-->

Latest Post

Pemilihan Umum (Pemilu), 2024 telah selesai. Pengumuman anggota dewan yang bakal duduk di DPR RI. DPRD provinsi, kabupaten/kota juga sudah berakhir. Begitu juga Pilpres, KPU telah menetapkan Prabowo - Gibran, menang telak. Menariknya lagi, di Pemilihan Legislatif (Pileg), petahana bertumbangan.


Bicara anggota dewan yang duduk di DPR RI. DPRD provinsi, kabupaten maupun kota, mungkin tengah merasakan lelah sejak menjalani mulai dari proses pencalonan hingga akhir final yang menyatakan kalau dirinya layak untuk menjadi pemenang kontestasi. 


Tapi, ada yang esensial lagi untuk disimak, beredar rumor, anggota dewan yang nyata-nyata bakal duduk di kursi empuk, dan memulai tugasnya dalam fungsi legislasi, anggaran, serta pengawasan. “Mulai menghitung”, berapa biaya yang ludes untuk menjadi pemenang. 


Nah, disini penulis manilai, jika rumor tersebut benar adanya, sosok terpilih itu tak layak untuk dua periode. Sebab, telah berpikir ‘Usai Maju ke Legislatif Mulai Menghitung Angka-angka”. Artinya, maju dan duduk meraih kursi empuk, ilmu pengetahuan yang digunakan hanya mengeruk keuntungan, bukan sebuah pengabdian, baik untuk negara, maupun masyarakat yang telah memilih. 


Bagaimana jika yang tengah menghitung tersebut berada di posisi kalah dalam bersaing. Mungkin, langsung droop, atau bisa-bisa masuk ke RS untuk beristirahat selama beberapa hari atau bahkan bisa berbulan-bulan. Dilema pileg ada-ada saja.


Padang 27 April 2024. Penulis : Andarizal wartawan biasa 

SURABAYA - 25 APRIL 2024 - Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si bersama para gubernur, wali kota dan bupati se-Indonesia ikuti upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Otonomi Daerah (Otda) XXVIII-2024 lokasi Balai Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.


Menteri Dalam Negeri (Mendagri), H. Muhammad Tito Karnavian, bertindak sebagai inspektur upacara yang mengusung tema "Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan yang Sehat".

Dikesempatan ini Mendagri Tito menyampaikan bahwa, peringatan Hari Otda menjadi wahana untuk  memperkokoh komitmen, tanggung jawab dan kesadaran jajaran Pemerintah Daerah membangun keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya dan lingkungan hidup. 


Momentum Hari Otda ini, sebutnya,  bisa menjadi sarana mempromosikan model ekonomi yang ramah lingkungan untuk menciptakan model ekonomi yang ramah lingkungan. “Tujuannya, untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang,” ungkapnya.


Lebih lanjut, penerapan otda dapat melahirkan kebijakan desentralisasi kepada Pemerintah Daerah untuk melakukan pengelolaan sumber daya secara lebih efisien dan berkelanjutan. Termasuk melalui transformasi produk unggulan dengan tetap memperhatikan potensi daerah.


Di samping itu,  otda mendorong percepatan perbaikan kualitas pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam konteks ekonomi hijau, Pemerintah Daerah dihadapkan pada hambatan dan tantangan dalam pembangunan daerah. 


Di antaranya, penanganan stunting, penurunan angka kemiskinan ekstrem, pengendalian inflasi, peningkatan layanan publik yang berkualitas melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).


Sejalan dengan yang disampaikan Mendagri, Pj Wako Sonny mengatakan, Pemko akan terus melakukan terobosan dan inovasi untuk menggali berbagai potensi daerah. Langkah tersebut untuk meningkatkan nilai tambah sekaligus melakukan transformasi menuju pembangunan berkelanjutan. Hrs

Waktu begitu cepat berlalu, tak terasa pilkada Kota Padang, mulai diambang puncak dimana semua warganya menjadi penentu siapa sosok yang pantas menjadi Walikota. Kalau berbanding Pilkada kabupaten/kota yang ada di Sumbar. Sebagai Ibukotanya Ranah Minang, sudah tentu BA 1 Kota Padang, jadi primadona. Saat ini nama-nama yang muncul telah menyatakan sikap untuk Pilwako Padang 2024. Yang tampil ini merupakan sosok hebat-hebat dan orang-orang pilihan.

Tapi, diantara sekian nama hanya Ekos Albar yang melambung, lantaran itulah banyak pihak memprediksi Ekos mampu memenangkan kontestasi pilwako 2024 Kota Padang yang berjuluk Kota Bingkuang. Pengusaha nasional dan politikus muda sukses ini dianggap mumpuni untuk menaklukkan pesaingnya.


Bukan itu saja, pengurus DPP PAN Pusat dan punya relasi cukup besar Ekos Albar ini dianggap mampu menjawab tantangan dan menjadi solusi mengatasi berbagai kemelut pada kota yang bermotto “Padang Kota Tercinta, Kujaga dan Kubela”. Pengaruhnya yang dekat diberbagai kalangan dan kancah nasional akan mampu membuat Kota Padang sejajar dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia.


Suami Arie Idham dan ayah empat anak ini adalah sosok yang santun dalam berpolitik, sopan dalam pergaulan. Tujuan menjadi Walikota bukan tanpa alasan. Baginya, jabatan bukan untuk mencari nama, niat murni mengabdi ke Masyarakat inilah yang jadi pemicu membangun Kota Bingkuang. Sebagai pengusaha lagian sudah memiliki segalanya. 


Sepengetahuan semua pihak, selama menjabat wawako Ekos enggan memanfaatkan anggaran daerah untuk membangun pencitraan, meski sudah ada anggaran yang bisa digunakannya. Sebab, Ekos punya prinsip, tidak memanfaatkan fasilitas dalam mengejar popularitas.


Anak dari pasangan, H. Albar Munaf dan Nurhaida Anum (alm), kelahiran 26 Agustus 1971, menjabat Wakil Walikota Padang 9 Mei 2023. Baginya jabatan itu titipan dan amanah yang harus dijalankan. Semuanya akan ada pertanggungjawab. Makanya Ekos tak ingin memanfaatkan jabatan untuk neko-neko, apalagi memperkaya diri sendiri yang sudah mumpuni.


Tentu, timbul pertanyaan, apa nama kapal yang akan digunakan Ekos mengarungi Pilkada Kota Padang 2024 nanti. Itupun sudah terpikirkan, bahkan disebut-sebut Bendahara DPP Partai PAN priode 2020 - 2025, ia juga dipinang oleh beberapa partai besar. Artinya, bersama Partai PAN dan beberapa partai pengusung, sudah memenuhi syarat untuk ikut Pilwako 2024.


Padang: 27 April 2024.

Penulis wartawan biasa.



Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.