-->

Latest Post

PADANG PANJANG - 13 orang peserta Pelatihan Bahasa Jepang, hasil seleksi yang digelar Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) bekerja sama dengan OS Selnajaya, dilepas kebarangkatannya secara resmi oleh Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si, Rabu (17/4) di Balai Kota.


Peserta dari Kota Padang Panjang ini bakal difasilitasi Pemko bantuan transportasi gratis pulang-pergi via darat dari Padang Panjang ke Garut, Jawa Barat yang menjadi lokasi pelatihan. Mereka juga mendapatkan bantuan uang saku. Masing-masing Rp500.000/bulan selama maksimal enam bulan pelaksanaan pelatihan. 

Pj Wako Sonny mengucapkan selamat kepada peserta pelatihan lantaran tidak banyak yang bisa mendapatkan kesempatan, ia juga meminta mereka untuk tidak menyia-nyiakan waktu agar bisa bekerja ke Jepang. 


“Di Jepang, banyak peluang dan fasilitas yang memadai. Tekadkan agar bisa bekerja di sana, menjadi orang produktif. Mencapai tujuan yang baik tidak mudah, butuh kerja keras dan disiplin yang tinggi. Kemampuan dalam bahasa adalah modal, ditambah skill. Kenali budaya Jepang.  Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” pesannya. 


Sementara itu, Kepala DPMPTSP, Fhandy Ramadhona, S.STP, M.M menyampaikan, jumlah pendaftar pelatihan yang dibuka pada 12 Februari secara online yaitu sebanyak 43 orang. Seleksi daring kemudian dilaksanakan pada 15 maret, diikuti 20 peserta yang telah melengkapi administrasi pendaftaran.


“Dari hasil seleksi dan wawancara yang dilaksanakan OS Selnajaya, 14 orang dinyatakan lulus. Terdiri dari 13 orang peserta dari Kota Padang Panjang dan satu peserta dari Kabupaten Tanah Datar,” ujarnya.


Dikatakannya lagi, pelatihan di Training Camp Selnajaya Garut berjalan selama kurang lebih enam bulan. Lama pelatihan tergantung dari kemampuan peserta menyerap pelajaran bahasa dan bidang minat kerja yang diambil.


“Untuk keberangkatan peserta pelatihan ke Garut dijadwalkan pada 19 April via darat menggunakan bus NPM,” imbuhnya. Hrs

RABAT – Pemerintah Belgia menilai bahwa inisiatif otonomi di Sahara Maroko sebagai “upaya serius dan kredibel dari Pemerintahan Kerajaan Maroko dan merupakan dasar terbaik untuk solusi yang dapat diterima oleh semua pihak”. Sebagaimana diketahui bahwa pada tahun 2007, Pemerintah Kerajaan Maroko mengajukan status otonomi khusus bagi wilayah Maroko di bagian selatan yang dikenal dengan nama Sahara Maroko.

Posisi Pemerintah Belgia itu diungkapkan dalam deklarasi bersama yang diputuskan dan disampaikan pada pertemuan ke-3 Komisi Kemitraan Tinggi Maroko-Belgia yang berlangsung di Rabat pada Senin, 15 April 204 kemarin. Pertemuan tingkat tinggi tersebut dipimpin bersama oleh Kepala Pemerintahan Maroko, Aziz Akhannouch, dan Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo.


Dalam konteks ini, De Croo menegaskan kembali “dukungan awal Belgia terhadap proses yang dipimpin oleh PBB untuk solusi politik yang adil, langgeng, dan dapat diterima bersama oleh para pihak”. Demikian isi Deklarasi Bersama tersebut.


Pada kesempatan yang sama, kedua pihak menyepakati “eksklusivitas PBB dalam proses politik dan menegaskan kembali dukungannya terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2703 (tahun 2023), yang mencatat peran dan tanggung jawab para pihak dalam mencari solusi yang realistis dan langgeng, solusi politik abadi berdasarkan kompromi”, tambah pernyataan itu. Dari pertemuan kedua pemerintahan itu terlihat bahwa kedua negara tetap pada komitmen bersama untuk mendukung program otonomi khusus yang diterapkan oleh Pemerintah Maroko atas wilayah kedaulatannya di Sahara Maroko. (PERSISMA/Red)


_Note: PERSISMA = Persaudaraan Indonesia Sahara Maroko (Association of Indonesian Sahara Moroccan Brotherhood)_

LIMAPULUH KOTA - Penjabat (Pj) Walikota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si menghadiri peringatan Hari Jadi Kabupaten (HjK) Limapuluh Kota ke-183 yang digelar di Aula Gedung DPRD setempat, Sabtu (13/4).

Peringatan HJK ini digelar dalam Sidang  Paripurna Istimewa DPRD Limapuluh Kota yang ke-empat dalam masa jabatan bupati dan wakil bupati periode sekarang.


"Selamat HJK Limapuluh Kota semoga ke depan semakin maju, jaya dan lebih banyak lagi gebrakan-gebrakannya, baik itu dari segi pembangunan maupun yang lainnya," ucap Sonny.


Sementara Gubernur Sumatera Barat, H. Mahyeldi Ansharullah, yang juga menghadiri turut menyampaikan ucapan selamat.


"Saya mengapresiasi dan sangat positif atas berbagai kemajuan dan prestasi dari Limapuluh Kota ini. Hendaknya semua itu bisa dipertahankan dan lebih ditingkatkan ke depannya. Ayo perkuat tali persaudaraan, saling bahu membahu membangun, mewujudkan Limapuluh Kota yang maju." sampainya.


Selain itu, Mahyeldi menginformasikan jalan Setangkai yang menghubungkan Limapuluh Kota dengan Kabupaten Tanah Datar yang saat ini dalam kondisi rusak parah, beberapa bulan ke depan bakal mulus.


Perbaikan ruas jalan dari Kecamatan Luhak, Kecamatan Lareh Sago Halaban di Kabupaten Limapuluh Kota terhubung dengan Lintau di Kabupaten Tanah Datar itu, segera diperbaiki Pemprov Sumbar melalui dana pusat. Anggarannya mencapai Rp98 miliar.


“Ruas jalan sedang persiapan untuk ditender. Segera dilakukan perbaikannya tahun ini. Dananya sebesar Rp98 miliar,” ujar Mahyeldi.


Diakui Mahyeldi, ruas Jalan Setangkai tersebut sudah jadi prioritas Pemprov Sumbar untuk diperbaiki sesegera mungkin. Dengan perbaikan tersebut, ujarnya, bisa memberikan efek positif terutama dalam mendukung peningkatan perekonomian masyarakat dari infrastruktur jalan yang baik.


Jauh-jauh hari, Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Datuak Bandaro Rajo terus menyosialisasikan ke masyarakat di Kecamatan Lareh Sago Halaban mengenai perbaikan ruas jalan yang membentang di bagian selatan tersebut.


“Berkat dukungan semua pihak serta perjuangan Pemkab Limapuluh Kota dan Pemprov Sumbar, Alhamdulillah ruas jalan yang dikeluhkan warga segera diperbaiki. Tahun ini dikerjakan,” jelasnya.


Sementara Ketua DPRD Limapuluh Kota, Deni Asra dalam sambutannya mengajak masyarakat untuk sama-sama perkuat persaudaraan, wujudkan Limapuluh Kota maju. 


“Meskipun pelaksanaan HJK Limapuluh Kota tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Tidak bisa berlangsung secara meriah dengan menyelenggarakan pekan budaya anak nagari, karena berbagai alasan seperti bertepatan dalam suasana bulan suci Ramadan,” ujarnya. **

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.