan konsultan pelaksana.  Kualitas pekerjaan ditentukan oleh Kepala Balai, bukan kontraktor. Harus tegas, anda bertanggung jawab atas progres fisik dan keuangan," pesan Menteri Basuki. 


Menteri Basuki mengingatkan bahwa setiap pekerjaan di bawah Kementerian PUPR harus memerhatikan kualitas, estetika dan keberlanjutan lingkungan. "Setelah konstruksi harus dirapikan, sisa material jangan ditinggal begitu saja. Kualitas, estetika, tolong betul-betul diperhatikan," ujarnya.


Terakhir Menteri Basuki mengatakan, bahwa Kepala Balai juga mempunyai tugas sebagai Manajer Sumber Daya Manusia (SDM). Anda bertanggung jawab dalam pengendalian SDM di balai masing-masing, Jaga kredibilitas dan integritas Kementerian PUPR," pesannya.


Dalam Rapat Koordinasi tersebut, juga dilaksanakan penandatanganan deklarasi Zona Integritas dan peluncuran Manajemen Risiko di lingkungan Ditjen SDA yang disaksikan oleh Inspektur Jenderal Kementerian PUPR T. Iskandar, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah, dan Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko. (Jay)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.