-->

Latest Post

PADANG - 18 SEPTEMBER 2023 - Kuasa hukum Hendrizon, S.H dan Tomi Nofriandi, S.H melayangkan surat somasi kepada PT. BUMI RAYA MUSIDA yang beralamat di jorong Durian Simpai Nagari Koto Nan IV di Bawuah Kec. IX Silago Kab. Dharmasraya.

Dalam keterangannya Hendrizon mengatakan. Bahwa, somasi ini dibuat berdasarkan undang-undang yang berlaku sebagai dasar hukum terdapat dalam pasal 1238 KUHPerdata dan pasal 1243 KUHPerdata.


Katanya lebih lanjut, alasan somasi ini dibuat dan ditujukan kepada PT.BUMI RAYA MUSIDA sebagai berikut :


1. Bahwa, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 15 September 2023, berbuat dan bertindak untuk pemberi kuasa dalam hal ini membuat dan menanda tangani surat somasi untuk ditujukan kepada PT. BUMI RAYA MUSIDA yang beralamat di jorong Durian Simpai Nagari Koto Nan IV di Bawuah Kec. IX Silago Kab. Dharmasraya.


2. Bahwa, somasi ini dibuat berdasarkan undang-undang yang berlaku sebagai dasar hukum terdapat dalam pasal 1238 KUHPerdata dan pasal 1243 KUHPerdata.

Bahwa adapun alasan-alasan somasi ini dibuat dan ditujukan kepada PT.BUMI RAYA MUSIDA Sebagai berikut :

Bahwa klien kami mempunyai TANAH ULAYAT yang terletak di Nagari Lubuk Ulang Aling Kec. Sangir Batang hari Kab. Solok Selatan dengan luas lebih kurang 3000 HA yang merupakan hutan kayu belantara.


3. Bahwa, pada tahun 2010 Klien kami dengan PT. BUMI RAYA MUSIDA membuat dan menanda tangani kesepakatan bersama bagi hasil terhadap sebahagian tanah ulayat klien kami seluas 2626 HA dihadapan notaris H.RIYANTO, S.H. MKn. Tentang kompensasi hasil kayu yang diambil dari tanah ulayat milik klien kami dan dikelola oleh PT. BUMI RAYA MUSIDA.

Bahwa setelah disepakati kerja sama tersebut akan tetapi PT. BUMI RAYA MUSIDA tidak melaksanakan kewajiban nya terhadap klien kami yang telah tertuang dalam surat kesepakatan bersama yang dibuat dihadapan notaris tersebut.


4. Bahwa, klien kami telah berulang kali meminta hak nya kepada PT. BUMI RAYA MUSIDA namun tidak ada tanggapan seoalah olah diabaikan layak nya masyarakat kecil.


5. Bahwa, dikarenakan tidak ada tanggapan dari PT. BUMI RAYA MUSIDA maka pada tahun 2011 sebagian dari kaum Klien kami mengajukan upaya hukum  gugat perdata ke pengadilan negeri koto baru kabupaten solok tentang perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh PT. BUMI RAYA MUSIDA guna untuk minta dikosongkan tanah ulayat klien kami dan membayar ganti rugi yang termaktub dalam putusan pengadilan  perkara perdata nomor : 2/Pdt.G/2011/PN.KBR.


6. Bahwa, adapun bunyi putusan pengadilan negeri  koto baru kabupaten solok dalam perkara perdata nomor : 2/Pdt.G/2011/PN/KBR sebagai berikut :


A. Menyatakan sah objek perkara adalah tanah ulayat milik suku melayu.


B. Menyatakan perbuatan Tergugat I ( PT. BUMI RAYA MUSIDA ) yang menebang/menggarap serta membawa hasil hutan keluar dari objek perkara merupakan perbuatan melawan hukum.


C. Menghukum Tergugat I ( PT. BUMI RAYA MUSIDA ) untuk mengosongkan dan menyerahkan objek perkara kepada penggugat ( Klien Kami ) suku melayu.


