-->

Latest Post

PADANG - Pemerintah Kota Padang akan tabur bunga di makam pahlawan Bagindo Aziz Chan. Tabur bunga dilaksanakan di Gulai Bancah, Bukittinggi. 

"Kita akan melakukan tabur bunga di makam pahlawan nasional Bagindo Aziz Chan pada saat peringatan gugurnya Bagindo Aziz Chan," ungkap Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang Budi Payan saat rapat persiapan Peringatan Gugurnya Bagindo Aziz Chan di Balaikota Padang, kemarin ini. 


Jika tidak ada aral melintang, pelaksanaan tabur bunga di Bukittinggi digelar pada tanggal 19 Juli nanti. Tabur bunga dilakukan usai upacara di Balaikota Padang. 


"Kita berharap Bapak Wali Kota hadir langsung saat tabur bunga di Bukittinggi," ucap Budi Payan. 


Dikatakan Budi Payan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Pemko Bukittinggi terkait rencana tabur bunga tersebut. Nantinya, akan ada penyambutan dan upacara di Gulai Bancah. 


"Segala persiapan di sana (Bukittinggi) dibantu pihak Pemko setempat," terang Budi Payan. 


Kegiatan peringatan Gugurnya Bagindo Aziz Chan merupakan agenda tahunan yang selalu digelar Pemko Padang. Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan ini dihadiri keluarga besar pahlawan tersebut.  


"Keluarga besar kita undang untuk hadir di peringatan tahun ini," kata Kepala Dinas Damkar Kota Padang itu. 


Selain melakukan tabur bunga di makam Bagindo Aziz Chan di Bukittinggi, Pemko Padang juga menggelar upacara di Lapangan Balaikota Padang di Aie Pacah. Upacara dimulai pukul 07.00 WIB. 


"Upacara dipimpin Bapak Wali Kota dan diikuti sejumlah ASN Pemko Padang dan lainnya," terang Budi Payan. 


Setelah dilakukan upacara di Balaikota Padang, Wali Kota Padang beserta rombongan bertolak menuju Bukittinggi. 


Seperti diketahui, Bagindo Aziz Chan lahir di Kampung Alang Laweh, Kota Padang pada 30 September 1910. Semasa hidupnya, Bagindo Aziz Chan sempat mengenyam pendidikan HIS di Padang, MULO di Surabaya, dan AMS di Batavia. Ia sempat dua tahun duduk di Rechtshoogeschool te Batavia (RHS) dan membuka praktik pengacara. Ia juga aktif di beberapa organisasi, di antaranya sebagai anggota pengurus Jong Islamieten Bond di bawah pimpinan Agus Salim.


Setelah proklamasi kemerdekaan, Bagindo Aziz Chan ditunjuk sebagai Wakil Wali Kota Padang pada 24 Januari 1946 dan pada 15 Agustus 1946 dilantik sebagai wali kota menggantikan Abubakar Jaar, yang pindah tugas menjadi residen di Sumatra Utara.


Di tengah situasi pasca-kedatangan Sekutu di Padang pada 10 Oktober 1945, ia menolak tunduk terhadap kekuatan militer Belanda yang berada di belakang tentara Sekutu. Bagindo Aziz Chan terus melakukan perlawanan dengan menulis di surat kabar perjuangan Tjahaja Padang, bahkan turun langsung memimpin perlawanan terhadap Belanda sampai akhirnya meninggal pada tanggal 19 Juli 1947. Bagindo Aziz Chan juga berpidato di depan umum, "Langkahilah dulu mayatku, baru Kota Padang saya serahkan".


Dikutip dari wikipedia, pada 19 Juli 1947 sore hari, Bagindo dan keluarga bertolak dari Padang menuju Padang Panjang. Di daerah Purus, rombongannya dicegat oleh Letnan Kolonel Van Erps yang memberitahukan telah terjadi insiden di Nanggalo yang merupakan daerah garis demarkasi Belanda.


