-->

Latest Post

PADANG - 6 MARET 2024 - Jon Firman Pandu, Wakil Bupati Kabupaten Solok provinsi Sumatera Barat, sebagai satu diantara Dewan Pembina organisasi pers Kolaborasi Jurnalis Indonesia, usai melaksanakan kegiatan memanfaatkan waktu luangnya untuk diskusi mengenai langkah organisasi kedepan bersama pendiri.

Sembari menuangkan kopi ketadah dan menikmati sejuknya hembusan angin Purus pantai Padang, Jon Pandu berujar, kalau organisasi ingin besar kita semua mesti bersatu sesuai dengan namanya Kolaborasi.


Selaku Dewan Pembina di DPP-KJI yang berkantor pusat di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat, Jon menyampaikan dukungan untuk agenda kerja yang telah disusun para pengurus organisasi. 


“Prinsipnya kita mendukung, agenda kerja yang telah disusun pengurus. Semoga dengan adanya wadah ini, awak media yang tergabung didalamnya setidaknya dapat meminimalisir berita-berita hoax,” terang Jon.


Kemudian kata Jon, kita yakin dengan kegigihan para pengurus DPP, DPW dan juga beberapa DPC yang sudah terbentuk di Sumbar maupun provinsi lain yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia, KJI kelak bisa terdaftar dan terverifikasi di dewan pers. 


(An)

Prawito Ketua DPC-KJI Langkat Provinsi Sumatera Utara (Sumut) masa bakti 2024-2027


SUMBAR -  4 MARET 2024 - Dewan Pimpinan Cabang Kolaborasi Jurnalis Indonesia (DPC-KJI) kabupaten Langkat, provinsi Sumatera Utara (Sumut) telah terbentuk, Prawito resmi menjabat ketua untuk masa bakti 2024-2027. 


Dalam arahannya kepada semua ketua pengurus baik DPW maupun DPC, Ketua umum DPP-KJI Jongguk Marasi Siagian mengatakan. Kelak jika ada berbagai permasalahan organisasi itu bukanlah sesuatu yang merugikan, sebaliknya masalah-masalah itu adalah hal yang baik dan menunjukkan betapa dinamis serta adaptifnya organisasi ini. 


Namun, semua berpulang pada penghuni rumah organisasi bagaimana dalam menyikapi berbagai persoalan dan tantangan yang datang, apakah akan disikapi secara positif atau negatif. Sebagai pengurus organisasi, sudah pasti beban terbesar untuk menyelesaikan berbagai problem ada di pundak Ketua.


Meskipun demikian, hal ini tidak berarti komponen organisasi yang lain terlepas dari tugas. Karena, membenahi sebuah organisasi adalah kewajiban seluruh anggota yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, pengurus tampaknya perlu dan mesti berupaya menyelesaikan persoalan yang ada dalam tubuh organisasi. 


Selama ini, banyak ide-ide serta gagasan dan wacana yang sudah dikumandangkan oleh masing-masing pengurus, juga banyak program-program perubahan yang disosialisasikan serta diterapkan. Bahkan banyak program yang berhasil direalisasikan tapi tidak sedikit pula program yang mengalami hambatan ataupun kegagalan. Meski demikian, adakalanya semua upaya itu sebagian masih belum memenuhi harapan kita bersama, karena pencapaian mungkin kurang dari kata cukup apalagi ideal. Sebab kita merasa belum puas, masih menuntut untuk perubahan yang lebih baik kedepannya.


Salah satunya seperti perubahan ke arah yang bisa membawa anggota pada tingkat kepuasan optimal bagi masing-masing individu dalam organisasi, seperti terpenuhinya kesejahteraan hidup anggota, terpenuhinya harapan-harapan anggota dalam tubuh organisasi. Kemudian, perubahan pada organisasi yang membawa dampak positif. Perubahan yang dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi anggota-anggota organisasi untuk bergerak memajukan organisasi. Perubahan yang membawa efek positif bagi perkembangan organisasi. Membantu jalannya aktivitas dan memberikan kemudahan dalam pencapaian target organisasi.


Lebih parahnya lagi, terkadang berbagai program pemegang keputusan adakalanya disikapi oleh anggota organisasi dengan skeptis. Sehingga, rasa memiliki dan tanggungjawab anggota terhadap organisasi terkadang secara dratis juga menurun. Tidak salah apabila ada seorang petinggi organisasi menyebutkan jika kepercayaan publik (public trust) adalah hal yang mahal dalam sebuah organisasi. 


Selain itu, komplain dan keluhan terus datang susul-menyusul. Dari masalah kesejahteraan anggota, termasuk pembagian tugas, kualitas pelayanan yang tidak optimal, hingga rendahnya kualitas sumber daya manusia dalam sebuah organisasi. Sebagai ujung tombak, diharapkan para pengurus organisasi agar bisa bersikap adil, professional dan menjauhi adanya konflik kepentingan “conflict of interest”. Serta meninggalkan egoisme demi kemajuan organisasi dalam memenuhi harapan anggota-anggota untuk menggapai impian sejahtera.


Maka dari itu Siagian berharap pada semua pengurus mulai dari DPW hingga DPC, perubahan pola pikir dan pola kepengurusan organisasi sangat diperlukan agar bisa mengatasi dan menjawab berbagai tantangan kedepan. Ini semua dilakukan supaya organisasi mampu bertahan dari berbagai macam masalah yang menimpa agar organisasi bisa terus tumbuh menuju perbaikan kearah yang ideal juga lebih baik lagi kedepannya.  (An)

Hendripayan Ketua DPC-KJI Kabupaten Pasaman masa bhakti 2024 - 2027, photo ist


SUMBAR - 3 MARET 2024 - Pengurus organisasi pers Kolaborasi Jurnalis Indonesia kabupaten Pasaman terbentuk. Secara musyawarah dan mufakat Hendripayan terpilih sebagai ketua untuk masa bhakti 2024 - 2027. 


Dengan terbentuknya kepengurusan organisasi di Pasaman, ketua umum Kolaborasi Jurnalis Indonesia (KJI) Jongguk Marasi Siagian berharap, semoga Hendripayan bisa menjalankan apa yang sudah diamanahkan dalam AD dan RT. 


Sebab, parameter keberhasilan sebuah organisasi ditentukan oleh banyak faktor, mulai dari sumber daya manusia, sampai ketersediaan sumber daya lain yang berasal dari dalam maupun luar organisasi. Tumbuh dan berkembang organisasi sangat dipengaruhi oleh banyak hal. 


Mulai dari pengaruh internal maupun pengaruh eksternal, singkat kata organisasi tumbuh dan berkembang layaknya seorang manusia. Tumbuh membutuhkan pikiran, waktu, tenaga, dan sumber kebutuhan organisasi lainnya. Seiring dengan berkembangnya organisasi menuju arah pertumbuhan yang lebih baik, tentu memerlukan banyak kebutuhan.


Begitu juga dengan beban, semakin besar sebuah organisasi maka, akan semakin banyak pula tantangan dan masalah yang bakal dihadapi. Peribahasa juga telah mengatakan, semakin tinggi pohon semakin kencang pula angin yang meniupnya, ujar Siagian.


Untuk itu, diharapkan pengurus organisasi menemukan solusi aplikatif agar bisa menjawab tuntutan yang ada. Yaitu, solusi yang bisa membawa tiap anggota organisasi terpenuhi dengan optimal segala harapan dan impiannya. Solusi yang membawa organisasi tumbuh dan berkembang memenuhi harapan bersama, pesan Siagian. (Ar)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.