-->

Latest Post

JAKARTA - Tak disangka, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo pernah meraih prestasi dalam olahraga bela diri Judo. Bahkan, bertepatan dengan momentum Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-77, Jenderal Sigit meraih sabuk hitam.

Penyematan sabuk hitam kepada Kapolri itu dilakukan langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI) Letjen TNI Maruli Simanjuntak dalam ajang Judo Kapolri Cup di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, siang tadi (9/7/23).


"Pada hari ini, kita menyematkan dan-5 kepada Kapolri karena beliau juga dulu seorang atlet. Pernah dan-1 dan juga atlet dari sejak muda, kita berikan penghargaan pada hari ini," ungkapnya di lokasi acara, Minggu (9/7/23).


Menurutnya, ajang tahunan ini memang sempat terhenti karena pandemi Covid-19. Namun, tidak disangka-sangka usai pandemi Covid-19 justru pesertanya bertambah hingga sekitar 400 orang.


Ia memandang, bertambahnya peserta menunjukkan antusias yang luar biasa, baik itu dari TNI maupun Polri. Jenderal Sigit pun menunjukkan antusiasme tinggi serupa.


“Ternyata, di luar dugaan, dalam satu tahun ini banyak sekali teknik-teknik yang baik tadi saya lihat. Termasuk beberapa hari yang lalu, kita sudah ada juara 3 di Asia. Jadi sudah bisa mengalahkan negara-negara di Asia. Kan cukup kuat-kuat," jelasnya.


Terbukti, atlet yang mewakili dari sejumlah Polda mengutarakan harapannya agar ajang Judo Cup Kapolri dapat terus dilaksanakan. 


“Di sini kami bisa menunjukan kemampuan kami, baik itu polwan maupun polisi seluruh Indonesia, sehingga kami bisa meningkatkan kemampuan diri masing-masing,” ujar Safitri yang merupakan polwan Polda Sulawesi Tengah.


Diutarakannya, pemberian sabuk hitam kepada Kapolri sungguh mengejutkan dirinya sebagai anggota. Kebanggaan semakin terpampang baginya karena memiliki pimpinan yang memiliki prestasi laiknya atlet Judo. **

PADANG - Pemerintah Kota Padang akan tabur bunga di makam pahlawan Bagindo Aziz Chan. Tabur bunga dilaksanakan di Gulai Bancah, Bukittinggi. 

"Kita akan melakukan tabur bunga di makam pahlawan nasional Bagindo Aziz Chan pada saat peringatan gugurnya Bagindo Aziz Chan," ungkap Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang Budi Payan saat rapat persiapan Peringatan Gugurnya Bagindo Aziz Chan di Balaikota Padang, kemarin ini. 


Jika tidak ada aral melintang, pelaksanaan tabur bunga di Bukittinggi digelar pada tanggal 19 Juli nanti. Tabur bunga dilakukan usai upacara di Balaikota Padang. 


"Kita berharap Bapak Wali Kota hadir langsung saat tabur bunga di Bukittinggi," ucap Budi Payan. 


Dikatakan Budi Payan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Pemko Bukittinggi terkait rencana tabur bunga tersebut. Nantinya, akan ada penyambutan dan upacara di Gulai Bancah. 


"Segala persiapan di sana (Bukittinggi) dibantu pihak Pemko setempat," terang Budi Payan. 


Kegiatan peringatan Gugurnya Bagindo Aziz Chan merupakan agenda tahunan yang selalu digelar Pemko Padang. Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan ini dihadiri keluarga besar pahlawan tersebut.  


"Keluarga besar kita undang untuk hadir di peringatan tahun ini," kata Kepala Dinas Damkar Kota Padang itu. 


Selain melakukan tabur bunga di makam Bagindo Aziz Chan di Bukittinggi, Pemko Padang juga menggelar upacara di Lapangan Balaikota Padang di Aie Pacah. Upacara dimulai pukul 07.00 WIB. 


"Upacara dipimpin Bapak Wali Kota dan diikuti sejumlah ASN Pemko Padang dan lainnya," terang Budi Payan. 


Setelah dilakukan upacara di Balaikota Padang, Wali Kota Padang beserta rombongan bertolak menuju Bukittinggi. 


Seperti diketahui, Bagindo Aziz Chan lahir di Kampung Alang Laweh, Kota Padang pada 30 September 1910. Semasa hidupnya, Bagindo Aziz Chan sempat mengenyam pendidikan HIS di Padang, MULO di Surabaya, dan AMS di Batavia. Ia sempat dua tahun duduk di Rechtshoogeschool te Batavia (RHS) dan membuka praktik pengacara. Ia juga aktif di beberapa organisasi, di antaranya sebagai anggota pengurus Jong Islamieten Bond di bawah pimpinan Agus Salim.


Setelah proklamasi kemerdekaan, Bagindo Aziz Chan ditunjuk sebagai Wakil Wali Kota Padang pada 24 Januari 1946 dan pada 15 Agustus 1946 dilantik sebagai wali kota menggantikan Abubakar Jaar, yang pindah tugas menjadi residen di Sumatra Utara.


