-->

Latest Post

PADANG PANJANG - Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si resmikan Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Ulum yang bertempat di Jalan Adam BB, Masjid Syathariyah, Kelurahan Balai-Balai, Rabu (27/12).

Peresmian ponpes tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Pj Wako Sonny yang disaksikan Ketua Yayasan Syeikh Inyiak Angku Aluma, Tuanku Mudo Ismed Ismail, S.Sos, Kapolsek Padang Panjang, Iptu Fauzan, perwakilan Kantor Kemenag, Syaiful, Lurah Balai-Balai, Tedriyon, SAP serta para jemaah Masjid Syathariyah dan tokoh masyarakat.


Sonny menyampaikan, dalam konteks pendidikan, ponpes menempati posisi penting dalam pembangunan karakter bangsa. Pembangunan ponpes memiliki makna ganda sekaligus. Yakni melahirkan generasi muslim yang memiliki integritas keilmuan dan keislaman tinggi. Serta menyiapkan kader-kader umat yang kelak akan berkiprah di tengah-tengah masyarakat.


"Semoga keberadaan Pesantren Bahrul Ulum bisa semakin banyak membawa manfaat bagi kita semua. Ke depan dengan adanya ponpes ini akan semakin banyak muncul generasi yang andal dan bisa menjadi pemimpin,” ujarnya.


Sonny juga berharap ponpes ini mampu mencetak sumber daya manusia yang berkualitas, produktif, dan berakhlak mulia.


“Semoga dari ponpes ini akan lahir ulama-ulama baru sebagai pemimpin Islam dimasa yang akan datang. Pemerintah Daerah akan senantiasa memberikan perhatian dan mendukung keberadaan ponpes ini,” tuturnya.


Sementara itu, Tuanku Mudo Ismed menyebutkan, awal berdirinya ponpes ini berangkat dari semangat untuk mencetak generasi yang berakhlak mulia dan kuat dalam sisi agama di Padang Panjang.


“Pada Juni 2021 lalu, pondok ini mulai dibangun dengan sumbangan dari para donatur. Pada 23 Juli 2023 lalu pondok ini sudah mulai melaksanakan proses belajar mengajar dengan jumlah siswa saat saat ini sebanyak 15 orang yang tergabung dalam satu lokal,” sebutnya.


Ia mengungkapkan, ponpes ini menganut kurikulum salafiyah yang menerapkan prinsip 70% ilmu agama dan 30% ilmu pengetahuan umum yang berbasis tingkat ulul.


“Semoga ponpes ini dapat terus berkembang dan muridnya lebih banyak lagi. Sehingga mampu memberikan kontribusi positif untuk kemajuan Padang Panjang,” tutupnya.


Turut hadir pada kesempatan tersebut, tokoh masyarakat, M. Shadiq Pasadigoe beserta undangan terkait lainnya. (Rk/Jn)

PADANG PANJANG - Kumpulan karya puisi dari 125 penyair yang dirangkum dalam buku berjudul “Puisi Cinta untuk Palestina,” diluncurkan Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si, di Pendopo Rumah Dinas Walikota, Senin (27/12).

Antologi puisi ini dikurasi pendiri Sekolah Menulis Elipsis, Muhammad Subhan dan salah satu pendiri Komunitas Seni Kuflet, Sulaiman Juned. Ada sekitar 760 karya yang diseleksi menjadi 125 puisi. Para penyair bukan saja berasal dari Indonesia melainkan dari Malaysia dan Timor Leste.


Setelah diluncurkan buku tersebut kemudian dilelang. Hasilnya didonasikan untuk perjuangan rakyat Palestina yang disalurkan lewat Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP). Selain itu, juga turut dilelang beberapa lukisan tentang potret Palestina. 


Subhan menyampaikan, proses pengumpulan naskah puisi hingga penerbitannya dimulai sejak 29 Oktober hingga 27 Desember. Tim Kurator merencanakan memilih 100 judul puisi yang akan dibukukan. Namun setelah menimbang banyak puisi yang masuk dengan kualitas baik, mereka bersepakat menambah jumlahnya menjadi total 125 puisi. 