Menurut versi Belanda, ketika Bagindo turun itu dari mobil Jeep yang mengantarkannya di daerah Nanggalo itu, ia tertembak di lehernya dan dibawa ke sebuah rumah sakit di Padang. Namun, menurut hasil visum yang dilakukan oleh 4 dokter Indonesia di Bukittinggi, Bagindo meninggal karena kepala belakangnya dipukul dengan barang berat sehingga tulang kepalanya hancur. Selain itu, terdapat tiga bekas tembakan di wajahnya yang dilakukan tentara Belanda setelah ia menjadi mayat.


Jenazah Bagindo Aziz Chan dimakamkan pada 20 Juli 1947 pukul 02.00 dalam sebuah upacara besar yang dihadiri pejabat sipil dan militer di Taman Makam Pahlawan Bahagia, Bukittinggi.(Charlie)

PADANG - Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Perikanan dan Pangan di tahun ini kembali menggelar Lomba Pengolahan Pangan Lokal Tingkat Kota Padang di Palanta Kediaman Resmi Wali Kota Padang, Jumat (7/7/2023) pagi.


Lomba yang diikuti peserta antar Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kecamatan se-Kota Padang itu, berlangsung semarak dengan dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan Guswardi mewakili Wali Kota Padang.

Hadir dikesempatan itu Ketua TP PKK Kota Padang Ny. Genny Hendri Septa, Ketua GOW Kota Padang Ny. Ari Ekos Albar, Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang Alfiadi dan jajaran serta para Camat dan Ketua TP-PKK se-Kota Padang sekaligus Tim Dewan Juri.


Dalam sambutan dan arahannya Guswardi menyampaikan apresiasi atas digelarnya Lomba Pengolahan Pangan Lokal tersebut dalam rangka mengkampanyekan pentingnya mengkonsumsi pangan lokal bagi warga Kota Padang.


"Melalui lomba ini kita mengimbau masyarakat untuk terus mengkonsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal. Semoga pengurus PKK di kecamatan dan kelurahan terus mengkampanyekannya ke masyarakat," 


Senada dengan itu Ketua TP-PKK Kota Padang Ny. Genny Hendri Septa ikut memberikan apresiasi kepada Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang yang kembali menggelar lomba pengolahan pangan lokal di tahun ini. 


"Melalui lomba ini diharapkan masyarakat dapat berkreasi untuk menciptakan dan mengembangkan resep olahan pangan yang bersumber dari bahan pangan lokal. Diantaranya seperti dari jagung, umbi-umbian dan lainnya. Termasuk juga buah-buahan lokal yang tersedia di daerah kita," ungkap Ny. Genny.


Lebih lanjut istri Wali Kota Padang itu menilai, selain menjadi alternatif pilihan makanan dalam keluarga, pengolahan pangan lokal juga dapat berdaya jual sehingga bisa meningkatkan perekonomian keluarga.


"Yang lebih penting sekali adalah bagaimana dapat mengurangi ketergantungan kita terhadap kebutuhan terigu dan beras. Saya sangat mengapresiasi lomba pengolahan pangan lokal ini, karena peserta saling berkreasi dan berinovasi. Hasil pangan lokal yang diolah bisa diterapkan sebagai menu keluarga sehari-hari serta bisa menambah pendapatan keluarga," ujar Ketua TP-PKK Kota Padang tersebut bersemangat.


Sementara itu Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang Alfiadi selaku penyelenggara kegiatan menyebutkan, peserta lomba pengolahan pangan lokal kali ini diikuti antar TP-PKK Kecamatan se-Kota Padang untuk penyajian kategori makanan penutup/dessert. 


"Lomba ini juga diikuti para pelaku usaha pangan lokal untuk kategori pengolahan pangan lokal. Bagi para pemenang kita menyediakan hadiah berupa trophy dan piagam. Khusus TP-PKK Kecamatan yang meraih juara satu berhak mewakili Kota Padang untuk mengikuti lomba pengolahan pangan lokal tingkat provinsi nantinya," sebut Alfiadi. (Dv/An)

PADANG - Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) bekerjasama dengan Himpaudi Kota Padang mengelar sosialisasi empat pilar bertempat di Gedung Youth Center Bagindo Aziz Chan Kota Padang, Jum’at (30/6/2023).

