-->

Latest Post

PADANG - Pemerintah Kota (Pemko) Padang menjalin kerjasama antar daerah dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lima Puluh Kota, Tanah Datar dan Agam di bidang Pertanian, Perdagangan, Perikanan dan Pangan.

Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara Wali Kota Padang Hendri Septa dengan Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin, Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, Bupati Agam diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Agam Edi Busti, di Gedung Putih Rumah Dinas Wali Kota Padang, Rabu (18/10/2023).


Dalam sambutannya Wako Hendri Septa mengatakan, perjanjian kerjasama antar daerah ini merupakan wujud keseriusan Pemerintah Kota Padang dalam menjaga ketersediaan bahan pokok serta pasokan bahan pangan untuk masyarakat Kota Padang.


"Terus terang kami di Kota Padang  keterbatasan lahan pertanian. Kami sangat butuh pasokan bahan pangan dari daerah tetangga untuk menjaga ketersediaan pangan dan stabilitas harga di pasar," ucap Wako.


Wako Hendri Septa menambahkan, selain menjaga pasokan bahan pangan serta stabilitas harga, kerjasama ini juga dimaksudkan dalam rangka menjaga angka inflasi tetap terkendali di Kota Padang. Tercatat, pada September 2023 secara year on year angka inflasi Kota Padang sebesar 1,93 persen, jauh dibawah rata-rata Nasional yaitu 2,28 persen.


"Atas nama Pemerintah Kota Padang kami sangat berharap dengan adanya kerjasama antar daerah ini dapat mengatasi ketersediaan bahan pangan yang sering memicu inflasi seperti beras, bawang, cabe, dan lainnya,” pungkas Wako Hendri Septa.


Dalam kesempatan tersebut juga diadakan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Padang dengan OPD Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota, Tanah Datar, dan Kabupaten Agam. OPD tersebut yakni, Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan serta Dinas Perikanan dan Pangan.


Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat Endang Kurnia Saputra, Sekretaris Daerah Kota Padang Andree Algamar, Asisten Pemerintahan dan Kesra Edi Hasymi, serta pimpinan OPD terkait di empat pemerintahan daerah tersebut.(Mul)

SUMBAR - Pekerjaan peningkatan jalan Water Front City Sunur Balai Kurai Taji (Kota Pariaman), nomor kontrak: 35/PKK/SK-JNI 1-Bb.03.23.1.5/VII/2023, sumber dana Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Bina Marga, Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) PPK 1.5 Sumbar, manfaatnya bakal dirasakan oleh warga Kota Pariaman.

Jalan yang awalnya jika usai hujan bak kubangan kerbau, berkat adanya proyek tanggal kontrak 31 Juli 2023, waktu pelaksanaan 154 Hari Kalender bakal memukau para pelintas yang kerap lalu-lalang didaerah yang berjuluk Kota Tabuik. Sebab, proyek bernilai kontrak Rp.10.983.039.000,00 akan membentangkan aspal diarea yang mempunyai motto, "sabiduak sadayuang" ini.


Kegiatan yang dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana CV. Lautan Sati dan Konsultan supervisi PT. Sarana Bhuana Jaya KSO PT. Buana Archicon, dibawah pengawasan pemilik kegiatan BPJN-Wlayah1 Sumbar dan PPK 1.5. Berdasarkan hasil penelusuran Awak media pada Rabu, (18/10/2023), telah menuai pujian warga.


" Berkat adanya pengawasan yang ketat dari pihak BPJN 1 Sumbar, profesional rekanan dalam bekerja kami akui. Sebab, keberadaan jalan mulus akan mendukung pertumbuhan ekonomi," ujar Ajo Sutan (47) warga setempat saat temui awak media.


Begitu juga dengan pak Ali (53) warga setempat, ia mengatakan sangat bersyukur sekali atas adanya proyek ini. "Jalan kami bakal mulus". Dampak positifnya, perekonomian masyarakat setempat bakal melaju pesat, atas nama warga kita sangat mengapresiasi kinerja BPJN Sumbar dan rekanan, semoga pekerjaan tepat waktu dan tepat mutu, harapnya.  An

PADANG - Terkait adanya dugaan pelecehan seksual anak dibawah umur pada salah satu sekolah dasar (SD) swasta Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Dan, pelakunya disebut adalah eks atau mantan petinggi di Ombudsman menggelar jumpa pers.

Dalam keterangannya, apa yang telah dituduhkan tidak beralasan, semua itu tidak benar, kronologis awalnya begini, waktu itu dari arah belakang mau keluar saya lihat ada seorang anak yang lagi bekerja, lalu saya tanya, lagi ngapain dik, anak sekolah tersebut menjawab lagi buat PR, kenapa tidak dikelas, ia menjawab, gak pak diusir buk Guru, kemudian kata anak itu, lagi malas aja dikelas.


Singkat cerita, setelah memberikan nasihat kepada anak tersebut, mantan petinggi di Ombudsman yang ternyata juga salah seorang petinggi di SD Swasta ini kemudian meninggalkannya. Namun, tidak beberapa lama berselang, beliaupun dipanggil oleh dua orang guru. 


Pak kemari, ada anak nangis, Eks lalu bertanya, kenapa..?. Terjadi pelecehan seksual pak jawab sang Guru, kemudian Eks bilang, apa pelecehan seksualnya, jangan ributlah, tolong amankan dulu. Nah, kata amankan dulu setelah itu selesai, ungkap Eks saat jumpa pers di kantor LKAAM Sumbar, pada Rabu (18/10/2023).


Eks menambahkan, tiga hari kemudian wali murid buat surat pernyataan, datang dan minta ketemu pimpinan sekolah, karena pimpinan tidak bersedia ditemui, mereka menemui eks dan meminta eks untuk dipecat. Namun pimpinan bilang tidak bisa, ujar Eks.


Selanjutnya diambilah kesimpulan dengan memanggil anak sekolah tersebut untuk dimintai keterangan. Pada saat ditanya anak tersebut mengatakan tidak terjadi apa-apa, Kemudian ditanya lagi apa yang dilecehkan, tidak ada jawab anak itu, karena didesak anak tersebut mengaku kalau eks hanya memegang kakinya, tidak yang lain, ujar Eks pada puluhan awak media.


Terkait pemberitaannya yang viral diberbagai media, Eks mengaku baru tahu. Awalnya sempat syok. Menurut pengakuannya, kaki anak tersebut ia pegang lantaran gemas. Sebab, ia sangat menyayangi semua anak-anak di sekolah itu.



(An)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.