-->

Melalui Dinsos Pemko Solok Targetkan PkKH-KPM 2018 Tercapai

Baca Juga


MPA, PADANG - Wakil Walikota Solok Reinier, ST, MM di dampingi Kepala Dinas Sosial  Kota Solok menghadiri Rapat Koordinasi Program Keluarga Harapan (PKH) 2018 serta Talk Show Program Keluarga Harapan yang digelar oleh Kementerian Sosial RI bertempat di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta.
Pada bulan Februari lalu kunjungannya Presiden RI Joko Widodo ke Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat menyerahkan bantuan Kartu Indonesia Pintar, Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Sehat. Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga atau seseorang miskin dan rentan yang terdaftar dalam data terpadu program penanganan fakir miskin, diolah oleh pusat data dan informasi kesejahteraan sosial dan ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH.  Tujuan program ini diantaranya yakni meningkatkatkan taraf hidup keluarga penerima manfaat melalui akses layanan pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan social serta mengurangi kemiskinan atau kesenjangan dan menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian keluarga penerima manfaat dalam mengakses layanan kesehatan maupun pendidikan dan kesejahteraan sosial.
Pemerintah Pusat sudah menjalankan inovasi penyaluran bantuan sosial program keluarga harapan melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). KKS merupakan sarana untuk menyalurkan bantuan sosial dan subsidi pemerintah, KKS pun mempunyai fungsi ganda diantaranya berupa tabungan dan dompet (e-wallet). Sistem ini menjadi karya inovatif kali pertamanya yang digunakan banyak Negara yang melakukan bantuan tunai bersyarat.
Pada sambutannya Menteri Sosial Idrus Marham mengungkapkan penambahan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial dan PKH perlu banyak persiapan, hal itu untuk menjamin pengelolaan PKH dapat berjalan dengan baik. “misalnya pendamping, ya pendamping sekarang ini dari Kementerian Sosial sudah 43 ribu, kalau misalnya ditambah lagi 5 juta kita harus tambah paling tidak 23 ribu. Demikian juga misalnya  tentang data-data, sudah tidak begitu masalah karena kita sudah memiliki basic data terpadu (BDT)” tutur Menteri Sosial RI Idrus Marham.
Sementara pada sesi dialog talk show dengan narasumber dari Kementerian Keuangan, Bappenas serta Kementerian Kesehatan banyak materi yang diberikan terkait Program Keluarga Harapan utnuk disalurkan ke setiap daerah Kabupaten maupun Kota.
“Dalam satu terakhir ke belakang data selalu dipegang oleh pemerintah pusat, pada saat daerah meminta memberikan kemajuan kemiskinan data yang digunakan yakni data yang kecil, ketika pemerintah pusat akan memberikan bantuan sosial data angka berubah menjadi lebih besar. Pemerintah Pusat memberikan instruksi kepada daerah setiap enam bulan sekali perbaiki data yang diberikan survey dari BPS dengan tujuan kepemilikan data tersebut adalah milik daerah sehingga mendorong data tersebut menjadi lebih baik dan digunakan oleh dinas-dinas terkait di daerah masing-masing”. Ungkap Pungky Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas.
“PKH Keluarga Penerima Manfaat (KPM) ini untuk menguragi angka dan memutus rantai kemisiknan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta merubah perilaku yang kurang mendukung peningkatan kesejahteraan dari kemiskinan, sehingga program pemerintah kota dalam mengurangi angka kemiskinan dapat terwujud, melalui Dinas Sosial  Kota Solok perlu mendata ulang kembali bagi masyarakat Kota yang kurang mampu untuk salurkan Program Keluarga Harapan yang diberikan dari Pemerintah Pusat”. Imbuh Wakil Walikota Solok Reinier, ST, MM
Menurut Askolani  Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan “Tingkat kemiskinan di indonesia bisa berkurang mencapai kurang lebih 10% di tahun 2018, jika kalu ini mampu dilaksanakan ini merupakan suatu prestasi yang sangat baik dan betul-betul meyakinkan bahwa tingkat kemiskinan di Indonesia bisa turun. Ini menunjukan komitmen dari pemerintah betul-betul secara masif dari Kabupaten/Kota hingga desa-desa untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik. Dengan kemiskinan yang turun ini tentunya menjadi kinerja dari Pemerintah Daerah baik itu Kabupaten/Kota mendorong bagaimana di tahun 2019 rencananya lebih ditingkatkan lagi. Simulasi yang dilakukan oleh Bappenas, Kemenkeu dan Kemensos dampak dari penambahan indeks sangat signifikan mengurangi tingkat kemiskinan,” jelasnya.(ril/ar)

[blogger]

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.