Untuk itu ucap Hendrizon, berdasarkan uraian point-point diatas dalam surat somasi ini kami selaku kuasa hukum dari klien kami meminta dengan TEGAS kepada saudara PT. BUMI RAYA MUSIDA untuk :


1. Beritikad baik meyelesaikan permasalahan ini dengan klien kami


2. Membayarkan hak klien kami berdasarkan perjanjian yang dibuat dihadapan notaris yang dihitung mulai pada tahun 2010 sampai sekarang.ATAU


3. Mengosongkan dan menyerahkan tanah ulayat milik klien kami serta membayar ganti rugi.


4.Membicarakan point 2,3 kami tunggu kepastian dan penjelasan saudara PT. BUMI RAYA MUSIDA kepada kami untuk dapat menghubungi kami pada nomor telp. Diatas 


Selanjutnya ia menunggu itikad baik dari PT.BUMI RAYA MUSIDA untuk menyelesaikan permasalahan ini dalam waktu 4x24 Jam (Empat hari) setelah somasi ini kami Buat.


"Dan, apabila tidak ada itikad baik dari saudara PT. BUMI RAYA MUSIDA untuk menyelesaikan permasalahan ini maka dengan sangat PATUT kami akan menyelesaikan nya dengan cara kami sendiri sebagai masyarakat umum ataupun akan menempuh jalur hukum baik hukum pidana terkait dugaan tindak pidana PENGRUSAKAN SERTA PENYEROBOTAN MEMASUKI LAHAN TANPA IZIN dan/atau tidak menutup kemungkinan dugaan tindak pidana lain nya,serta akan menempuh jalur hukum perdata," pungkasnya.(*)

PADANG - Sebanyak 30 orang calon pengurus Organisasi Perempuan Rang Pasisia yang disingkat dengan PWPS (Perkumpulan Wanita Pesisir Selatan), saat diminta kesanggupannya oleh Ketua DPW PKPS Sumbar, H Budi Syukur di Hotel Pangeran Beach pada Sabtu (16/9/2023) menjawab. Bahwa, mereka siap dilantik dan bersedia menjalankan tugas sebaik-baiknya.

Dengan adanya pelantikan pengurus PWPS, kaum Wanita Kabupaten Pesisir Selatan pantas dibanggakan. Sebab, telah memiliki organisasi wanitanya diperantauan. Dengan dilantiknya Pengurus PWPS masa bakti 2023-2028 diharapkan bisa berkontribusi dan berpartisipasi bagi kemajuan pembangunan Pessel.


Ketum DPW PKPS Sumbar menyampaikan ucapan terimakasih dan selamat kepada pengurus PWPS. “Kami mengucapkan terimakasih kepada Panitia Pelantikan atas segala koordinasi yang diberikan untuk suksesnya acara pelantikan ini. Kami juga ucapkan selamat bertugas untuk pengurus PWPS yang dilantik untuk periode 2023-2028. Terus semangat untuk memajukan PWPS sebagai bakti untuk kampung halaman,” papar Budi Syukur.


Budi mengatakan, wanita itu hebat, tidak ada kesuksesan besar seorang laki-laki tanpa peran dan andilnya seorang wanita di belakangnya. Lebih lanjut Budi Syukur mengatakan, bahwa untuk pengembangan sayap organisasi dipandang sangat perlu rasanya didirikan Perkumpulan Wanita Pesisir Selatan Sumatera Barat. “PWPS ini sebagai wadah untuk mengoptimalkan potensi dan sumber daya wanita Pesisir Selatan yang berada di perantauan dan ini sebuah organisasi yang sangat luar biasa,” ujar S Budi Syukur, SH Dt. Bandaro Jambak.


Usai menyampaikan sambutan Ketua Umum DPW PKPS Sumbar selesai, dilanjutkan oleh Ketua Umum PWPS, Wiwik Marli Rahman. Pada kesempatan itu, Wiwik Marlis Rahman yang berprofesi Dosen Unand dengan nama asli Mairiwita mengatakan pelantikan PWPS, yang berlangsung di Hotel Pangeran Beach, Padang mempunyai arti sejarah tersendiri bagi penggerak dan pendiri PWPS, karena alhamdulillah semua berjalan sesuai rencana dan legal sudah organisasi PWPS ini. Karena seperti yang direncanakan selain dihadiri dan dilantik Ketum DPW PKPS Sumbar, juga turut hadir dan memberikan sambutan Ny Harneli Mahyeldi selaku Ketua TP PKK dan BKOW Sumbar.


