-->

Keberhasilan Pertamina Dukung Program Pemerintah, Tergantung “Suplai FAME"

Baca Juga


ANTARA/M N Kanwa
pekerja melakukan proses pengisian biodiesel 20 persen (b20) ke truk tanki di tbbm kabil, batam, kepulauan riau, sabtu (15/9/2018).

MPA – PT Pertamina (Persero) meminta penyaluran FAME (Fatty Acid Methyl Ester) dari badan usaha yang memproduksi Bahan Bakar Nabati (BBN) lancar. Namun, karena pasokan tersendat, perusahaan plat merah itu tidak mampu menyediakan B20.

"Keberhasilan Pertamina untuk mendukung program pemerintah tersebut memang sangat bergantung keberlanjutan suplai FAME dari para produsen," terang Direktur Pemasaran Retail Pertamina Masud Khamid dalam keterangan resmi, Jumat (21/9)

Menurut dia, total kebutuhan FAME Pertamina untuk dicampurkan ke solar subsidi dan nonsubsidi yaitu sekitar 5,8 juta kiloliter per tahun. Total konsumsi solar subsidi dan nonsubsidi 29 juta kiloliter per tahun.

Terkait adanya denda sebesar Rp6.000 per liter bagi badan usaha BBM yang tidak melakukan pencampuran FAME, Masud menyatakan pihaknya akan berdiskusi dengan pemerintah terkait hal ini.

"Denda ini kami dukung supaya disiplin. Tapi kalau kondisi di lapangan suplai FAME-nya tidak ada,  kami juga tidak bisa mengolah dan menyalurkan B20. Jadi ini harus didiskusikan lagi dengan pemerintah," ujar dia.

Masud menegaskan perseroan berkomitmen terus mendukung seluruh kebijakan pemerintah.

Pertamina berharap perluasan penggunaan B20 pada produk BBM Diesel ini dapat mendorong penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan bagi kendaraan pribadi.

"Itu sekaligus dapat mengurangi impor BBM sehingga akan berdampak pada perbaikan neraca perdagangan dan penggunaan devisa negara," pungkasnya. (*)















Artikel ini tayang lebih dulu di

Media Indonesia dengan judul : Pertamina Harap Pasokan FAME Lancar




[blogger]

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.