Di tengah situasi pasca-kedatangan Sekutu di Padang pada 10 Oktober 1945, ia menolak tunduk terhadap kekuatan militer Belanda yang berada di belakang tentara Sekutu. Bagindo Aziz Chan terus melakukan perlawanan dengan menulis di surat kabar perjuangan Tjahaja Padang, bahkan turun langsung memimpin perlawanan terhadap Belanda sampai akhirnya meninggal pada tanggal 19 Juli 1947. Bagindo Aziz Chan juga berpidato di depan umum, "Langkahilah dulu mayatku, baru Kota Padang saya serahkan".


Dikutip dari wikipedia, pada 19 Juli 1947 sore hari, Bagindo dan keluarga bertolak dari Padang menuju Padang Panjang. Di daerah Purus, rombongannya dicegat oleh Letnan Kolonel Van Erps yang memberitahukan telah terjadi insiden di Nanggalo yang merupakan daerah garis demarkasi Belanda.


Menurut versi Belanda, ketika Bagindo turun itu dari mobil Jeep yang mengantarkannya di daerah Nanggalo itu, ia tertembak di lehernya dan dibawa ke sebuah rumah sakit di Padang. Namun, menurut hasil visum yang dilakukan oleh 4 dokter Indonesia di Bukittinggi, Bagindo meninggal karena kepala belakangnya dipukul dengan barang berat sehingga tulang kepalanya hancur. Selain itu, terdapat tiga bekas tembakan di wajahnya yang dilakukan tentara Belanda setelah ia menjadi mayat.


Jenazah Bagindo Aziz Chan dimakamkan pada 20 Juli 1947 pukul 02.00 dalam sebuah upacara besar yang dihadiri pejabat sipil dan militer di Taman Makam Pahlawan Bahagia, Bukittinggi.(Charlie)

PADANG - Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Perikanan dan Pangan di tahun ini kembali menggelar Lomba Pengolahan Pangan Lokal Tingkat Kota Padang di Palanta Kediaman Resmi Wali Kota Padang, Jumat (7/7/2023) pagi.


Lomba yang diikuti peserta antar Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kecamatan se-Kota Padang itu, berlangsung semarak dengan dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan Guswardi mewakili Wali Kota Padang.

Hadir dikesempatan itu Ketua TP PKK Kota Padang Ny. Genny Hendri Septa, Ketua GOW Kota Padang Ny. Ari Ekos Albar, Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang Alfiadi dan jajaran serta para Camat dan Ketua TP-PKK se-Kota Padang sekaligus Tim Dewan Juri.


Dalam sambutan dan arahannya Guswardi menyampaikan apresiasi atas digelarnya Lomba Pengolahan Pangan Lokal tersebut dalam rangka mengkampanyekan pentingnya mengkonsumsi pangan lokal bagi warga Kota Padang.


"Melalui lomba ini kita mengimbau masyarakat untuk terus mengkonsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal. Semoga pengurus PKK di kecamatan dan kelurahan terus mengkampanyekannya ke masyarakat," 


Senada dengan itu Ketua TP-PKK Kota Padang Ny. Genny Hendri Septa ikut memberikan apresiasi kepada Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang yang kembali menggelar lomba pengolahan pangan lokal di tahun ini. 


"Melalui lomba ini diharapkan masyarakat dapat berkreasi untuk menciptakan dan mengembangkan resep olahan pangan yang bersumber dari bahan pangan lokal. Diantaranya seperti dari jagung, umbi-umbian dan lainnya. Termasuk juga buah-buahan lokal yang tersedia di daerah kita," ungkap Ny. Genny.


Lebih lanjut istri Wali Kota Padang itu menilai, selain menjadi alternatif pilihan makanan dalam keluarga, pengolahan pangan lokal juga dapat berdaya jual sehingga bisa meningkatkan perekonomian keluarga.


"Yang lebih penting sekali adalah bagaimana dapat mengurangi ketergantungan kita terhadap kebutuhan terigu dan beras. Saya sangat mengapresiasi lomba pengolahan pangan lokal ini, karena peserta saling berkreasi dan berinovasi. Hasil pangan lokal yang diolah bisa diterapkan sebagai menu keluarga sehari-hari serta bisa menambah pendapatan keluarga," ujar Ketua TP-PKK Kota Padang tersebut bersemangat.


Sementara itu Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang Alfiadi selaku penyelenggara kegiatan menyebutkan, peserta lomba pengolahan pangan lokal kali ini diikuti antar TP-PKK Kecamatan se-Kota Padang untuk penyajian kategori makanan penutup/dessert. 


"Lomba ini juga diikuti para pelaku usaha pangan lokal untuk kategori pengolahan pangan lokal. Bagi para pemenang kita menyediakan hadiah berupa trophy dan piagam. Khusus TP-PKK Kecamatan yang meraih juara satu berhak mewakili Kota Padang untuk mengikuti lomba pengolahan pangan lokal tingkat provinsi nantinya," sebut Alfiadi. (Dv/An)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.