Dikatakannya lagi, di antara 125 puisi, kurator memilih tiga puisi terbaik. Masing-masing penyair menerima reward sebesar Rp500 ribu. Yaitu puisi berjudul “Rama-Rama Merah, Bunga-Bunga Mawar”  karya Adri Sandra (Payakumbuh), “Lonceng Pukul 00.00 Tak Terdengar Lagi” karya Christya Dewi Eka (Bekasi), dan "Lansia Nestapa di Rahim Gaza” karya Muhammad Iqbal Khoironnahya (Sleman).


“Sejatinya, seluruh puisi yang menggambarkan penderitaan rakyat Palestina dan ditulis para penyair di buku ini mengandung kekuatan magis yang menggetarkan jiwa saat dibaca. Puisi-puisi ini mereportase berbagai realitas kekinian yang tengah terjadi di Palestina dan penulis membawanya kepada realitas sastra dalam hal ini puisi,” ujarnya.

Sementara itu, Sonny mendukung kegiatan yang digagas Komunitas Seni Kuflet bekerja sama dengan Sekolah Menulis Elipsis itu. “Kami menyambut baik. Berbicara aksi kemanusiaan, berarti berbicara hati nurani sesama bangsa,” sebutnya.


Berbicara aksi kemanusiaan, lanjutnya, tidak memandang latar belakang seseorang. Bahkan para seniman pun bisa    melakukan aksi nyata. 


“Mudah-mudahan ini bisa menginspirasi dan memotivasi komunitas-komunitas lain, bahwa di manapun kita berada, sepanjang ada kemauan pasti bisa menghasilkan hal positif untuk kemanusiaan,” imbuhnya. **

PADANG PANJANG - Pemerintah Kota (Pemko) melalui Bappeda menggelar Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Padang Panjang 2025-2045, pada Rabu (27/12) di Hall Lantai 3 Balai Kota.


Mengangkat tema "Padang Panjang Agamis, Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan" kegiatan ini diikuti beberapa organisasi masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemko.

Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si menyampaikan, RPJPD merupakan salah satu bagian penting dalam penyelenggaraan pemerintahan. Sebagai instrumen untuk memberikan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan daerah selama 20 tahun ke depan.


"Dari segi finansial, kita di daerah sangat bergantung dari pusat. Maka tidak mungkin kita membuat perencanaan yang tidak selaras dengan kebijakan Pemerintah Pusat. Perlu keselarasan arah pembangunan guna mendukung capaian pembangunan nasional," ungkapnya.


Dikatakannya lagi, forum konsultasi publik ini untuk menyusun langkah bersama sebagai wadah mendapat masukan dan saran dari organisasi masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat berkaitan dengan rancangan awal untuk disempurnakan menjadi dokumen RPJPD sebagai acuan bagi kepala daerah untuk empat periode berikutnya.


"Tema ini diangkat menuju Indonesia Emas 2045 yang disesuaikan dengan karakter Kota Padang Panjang. Kami berharap forum ini bisa memberi masukan terhadap rancangan awal RPJPD Padang Padang 2025-2045. Sehingga dokumen yang disusun akan berkualitas dan berdayaguna, dan dapat menjawab permasalahan pembangunan. Serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Padang Panjang," harapnya.


Sebelumnya, Kabid Ekonomi Sumber Daya Alam dan Insfrastruktur Bappeda, Erni Afni, ST, M.Sc menyebutkan kegiatan ini  dilatarbelakangi dengan RPJPD 2005-2025 yang akan segera berakhir.


"RPJPD merupakan pedoman acuan bagi kepala daerah dalam visi dan misi. Kita berharap mendapatkan saran dan masukan dari pemangku kepentingan dalam penyusunan awal RPJPD 2025-2045 ini," sampainya.


Dalam kesempatan ini juga diserahkan penghargaan pemenang Pemberdayaan Masyarakat Award. Dengan pemenang, juara 1 Kelurahan Guguk Malintang. Disusul Tanah Pak Lambik dan Sigando sebagai juara 2 dan 3. 


Juara harapan 1 Kelurahan Silaing Bawah, diikuti Ekor Lubuk dan Koto Katik sebagai harapan 2 dan 3. (Ad/Jn)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.