Sebagai narasumber sosialisasi ini, Anggota MPR RI, H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa dan Rektor Universitas Ekasakti Padang, Prof. Dr. Sufyarma Marsidin, M.Pd serta moderator Noviandi Amir, SH, MH. Hadir dalam acara tersebut, Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Kota Padang, Desi Susanti, S.Pd, dan Kepala Bidang PAUD Dinas Pendidikan Kota Padang, Asmawati, SE., M.Si.


Leonardy menyatakan sosialisasi ini merupakan tugas MPR RI sesuai dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 dan Undang-undang Nomor 02 Tahun 2018 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD untuk melaksanakan agenda memasyarakatkan Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.


Sosialisasi sangat penting, mengingat saat ini cukup banyak fenomena yang terjadi di masyarakat yang berpotensi memecah belah bangsa ini. Belum lagi kemajuan teknologi dan informasi saat yang menghilangkan sekat-sekat kebangsaan, memudahkan masuknya paham-paham yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia dalam Empat Pilar Kebangsaan. Untuk itu harap Leo, generasi penerus kita harus ditanamkan nilai-nilai ini sejak usia dini.


Kemudian, tugas guru PAUD adalah menanamkan nilai-nilai kepada anak-anak seperti kemandirian, kematangan emosi, menghormati orang tua, menghormati sesama teman, pandai bergaul. “Proses pembelajaran ini disampaikan melalui belajar dengan bermain, bermain dengan belajar, belajar dengan bernyanyi". Untuk itu Leonardy mengharapkan para guru PAUD dapat menyampaikan nilai-nilai luhur yang terkandung pada Empat Pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kepada anak didiknya saat proses pembelajaran tersebut.


Leonardy berharap para anggota Himpaudi Kota Padang adalah guru, atau orang-orang yang mengajar generasi muda yang masih pada usia dini dan berada di garis depan dan berinteraksi langsung dengan orang tua anak-anak tersebut. Ini tugas mulia sehingga pondasi atau dasar pengetahuan anak-anak terbentuk dan akan terus dipakainya selama masa hidupnya. Itulah mengapa empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara penting diajarkan sejak usia dini.


Nilai-nilai yang diajarkan kepada anak-anak hendaknya sesuai dengan ideologi dan aturan yang ada di Indonesia. Nilai-nilai mulia itulah yang selanjutnya akan diteruskan oleh generasi emas dalam membangun bangsa di masa depan nanti. Guru PAUD yang sehari-hari berada di tengah-tengah masyarakat, kata Leonardy, diharapkan menyampaikan sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara kepada masyarakat di lingkungannya.


Dalam kesempatan itu, Ketua Himpaudi Kota Padang, Desi Susanti, S.Pd juga menyampaikan bahwa mulai tahun ini (2023) menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar pada lembaga PAUD di Padang. Harapannya tentu agar anak-anak dapat dipersiapkan untuk mengikuti pendidikan di tingkat selanjutnya.


Dikatakannya bahwa Himpaudi Kota Padang tetap mengarahkan lembaga-lembaga PAUD yang dinaungi untuk menerapkan kurikulum terbaru kepada anak-anak didik. PAUD di Kota Padang juga menerapkan Senam Profil Pancasila. Melalui senam ini diharapkan pendidik PAUD bisa mengenalkan, memberi pemahaman tentang nilai-nilai luhur dalam keempat pilar kebangsaan kepada anak usia dini yang belajar di lembaga mereka.


Desi juga mengungkapkan di Kota Padang ada 177 lembaga PAUD dan 572 pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini. Dia sangat mengharapkan dukungan Leonardy untuk guru PAUD. Sebab hingga saat ini lembaga PAUD masih berada di luar sistem pendidikan formal Indonesia dan belum ada dalam undang-undang pendidikan. “Hal ini membuat kami belum mendapatkan fasilitas dan benefit selayaknya tenaga kependidikan,” ungkap Desi.


Disisilain, Rektor Universitas Ekasakti Prof. Dr. Sufyarma Marsidin, M.Pd selaku narasumber menyampaikan bahwa, materi Empat Pilar dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara dapat disampaikan kepada anak-anak usia dini dalam bentuk sederhana. Sesuai dengan umurnya.


