Baca Juga
- Serahkan Bentor pada 5 Kelompok Tani di Pessel, Anggota DPRD Sumbar Fraksi PPP Imral Adenansi : Semoga Manfaatnya Dapat Dirasakan
- Anggota MPR RI, H. Leonardy Harmainy Sosialisasikan Empat Pilar ke Masyarakat Hukum Adat Nagari Kurai Limo Jorong Bukittinggi
- Enam Fraksi DPRD PP Sampaikan Pandangan Umum Ranperda APBD 2024 serta Ranperda Pajak dan Retribusi Daerah, Pj Walikota, Sonny Budaya Putra: Kita Akan Segera Beri Jawaban
MPA,PADANG - Sebagai anggota DPRD Kota Padang, Iswanto
Kwara berkewajiban menampung aspirasi masyarakat yang diwakilinya dari daerah
pemilihan Kecamatan Padang Barat, Padang Utara dan Nanggalo. Aspirasi
masyarakat itu diusulkan melalui Pokok-pokok Pikiran (Pokir) anggota dewan.
Beberapa orang anggota DPRD Kota Padang mengkritik pelaksanaan Pokir yang
mereka usulkan. Pasalnya, sampai saat ini masih ada yang belum terealisasikan
dengan baik. Namun, Iswanto Kwara mengaku, Pokir yang dia usulkan telah
dilaksanakan semuanya. Bahkan pengerjaan berjalan dengan aman, lancar dan sudah
selesai semuanya."Untuk pokir saya bersyukur tidak ada masalah, aman,
lancar, dan selesai," sebut politisi PDI Perjuangan ini.Sekarang yang
sedang dikerjakan drainase di depan rumah saya di Kelurahan Kampung Pondok
Tanah Broyo, ini yang terakhir. Setelah itu tidak ada lagi," ujarnya.Kamis
(9/11)
Ia mengatakan, untuk Pokir yang dia usulkan terdiri
dari betonisasi jalan di Koto Marapak, hotmix di Tanah Baroyo, normalisasi
drainase di Aia Mati Berok Nipah, normalisasi di jalan Gereja, normalisasi di
Bandar Pulau Karam dan pembangunan gerbang (gapapa,red) di SDN 29 Purus.
"Namun untuk pengerjaan drainase di Tanah Broyo
ini saya minta pada Dinas terkait agar pengerjaan drainase ini mana yang
terbuka biarkan terbuka dan mana yang ada jembatannya dibuatkan kembali
jembatan - jembatan tempat lewat kendaraan warga untuk masuk kerumah rumah
mereka (halaman rumah red) seperti semulanya. Tak mungkin dana pribadi saya
untuk membangunnya karena lokasi ini sudah masuk kedalam anggaran
Pokir," kata Iswanto.
Walaupun demikian bukan berarti tidak ada kritik dari
anggota dewan satu ini terhadap pengerjaan Pokir oleh dinas teknis terkait. Ia
pun memberikan masukan kepada Pemerintah Kota Padang.
"Harapan kita, ya tentu yang namanya Pokir ini
yang mana kita dengar kan banyak masalah sekarang dengan kawan-kawan yang lain.
Jadi memang data itu tolonglah disesuaikan, jangan sampai ada tumpang
tindih," tegas Iswanto Kwara.
"Jadi apa yang kita lakukan sebagai anggota DPRD
ini memasukan Pokir, data-data yang dikerjakan itu dikerjakan sesuai aturan.
Misalnya, di jalan A, apa pengerjaannya, ya itu yang dikerjakan, sehingga bisa
bermanfaatlah bagi masyarakat," lanjutnya.
Ia meminta Pemerintah Kota Padang mengerjakan Pokir
yang diusulkan anggota dewan di awal-awal tahun. Jangan sampai pekerjaan
diundur-undur sampai pertengahan atau akhir tahun.Dan juga waktu pengerjaannya
tolong setelah tender langsung dikerjakan. Kadang-kadang untuk Pokir ini, data
sudah kita masukan untuk 2018 pada 2017, kan seharusnya diawal-awal tahun sudah
dikerjakan. Jangan sampai tunggu lagi di akhir tahun atau lewat dari
pertengahan tahun.
"Selain itu Intinya kami harapkan pada Pemko
Padang harus bisa menyeleksi kontraktor atau rekanan yang profesional dalam
pemenang lelang tender. Jangan nanti karena ada unsur kedekatan dengan Pemko
bisa saja rekanan yang tak profesional itu jadi pemenang. Kami inginkan
kontraktor yang profesional jadi hasilnya tidak terkesan asal asalan sehingga
masyarakat pun puas," ungkapnya.Dari pantauan hingga berita ini diterbitkan,
terlihat beberapa orang pekerja masih melaksanakan pengerjaan drainase di Tanah
Broyo Kampung Pondok. Terlihat pengerjaan drainase masih belum tuntas
seluruhnya dan jembatan - jembatan didepan rumah warga masih disiasati
menggunakan papan agar kendaraan mereka bisa masuk kedalam pekarangan rumah mereka.(
*)