Wiwik berharap, dengan dikukuhkan PWPS Sumbar ini, semoga wanita-wanita hebat dan tanggung, mampu memberikan input positif di semua lini demi kemajuan Pesisir Selatan. Ia mengatakan dengan organisasi perempun Pessel ini banyak hal yang bisa diperbuat.


“Untuk itu, kekompakan dan saling bekerjasama satu sama lain agar bisa membangun kampung, dari rantau berbuat untuk ranah. Kalau tidak dari kita, siapa lagi, kalau tidak dari sekarang, kapan lagi. Saya berharap, para pengurus yang dilantik benar-benar memanfaatkan organisasi PWPS ini sebaik-baiknya. Dan saya percaya setiap pengurus telah berkomitmen untuk memajukan organisasi wanita Rang Pasisie,” ujar Wiwik sembari mengakhiri sambutanya dengan yel-yel PWPS,,, disambut dengan Rancak Bana oleh pengurus lainnya.


Turut hadir selain jajaran pengurus PKPS lainnya, seperti Africal Cai, Bendahara, juga hadir anggota DPRD Sumbar, Imran Adenansi SH, MH, dan tokoh masyarakat Pessel di Kota Padang lainnya, seperti Yasmardi, SH dan Ketua DPD PKPS Agam dan Kota Padang.


Ini Susunan Kepengurusan PWPS Periode 2023-2028:


I. Dewan Pembina     : Bupati Pesisir Selatan


II. Dewan Penasehat : Ketua DPW PKPS Sumbar


: Hj Nevi Zuraina IP


: Hj Wartawati NA


: Dr Hj Evi Hasnita, SPd, NS, M. Kes


III. Dewan Pengurus


Ketua Umum              : Dr. Wiwik Marlis Rahman MSi


Sekretaris Umum      : Etnaleli, S.Sos, MM


Bendahara Umum     : Nurmidalmi, SE


IV. Bidang-bidang


1. Bidang Organisasi


Ketua                            : Hj Missdaliasatrita


Sekretaris                    : Hj Lita Prihatini, SE


Anggota                        : Hj Nurmalena SE


: Sri Wahyuni


2. Bidang Hukum dan HAM


Ketua                             : Noviar Kadir, SPi


Sekretaris                     : Eva Gustila, SH


Anggota                         : Hj Nurita Budi Syukur

[17/9 11.31] MEDIAPORTALANDA.COM: 3. Bidang Sosial Masyarakat


Ketua                             : Heldawany SE


Sekretaris                     : Marni Yeni, SPd.


Anggota                         : Alma Fiitri Susanti


: Afrimadona


: Rina Deswita


4. Bidang Penjaringan Keanggotaan DPD Kabupaten/Kota


Ketua                             : Yofi Yori, SE, MS.


Sekretaris                     : Nurhayati


Anggota                         : Devi Varini


: Hidayenti


5. Bidang Penyuluhan dan Pendidikan


Ketua                             : Dra.Rosmaneli, MPd


Sekretaris                     : Ema Rahim


Anggota                         : Arni, SPd.


6. Bidang Bundo Kanduang


Ketua                              : Yulia Fauziah


Sekretaris                      : Nurmalena


Anggota                          : Karlina Susanti

[17/9 11.32] MEDIAPORTALANDA.COM: 7. Bidang Ekonomi dan UMKM


Ketua                               : Dra.Monalisa MPd.


Sekretaris                       : Dra.Drita Yani MM


Anggota                           : Dra Lili Voni


8. Bidang Komunikasi Informasi dan Seni Budaya


Ketua                               : Yusmaneli, SPd


Sekretaris                       : Desni Exrriyenti


Anggota                           : Soldwati


: Marlina, AMd

Karya: Muhammad Lutfi, Alumni sastra Indonesia UNS


Aku adalah seorang budak. Teman memungutku dari perbudakan dan rela mengeluarkan uang untuk menebusku. Setiap hari harus merasakan pahit dicambuk, dipukul, ditendang. Setelah aku keluar dari situ aku merasa bersyukur sekali. Kepahitan adalah hal buruk dalam hidup yang kualami.


