-->

Latest Post


MPA,(PADANG) – Untuk menumbuhkan semangat juangDinas Pemuda dan Olahraga bersama gabungan pemuda Kota Padang, Sumatera Barat menggelar kegiatan Napak Tilas untuk memperingati gugurnya pahlawan nasional Bagindo Azis Chan pada 18 Juli 2017 ini.
“Kegiatan Napak Tilas ini menjadi yang ketiga belas kali dilaksanakan di Padang, sudah tentu kita akan melibatkan seluruh gabungan masyarakat kota,” ujar Azwin Kepala dinas Pemuda dan Olahraga, Selasa,(18/7/2017).
Menurutnya, tujuan dibalik kegiatan napak tilas tersebut tidak semata mengenang perjuangan Bagindo Azis Chan saja, namun juga memperkuat persatuan dan kesatuan serta nasionalisme kebangsaan di tengah masyarakat.
Dispora kita telah menyiapkan berbagai hadiah salah satunya seperti sepeda motor serta hadiah lain nya sebagai bentuk penyemangat bagi peserta Napak Tilas nantinya.
“Puncak kegiatan inI nantinya bakal digelar di Lapangan Imam Bonjol,dengan di ikuti oleh pemuda dan pemudi dari berbagai kalangan,’’ ujarnya (Ar) .


MPA,(JAKARTA) -Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) menetapkan Surat Keputusan (SK) dan Nomor Induk Pegawai Calon Pegawai Negeri Sipil (NIP CPNS) bagi 2.806 Guru Garis Depan, dengan terhitung mulai tanggal (TMT) 1 Agustus 2017.
Penetapan ini tergolong ke dalam proses tahap I dari total kelulusan 6.296 GGD tahun 2016. Menyusul, sebanyak 3.490 SK dan NIP CPNS akan diproses pada tahap II. 
Sumarna Surapranata, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud, mengatakan Pemerintah menyiapkan program dengan menempatkan guru yang bertugas di daerah terpencil, terluar dan terdepan (3T) melalui Program Guru Garis Depan (GGD). Program GGD adalah untuk pemenuhan kebutuhan guru di daerah terpencil, terluar dan terdepan yang mengalami kekurangan guru.
Simbolisasi peresmian, tujuh gubernur, dan 44 bupati menandatangani SK CPNS GGD, selaku Pejabat Pembinaan Kepegawaian masing-masing daerah.
Pada kesempatan tersebut turut hadir Bupati Solsel, H.Muzni Zakaria untuk menandatangani SK CPNS GGD tersebut secara simbolis di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Senin (17/7) dimana Solsel mendapatkan 24 orang GGD yang siap bertugas di tempat yang telah ditentukan nanti. “Kita berharap dengan lulusnya GGD dapat membantu proses pendidikan di Solsel terutama untuk daerah daerah sulit dan terpencil dalam rangka peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan,”katanya.
Solsel dalam program Kemedikbud RI ini mendapatkan 24 orang GGD yang lulus seleksi.
Pemrosesan penetapan NIP dan SK CPNS GGD tahap I ini turut dihadiri Badan Kepegawaian Negara (BKN), tujuh kantor Regional BKN, tujuh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) provinsi, dan 44 BKD Kabupaten.
Kepala BKN, Bima Haria Wibisana mengutarakan bahwa Guru yang ditugaskan sebagai GGD adalah guru profesional yang telah memiliki sertifikat pendidik sebagaimana yang dipersyaratkan dalam undang-undang serta telah melalui sejumlah proses penguatan kepribadian dan jiwa nasionalisme pada saat mengajar di daerah 3T.

Kepala BKN juga berharap agar GGD harus profesional dan jangan minta pindah ke kota, karena penempatan GGD memang untuk daerah pelosok yang sangat membutuhkan pendidikan. 



(*)



Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku siap dikritik oleh warganya asalkan itu untuk kebaikan dan kemajuan Kota Surabaya.

"Saya meminta supaya warga tidak takut bahwa saya akan marah dengan masukan dan kritikan itu," kata Tri Rismaharini saat memberangkatkan jalan sehat bertajuk "Mlaku Bareng Nang Dolly Saiki 2017" di depan Kantor Kecamatan Sawahan Surabaya, Minggu,(16/7)

Ia memastikan tidak akan pernah marah kalau itu memang perlu diperbaiki, sebab pertanggung jawabannya nanti bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Sehingga ia berharap mendapatkan masukan yang riil dari warga Surabaya.

Risma mengatakan jalan sehat ini merupakan penutupan dari serangkaian acara Dolly Saiki Fest 2017 yang sudah digelar selama tiga bulan penuh, yaitu dari 13 Mei-16 Juli 2017. Risma mengaku sudah banyak apresiasi yang disampaikan kepadanya, baik itu apresiasi dari level nasional maupun internasional. 

"Termasuk kegiatan Dolly Saiki Fest 2017 yang diapresiasi di tingkat nasional maupun internasional," kata Risma kepada warga eks lokalisasi yang mengikuti acara tersebut.

Risma menjelaskan yang paling dipikirkan adalah anak-anak di kawasan eks lokalisasi Dolly dan Jarak itu, supaya bisa bersaing di dalam maupun di luar Kota Surabaya. Jika anak-anak itu tidak bisa bersaing, maka Risma menilai itu adalah kesalahannya. 

"Anak-anak ini generasi penerus bangsa. Mereka harus bisa menjadi pemenang, bukan hanya menjadi penonton di kotanya sendiri," katanya.

Pada kesempatan itu, Risma juga menyampaikan tidak bisa berbuat banyak setelah kewenangan pengelolaan SMA/SMK dikelola Pemprov Jatim. Padahal, sebelumnya ketika dikelola oleh Pemkot Surabaya banyak anak-anak yang dibantu dan dimasukkan ke sekolah-sekolah negeri. 

"Ayo terus berjuang. Dulu Kota Surabaya tidak terkenal di dunia, sekarang sudah terkenal," ujarnya.

Sumber AntaraNews

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.