Baca Juga
MPA,KOTA SOLOK – Walikota Solok Zul Elfian mendapatkan
kesempatan dan kehormatan mengikuti Program Leaderpreneurship di
Singapura. Program ini kerjasama Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik
Indonesia dan Civil Service College (CSC) Singapura.
Walikota
Solok merupakan salah satu dari 20 (dua puluh) bupati/walikota di Indonesia
yang diundang khusus untuk mengikuti program kursus singkat tentang persaingan
global, revoluasi industri, inovasi pelayanan dengan studi pengalaman
Singapura, manajemen dan pengembangan daerah, serta kepemimpinan.
Walikota
dan Bupati terpilih tersebut meliputi: Walikota Yogyakarta, Surakarta, Ambon,
Sabang, Jayapura, Salatiga, dan Probolinggo serta Bupati Purbalingga, Pakpak
Bharat, Sragen, Bantul, Muna, Pelalawan, Muara Enim, Garut, Kudus, Tulungagung,
Probolinggo dan Kupang. serta didampingi 5 orang pejabat senior LAN.
Program Leaderpreneurship bertujuan untuk
peningkatan kapasitas inovasi dan kebijakan bagi Bupati dan Walikota sebagai
mitra kerja inovasi LAN. Selain itu juga untuk meningkatkan layanan publik.
Pada
kesempatan tersebut, Zul Elfian berkesempatan mempresentasikan program inovasi
unggulan PSC 119 Smash Care’s (Solok
Madinah Sehat Cara Revolusi Sehat) di hadapan peserta kursus. Menariknya, dari
20 Bupati/Walikota berprestasi lainnya, Kota Solok berkesempatan mewakilkan
Sumatera Barat dalam program tersebut.
Walikota
Solok menjelaskan dengan adanya Smash
Care’s, memudahkan Pemerintah untuk melayani masyarakat Kota Solok
melalui sebuah sistem penanggulangan Gawat Darurat Terpadu lewat Call Center
119.
Dengan
memanggil 119 tersebut, Call Center akan menanyakan bagaimana keadaan pasien,
kemudian mengirim ambulan, paramedis serta dokter untuk penanggulangan gawat
darurat.
“We
Serving the Citizens of Solok City through an Integrated Emergency Management
System by dialing Call Center 119” ungkap Zul Elfian.
Berikutunya, Zul Elfian juga menjelaskan program inovasi unggulan Gaung Masjid (Lembaga Keuangan Mikro
Berbasis Masjid).
Pemerintah
Kota Solok telah menginisiasi pembentukan Gaung
Masjid dalam sebuah pertemuan dengan Tokoh masyarakat, dimana
dana dikumpulkan dari masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat, untuk
masyarakat dan difasilitasi oleh pemda.
Mekanismenya,
dana tersebut dipinjam dan dibayarkan di Masjid pada waktu-waktu sholat fardhu.
Peminjaman tersebut hanya diperuntukkan khusus bagi masyarakat sekitar Masjid
yang ikut sholat berjamaah dengan bunga 0% serta tanpa agunan.
Sebagai
bentuk apresiasi, Pemerintah Kota Solok memberikan reward dan
insentif bagi lembaga keuangan yang mampu produktif dalam pengelolaan dana.
“As a form appreciation, local governments allocate incentive/ reward for productive institutions that are successful in managing community fund” , tutup Zul Elfian.
“As a form appreciation, local governments allocate incentive/ reward for productive institutions that are successful in managing community fund” , tutup Zul Elfian.