  Orang-orang memanggil temanku ini dengan sebutan adipati Timur. Adipati timur adalah anak raja Tengah dan memiliki adik bernama adipati Barat. Sekilas mereka nampak mirip, tetapi adipati Timur ini terlalu lembut hatinya. Dia selalu menangis setiap kali tidak berdaya. Aku hanya bisa mengasih komentar dan tak bisa aku membantunya. Aku dan dia sama-sama tidak berdaya. 


Suatu saat terjadilah pemberontakan besar di kerajaan adipati Timur. Orang-orang bermaksud membunuh adipati Timur dan keluarganya. Malam yang sepi, beramai orang datang menerobos masuk gerbang kerajaan. Aku dan adipati Timur kemudian kabur. Setiap hari selalu was-was dari kejaran manusia-manusia biadab itu.


  Adipati Timur merasa sudah tidak memiliki muka buat kembali ke kerajaan. Dia hanya bisa mengeluh dan menangisi keadaan saja. Lalu dia memiliki keinginan untuk belajar kanuragan. Dia berpendapat kalau kelemahannya ini karena tidak ada yang bisa dia lakukan.


Dia berjalan menyusuri sawah dan pedesaan. Dia menaiki pegunungan kendeng. Terlihat nampak dari jauh orang sedang berlatih ilmu kanuragan. Adipati Timur melangkahkan kakinya ke sana. Dia tidak bisa apa-apa lagi selain memimpikan harapan.


  Adipati Timur bertemu dengan seorang lelaki di situ. Aku hanya menunggunya saja di sampingnya. Dia mengobrol terlalu dalam dan lumayan lama sekali. Setelah bercakap tentang suatu apa yang aku tidak tahu, dia mengajakku pulang ke kerajaan Tengah.


Langkahnya cepat bagaikan kuda kesurupan. Dia seperti sedang terburu nafsu untuk melakukan sesuatu. Berjalanlah kami sampai juga dengan lelah di kerajaan Tengah. Adipati Timur menyuruhku untuk menunggu sampai malam tiba. 


  Malam terlalu pekat tanpa penerangan. Kami menunggu di luar dekat pohon jati. Adipati timur menyuruhku menutup muka dan masuk kea rah yang dia tunjukkan. Aku disuruh harus mengambil peti berwarna perak dan membawanya kembali ke dia. Aku hanya orang yang merasa punya utang budi sama adipati Timur. Jadi terpaksa aku akan melakukan hal ini.


  Ini yang disebut dengan mencuri. Dia inginkan aku agar maling di tempat milik ayahnya sendiri. Aku mengendap-ngendap, mencoba melihat sekitar. Penjaga berkeliaran dimana-mana. Aku harus berhati-hati. Bagaikan burung wallet, aku menyamar dalam kegelapan malam. Setelah penjaga tidak menoleh ke aku, aku keburu lari.


  Aku masuk ke dalam ruang itu. Isinya hanya emas, peti, senjata, serta hasil bumi lainnya. Aku membawa sekotak yang dimaksudkan oleh adipati Timur. Rasanya berat sekali. Entah apa isinya. Aku tidak berani membukanya.


  Terlebih lagi aku harus segera kabur dari sini. Aku berhati-hati. Dengan langkah menjinjit aku segera siap kabur saat penjaga tidak menoleh kemari. Akhirnya aku berhasil juga. Kotak itu kuserahkan kepada adipati Timur. Dia membukanya. Isinya lima juta keping perak. Sangat bersilauan dibias terang bulan kepingan emas itu.


  “Harta sebanyak ini buat apa?” tanyaku.


“Sudahlah, bukan urusanmu.”


Adipati Timur nampak sedikit marah kutanyai. Dia segera menyuruhku untuk ikut dengannya kembali ke lereng gunung kendeng. Dia bertemu dengan lelaki kemarin lagi. Wajah lelaki itu nampak licik. Aku tahu dia punya maksud sendiri kepada adipati Timur. Lelaki itu juga nampaknya tahu kalau adipati Timur adalah anak seorang raja.


