Baca Juga
Wakil Presiden Ma`ruf Amin saat kuliah umum di Universitas
Mataram, NTB, Rabu (19/2/2020). (Foto: Antara)
MPA, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin
menyebut para ulama di seluruh negara melakukan telaah ulang terkait
ketentuan dan tata cara beribadah secara Islam yang disesuaikan dengan kondisi
pandemi virus Corona atau Covid-19. Banyak kendala yang dialami umat Islam
melakukan ibadah akibat pandemi.
Hal itu disampaikan Wapres Ma'ruf saat memberikan sambutan
dalam Simposium Ekonomi Islam ke-40 Al Baraka yang diselenggarakan secara
daring dari Arab Saudi, Sabtu (9/5/2020).
"Pandemi Covid-19 juga berdampak pada kehidupan
keagamaan. Para ulama melakukan telaah ulang terhadap pandangan keagamaannya
karena sudah tidak relevan dengan kondisi pandemik yang ada. Mereka melakukan
ijtihad untuk menetapkan fatwa baru yang lebih relevan dengna kondisi pandemik,"
kata Ma'ruf dalam sambutannya dari kediaman dinas wapres di Jakarta, Sabtu
sore.
Fatwa-fatwa baru yang ditetapkan para ulama tersebut
dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi umat Islam yang terdampak pandemi,
yakni para penderita Covid-19, tenaga medis maupun muslim pada umumnya.
"Fatwa baru tersebut menjadi panduan umat Islam di
negara masing-masing, baik tentang tata cara pemulsaraan jenazah pasien positif
Covid-19 yang sesuai protokol kesehatan, dan fatwa terkait instrumen ekonomi
yang dapat digunakan sebagai mitigasi dampak pandemi Covid-19," ujarnya
menjelaskan.
Penyesuaian pandangan keagamaan, yang diterapkan dalam fatwa
para ulama, bukan merupakan bentuk penyimpangan dari perintah Allah SWT, kata
Ma'ruf. Hal itu justru dilakukan untuk mempermudah umat Islam dalam menjalankan
ibadah di tengah pandemi global.
"Dalam kondisi tidak normal, pelaksanaan ibadah bisa
dilakukan dengan menyesuaikan kondisi yang ada. Kondisi tidak normal tersebut
bisa berupa masyaqqah ataupun dharurah syar’iyyah; dua-duanya menjadi alasan
adanya keringanan (rukhshah) dalam menjalankan ajaran agama," ujarnya. (*)
Sumber : inews.id