Baca Juga
MPA,PADANG -
Wali Kota Padang Mahyeldi mengapresiasi pelaksanaan Car Free Day (CFD) di Jalan
Khatib Sulaiman Kota Padang, Minggu pagi (20/01/2019). Karena, CFD bisa
meningkatkan animo masyarakat terhadap olahraga dan menjadikan olahraga sebagai
life style. “Antusias masyarakat cukup tinggi di acara CFD ini. Kita sangat
senang masyarakat mencintai olahraga”, ungkap Mahyeldi saat mengikuti CFD
tersebut.
Lebih
lanjut dikatakan, pelaksanaan CFD juga perlu untuk dikaji ulang.
Mengingat Jalan Khatib Sulaiman merupakan jalan protokol Kota Padang yang
menjadi akses masyarakat. Serta, jalan tersebut beserta tamannya juga baru
selesai dibangun ulang. "Izin yang saya keluarkan hanya untuk hari ini.
Dan pelaksanaan CFD di Jalan Khatib Sulaiman akan kita evaluasi”, tutur
Mahyeldi.
Ia
menjelaskan, CFD merupakan ajang untuk olahraga bagi masyarakat dan bukan
tempat berjualan. Dan masyarakat juga harus menjaga kebersihan beserta taman di
sepanjang Jalan Khatib Sulaiaman. “Kita sangat mengapresiasi acara ini, tapi
jika CFD diikuti ribuan masyarakat, tentunya akan menimbulkan kerusakan taman
dan sampah yang berserakan”, ujar Mahyeldi.
“Saya
sudah perintahkan Dinas Lingkungan Hidup dan Camat untuk memeriksa lokasi CFD
ini, baik itu terkait sampah, kerusakan taman, parkir kendaran dan para
pedagang. Karena saya juga temukan banyak yang berjualan di pinggir jalan.
Bersih sebelum acara dan bersih setelah acara. Panitia harus bertanggungjawab”,
kata Mahyeldi.
Dikesempatan
itu, Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, mengatakan, CFD atau Hari Bebas
Kendaran Bermotor (HBKB) bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat
agar menurunkan ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan bermotor.
“HBKB atau
CFD ini merupakan gaya hidup masyarakat metropolitan, kita mencoba menurunkan
animo masyarat agar tidak tergantung dengan kendaran bermotor. Dan lebih
memilih berjalan kaki atau memakai sepeda untuk berlibur,” terang Iwan saat
membuka acara CFD itu.
Ia
menambahkan, dipilihnya Jalan Khatib Sulaiman sebagai lokasi CFD merupakan
bagian dari peringatan 70 tahun gugurnya Khatib Sulaiman yang diusulkan sebagai
pahlawan nasional. “Khatib Sulaiman, seorang pemuda dari Nagari Sumpur danau
Singkarak, dikenal sebagai pemusik handal dan ikut berjuang melawan Agresi
Militer Belanda di Indonesia,” tutupnya. (AR/Fsl/ML/LL)