  Adipati Timur menyerahkan kotak itu. Lelaki di depannya membuka kotak itu. Lelaki itu tersenyum. Kemudian menoleh kepadaku. Ada maksud yang aku tidak paham. Adipati Timur segera menuju padaku dan menyuruhku untuk diam saja. 


  “Apakah ayah adipati nanti tidak murka bila keping ema situ adipati serahkan kepada orang itu?” tanyaku.


  “Tidak. Orang ini memintaku harus membayar lima juta keping emas. Agar diam au memberikan kesaktian padaku.”


Seorang raja memang harus berwibawa dan sakti. Semenjak kejadian pemberontakan di kerajaan adipati Timur, adipati Timur selalu berwajah musam dan berjalan grusa-grusu. Bahkan dia berani jadi maling dan merampok kepingan emas sebanyak lima juta keping emas dari milik ayahnya sendiri.


Aku takut jika raja Tengah menjadi murka dan adipati Timur dihukum. Kemudian adipati Timur masuk ke dalam rumahnya, aku tak tahu apa yang lelaki itu perbuat pada adipati Timur. Selama berjam-jam aku menunggu. 


  Akhirnya adipati Timur keluar dari rumahnya dan dengan senyum-senyum lelaki di belakangnya memasang wajah licik. Tetapi dia tidak tersenyum padaku. Aku dan adipati Timur berjalan kembali ke kerajaan Timur. Aku masih keheranan dan dibuatnya bingung. 


  “Adipati, kenapa kembali ke Timur?” tanyaku.


“Kita akan merebut kerajaan,” jawab adipati.


“Kita hanya berdua, tidak punya senjata, tidak punya kedigdayaan,” jawabku.


“Aku sudah sakti, lihat batu akik di tanganku ini, aku sudah yakin,” kata adipati.


Hanya sebuah batu akik saja membuat dia percaya. Lalu apa yang dia maksudkan dengan memberikan peti harta lima juta keping emas kepada lelaki tadi. Aku kemudian bertanya padanya kembali.


“Lalu, harta curian itu dikemanakan?” tanyaku.

“Aku berikan kepada orang tadi. Katanya komplit kesaktian yang diberikan padaku dengan aku membayar lima juta keping emas padanya,” jawab adipati.

“Raden percaya kalau sakti?” tanyaku.


“Iya, aku percaya,” jawabnya.


Dalam hati aku ingin tertawa melihat kelakuan bodohnya. Memang dia ini orang goblok. Mudah saja ketipu orang. Dia mudah saja tertipu dan mau mencuri demi orang tadi. Padahal dia tidak mengenalinya. 


Karena aku tidak percaya, aku ingin mencoba menusukkan sangkur kepada adipati Timur. Kuambil sangkur di pinggang. Kutusuk ke punggung adipati Timur. Adipati Timur bersimbah darah. Dia menoleh padaku.


“Kenapa kamu melakukan itu?” tanya dia.


“Aku tidak percaya dengan orang tadi. Wajahnya licik. Dan adipati sudah ketipu mentah-mentah,” kataku.


“Kata lelaki tadi, aku sudah sakti, dilindungi harimau hitam. Dan senjata tidak mempan padaku,” kata adipati Timur.


“Buktinya apa, sekarang raden terluka. Kalau raden nekat, raden hanya akan mati jika kembali ke kerajaan Timur. Mana cincin itu raden!” kuminta cincin hijau itu.


Aku merebutnya dengan paksa. Kuhantam pakai batu cincin hijau yang dipercaya adipati Timur. Dia hanya jadi pencuri dan membuat raja Tengah sengsara karena percaya telah diberikan kedigdayaan oleh lelaki di gunung kendeng tadi.


Cincin akik itu kuhancurkan. Serpihannya berbau botol kaca dan seperti botol kaca. Kini aku percaya kalau raden adipati Timur sudah tertipu mentah-mentah. Dia memang orang yang tolol. Lima juta keping emas seharusnya bisa untuk membangun kerajaan Timur kembali. Tapi dia malah jadi bodoh hanya karena orang tadi.