“Misalnya dengan membuat peraturan di kelas, itu mengajarkan tentang pentingnya mematuhi peraturan dalam menjaga ketertiban,” ungkap Ketua Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) Sumatera Barat itu.


Selanjutnya, dalam sesi tanya jawab bersama peserta, Ketua Himpaudi Kota Padang Desi Susanti, S.Pd menanyakan berkaitan dengan pelanggaran terhadap perundang-undangan. Ia mengatakan bahwa berita tentang pelanggar hukum dan undang-undang ini justru banyak juga si pembuat undang-undang itu sendiri. Ia khawatir bahwa pemberitaan ini akan dilihat anak-anak dan dicontoh. “Kita tentu khawatir anak-anak nanti malah mencontoh pelanggarannya,” ungkapnya.


Meni Effendi, S.Pd, Anggota Himpaudi dari Kecamatan Nanggalo mengatakan bahwa ia merasa pemerintah kurang konsisten dalam penegakan Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Karena, saat ini saja di sekolah tingkat dasar dan menengah pelajaran tentang pancasila dan kewarganegaraan itu hanya dua jam dalam seminggu. “Bagaimana bisa menanamkan nilai Pancasila kepada anak jika diberi waktu hanya dua jam dalam seminggu,” katanya.


Selain itu, Meni juga mempertanyakan tentang materi sosialisasi empat pilar itu. Bagaimana caranya agar bisa menanamkan nilai Pancasila dan pilar lainnya, sedangkan anak usia dini masih belum bisa berfikir secara abstrak.


Menanggapi pertanyaan para peserta sosialisasi, Prof. Dr. Sufyarma Marsidin, M.Pd menjelaskan tugas kita adalah mengajarkan kepada anak-anak tentang pentingnya mematuhi aturan. Tidak hanya dipatuhi, tapi juga aturan yang ada dilaksanakan secara konsisten. Bentuk kelompok atau grup kepada anak untuk mensimulasikan kehidupan. 


Ditambahkannya Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara sangatlah penting untuk diajarkan kepada anak. Apalagi anak usia dini dimana daya serap anak masih sangat kuat. “Sehingga, jika kita menanamkan nilai-nilai kebangsaan, persatuan, kepatuhan, kemanusiaan dan keagamaan, maka nilai tersebut akan melekat hingga dewasa,” ungkap Rektor Unes tersebut.


Prof. Dr. Sufyarma Marsidin melanjutkan meski pendidikan Pancasila atau kewarganegaraan hanya diajarkan dua jam, itu kan hanya pendidikan intrakurikuler. Artinya, pendidikan nilai-nilai kebangsaan ini dapat diajarkan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Jangan hanya terpaku pada pembelajaran dalam silabus saja. Bisa dikembangkan melalui pembelajaran diluar materi yang disusun dalam kurikulum.


H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH mengatakan bahwa, pelanggaran hukum atau perundang-undangan itu dilakukan karena adanya kesempatan oleh si pelanggar maupun oleh pembuat aturan itu sendiri. Guru PAUD hendaknya menyaring berita yang dilihat atau ditunjukkan kepada anak, bisa juga memberikan contoh lain yang baik-baik saja. Ajarkan bahwa ada konsekuensi pada setiap pelanggaran terhadap aturan-aturan yang ada.


“Harus disadari dan diajarkan pula, menjadi orang penting itu baik, namun menjadi orang baik jauh lebih penting,” kata Ketua Badan Kehormatan DPD RI tersebut. Apabila nilai kebaikan ini sudah tertanam, maka akan mudah untuk menyampaikan ilmu yang sudah kita dapatkan. Penting juga untuk menyadari bahwa anak masih belum bisa berfikir abstrak. Jadi pembelajaran melalui simulasi akan lebih baik.


Berkaitan dengan dimasukannya PAUD ke dalam sistem pendidikan formal dan perundang-undangan sistem pendidikan nasional, Leonardy menyatakan, menyampaikanya pada pemerintah saat rapat kerja bersama pemerintah. “Kita akan desak pemerintah agar aspirasi dari Himpaudi dapat diakomodir,” kata Leonardy. **

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.