-->

Latest Post

MPA,PADANG – Setiba di Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (7/7/2017) lalu, kehadiran Pimpinan Al Manarah Al Islamiyah, Syaikh Khalid Al Hamudi bersama rombongan ternyata telah ditunggu-tunggu warga masyarakat Kota Padang. Seperti diketahui, dalam kunjungan yang terbilang cukup istimewa bagi ‘Ranah Bingkuang’ ini, di samping menunaikan beberapa “agenda besar” rombongan ulama dari Timur Tengah itu juga mengagendakan kegiatan subuh berjamaah / tausiah subuh ke masjid-masjid yang ada di Padang.
Ulama sekaligus Imam Masjidil Haram itu pun telah memulai subuh mubarakah di Masjid Agung Nurul Iman Padang, Sabtu (8/7) lalu. Kemudian dilanjutkan kali ini, Ahad (9/7) di Masjid Baitul Haadi Komplek Aur Duri Indah, Kelurahan Parak Gadang Timur, Kecamatan Padang Timur. Dalam kesempatan ini, Syaikh Abdullah Al Karim, ulama kenamaan dari Mesir yang bertindak memberikan tausiah bagi jamaah. Tampak hadir Wali Kota Padang H. Mahyeldi Ansharullah, pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Padang, Camat dan lurah serta tokoh masyarakat di kecamatan setempat.
Dalam kesempatan itu, Syaikh Abdullah Al Karim menyampaikan tausiahnya dengan tema memahami isi dari QS Al-Infitar. Sebagaimana katanya, Surah Al-Infitar merupakan surah ke-82 dalam Alquran yang terdiri dari 19 ayat yang termasuk golongan surah Makkiyah, dengan asal katanya adalah Infitharat (terbelah) yang terdapat pada ayat pertama.
Sementara jelas Syaikh, pokok-pokok isinya yaitu, menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari kiamat. Diantaranya berupa peringatan kepada manusia agar tidak terperdaya sehingga durhaka kepada Allah. Kemudian jga adanya malaikat yang selalu menjaga dan mencatat segala amal perbuatan manusia, karena pada hari itu manusia tidak dapat menolong orang lain dan hanya kekuasaan Allah yang berlaku.
"Dalam Surah Al-Infitar ini menggambarkan kejadian-kejadian pada hari kiamat. Yaitunya menerangkan keingkaran manusia kepada karunia Allah, dan segala amal perbuatan manusia akan dipertanggungjawabkan dan akan mendapat pembalasan," jelas Syaikh Abdullah Al Karim dengan lantang yang diterjemahkan melalui Ustadz Fiki di hadapan jamaah.
Dalam kesempatan itu, rombongan ulama dari Timur Tengah tersebut juga membawa puluhan botol Air Zam-Zam.  air suci dari Makkah tersebut diberikan bagi yang mampu menjawab pertanyaan dari Syaikh Abdullah Al Karim.
Sementara itu, Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah mengatakan, atas nama Pemerintah Kota Padang menyambut kedatangan Syaikh Khalid Al Hamudi dan rombongan. Seperti diketahui, kedatangan para ulama dari Timur Tengah itu dalam rangka melihat kesiapan Padang sebagai tuan rumah kegiatan musabaqah dan pertemuan ulama dan da'i se-Asia Tenggara, Afrika, dan Eropa pada 10-21 Juli ini.
“Alhamdulillah, semoga kegiatan ini menjadi kunci persatuan umat dan berjuta berkah untuk Kota Padang,” harap Walikota agamis tersebut bersemangat. (David/Ar)