Adipati Timur merasakan ketakutan. Dia malah menuduhku mau membunuhnya. Dia berlari lagi ke arah gunung kendeng. Aku mengejarnya. Menceghnya untuk jangan datang ke sana lagi. Dia sudah tertipu mau juga ditipu lagi sama orang yang mengaku punya kesaktian harimau kumbang.


Rasanya aku ingin menghajar orang penipu di gunung kendeng itu. Aku berlari mengejar adipati Timur, berupaya mencegahnya. Tapi dia terus berlari. Dia berhenti sebelum sampai ke tempat dia dimana dia ketipu dan tidak berdaya.


Aku juga melihatnya, melirik dari jauh, bersembunyi di semak-semak. Orang yang menipu adipati Timur tadi sedang membayarkan beberapa tiang rumah dan lantai rumah serta beberapa patung kuningan besar dengan kepingan emas dari adipati Timur.


Kasihan sekali adipati Timur, sudah jatuh tertimpa tangga. Aku merasa iba. Adipati Timur mengusap air matanya. Dia berjalan menjauh setelah melihat kenyataan itu. Aku mendekapnya dari belakang. Aku ikut iba dan juga hatiku tergores amarah.


“Raden sudah melihatnya sendiri kan, apa yang raden lakukan adalah suatu kebodohan,” kataku.


“Aku benar-benar terperdaya olehnya,” jawab adipati Timur.


“Seharusnya raden bisa membangun kembali kerajaan Timur dengan lima juta keping emas milik ayah raden. Tapi raden mau saja terperdaya oleh omongan busuk orang licik itu,” kataku.


“Apa yang harus aku lakukan?” tanya adipati.


“Kembali, kembalilah raden kepada raja Tengah. Itu tempat raden,” jawabku.


“Apakah ayahanda mau menerimaku, mau memaafkan aku yang telah membuat ayahanda sengsara?” tanya adipati Timur.


“Aku yakin orang tua raden mau memaafkan, walaupun raden hanya bikin susah hati orang tua raden,” tegasku.


Adipati Timur bersamaku kembali ke kerajaan Tengah. Orang terkaget-kaget setelah melihat adipati. Mereka kira adipati Timur mati dalam pemberontakan kerajaan Timur. Ternyata adipati masih hidup. Prajurit beramai-ramai membawa adipati Timur yang punggungnya terluka itu. Ayah adipati Timur, Raja Tengah meneteskan air mata melihat putranya.


“Bersyukur kamu masih hidup anakku,” kata raja Tengah.


“Iya ayahanda, maafkan saya yang bodoh ini,” kata adipati Timur.


“Punggungmu terluka, kau hebat bisa selamat dari mereka.”


“Tidak, ini karena dia. Teman saya itu yang setia mendampingi saya, dan menyelamatkan saya. Tetapi, maafkan saya yang telah mencuri harta lima juta keping emas milik ayahanda.”


Raja Tengah terkaget mendengar omongan anaknya. Buat apa dia mencuri harta sebanyak itu. Kenapa anaknya tega melakukan hal itu pada orang tuanya sendiri. Raja Tengah tidak pernah mendidik anaknya untuk berbuat seperti itu.


  “Kamu jadi maling, untuk apa harta sebanyak itu kamu curi, dimana peti emas itu sekarang?”


  “Sudah saya gunakan untuk membayar orang yang memberikan saya kanuragan.”


“Dasar anak bodoh, kamu ketipu orang. Apanya yang kanuragan, apanya yang sakti,” bentak raja Tengah.


“Maafkan saya,” kata adipati Timur.


Ayah adipati Timur menyuruh orang sakti untuk melihat ke adipati Timur. Apakah benar adipati Timur sudah sakti atau hanya dimanfaatkan. Ternyata orang sakti itu berkata kalau adipati Timur hanya ditipu dan dimanfaatkan. Orang yang memperdaya adipati Timur pun tidak orang sakti, hanya penipu yang juga pernah menipu rakyat lainnya. Adipati Timur pun merasa dimanfaatkan dan ditipu mentah-mentah oleh penipu itu.


Pati, 28 April 2023

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.