-->

Antisipasi,’’11 Elemen di Sumsel Sepakat Perangi Radikalisme dan Terorisme

Baca Juga

 


PALEMBANG - Mengantisipasi radikalisme dan tindakan terorisme di Indonesia, membuat 11 elemen di Sumsel sepakat memberantas dan memerangi hal tersebut. Hal ini tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh pimpinan masing-masing di Griya Agung, Sumatera Selatan, Jumat (4/8/2017).

Adapun ke-11 elemen tersebut, Polda Sumsel, Kodam II/Sriwijaya, Kejaksaan Tinggi, Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah, Kementerian Agama, Kementerian Hukum dan HAM, Forum Kerukuan Umat Beragama (FKUB), Nadhlatul Ulama (MU), Muhammadiyah, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

MoU tersebut juga disaksikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius dan Dirjen Politik Kemendagri Mayjen TNI Sudarmo.

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Agung Budi Maryoto didampingi Direktur Intelijen dan Keamanan (Intelkam) Polda Sumsel, Kombes Pol Slamet Hariyadi menyatakan, radikalisme dan terorisme punya potensi di setiap lini. Jadi tidak ada tempat yang benar-benar clear dari ancaman tersebut.

"Jadi, kami sepakat untuk sama-sama perangi radikalisme dan terorisme. Tidak ada ego sektoral, tapi yang kami jalani lintas sektoral," ujar Agung, di Mapolda Sumsel.

Dikatakan Agung, ke-11 elemen tersebut menyamakan persepsi dalam pemberantasan radikalsme dan terorisme. Sesuai dengan tugas pokok masing-masing dan tidak over laping.

"Mulai dari embrio hingga muncul kepermukaan. Jadi, sama-sama memeranginya," ujar mantan Kakorlantas Mabes Polri ini.

Sementara itu, mantan Amir Jamaah Islamiyah (JI), Nasir Abas asal Malaysia menuturkan, ajaran yang diyakini pelaku teror selama ini tidak sesuai dengan ajaran Islam. Dia juga mengaku, apa yang dilakukannya dulu, benar-benar salah.

"Sangat keliru, terutama soal makna jihad. Indonesia mesti berbahagia karena punya Pancasila yang bisa menaungi rakyatnya yang majemuk," ujar dia. 

  




Sumber Sindonews

[blogger]

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.