Baca Juga
PADANG - MEDIAPORTALANDA - Saat kita bisa berbagi dengan orang lain, akan tumbuh rasa kepedulian pada sesama. Misalnya, di saat ada orang yang membutuhkan pertolongan, maka akan timbul rasa tanggung jawab dalam diri kita untuk dapat membantu mereka.
Firman katakan, Penghulu suku Jambak Nan Batujuh ini memang memiliki sifat kedermawanan, ia kerap melakukan berbagai kebaikan dengan sesama tanpa memandang latar belakang seseorang yang dibantu, semua kebaikan ini dilakukan tanpa pamrih, menurutnya, berbagi artinya kita memberi dari apa yang dimiliki. Dengan begitu hidup akan terasa lebih bermanfaat karena telah membuat orang lain menjadi bahagia dan terpenuhi kebutuhannya. Berbagi juga bisa untuk mengusir kesedihan serta membuat mereka yang dibantu akan menjadi lebih baik dimasa-masa mendatang.
Menurut Pembina FKAN Pauh IX Kuranji ini, urai Firman. Betapa besarnya keutamaan dari berbagi kebahagiaan. Secara fitrah memang manusia ingin hidupnya berarti bagi orang lain atau sekitarnya. Setidaknya, dengan memberikan sedekah pada kaum dhuafa maka kita sudah mencoba untuk menjadi manusia yang bermanfaat.
Empati sosial adalah skill. Artinya, ia harus diasah agar bisa muncul dan perlu membiasakan diri untuk berbagi. Sebab ia tidak muncul secara tiba-tiba bahkan empati juga dibentuk dari kebiasaan atau tanaman nilai di masa kecil. Dengan berempati, insya Allah dorongan kita untuk berbagi juga akan semakin besar.
Mengakhiri cerita tentang kebaikan yang telah dilakukan Irwan Basir, terhadap warga khususnya kota Padang. Dengan adanya tulisan ini, Firman berharap semoga mampu membuat siapapun yang membaca sadar bahwa tidak ada kebahagiaan untuk diri sendiri jika tidak bisa membantu sesama, siapapun bisa mencoba untuk mulai membantu orang lain dengan mengobarkan kebaikan. Walaupun hanya punya senyuman atau tenaga, siapapun tidak hanya bisa membahagiakan diri sendiri, karena ada banyak orang yang masih butuh untuk dibantu, harapnya. (AN)