MPA,PADANG - Kota Padang sepertinya semakin disukai para wisatawan. Buktinya, selama libur lebaran kemarin, lonjakan pengunjung yang datang ke Padang cukup tinggi. Terutama di sejumlah objek wisata andalan.
Pantai Padang masih menjadi primadona bagi wisatawan yang berkunjung ke Padang. ternyataPantai Padang paling favorit. kemudian diikuti oleh Pantai Air Manis, pantai Bungus, serta objek wisata pulau.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Medi Iswandi saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Menurutnya, tingginya minat wisatawan ke Padang karena kawasan wisata telah mulai tertata,’(9/7).
"Karena sekarang sudah jauh berubah dari tahun-tahun sebelumnya," ungkap Medi, kemarin.
Dikatakannya, pengunjung ke Padang selama tujuh hari libur lebaran diperkirakan mencapai 164.000 orang. Pengunjung mulai memadati kawasan wisata mulai dari H+1 lebaran atau 26 Juni, hingga H+7 atau 2 Juli 2017 kemarin.
"Ledakan pengunjung terjadi pada beberapa hari menjelang berakhirnya libur lebaran," terang Medi.
Medi merinci, jumlah pengunjung Pantai Padang selama tujuh hari itu sebanyak lebih kurang 84.000 pengunjung. Atau rata-rata 12.000 orang perhari.
"Sementara pengunjung Pantai Air Manis selama tujuh hari libur lebaran sebanyak 50 ribu," tutur Medi.
Sedangkan di Bungus, terdapat tiga pantai yang banyak dikunjungi wisatawan. Serta pulau-pulau yang mempesonakan wisatawan.
"Selama tujuh hari itu, sebanyak lebih kurang 30 ribu pengunjung tumpah ruah di objek wisata tersebut," papar Medi.(Ch/Ar)



PADANG - Mata Uang Indonesia ditolak di sejumlah negara. Pecahan rupiah baru tidak diterima di negara seperti Hongkong, Singapura, dan Arab Saudi. Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah  menyebut bahwa hal ini perlu dievaluasi mendalam oleh pemerintah pusat.
"Mereka (negara lain) tidak menghargai yang kita miliki, ini hal yang perlu dievaluasi," sebut Mahyeldi usai menyerahkan beasiswa LPDP di Palanta Rumah Dinas Walikota, Sabtu (8/7).
Disebutkan Mahyeldi, hal itu sebenarnya bukanlah salah dari negara yang menolak pecahan rupiah tersebut. Akan tetapi hal ini memang harus menjadi perhatian. Sudah seharusnya dilakukan evaluasi dan autokritik terhadap permasalahan ini.
"Jadi benar juga jika ada sebahagian masyarakat kita selama ini yang mengkritik dan mengevaluasi mata uang kita itu," ungkap Mahyeldi.
Sementara seperti dilansir oleh sejumlah media nasional, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara menyebut bahwa uang rupiah adalah alat pembayaran sah di Indonesia, dan telah tertera dalam hukum.
"Sehingga pembayaran transaksi dengan rupiah di wilayah NKRI tidak boleh ditolak kecuali telah diperjanjikan lain," katanya.
Sedangkan setiap negara menurutnya, memiliki otoritas sendiri untuk menentukan menerima atau tidak mata uang dari negara lain sebagai alat pembayaran. NKRI, kata Tirta, juga berhak menentukan untuk menerima atau menolak mata uang negara lain selain rupiah.
"Kecuali monetary union seperti di wilayah Euro," cecarnya.
Sebelumnya seorang netizen bernama Dee Abdurrahman mengaku mengalami penolakan saat ingin menukarkan uang rupiah baru ke mata uang dolar AS. Melalui akun Facebooknya, dia mengungkapkan keluhannya tentang legalitas uang rupiah baru di luar negeri.
"Uang baru hanya berlaku di Indonesia saja. Saya kemarin di Hong Kong dan Singapura tidak bisa ditukar," kata Dee.
Kejadian yang sama juga dialami netizen lainnya Yanto. Dia mengatakan, istrinya kesulitan menukarkan uang rupiah ke riyal saat melakukan ibadah haji beberapa waktu lalu. "Mereka nggak mau nerima uang rupiah baru, maunya uang rupiah lama," kata Yanto.(Ch/Ar)

 

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.